Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Ibadah Haji sebagai akumulasi ibadah yang menumbuhkan kesadaran diri


sebagai manusia

Dosen Pembimbing:

Dr. Ahmad Zamakhsari, MA.Pd

Disusun Oleh:

Fatika Febrilia
Ali Zamzam Gusnandar
Daud Abenda Putre

PROGRAM STRATA 1 FAKULTAS TARBIYAH


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STIT AL-MARHALA AL`ULYA BEKASI
Jl. KH. MAS MANSYUR NO.91 2020/2021

1
Kata Pengantar

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya.
kami bisa membuat makalah ini tak lupa pula, kami haturkan Sholawat beserta Salam kepada
junjungan nabi akhir zaman yakni, Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan dari masa
kegelapan hingga masa terang benderang serta keluarga dan sahabat-Nya.

Kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah hadits tentang “Ibadah haji sebagai
akumulasi ibadah yang menumbuhkan kesadaran diri sebagai manusia” Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada prodi mata kuliah hadits.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pentingnya ibadah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Zamakhsari ,MA,M.Pd selaku dosen
bidang studi hadits yang telah memberi tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. kami menyadari makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah.

Bekasi, 4 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................3


B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4

A. Pengertian Haji ...........................................................................................................5


B. Fungsi Haji sebagai Akumulasi Ibadah………………………………………...........6
C. Mufrodatul Hadits ......................................................................................................6
D. Maroji’ul Hadits..........................................................................................................6
E. Ahammiyah Hadits......................................................................................................7
F. Takhrijul Hadits...........................................................................................................7
G. Kedudukan Hadits......................................................................................................7
H. Fiqhul Hadits...............................................................................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................9

A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran .........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ibadah haji dan umrah sesungguhnya mengungkapkan inti dari ajaran Islam, tauhidul
ummah; mempersatukan ummat. Lautan manusia dari berbagai penjuru berkumpul ditempat
yang sama. Warna kulit, bahasa dan budaya yang semula menjadi perbedaan, kini melebur dalam
samudera kebersamaan. Semuanya datang karena kerinduannya kepada Yang Maha Suci Sang
Pencipta alam semesta. Rela mengorbankan semua harta benda tiada lain hanya untuk
mengharapkan ridho dari Allah Swt yang telah mewajibkan semua makhluknya untuk senantiasa
melaksanakan kewajiban-kewajiban yang sudah diatur didalam al-Quran dan Hadits sebagai
sumber hukum umat muslim diseluruh penjuru dunia.

2. Rumusan Masalah
1. Pengertian Haji?
2. Ibadah Haji sebagai Akumulasi Ibadah yang menumbuhkan kesadaran diri sebagai
manusia?

3. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Pengertian Haji
2. Memahami ibadah haji sebagai bagian dari proses pembersihan diri

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji

Kata al-Hajj menurut bahasa adalah:


‫َاَحْلُّج ُلَغًة ُه َو َاْلَق ْص ُد‬
Haji menurut Etimologi yaitu Menyengaja

Sedangkan Haji menurut Istilah/Terminologi adalah:


‫َا ُّج َش ًعا َق ُد اْل ِت ا اِم ِللُّن ِك‬
‫َحْل ْر ُه َو ْص َبْي َحْلَر ُس‬
Artinya yaitu: Menyengaja,Niat pergi mengunjungi Ka’bah di Mekah untuk Ibadah

Karena itu menurut istilah syari’at Islam, ia berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah di
Mekah untuk melakukan beberapa rangkaian amal ibadah menurut rukun dan syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh syara’. Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan pokok ibadah yang
keempat, yang diperintahkan setelah disyari’atkan ketiga pokok ibadah sebelumnya, yakni:
ibadah salat, ibadah puasa Ramadhan, dan ibadah zakat.

Haji juga bisa diartikan sebagai rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yang harus
dilakukan oleh seorang muslim yang mampu dengan mengunjungi Ka’bah pada bulan Haji dan
mengerjakan amalan haji, seperti ihram, tawaf, sa‘i, dan wuquf 4 . Haji merupakan ibadah fardlu
yang diwajibkan atas tiap-tiap muslim yang merdeka yang telah sampai umur, berakal lagi
mempunyai kesanggupan, dalam seumur hidup sekali. Haji juga merupakan bagian dari rukun
islam yang ke lima.

Haji adalah aktifitas suci yang pada dasarnya pelaksanaanya diwajibkan oleh Allah SWT
kepada umatnya yang telah mencapai syarat istitha’ah (mampu) secara segi finansial, fisik,
maupun secara batinnya. Bagi seluruh umat Islam, hampir semua muslim mendambakan untuk
dapat menunaikan ibadah haji ketanah suci minimal satu kali seumur hidup, karena orang yang
melaksanakan ibadah haji berarti telah menyempurnakan agamanya selain itu haji menjadi suatu
kewajiban bagi seorang muslim jika mampu melakukannya.

5
Dalil Haji menurut Al-Qur’an Suroh Ali ‘imron ayat 97:

‫َو ِلّلِه َعَلى الَّناِس ِح ُّج اْلَبْيِت َم ِن اْس َتَطاَع ِاَلْيِه َس ِبْياًل‬.........

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Alloh, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”………

B. Hadits tentang Haji sebagai akumulasi dalam beribadah

"‫َح َّد َثَنا ُمَس َّد ٌد َح َّد َثَنا َخ اِلٌد َح َّد َثَنا ُح َبْيُب ْبِن َأيِب َعْم َر ُة َعْن َعاِئَشَة ِبْنِت َطْلَح ُة َعْن َعاِئَشَة رضي اهلل عنها‬
‫ِجْل ِد‬ ‫ِك‬ ‫ِه‬ ‫ِجْل‬ ‫ِهلل‬
‫"َأَّنَه ا َقاَلْت َيا َرُسْو َل ا َنَر ى ا َه اَد َأْفَض َل اْلَعَم ِل َأَفاَل َجُنا ُد َقاَل اَل َل َّن َأْفَض َل ا َه ا َح ٌّج َم ْبُر ْو ٌر‬
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Musadad, telah menceritakan kepada kami
Khalid, telah memberi kabar kepada kami Hubaib bin Abu ‘Amrah riwayat dari ‘Aisyah binti
Talhah, riwayat dari ‘Aisyah ummul mukminin berkata dia bertanya keapda Rasulullah, kita
mengetahui bahwa perbuatan yang paling utama adalah jihad kenapa kita berjihad saja.
Rasulullah menjawab, bukan tetapi perbuatan yang paling baik utama adalah haji yang mabrur”.

C. Mufrodatul Hadist

‫ أفضل‬: Lebih utama


‫ ترى‬: Mengetahui
‫ مبرور‬: Mabrur atau diterima

D. Maroji’ul Hadits
1. Shahih Bukhori kitab “Haji” bab “Fadhlul jihad wassirri” nonor bab hadis 1 nomor hadis
2632
2. Shohih Bukhari Muslim
3. Sunan At-Tirmidzi Juz 2 nomor Hal 164

6
E. Ahammiyah Hadits

An-Nawawi rahimahullah berkata, “Pendapat yang paling kuat dan yang paling terkenal,
Haji mabrur adalah haji yang tidak ternodai oleh dosa, diambil dari kata-kata Birr yang
bermakna “Ketaatan”. Ada juga yang berpendapat bahwa haji mabrur adalah haji yang diterima.
Di antara tanda diterimanya haji seseorang adalah adanya perubahan menuju yang lebih baik
setelah pulang dari pergi haji dan tidak membiasakan diri melakukan maksiat. Ulama lain
berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika sepulang haji tidak lagi bermaksiat.

F. Takhrij Hadist

1. Aisyah binti Abi Bakar,Wafat pada tahun 57 H, Menempati Pada urutan pertama
2. Amroh binti Abdir Rohman bin Sa’ad al- Anshori Aisyah binti Tholhah, Wafat pada
tahun 98 H, da nada juga pendapat yang mengatakan ia wafat pada tahun 106 H pada
urutan kedua periwayatan sanad hadist
3. Habib bin Abi ‘Amroh al-Qoshob, Abu Abdillah, al-Hamani al-Kufii, Wafat pada tahun
142 H, Pada urutan ketiga
4. Kholid bin Abdillah bin Abdir Rohman bin Yazid ath- Thohan Abu Haitsam, Lahir pada
tahun 110 H Wafat pada tahun 228 H, Pada urutan ke-4
5. Musaddad bin Musrohan bin Musrobal bin Mustaurod al-Asadi, Abu Hasan al-Bishri,
Wafat pada tahun 228 H, Pada urutan ke-5

G. Kedudukan Hadist

Dilihat dari segi persambungan sanad, hadis ini bersambung sampai kepada Rasulullah
SAW. Sementara itu ditinjau dari jarh dan ta’dil, para ulama berpendapat bahwa seluruh perawi
dalam hadis ini bersifat adil dan dhabith. Dan didalam matan hadis juga tidak ditemukan
kejanggalan (syadz) dan cacat (illat). Imam Syu’aib al- Arna’uth ketika mentahqiq hadis ini
menyebutkan bahwa hadis ini berstatus shahih. Abu Isa mengatakan hadis Abi Huroiroh hadis
Hasan Shahih, dan isnadnya jayyid

7
H. Fiqhul Hadist

1. Penyerahan diri kepada Alloh


2. Melatih disiplin
3. Mewujudkan Persaudaraan
4. Memperoleh ketenangan bathin
5. Menghayati perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS
6. Hakikatnya manusia itu sama

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah
dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat
yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah. Salah satu untuk mendapatkan
amalan yang paling utama itu yaitu jika berhasil mendapatkan predikat Haji Mabrur, Haji yang
membawa keberkahan untuk sesama.

Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji.
Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.
Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.

B. Saran

Makalah ini sangat jauh sekali dari kata sempurna oleh karena itu, kami selaku pemateri
sangat memohon kritik dan saran yang membangun demi tercapainya kesempurnaan dalam
makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Shahih Bukhori
Shahih Bukhori Muslim
Sunan At- Tirmidzi

10

Anda mungkin juga menyukai