Anda di halaman 1dari 13

HAJI DAN UMRAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Praktek Ibadah

Dosen Pengampu: Hasbullah M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 11:

Muhamad Abdulah 221210118

Ryanah Ahmadyah 221210128

Annisa Awaliyah 221210148

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN 2023 M/ 1444 H


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini
membahas terkait tema “Haji dan Umrah”.

Dalam proses penyusunan makalah ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa arahan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Hasbullah M.Pd.I. selaku dosen pengampu yang telah membimbing dan
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kami.
2. Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan do’a.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna
mengevaluasi kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak.

Serang, 25 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Haji dan Umrah............................................................................................. 2
B. Dasar Hukum Haji dan Umrah ....................................................................................... 2
C. Perbedaan Haji dan Umrah ............................................................................................. 3
D. Syarat, Rukun, Wajib Haji dan Umroh ........................................................................... 4
E. Jenis-jenis Haji ................................................................................................................ 7
F. Amalan-Amalan Ibadah Haji dan Umroh serta Tata Cara Pelaksanaannya.................... 7
G. Etika Haji dan Umrah ..................................................................................................... 8
H. Keutamaan Haji dan Umrah............................................................................................ 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haji dan Umroh adalah aktivitas suci yang pelaksanaannya Diwajibkan oleh Allah
SWT pada semua umat Islam yang sudah memiliki kemampuan. Kegiatan ibadah
sebagai rukun Islam ke-5 yang berkunjung ke Baitullah merupakan aktivitas puncak
sebagaiketaatan kepada Sang Khalik baik secara fisik, material, dan spiritual.1
Banyak dari kalangan umat Islam dari berbagai negara di dunia khususnya
Indonesia yang mendominasi jumlah pemeluknya berbondong-bondong mendaftarkan
diri untuk bisa beribadah dan menghadap secara langsung di depan Ka’bah sebagai
pusat peribadatan serta memenuhi kewajiban rukunnya bagi yang mampu.
Untuk mendiskusikannya lebih lanjut, maka dalam makalah ini penulis akan
membahas tentang “Haji dan Umrah” yang berkenaan dengan pengertian, jenis-jenis
pelaksanaan dan tahapannya, serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan tema tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Haji dan Umrah?


2. Apa dasar hukum Haji dan Umrah?
3. Apa perbedaan Haji dan Umrah?
4. Bagaimana pelaksanaan Haji dan Umrah?
5. Bagaimana keutamaan Haji dan Umrah?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Haji dan Umrah.


2. Untuk mengetahui dasar hukum Haji dan Umrah.
3. Untuk mengetahui perbedaan Haji dan Umrah.
4. Untuk mengetahui pelaksanaan Haji dan Umrah.
5. Untuk mengetahui keutamaan Haji dan Umrah

1
M Syukron Maksum, Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah, (Yogyakarta: Al-Barokah 2013) hal. 9-10

1
.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji dan Umrah

Secara bahasa "haji" artinya; maksud atau tujuan atau niat.2 Secara istilah artinya
tujuan atau maksud orang-orang Islam untuk mendatangi Baitullah untuk
melaksanakan ibadah haji sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Adapun menurut ulama ahli fiqh definisi haji adalah menyengaja mendatangi ka'bah
untuk menunaikan amalan-amalan tertentu atau mengunjungi tempat tertentu pada
waktu tertentu."3
Umrah diambil dari kata l'timar yang berarti mengunjungi. Maksud mengunjungi
dalam hal ini adalah mengunjungi Ka'bah melakukan thawaf melakukan sa'i antara
Shafa dan Marwah serta mencukur rambut. Para ulama sepakat tentang disyaratkannya
umrah, Ibnu Umar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “(Pahala)
melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan seperti (pahala) melaksanakan haji" HR
Ahmad an Ibnu Majah.4

B. Dasar Hukum Haji dan Umrah

Para Ulama fiqih sepakat bahwa ibadah haji dan Umrah adalah wajib hukumnya
bagi setiap muslim yang mempunyai kemampuan biaya fisik dan waktu sesuai dengan
nash Al-Qur'an;
‫ع ِإلَ ْي ِه سبيال‬ َ َ ‫و هلل على الناس جمع البَيْب من ا ْست‬
َ ‫طا‬
Artinya: "Dan Allah Swt mewajibkan atas manusia haji ke baitullah bagi orang yang
mampu". (QS. Al-Imran: 97)

2
Rohmansyah, Fiqh Ibadah dan Mu'amalah, (Yogyakarta: LP3M, 2017) hal. 72
3
A Solihin As Subuil, Tuntutan Super Lengkap Haji & Umrah, (Jakarta: Cahaya Ilmu, 2018) hal. 2-3
4
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 3 Tahkik dan Takhrij: Muhammad Nasiruddin al-Albani hal. 165

2
‫وا تمو الحج والعمرة للا‬
Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah."
(QS. Al-Baqarah: 196)
Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menyeru ibadah haji tersebut ke seluruh
penjuru dunia, sehingga berdatanglah orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang
jauh dengan berjalan kaki atau berkendaraan, Allah berfirman;
َ ‫امر َيأْتِينَ ِم ْن ُك ِل فَج‬
‫ع ِميق‬ ِ ‫ض‬ َ ‫ج َيأْتُوكَ ِر َج ًال َو‬
َ ‫علَى ُك ِل‬ ِ ‫اس ِب ْال َح‬
ِ َّ‫َوأَذَ ْن ِفي الن‬
Artinya: "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka
akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh,". (QS. Al-Hajj: 27).

C. Perbedaan Haji dan Umrah

1. Hukum pelaksanaan Ibadah haji hukumnya wajib, fardu ain bagi setiap muslim
mukalaf dan mampu. Tidak ada satu pun ulama yang menyatakan ibadah haji
sebagai sunnah. Sementara itu, mengenai hukum ibadah Umrah para ulama berbeda
pendapat, sebagian mengatakan hukumnya wajib dan sebagiannya mengatakan
sunnah. Mazhab Hanafi dan Maliki mengatakan hukum ibadah Umrah adalah
sunnah, sedangkan mazhab Syafi'i dan Hanbali mengatakan hukum ibadah Umrah
adalah wajib minimal sekali seumur hidup.
2. Waktu pelaksanaan
Ibadah haji dapat dilaksanakan minimal empat hari, 9 sampai 12 Dzulhijjah jika
melakukan nafar awal. Jika melakukan nafar sani, ibadah haji paling cepat bisa
dilakukan dalam waktu 5 hari. Ibadah Umrah dapat dilakukan dalam waktu 2
sampai 3 jam saja.
3. Proses Pelaksanaan
Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia
sudah melakukan praktek umrah. Karena umrah hanya terdiri: niat, thawaf dan sa'i,
memotong rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua tata cara Umrah
ditambah dengan wuquf di Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina, serta
melempar jumroh.
4. Miqat

3
Miqat adalah batas-batas yang telah ditetapkan bagi dimulainya ibadah haji dan
umrah. Apabila melintasi miqat, seseorang yang inign mengerjakan haji perlu
mengenakan kain ihram dan melantunkan niat.
a. Miqat Zamani (batas yang ditentukan berdasarkan waktu)
1) Ibadah Haji
Miqat dimulai pada bulan syawal sampai terbit fajar tanggap 10 Zulhijjah yaitu
ketika ibadah haji dilaksanakan.
2) Ibadah Umroh
Miqat dapat dimulai sepanjang tahun pada waktu Umroh dapat dilakukan.
b. Miqat Makani (batas yang ditentukan berdasarkan tempat)
1) Bagi mereka yang tinggal di Makkah, tempat untuk ihram haji adalah Makkah
itu sendiri (rumah sendiri). Untuk umrah adalah keluar dari tanah haram Makkah
yaitu sebaiknya di Ji'ranah, Tan'eim atau Hudaibiyah.
2) Bagi mereka yang datang dari sebelah timur seperti Indonesia, Malaysia,
Singapura dan kebanyakan Negara Asia lain, tempatnya adalah di Yalamlam atau
Jeddah.
3) Bagi yang datang dari barat seperti Mesir, miqatnya di Juhfah.
4) Bagi yang datang dari selatan seperti Yaman, tempat untuk berihram adalah
Qarnul Manazil.
5) Bagi yang datang dari Madinah, tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali (Abyar 'Ali).
6) Bagi yang datang dari bagian Iraq pula adalah di Dzatu 'Irq.

D. Syarat, Rukun, Wajib Haji dan Umroh

Syarat sah Haji dan Umroh adalah suatu perkara atau pekerjaan yang harus
dikerjakan dengan sempurna sebelum mengerjakan Haji atau Umroh dan menentukan
sah atau tidaknya ibadah tersebut.

4
Syarat Haji dan Umroh
.No. Haji Umroh

1. Islam Islam

2. Merdeka (bukan seorang budak) Baligh (dewasa)

3. Taklif (seseorang yang sudah dikenai Berakal sehat


kewajiban untuk melaksanakan haji)

4 Mampu (secara finansial, fisik, Merdeka (bukan seorang budak)


mental, dan kondisi yang
memungkinkan)

5. Memenuhi Syarat administrasi Istitha'ah (mampu). Termasuk di dalamnya


mampu secara jasmani, finansial yaitu
memiliki cukup biaya untuk dirinya dan
keluarga yang ditinggalkannya, serta situasi
dan kondisi memungkinkan, aman bagi dirinya
dan keluarga yang ditinggalkannya dan tidak
terhalang/mendapat izin untuk perjalan haji.

6. Adanya kendaran yang sudah jelas


bahwa tidak akan mengalami kesulitan

7. Perjalanan aman tidak akan terjadi


kesulitan dalam melaksanakan ibadah
haji.

5
Rukun Haji dan Umroh adalah suatu perkara atau perkejaan yang harus
dilakukan dalam mengerjakan proses ibadah Haji atau Umroh dan menentukan sah
atau tidaknya ibadah tersebut. Dengan kata lain jika tidak dilaksanakan maka batal
ibadahnya.
Rukun Haji dan Umroh
.No. Haji Umroh

1. Ihram Ihram

2. Wukuf Thawaf

3. Thawaf Ifadhah Sa’i

4 Sa’i Tahallul

5. Tahallul Tertib

6. Tertib

Wajib Haji adalah suatu perkara atau pekerjaan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan Haji dan apabila perkara ini ditinggalkan maka wajib hukumnya
untuk membayar dam (denda).
Wajib Haji dan Umroh
.No. Haji Umroh

1. Ihram dari miqat Ihram dari miqat

2. Mabit di Muzdalifah Meninggalkan larangan karena


ihram

3. Bermalam di Mina

4 Melempar ketiga jumroh (Ula, Wustha, dan


‘Aqabah)
5. Tahallul

6
6. Thawaf Wada

E. Jenis-jenis Haji

1. Ifrad
Haji Ifrad adalah haji yang dilaksanakan dengan cara melaksanakan ibadah haji
terlebih dahulu baru melaksanakan Umroh di luar musim Haji. Orang yang berhaji
dengan ifrad tetap dalam keadaan ihram hingga selesai segala amalan hajinya.
2. Qiran
Haji qiran adalah melaksanakan ihram haji dan Umroh secara bersamaan di miqat.
Orang yang berhaji qiran tetap dalam keadaan ihram hingga selesai semua
rangkaian ibadah haji dan Umrohnya. Dinamakan haji qirah karena dikumpulkan
antara haji dan Umroh dalam satu ihram.
3. Tamattu'
Cara melaksanakan haji tamattu' yaitu dengan mendahulukan ibadah Umroh
terlebih dahulu setelah itu melaksanakan ibadah haji pada musim haji tahun itu juga.
Ada pula ulama yang mengatakan bahwa haji tamattu' adalah mengumpulkan antara
haji dan Umroh dalam satu kali pergi ke Makkah di dalam bulan-bulan haji tahun
itu juga. Prosesnya, mendahulukan Umroh terlebih dahulu. Kemudian setelah
selesai Umroh atau pada tanggal 8 zulhijjah berniat untuk ihram haji. Dengan
melakukan haji tamattu, jamaah harus membayar dam (denda). Mayoritas orang
Indonesia yang menunaikan ibadah haji melakukan tamattu'.

F. Amalan-Amalan Ibadah Haji dan Umroh serta Tata Cara Pelaksanaannya

1. Amalan-amalan ibadah haji yang harus dikerjakan adalah;


a. Berihram
b. Memasuki Tanah Suci Makkah
c. Thawaf, terdiri dari tiga macam; Thawaf qudum, Thawaf Ifadah, dan Thawaf
wada'
d. Sa'i antara Shafa dan Marwa
e. Wuquf di Arafah

7
f. Mabit di Muzdalifah
g. Mabit di Mina
h. Jumroh
i. Menyembelih
j. Mencukur atau memendekkan rambut
2. Tata cara pelaksanaan ibadah haji dan Umroh
Dalam tata pelaksanaan ini haji dan Umroh memiliki perbedaan
a. Haji; terdiri dari delapan yaitu Ihram, Thawaf, Sa'iwuquf, bermalam di
Muzdalifah, Melempar jUmroh, Bermalam di Mina dan Tahallul.
b. Umroh; Ihram, Thawaf, Sa'i, dan Tahallul.

G. Etika Haji dan Umrah

Imam al-Ghazali dalam bukunya Ihya’ Ulmuddin menyebutkan beberapa etika haji,
diantaranya; hendaknya berhaji dengan harta halal, tidak memboroskan bekalnya untuk
makan dan minum yang mewah atau membeli kelezatan di perjalanan, meninggalkan
segala macam akhlak tercela, kekejian dan kefasikan, diutamakan memperbanyak
berjalan, berpakaian sederhana dan meninggalkan tanda-tanda kesombongan dan
kemewahana, melaksanakan kurban dengan penuh keikhlasan dan membagi daginya
kepada fakir miskin dan bersabar dalam segala hal.5

H. Keutamaan Haji dan Umrah

Keutamaan haji dan umrah meliputi; 1) Menjauhkan kefakiran dan menghapus dosa
2) haji sebanding nilainya dengan jihad 3) Balasan surga 4) Menghapus dosa seperti
bayi 5) Amal terbaik 6) Jama’ah haji menjadi tamu Allah SWT 7) Dibanggakan di
depan malaikat.6

5
Tim Darul Ilmi Bandung, Mengenal Fikiha Ibadah: bermula dari Rukun Islam, 2015 hal. 87-88
6
Ahmad Sarwat, Ensiklopedia Fiqih Indonesia: Haji dan Umrah, (Jakarta: PT Gramedia, 2014 hal. 13-20

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam ibadah haji dan umrah banyak sekali kegiatan yang harus
dipelajari oleh orang-orang khalayak umum, khususnya bagi yang
memiliki kemampuan dan kesempatan untuk melaksanakannya. Mulai dari
bagaimana amalan-amalan manasik, waktunya, tempat-tempatnya, syarat,
wajib, rukun dan hal-hal lain yang harus diikuti aturannya secara berurutan.
Karena jika tidak tertib dan berurutan maka akan menyebabkan tertolaknya
ibadah suci seseorang yang sedang menjalankan rukun islam yang kelima.
Selain dalam hal teknis dan praktis, terdapat juga etika dan hikmah
utama adanya ibadah haji dan umrah salah satunya adalah menghapus dosa
seperti bayi dan balasan surga kelak nanti.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Kritik dan saran yang konstruktif
sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah khasanah pengetahuan, dan manfaat untuk kita
semua. Aamiin...

9
DAFTAR PUSTAKA

M Syukron Maksum, Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah, (Yogyakarta: Al-Barokah 2013)

Rohmansyah, Fiqh Ibadah dan Mu'amalah, (Yogyakarta: LP3M, 2017)

A Solihin As Subuil, Tuntutan Super Lengkap Haji & Umrah, (Jakarta: Cahaya Ilmu, 2018)

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 3 Tahkik dan Takhrij: Muhammad Nasiruddin al-Albani

Retno Widyani dan Mansyur, Pribadi Panduan Ibadah Haji dan Umrah, (Cirebon: Swagati
Press, 2010)

Syaikh Sa'id bin Abdul Qodir Basyanfar, Al-Mughnie: Tuntunan Manasik Haji dan Umrah
Terlengkap, (Bandung: 1-Dea Publishing, 2006)

Tim Darul Ilmi Bandung, Mengenal Fikiha Ibadah: bermula dari Rukun Islam, 2015

Ahmad Sarwat, Ensiklopedia Fiqih Indonesia: Haji dan Umrah, (Jakarta: PT Gramedia,
2014)

10

Anda mungkin juga menyukai