Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG PELAKSANAAN HAJI

Di susun oleh:

Kelompok

1.Akbar

2.Rafa

3.Dzaki

4.Yuda

5.Rifki

Guru pembimbing:

Bapak Julius Hade putra


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahny, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Haji". Penulis mengharapkan kritik dan saran dari guru,
siswa dan pembaca agar bisa merevisi makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulis telah bekerja keras
untuk menyusun makalah ini, namun tidak ada akan menjadi lebih baik mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dikemudian hari.
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..............................................................

DAFTAR ISI.....................................................

BAB l PENDAHULUAN

A.Latar belakang......................................

B.Rumusan masalah..........................

C.Tujuan...............................

BAB ll PEMBASAN

A.pengertian haji dan umrah..............................

B.Tujuan,dasar,hukum haji......................................

C.Hubungan haji dan umroh..............................................................

D.syarat syarat wajib rukun wajib dan Sunnah haji..................................................................

E.Dam/Denda....................................................................................

F.Hikmah pelaksanaan haji.........................................................................................................


Bab l
Pendahuluan

A.Latar belakang.

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membebaskan diri
manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak
Allah, insya Allah akan menjadi orang yang beruntung. Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya.
Haji dan umroh adalah salah satunya. Haji merupakan rukun iman yang kelima setelah syahadat, sholat,
zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan
menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.

Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah,
dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga hanya
dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani. Untuk memperdalam
pengetahuan kita, kami mencoba memberi penjelasan secara singkat mengenai pengertian haji dan
umrah, dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan wajib haji dan umrah serta hal-hal yang
dapat membatalkan haji dan umrah.

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian haji?

2. Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji?

3. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji dan persyaratan lain yang ada dalam haji?

4. Apa saja dam/denda saat haji?

5. Apa saja hikmah melaksanakan haji?

Bab ll
C.Tujuan.

1. Mengetahui pengertian haji.

2. Mengetahui tujuan dan dasar hukum haji.

3. Mengetahui syarat, rukun, wajib dan sunnah haji.

4. Mengetahi dam/denda saat haji.

5. Mengetahui hikmah melaksanakan haji.

A.Pengertian haji

Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah "al-qashdu" atau "menyengaja". Sedangkan arti
haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka'bah) untuk
melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu
pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara', semata-mata mencari ridho Allah.

B.Tujuan dasar,dan hukum haji

1.Tujuan pelaksanaan haji

Tujuan pelaksanaan haji sebagai berikut:

A. Menunaikan kewajiban agama: Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib bagi
setiap Muslim dewasa yang mampu secara fisik, mental, dan finansial untuk melakukannya setidaknya
sekali seumur hidup. Melakukan haji adalah bentuk dari ibadah yang sangat ditekankan dalam agama
Islam, dan melalui pelaksanaan haji, seorang Muslim berusaha untuk memenuhi kewajiban agama yang
telah ditetapkan.

B. Meningkatkan kesadaran spiritual: Haji adalah kesempatan bagi seorang Muslim untuk melakukan
perjalanan spiritual yang mendalam. Selama pelaksanaan haji, seorang Muslim akan mengalami momen-
momen yang intens dan berfokus pada ibadah yang sangat penting, seperti wukuf di Arafah dan tawaf di
sekitar Ka'bah. Ini dapat membantu meningkatkan keinginan untuk taat kepada Allah, mendalami
pemahaman agama, memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta, dan mendekatkan diri kepada-Nya.

C. Memperoleh pengampunan dan keberkahan: Pelaksanaan haji yang ikhlas dan benar dapat
membawa pengampunan Allah untuk dosa-dosa masa lalu. Selain itu, haji juga dianggap sebagai amalan
yang memberikan banyak keberkahan dan pahala yang besar. Seorang Muslim berharap bahwa dengan
menjalankan haji dengan tulus dan dengan mengikuti semua aturan dan tata cara yang ditentukan,
mereka akan mendapatkan rahmat, pengampunan, dan keberkahan dari Allah.

D. Persatuan dan persaudaraan Muslim: Haji adalah acara yang mempersatukan jutaan Muslim dari
berbagai negara, budaya, dan latar belakang. Melalui pelaksanaan haji, umat Muslim di seluruh dunia
dapat berkumpul di tempat yang sama, melakukan ibadah yang sama, dan saling melengkapi dalam
tekad yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Ini menciptakan perasaan persatuan dan
persaudaraan antara umat Islam, yang dapat menguatkan ikatan antar

anggota umat.

E. Mendapatkan pengalaman dan pembelajaran: Melakukan haji juga memberikan kesempatan bagi
seorang Muslim untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang berharga. Selain dari aspek
ibadah, haji juga melibatkan interaksi dengan orang-orang dari budaya dan latar belakang yang berbeda,
eksplorasi tempat-tempat suci, dan mempelajari sejarah Islam. Ini memberikan peluang untuk
memperluas wawasan, memperdalam pemahaman agama, dan mengalami keberagaman dunia Muslim.

Dengan demikian, pelaksanaan haji memiliki tujuan-tujuan yang melibatkan aspek agama, spiritual,
persatuan umat Muslim, penebusan dosa, dan pembelajaran yang bermanfaat.

Sebagai Mana tertulis dalam QS. Al-Baqarah: 189" yang artinya:

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan tsabit. Katakanlah: "Bulan tsabit itu adalah tanda-tanda
waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari
belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-
rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung".

2.Dasar hukum pelaksanaan haji

Mengenai hukum ibadah haji, asal hukumnya adalah wajib ain bagi yang mampu. Melaksanakan haji
wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita "nazar" yaitu seorang yang bernazar untuk
haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan
selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.

Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk
mengerjakan. Jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyari'atkan ibadah haji tersebut pada
tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.

C.Hubungan haji dan umroh

Didalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam ibadah yang berhubung-hubungan, yaitu :

1. Haji: biasa dikatakan orang haji besar.

2. Umroh : biasa dikatakan orang haji kecil.

Didalam Al-Qur'an diperintahkan sebagai berikut :


‫وأتمو الحج والعمرة ل‬

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Alloh".

Untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dapat dikerjakan sebagai berikut :

1. Haji Tamattu: Lebih utama mengerjakan umroh (haji kecil) hingga selesai. Kemudian pada waktu haji
(haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah melakukan ibadah haji besar sampai selesai.

2. Haji Qiraan: Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan.

3. Haji Ifraad: Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji saja, sedang umroh dijalankan
sebelum bulan syawal setelah selesai mengerjakan haji didalam tahun itu juga.

D.Syarat syarat wajib,rukun, wajib dan Sunnah haji

1.syarat wajib haji

Orang-orang yang berkewajiban menjalankan haji dan Umroh itu hanyalah yang memenuhi syarat-syarat
yang tersebut tersebut di bawah ini:

a. Islam

b. Berakal

c. Baligh

d. Merdeka

e. Mampu (kuasa)

2.Rukun haji ada 6 Perkara yaitu:

a) Ihram: Berpakaian ihram dan niat ihram haji

b) Wukuf: Berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah

c) Thawaf: Thawaf haji,yang disebut Thawaf Ifadlaah

d) Sa'yi Berjalan atau lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah e) Tahallul: Membuka ihram dengan cara
menggunting rambut sedikitnya 3 helai f) Tertib.

3.wajib haji
a. Ihram harus dari batas-batas tempat dan waktu yang telah ditentukan. Batas-batas tempat dan waktu
itu dinama tukan "Miqaat".

b. Bermalam di Muzdalifah, yakni sepulangnya dari Arafah ke Mina.

c. Bermalam di Mina selama 3 atau 2 malam pada Hari Tasyriq.

d. Melontar Jumrah 'Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan melontar Jumrah ketiga-tiganyapada hari-
hari Tasyriq.

e. Meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan (terlarang), karena ihram.

4.sunnah haji

a) Mandi untuk ihram.

b) Shalat sunnah ihram 2 raka'at.

c) Thawaf qudum, yaitu thawaf karena datang di Tanah Haram.

d) Membaca Talbiyah.

e) Bermalam di Mina pada tanggal 9 Dzulhijjah.

f) Bermalam di Arafah pada siang dan malam.

g) Berhenti di Masy'aril Haram pada hari Nahar (10 Dzulhijjah)

h) Berpakaian ihram yang serba putih.

5.pakaian yang di gunakan dalam haji

Pakaian yang digunakan dalam haji disebut Ihram. Ihram terdiri dari dua lembar kain putih yang dipakai oleh
jamaah haji, baik laki-laki maupun perempuan. Berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai pakaian
Ihram:

1. Laki-laki:

- Gamis: Laki-laki memakai sebuah gamis yang terbuat dari dua lembar kain putih yang terbuka dari dada
hingga pergelangan kaki. Gamis digunakan sebagai atasan dan bawahan.

- Izaar: Izaar adalah sepotong kain putih yang diikatkan di pinggang untuk menutup aurat bagian bawah dari
pusar hingga mata kaki.

2. Perempuan:

- Pakaian biasa: Perempuan dapat memakai pakaian biasa yang syar'i, seperti gamis atau jilbab yang
menutup aurat dari dada hingga mata kaki.
- Dianjurkan untuk menghindari menggunakan pakaian yang ketat atau berwarna mencolok yang dapat
menarik perhatian.

6.Tindakan yang tidak boleh di lakukan dalam haji

Selain itu, saat mengenakan Ihram, ada beberapa aturan dan larangan yang perlu diperhatikan:

- Jamaah haji tidak diperbolehkan memotong kuku dan rambut.

- Tindakan memotong atau mencabut sesuatu dari tubuh seperti bulu mata, alis, dan bulu-bulu lainnya tidak
diperkenankan.

- Memakai wewangian atau parfum tidak diperbolehkan.

- Memakai alas kaki yang menutupi seluruhkah bagian telapak kaki tidak diperbolehkan. Jamaah haji hanya
diperbolehkan menggunakan sandal yang terbuka.

- Memakai masker atau topi yang menutupi wajah atau kepala bukanlah bagian dari ihram.

Pakaian Ihram bertujuan untuk menyamakan jamaah haji dan menghindari adanya perbedaan status sosial
atau kekayaan saat melaksanakan ibadah haji.

D.Dum/Denda

1.macam macam Dum/denda

a. Menyembelih seekor kambing, yang sah untuk qurban untuk disedekahkan kepada fakir miskin. Kalau tidak bisa,
boleh diganti dengan puasa 10 hari (3 hari dikerjakan waktu haji dan yang 7 hari bisa dilakukan di kampungnya
setelah pulang). Denda ini di berikan

kepada yang:

1) Mengerjakan haji secara Tamattu.

2) Mengerjakan haji secara Qiran

3) Mulai ihram tidak dari Miqaat.

4) Tidak bermalam di Muzdalifah

5) Tidak bermalam di Mina

6) Tidak melempar jumrah.

b. Menyembalih kambing untuk disedekahkan, atau puasa 3 hari atau memberi makan 3 sha* (kira-kira sebanyak 7
kg) kepada 6 orang miskin. Denda ini diberikan kepada seseorang yang melakukan salah satu hal-hal di dalam
ihram yaitu:

1) Memakai pakaian yang berjahit menyarung,bagi laki-laki saja

2) Memotong kuku
3) Bercukur atau memotong rambut atau bulu badan

4) Memakai minyak harum pada pakaian ataupun badan

5) Bersentuh dengan perempuan dengan Syahwat

6) Bersetubuh sesudah Tahallul-Awwal

c. Menyembelih seekor unta kalau tidak sanggup wajib menyembelih seekor sapi kalau tidak mungkin dapat diganti
menyembelih 7 ekor kambing kalau tidak bisa harga seekor unta ditaksir harganya sebanyak harganya dibelikan
makanan untuk disedekahkan kepada fakir miskin kalaupun tidak sanggup maka wajiblah diganti dengan puasa
untuk tiap-tiap 1 mud makanan harga unta itu dengan puasa 1 hari. Denda ini di jatuhkan kepada orang yang
bersetubuh sebelum Tahallul-Awal.

d. Barang siapa yang membunuh hewan buruan di tanah haram maka wajib membayar dam sebagai berikut:

1) Menyembelih hewan yang serupa atau hampir sama dengan binatang yang terbunuh

2) Kalau itu tidak mungkin wajib bersedekah makanan sebanyak harga binatang tersebut, kalaupun tidak bisa boleh
diganti dengan puasa, dengan perhitungan 1 mud 1 hari.

e. Barang siapa yang memotong kayu di tanah haram maka dendanya adalah:

1) Bagi kayu besar dendanya seekor unta atau sapi.

2) Bagi kayu kecil dendanya seekor kambing.

f. Bagi yang terhalang di jalan, sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan haji atau umrah, maka boleh tahallul
dengan menyembelih seekor kambing di tempat itu, kemudian bercukur atau memotong rambut dengan niat
tahallul.

F.hikmah pelaksanaan haji

1. Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara
pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri
kepada Allah Yang Maha Agung.

2. Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan penuh
kekhusyu'an

3. Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi

4. Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia.

5. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu karena mempunyai
persamaan atau satu akidah.

6. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh
penjuru dunia dan Ka'bahlah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan.
7. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan
persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala
godaan dan rintangan.

8. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta pengorbanan baik
harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.

9. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam
sedunia.

Penutup

Berdasarkan makalah yang membahas tuntas tentang haji dan umroh, dapat disimpulkan :

1. Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka'bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan
tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang
ditentukan oleh syara', semata-mata mencari ridho Allah.

2. Umrah ialah menziarahi ka'bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa'yu antara Shafa dan Marwah
dan mencukur atau menggunting rambut.

3. Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji. Disamping itu juga untuk
menunjukkan kebesaran Allah SWT.

4. Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.

5. Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun dan wajib haji atau
umroh.

Anda mungkin juga menyukai