Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HAJI KE BAITULLAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Fiqih Ibadah
Dosen pengumpu : Pak Hisyam Nur, M.Pd.I

Disusun oleh:
Kelas : 1/A
Nama :
Muhammad Ijanurwahid
Novia
Ubaidillah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEMESTER I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY
BABAKAN CIWARINGIN CIREBON
KATA ENGANTAR

Alhamdululillahirabbil’alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena Taufik


dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HAJI KE
BAITULLAH” Untuk memenuhi salah satu tugas Kelompok Mata Kuliah Fiqih Ibadah.
Sholawat serta Salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarganya dan sahabatnya, serta kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman, Amin.
Dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan bantuan serta bimbingan
dan motivasi deri berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi
penyempurnaan penulisan yang akan datang.

Cirebon, 28 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
2.1 Pengertian Haji........................................................................................................5
2.2 Ruang Lingkup Haji.................................................................................................5
2.3 Rukun Haji...............................................................................................................6
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
PENDAHULUAN

BAB I

A. Latar Belakang

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia,


dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan
aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah akan menjadi orang yang
beruntung. Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji dan umroh adalah
salah satunya. Haji merupakan rukun iman yang kelima setelah syahadat, sholat,
zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan
hawa nafsu dan mengunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat
dan harta.

Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh


untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan,
berpisah dengan sanak keluarga hanya dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan
batin dan kenikmatan rohani.

Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami mencoba memberi penjelasan


secara singkat mengenai pengertian haji dan ruamg lingkup haji.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Haji
2. Apa Saja Yang Menjadi Ruang Lingkup Haji
3. Apa Saja bagian dari rukun haji
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji
Kita mulai terlebih dahulu dengan pengertian haji, karena yang merupakan rukun
Islam adalah ibadah haji.
1. Menurut Bahasa
Secara bahasa, kata haji bermakna al - qashdu, yang artinya menyengaja untuk
melakukan sesuatu yang agung. Haji juga bermakna mendatangi sesuatu atau
seseorang. Dikatakan hajja ilaina fulan artinya fulan mendatangi kita. Dan makna
rajulun mahjuj adalah orang yang dimaksud.
2. Istilah
a. Ziarah :
Yang dimaksud dengan ziarah adalah mengadakan perjalanan (safar) dengan
menempuh jarak yang biasanya cukup jauh hingga meninggalkan negeri atau
kampung halaman, kecuali buat penduduk Mekkah.
b. Tempat tertentu :
Yang dimaksud dengan tempat tertentu antara lain adalah Ka’bah di Baitullah
Kota Makkah Al - Mukarramah, Padang Arafah, Muzdalifah dan Mina.
c. Waktu tertentu :
Yang dimaksud dengan waktu tertentu adalah bahwa ibadah haji hanya
dikerjakan pada bulan - bulan haji, yaitu bulan Syawal, Dzulqa’dah,
Dzulhijjah.
d. Amalan Tertentu :
Yang dimaksud dengan amalan tertentu adalah semua yang termasuk ke dalam
perbuatan rukun haji, wajib haji dan sunnah seperti tawaf, wuquf, sa’i, mabit
di Mina dan Muzdalifah dan amalan lainnya.
e. Dengan Niat Ibadah :
Semua itu tidak bernilai haji kalau pelakunya tidak meniatkannya sebagai
ritual ibadah kepada Allah SWT .
B. Ruang Lingkup Haji
Berdasarkan Peraturan BPKH (PKBP) Nomor 20 tahun 2018 mendefinisikan
kegiatan kemaslahatan adalah kegiatan untuk kemaslahatan umat islam. Kepala Badan
Pelaksana melalui Anggota Badan Pelaksana Bidang Registrasi dan Kemaslahatan
bertanggung jawab untuk memastikan Kegiatan Kemaslahatan di laksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan kemaslahatan
dapat di lakukan sesuai dengan ruang lingkup kegiatan sebagai berikut :
1. Ruang lingkup kegiatan pelayanan ibadah haji adalah tidak terbatas meliputi
pelayanan teknis bagi calon Jemaah haji, antara lain: pendaftaran haji, bimbingan
manasik haji, uji Kesehatan, kebarangkatan dan kepulangan Jemaah haji maupun
bimbingan paska haji.
2. Ruang lingkup kegiatan Pendidikan dan Dakwah adalah meliputi aktivitas
pemberdayaan kemaslahatan umat islam di bidang pendidikan yang terdiri dari
kegiatan pembangunan pesantren, beasiswa pendidikan agama, beasiswa
mahasiswa/siswa/santri di lembaga pendidikan agama islam, pendidikan
perhajian, perpusatakaan, seminar, penyuluhan keagamaan ataupun program yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak–anak terutama yatim.
3. Ruang lingkup kesehatan adalah meliputi aktivitas pemberdayaan kemaslahatan
umat islam di bidang kesehatan yang terdiri dari kegiatan program pemenuhan
gizi seimbang, donor darah, operasi katarak, sunatan massal, penyediaan air
bersih, penyediaan air minum, program kebugaran jasmani, penyediaan dan atau
pembangunan rumah sakit sehat, pengobatan penyakit, pengobatan bagi
masyarakat lanjut usia dan anak yatim dan penyuluhan kesehatan.
4. Ruang lingkup sosial keagamaan adalah meliputi aktivitas pemberdayaan
kemaslahatan umat islam dengan memberikan santunan dan pembinaan kepada
guru-guru agama, tokoh masyarakat, anak yatim, anak asuh sekolah, penyandang
disabilitas, dan santunan bagi yang tidak mampu.
5. Ruang lingkup ekonomi umat adalah meliputi aktivitas pemberdayaan
kemaslahatan umat islam dengan tujuan membangun perekonomian nasional yang
di selenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, dan efesiensi berkeadilan. Pemberdayaan tersebut di lakukan
melalui program pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan, makanan dan
minuman untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga umat islam
6. Ruang lingkup pembangunan sarana dan prasarana ibadah adalah meliputi
aktivitas pemberdayaan kemaslahatan umat islam melalui program pembangunan
sarana dan prasarana ibadah seperti mushola, masjid, dan fasilitas kelengkapan
masjid dan musholla.
C. Rukun Haji
Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan dan tidak dapat diganti
dengan membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau tidak
sah ibadah haji tersebut. Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut.
1. Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai
pakaian ihram, pakaian berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian tidak
berjahit hanya berlaku bagi laki-laki.
2. Wukuf
Di Padang Arafah Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur,
dimulai sejak tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10
Zulhijah (pada bulan haji).
3. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar
Aswad dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri orang yang bertawaf (berputar
kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari
hadas dan najis.
4. Sai
Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai harus
dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah. Sai dilakukan sebanyak tujuh kali
dan dikerjakan setelah tawaf.
5. Menggunting (Mencukur) Rambut Waktu mencukur rambut setelah melempar
Jamrah Aqabah pada hari Nahar. Apabila mempunyai kurban, mencukup
dilakukan setelah menyembelih hewan kurban. Mencukur rambut sekurang-
kurangnya tiga helai rambut.
6. Tertib
Tertib berarti menertibkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya, harus berurutan
dimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT sesuai
dengan syari‟at yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, beribadah banyak macamnya.
Adapun yang menjadi tolak ukur seorang hamba di dalam ibadahnya yaitu dengan
melaksanakan shalat, dan sebagai penyempurna rukun Islam kita yaitu ibadah haji. Ada
beberapa kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan ini, yakni :
1. Shalat dan ibadah haji termasuk rukun Islam dan perintah Allah, yang wajib kita
laksanakan apabila kita mampu “Ibadah Haji”.

2. Dengan meksanakan ibadah haji kita bisa bertemu dengan umat islam yang lain dari
seluruh dunia dan bisa mempererat tali ukhuwah Islamiyah serta banyak manfaat
lainnya.

3. Dengan melaksanakan ibadah haji kita akan dibalas dengan balasan surga firdaus dan
itu untuk haji yang mabrul
DAFTAR PUSTAKA
Sarwat, Ahmad Ibadah Haji: Rukun Islam kelim, Jakarta: Rumah Fiqih Publishing,
2019.
Rasya, F,M, Waluyo, B,. (2022) Analisis Tata Kelola Pendistribusian Dana Abadi Umat
terhadap Efektivitas Program Kegiatan Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji

Anda mungkin juga menyukai