Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AIK

Dosen pengampu mata kuliah:FAJAR ISBAKHI

HAJI DAN UMRAH

Oleh:
ALMA PERMATA (222110049)
ALIF RAHMAN HAKIM (222110059)

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "HAJI
DAN UMRAH".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi bagi para pembaca.

PURWOREJO,18 APRIL 2023

penyusun
Daftar Isi:

LATAR BELAKANG.............................................
Bab II .....................................................................
PEMBAHASAN.....................................................

Bab III.....................................................................

PENUTUP...............................................................
A. Latarbelakang

Haji dan Umroh adalah aktivitas suci yg pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah
Swt pada semua umat Islam yangg sudah memiliki kemampuan. Kegiatan ibadah
sebagai rukum Islam yang ke-5 yang berkunjung ke Baitullah merupakan aktivitas
puncak sebagai bukti ketaatan kepada Sang Khalik baik secara fisik material dan
spiritual.

Banyak dari kalangan umat Islam dari berbagai negara di dunia khususnya
Indonesia yang mendominasi jumlah pemeluknya berbondong-bondong
mendaftarkan diri untuk bisa beribadah dan menghadap secara langsung di depan
Ka'bah sebagai pusat peribadatan serta memenuhi kewajiban rukunnya bagi yang
mampu.

Untuk mendiskusikannya lebih lanjut, maka dalam makalah ini penulis akan
membahas tentang "Haji dan Umroh" yang berkenaan dengan pengertian, jenis-
jenis pelaksanaan dan tahapannya serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
tema tersebut.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji dan Umroh

Secara bahasa, "haji" artinya; maksud atau tujuan atau niat. Secara istilah artinya tujuan
atau maksud orang-orang Islam untuk mendatangi Baitullah untuk melaksanakan ibadah
haji sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Adapun menurut ulama' ahli
fiqh definisi haji adalah menyengaja mendatangi ka'bah untuk menunaikan amalan-
amalan tertentu, atau mengunjungi tempat tertentu pada waktu tertentu."

Umroh diambil dari kata I'timar yang berarti mengunjungi. Maksud mengunjungi dalam
hal ini adalah mengunjungi Ka'bah, melakukan thawaf. melakukan sa'i antara Shafa dan
Marwah, serta mencukur rambut. Para ulama sepakat tentang disyaratkannya Umroh.
Ibnu Umrar ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "(Pahala) melaksanakan
Umroh pada bulan Ramadhan seperti (pahala) melaksanakan haji." HR Ahmad an Ibnu
Majah." B. Dasar Hukum Haji dan Umroh

Para Ulama fiqih sepakat bahwa ibadah haji dan Umroh adalah wajib hukumnya bagi
setiap muslim yang mempunyai kemampuan biaya. fisik dan waktu sesuai dengan nash
al-Qur'an;

ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬


‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع ِإلَ ْي ِه َسبِياًل‬ ِ َّ‫َوهَّلِل ِ َعلَى الن‬

Artinya: “Dan Allah SWT mewajibkan atas manusia haji ke baitullah bagi orang yang
mampu.” (QS. Al-Imran: 97),

ِ ‫َوَأتِ ُموانَ ْال َح َّج َو ْال ُع ْم َرةَ هَّلِل‬

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah.” (QS. Al-Baqarah:
196).

Nabi Ibrahim as diperintahkan untuk menyeru ibadah haji tersebut ke seluruh penjuru
dunia, sehingga berdatanglah orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang jauh dengan
berjalan kaki atau berkendaraan, Allah berfirman;
‫ضا ِم ٍر يَْأتِين ِم ْن ُك ِّل يَْأتِينَفِ ْن ُك ِّل يَْأتِينَِ ْن‬
َ ِّ‫الحج يَْأتُوكَ ِر َجااًل َو َعلَى ُكل‬ ِ َّ‫َوَأ َذ ْن فِي الن‬
َ ِ‫اس ب‬

Artinya: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji. niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang
dari penjuru yang jauh,” (QS. Al-Hajj: 27).

C. Perbedaan Haji dan Umroh

1. Hukum pelaksanaan Ibadah haji hukumnya wajib, fardu ain bagi setiap muslim
mukalaf dan mampu. Tidak ada satu pun ulama yang menyatakan ibadah haji sebagai
sunnah. Sementara itu, mengenai hukum ibadah Umroh para ulama berbeda pendapat,
sebagian mengatakan hukumnya wajib dan sebagiannya mengatakan sunnah. Mazhab
Hanafi dan Maliki mengatakan hukum ibadah Umroh adalah sunnah, sedangkan mazhab
Syafi'i dan Hanbali mengatakan hukum ibadah Umroh adalah wajib minimal sekali
seumur hidup.

2. Waktu pelaksanaan

Ibadah haji dapat dilaksanakan minimal empat hari, 9 sampai 12 zulhijjah jika melakukan
nafar awal. Jika melakukan nafar sani, ibadah haji paling cepat bisa dilakukan dalam
waktu 5 hari.

Ibadah Umroh dapat dilakukan dalam waktu 2 sampai 3 jam saja.

3. Proses Pelaksanaan

Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia sudah
melakukan praktek umroh. Karena Umroh hanya terdiri: niat, thawaf dan sa'i, memotong
rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua tata cara Umroh ditambah dengan
wukuf di Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina, serta melempar jumroh.

4. Miqat

Miqat adalah batas-batas yang telah ditetapkan bagi dimulainya ibadah haji dan umroh.
Apabila menjerat miqat, seseorang yang sedang mengerjakan haji perlu mengenakan
kain ihram dan melaliukan niat.
A. Miqat Zamani (batas yang ditentukan berdasarkan waktu)

1) Ibadah Haji

Miqat dimulai pada bulan syawal sampai terbit fajar tanggap 10 Zulhijjah yaitu ketika
ibadah haji dilaksanakan.

2) Ibadah Umroh

Miqat dapat dimulai sepanjang tahun pada waktu Umroh dapat dilakukan.

B. Miqat Makani (batas yang ditentukan berdasarkan tempat)

1) Bagi mereka yang tinggal di Makkah, tempat untuk ihram haji adalah Makkah itu
sendiri (rumah sendiri). Untuk Umroh adalah keluar dari tanah haram Makkah yaitu
sebaiknya di Ji'ranah, Tan'eim atau Hudaibiyah.

2) Bagi mereka yang datang dari sebelah timur seperti Indonesia, Malaysia, Singapura
dan kebanyakan Negara Asia lain, tempatnya adalah di Yalamlam atau Jeddah.

3) Bagi yang datang dari barat seperti Mesir, miqatnya di Juhfah.

4) Bagi yang datang dari selatan seperti Yaman, tempat berihram adalah Qarnul Manazil.

5) Bagi yang datang dari Madinah, tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali (Abyar 'Ali).

6) Bagi yang datang dari bagian Iraq pula adalah di Dzatu 'Irq.

D. Syarat, Rukun, Wajib Haji dan Umroh

Syarat sah Haji dan Umroh adalah suatu perkara atau pekerjaan yang harus dikerjakan
dengan sempurna sebelum mengerjakan Haji atau Umroh dan menentukan sah atau
tidaknya ibadah tersebut.

Syarat Sah Haji dan Umroh

Haji

• Islam

• Merdeka (bukan seorang budak)

• Taklif (seseorang yang sudah 3 dikenai kewajiban untuk melaksanakan haji)

• Mampu (secara finansial, 4 fisik, mental, dan kondisi yang memungkinkan)

• Memenuhi Syarat administrasi

• Adanya kendaran yang sudah jelas bahwa tidak akan mengalami kesulitan

Perjalanan aman tidak akan terjadi kesulitan dalam melaksanakan ibadah haji.
Umroh

• Islam

• Baligh (Dewasa)

• Berakal Sehat

• Merdeka (bukan budak atau hamba sahaya)

• Istitha'ah (mampu). Termasuk di dalamnya mampu secara jasmani, finansial yaitu


memiliki cukup biaya untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkannya, serta situasi dan
kondisi memungkinkan, aman bagi dirinya dan keluarga yang ditinggalkannya dan tidak
terhalang/mendapat izin untuk perjalan haji.

Rukun Haji dan Umroh adalah suatu perkara atau perkejaan yang harus dilakukan dalam
mengerjakan proses ibadah Haji atau Umroh dan menentukan sah atau tidaknya ibadah
tersebut. Dengan kata lain jika tidak dilaksanakan maka batal ibadahnya.

Rukun Haji dan Umroh

Haji

1. Ihram
2. Wukuf
3. Thawaf Ifadah
4. Sai
5. Tahallul
6. Tertib

Umroh

1. Ihram
2. Thawaf
3. Sa'i
4. Tahallul
5. Tertib

Wajib Haji adalah suatu perkara atau pekerjaan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan Haji dan apabila perkara ini ditinggalkan maka wajib hukumnya untuk
membayar dam (denda).
Wajib Haji dan Umroh

Haji

1 ihram dari miqat

2 Mabit di Muzdalifah

3 Bermalam di Mina

4 Melempar ketiga JUmroh

(Ula, Wustha dan 'Aqabah)

5 Tahallul (mencukur)

6 Thawaf Wada

Umroh

1 Ihram dari miqat

2 Meninggalkan larangan karena ihram

E. Jenis Jenis Haji

1. Ifrad

Haji Ifrad adalah haji yang dilaksanakan dengan cara melaksanakan ibadah haji terlebih
dahulu baru melaksanakan umroh di luar musim haji. Orang yang berhaji dengan ifrad
tetap dalam keadaan ihram hingga selesai segala amalan hajinya.

2.Qiran

Haji qiran melaksanakan ihram haji dan umroh secara bersamaan di miqat. Orang yang
berhaji qiran tetap dalam keadaan ihram hingga menyelesaikan semua rangkaian ibadah
haji dan umrohnya. Dinamakan haji qirah karena terkumpul antara haji dan umroh dalam
satu ihram.

3. Tamattu'

Cara melaksanakn haji tamattu' yaitu dengan mendahulukan ibadah Umroh terlebih
dahulu setelah itu melaksanakan ibadah haji pada musim haji tahun itu juga. Ada pula
ulama yang mengatakan bahwa haji tamattu' adalah mengumpulkan antara haji dan
Umroh dalam satu kali pergi ke Makkah di dalam bulan-bulan haji tahun itu juga.
Prosesnya, mendahulukan Umroh terlebih dahulu. Kemudian setelah selesai Umroh atau
pada tanggal 8 zulhijjah berniat untuk ihram haji. Dengan melakukan haji tamattu',
jamaah harus membayar dam (denda). Mayoritas orang Indonesia yang menunaikan
ibadah haji melakukan tamattu".

F. Amalan-Amalan Ibadah Haji dan Umroh serta Tata Cara Pelaksanaannya 1. Amalan-
amalan ibadah haji yang harus dikerjakan adalah;"

A. Ber-Ihram

B. Memasuki Tanah Suci Makkah

C. Thawaf, terdiri dari tiga macam: Thawaf qudum, Thawaf Ifadah, dan Thawaf wada'

D. Sa'i antara Shafa dan Marwa

e. Wukuf di Arafah

f. Mabit di Muzdalifah

G. Mabit di Mina

H. Jumroh

I. Menyembelih

J. Mencukur atau memendekkan rambut

2. Tata cara pelaksanaan ibadah haji dan Umroh

Dalam tata pelaksanaan ini haji dan Umroh memiliki perbedaan;

A. Haji; terdiri dari delapan yaitu Ihram, Thawaf, Sa'i, wuquf, bermalam di Muzdalifah,
Melempar jumroh, Bermalam di Mina dan Tahallul.

B. Umroh, Ihram, Thawaf, Sa'i, dan Tahallul.

G. Etika Haji dan Umroh

Imam al-Ghazali dalam bukunya Ihya' Ulumuddin menyebutkan beberapa etika


haji,diantaranya; hendaknya berhaji dengan harta halal, tidak memboroskan bekalnya
untuk makan dan minum yang mewah atau membeli kelezatan di perjalanan,
meninggalkan segala macam akhlak tercela, kekejian dan kefasikan, diutamakan
memperbanyak berjalan, berpakaian sederhana dan meninggalkan tanda-tanda
kesombongan dan kemewahana, melaksanakan kurban dengan penuh keikhlasan dan
membagi daginya kepada fakir miskin dan bersabar dalam segala hal.
H. Keutamaan Haji dan Umroh

Keutamaan haji dan umroh meliputi; 1) menjauhi kefakiran dan menghapus dosa, 2) haji
sebanding dengan jihad, 3) Balasan surge, 4) menghapus dosa seperti bayi, 5) Amal
terbaik, 6) Jemaah haji menjadi tamu Allah Swt, 7) Dibanggakan di depan malaikat."

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam ibadah haji dan Umroh banyak sekali kegiatan yang harus dipelajari oleh orang-
orang khalayak umum, khususnya bagi yang memiliki kemampuan dan kesempatan
untuk melaksanakannya. Mulai dari bagaimana amalan-amalan manasik, waktunya,
tempat-tempatnya, syarat, wajib, rukun dan hal-hal lain yang harus diikuti aturannya
secara berurutan. Karena jika tidak tertib dan berurutan maka akan menyebabkan
tertolaknya ibadah suci seseorang yang sedang menjalankan rukun islam yang kelima.

Selain dalam hal teknis dan praktis, terdapat juga etika dan hikmah utama adanya ibadah
haji dan Umroh salah satunya adalah menghapus dosa seperti bayi dan balasan surga.

Anda mungkin juga menyukai