Anda di halaman 1dari 10

FIKIH

HAJI DAN UMRAH

Disusun Oleh:
RISKY MUTIARASWATY USMAN

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Haji dan Umrah" ini.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
telah membawa risalah Islam yang penuh dengan rahmat bagi seluruh alam.

Haji dan umrah merupakan ibadah yang mulia dalam agama Islam. Keduanya menjadi dambaan
bagi setiap muslim yang mampu melaksanakannya. Melalui makalah ini, penulis berusaha untuk
menguraikan tentang pengertian, dasar hukum, syarat, rukun, dan hikmah dari ibadah haji dan
umrah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya
dalam menambah pengetahuan dan bekal untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………..

Daftar Isi…………………………………………………………………………………

BAB 1 Pendahuluan…………………………………………………………………….

A. Latar Belakang………………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….

D. Manfaat Penulisan………………………………………………………………

BAB 2 Pembahasan……………………………………………………………………..
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haji dan umrah merupakan dua ibadah yang mulia dalam agama Islam. Keduanya menjadi
dambaan bagi setiap muslim yang mampu melaksanakannya. Haji merupakan rukun Islam
kelima yang wajib dilaksanakan bagi muslim yang mampu, minimal sekali seumur hidup.
Sedangkan umrah, meskipun hukumnya sunnah, namun memiliki keutamaan yang sangat besar.

Melalui makalah ini, penulis ingin menguraikan tentang haji dan umrah, mulai dari
pengertian, dasar hukum, syarat, rukun, hingga hikmah yang terkandung di dalamnya. Penulis
berharap, dengan memahami haji dan umrah dengan baik, para pembacanya dapat lebih
termotivasi untuk melaksanakan ibadah tersebut.

Ada beberapa las an mengapa mempelajari haji dan umrah menjadi penting, antara lain:

 Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Haji dan umrah merupakan ibadah yang
penuh dengan makna dan hikmah. Melaksanakannya dapat membantu meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
 Menambah ilmu pengetahuan. Dengan mempelajari haji dan umrah, kita dapat
menambah ilmu pengetahuan tentang Islam, khususnya tentang tata cara pelaksanaan
ibadah haji dan umrah.
 Mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Bagi muslim yang
ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah, mempelajari materinya terlebih dahulu
sangatlah penting. Hal ini dapat membantu mereka dalam mempersiapkan diri dengan
baik, baik secara fisik maupun mental.
 Memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan memahami haji dan umrah, kita dapat
membantu orang lain yang ingin melaksanakan ibadah tersebut, baik dengan memberikan
informasi maupun membantu mereka dalam mempersiapkan diri.

Namun, tidak semua umat Islam mampu melaksanakan ibadah haji dan umrah. Ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi, seperti:

 Islam dan berakal sehat.


 Baligh (dewasa).
 Mampu secara fisik dan finansial.
 Memiliki bekal dan perbekalan yang cukup.
 Aman dan terjamin keselamatannya.
Bagi umat Islam yang belum mampu melaksanakan haji dan umrah, diwajibkan untuk
melaksanakan ibadah sunnah lainnya, seperti puasa, sholat, zakat, dan sedekah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian haji dan umrah?


2. Apa dasar hukum haji dan umrah?
3. Apa syarat-syarat untuk melaksanakan haji dan umrah?
4. Apa rukun-rukun haji dan umrah?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan:

1. Untuk memahami pengertian haji dan umrah.


2. Untuk mengetahui dasar hukum haji dan umrah.
3. Untuk memahami syarat-syarat untuk melaksanakan haji dan umrah.
4. Untuk mengetahui rukun-rukun haji dan umrah.
5. Untuk memahami hikmah dari ibadah haji dan umrah.

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Pembaca, khususnya umat Islam, dalam menambah pengetahuan tentang haji dan umrah.
2. Penulis, sebagai sarana untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang haji dan umrah.
3. Pihak lain yang berkepentingan, sebagai bahan referensi atau informasi tentang haji dan
umrah.
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Haji Dan Umrah

Haji adalah ibadah yang dilakukan di Mekkah dan sekitarnya pada waktu-waktu
tertentu, dengan melaksanakan rukun-rukun tertentu, yang disyariatkan oleh Allah SWT
kepada umat Islam yang mampu, sekali seumur hidup.

Umrah adalah ibadah yang dilakukan di Mekkah dengan melaksanakan rukun-rukun


tertentu, yang disyariatkan oleh Allah SWT kepada umat Islam, dan bisa dilakukan kapan
saja, baik dalam musim haji maupun di luar musim haji.

Ibadah haji telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim As. Oleh sebab itu, perjalanan ibadah
haji disebut juga perjalanan napak tilas Nabi Ibrahim As. Amalan haji memang banyak
mengikuti apa yang telah dilakukan Ibrahim As dan keluarganya. Kemudian, Allah SWT
memerintahkan Ibrahim As dan putranya Ismail As untuk membangun kembali Ka'bah
dan diperintahkan oleh-Nya kepada Nabi Ibrahim As untuk menyerukan kepada umatnya
agar mengerjakan ibadah haji.

Kemudian, seruan Ibrahim As tersebut diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW


kepada umatnya. Menurut para ulama, haji diwajibkan pada tahun ke 9 Hijriah. Pada saat
itu, untuk pertama kalinya menunaikan ibadah haji adalah Abu Bakar Siddiq sebagai
ketua rombongannya dan pada tahun berikutnya, Rasulullah SAW melakukan ibadah
haji.

2. Dasar Hukum Haji Dan Umrah


Secara bahasa, haji berasal dari kata al-Hajj yang artinya "menyengaja sesuatu".
Sedangkan, menurut syaraknya, haji berarti menyengaja mengunjungi Baitullah di Mekah
untuk melaksanakan rangkaian ibadah yang telah diatur ketentuan dan tata caranya dalam
syariat Islam.

Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi orang Islam yang mampu.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 97 yang menjelaskan
bahwa haji hukumnya wajib untuk seseorang yang mampu dan dilaksanakan sekali dalam
seumur hidupnya.
‫ِفيِه َء اَٰي ٌۢت َبِّيَٰن ٌت َّم َقاُم ِإْبَٰر ِهيَم ۖ َو َم ن َد َخ َل ۥُه َك اَن َء اِم ًناۗ َو ِهَّلِل َع َلى ٱلَّناِس ِح ُّج ٱْلَبْيِت َم ِن ٱْس َت َط اَع‬
‫ِإَلْي ِه َس ِبياًل ۚ َو َم ن َكَفَر َفِإَّن ٱَهَّلل َغ ِنٌّى َع ِن ٱْلَٰع َلِميَن‬

Artinya: "Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imran: 97).

3. Syarat-Syarat Melaksanakan Haji Dan Umrah

Dalam menunaikan ibadah haji dan umrah, syarat wajib haji antara lainnya
adalah:
1. Islam,
2. Balig,
3. Berakal sehat,
4. Merdeka,
5. Mampu haji,
6. Sehat jasmani dan rohani,
7. Memiliki ilmu tentang haji,
8. Memiliki kendaraan, baik milik pribadi maupun pemerintah/swasta,
9. Aman selama perjalanan pulang dan pergi,
10. Khusus bagi wanita, harus ditemani oleh mahramnya.

Cara Pelaksanaan Haji


Berikut ini adalah tata cara untuk melaksanakan kedua ibadah itu ada tiga
macam cara, yaitu:

1. Ifrad, yaitu dengan melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu melakukan


ibadah umrah. Cara pelaksnaan ifrad adalah dengan acara ihram dari miqat
untuk haji dan melakukan seluruh pekerjaan haji pada bulan Zulhijah dan
Ihram dari miqat untuk umrah serta melakukan seluruh pekerjaan umrah.

2. Tamattu, yaitu dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu, kemudian


mengerjakan haji.

3. Qiran, yaitu mengerjakan haji sekaligus umrah.

Waktu Pelaksanaan Haji


Pelaksanaan haji dimulai sejak awal bulan Syawal sampai sebelum terbit fajar
pada malam tanggal 9 Zulhijah untuk melakukan amalan-amalan yang
termasuk dalam sunah haji. Kemudian, melakukan rukun haji pada tanggal 10,
11, 12, dan 13 Zulhijah setiap tahunnya.

4. Rukun Haji

Rukun haji ialah segala sesuatu yang harus dikerjakan ketika menunaikan
ibadah haji. Apabila salah satu rukun tersebut tidak dikerjakan, maka
hajinya tidak sah dan tidak bisa diganti dengan membayar denda (dam).
Yang termasuk dalam rukun haji antara lainnya adalah:

1. Ihram, yaitu berniat untuk memulai menunaikan segala rangkaian


ibadah haji dan menjauhi larangannya dengan memakai pakaian yang
serba putih dan tidak dijahit. Lalu berniat, "Labbaikallumma hajjan" (Ya
Allah, kami penuhi undangan haji-Mu).

2. Wukuf, yaitu berdiam di padang Arafah pada 9 Zulhijah yang dimulai


dari waktu dzuhur hingga terbit fajar pada 10 Zulhijah.

3. Thawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah 7 kali, dimana Ka'bah selalu berada


di sebelah kiri jamaah haji yang dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dari
hajar aswad dengan kondisi suci dari hadas dan najis.

4. Sa'I, ialah berlari-lari pelan selama 7 kali antara bukit shafa dan
marwah.

5. Tahalul, yaitu mencukur rambut kepala minimal 3 helai. Terdapat dua


jenis dari tahalul, yaitu apabila seseorang telah menunaikan jumrah
aqabah, makai a diperbolehkan untuk melepaskan pakaian ihramnya.
Kemudian, tahalul tsani yaitu apabila seseorang menunaikan jumrah
aqabah, bercukur, da thawaf ifadlah, ia boleh untuk mengerjakan semua
larangan dalam ibadah haji.

6. Tertib.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

Haji dan umrah adalah dua ibadah utama dalam agama Islam yang memiliki
persamaan dan perbedaan. Persamaannya terletak pada tujuannya, yaitu untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyucikan diri dari dosa. Perbedaannya
terletak pada rukun, waktu pelaksanaan, dan hukumnya.

Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang
mampu, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Haji dilaksanakan pada bulan-bulan
haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan sebagian dari bulan Dzulhijjah. Rukun haji terdiri dari
niat ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, thowaf, sa'i, dan tahallul.

Umrah adalah ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Umrah dapat
dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari Arafah, hari Tasrikh, dan
hari-hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah). Rukun umrah terdiri dari niat ihram,
thowaf, sa'i, dan tahallul.

B. Saran

Saran saya untuk jama’ah yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah
untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari persiapan
fisik,mental,serta keungan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai