Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HIKMAH IBADAH HAJI, ZAKAT DAN WAKAF

OLEH :
Kelompok 1
Ketua : Putri Andini Rasyid
Anggota : Nurhaliza
Nurul Avani
Muhammad Sahril
Sintia Ajrin
Ria Rahmadani
Nurkhaliza
Sumiati H

SMA NEGERI 1 AMPIBABO


KECAMATAN AMPIBABO
KABUPATEN PARIGI MOUTONG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami bisa menyusun dan menyajikan makalah ini tentang
HIKMAH IBADAH HAJI, ZAKAT, DAN WAKAF sebagai salah satu tugas Makalah
perkelompok. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran PEND.
AGAMA ISLAM yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis dalam proses
penyusunan makalah ini. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam
menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.

Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan
pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud
penulis.

Ampibabo, 28 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
A. Haji............................................................................................................................................2
B. Zakat..........................................................................................................................................6
BAB III...............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatnya orang-orang kaya muslim tentu saja perlu mendapat apresiasi dari
semua kalangan. Hal tersebut diharapkan mampu menjadi solusi dari sebagian
masyarakat Indonesia yang masih hidup dalam kemiskinan. Betapa tidak, dari mereka
diharapkan terjadi jembatan penghubung antara orang-orang kaya (agniya) dan orang-
orang miskin (kaum du’afa). Tentu saja dengan posisi mereka sebagai pengusaha muslim
akan diperoleh sekian banyak kontribusi dalam upaya membantu mereka yang masih
sangat membutuhkan. Dana yang terkumpul tersebut, baik berupa zakat mal, infak,
śadaqah, atau wakaf akan sangat berarti dalam upaya membantu kaum fakir miskin.
Demikian itu karena sesungguhnya Islam membenci berputarnya kekayaan di tangan
orang-orang tertentu saja, sementara sebagian besar orang tidak memilikinya. Islam
senang kalau harta itu tidak hanya berkisar pada orangorang kaya saja. Sistem ekonomi
Islam merupakan suatu sistem yang indah, yang membawa keseimbangan dan
keharmonisan antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif yang membawa misi
kebersamaan agar jurang pemisah antara agniya (orang kaya) tidak terlalu jauh dengan
kaum ḍu’afa (orang miskin).
Ajaran Islam mengisyaratkan untuk melakukan upaya pemberdayaan ekonomi umat
yang harus diproyeksikan untuk kesejahteraan bersama, bukan hanya untuk kepentingan
pribadi. Prinsip tersebut salah satunya dapat diaplikasikan melalui pengelolaan wakaf
yang amanah dan profesional agar pahalanya terus mengalir meskipun wakif (orang yang
mengeluarkan wakaf) tersebut telah meninggal dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna Haji?
2. Apa makna Zakat?
3. Apa makna Wakaf?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna Haji dalam kehidupan
2. Untuk mengetahui makna Zakat dalam kehidupan
3. Untuk mengetahui makna Wakaf dalam kehidupan
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Haji
1. Pengertian Haji
Haji menurut bahasa adalah menyengaja atau menuju. Sedangkan menurut istilah
adalah sengaja mengunjungi Kakbah di Mekah untuk melakukan ibadah kepada
Allah Swt. Pada waktu tertentu dan dengan cara yang tertentu pula.
Dalil naqli tentang kewajiban haji
Setiap Muslim yang mampu diwajibkan untuk mengerjakan haji minimal sekali
seumur hidup. Hal ini terdapat dalam Qs. Ali Imran ayat 97 yang berbunyi :

Artinya :
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam.
2. Syarat – Syarat Haji, Rukun Haji Dan Wajib Haji
Syarat – syarat haji Rukun haji Wajib haji
Syarat-syarat haji Rukun haji adalah Wajib haji adalah Perbuatan yang
adalah sesuatu perbuatan yang harus harus dilaksanakan dalam ibadah
yang harus dilaksanakan dalam haji, kalau salah satu wajib haji
dipenuhi sebelum ibadah haji, kalau salah tidak dilaksanakan, haji tetap sah,
melaksanakan haji. satu rukun tidak tetapi harus membayar  dam atau
Syarat Haji adalah dilaksanakan maka denda. Yang termasuk wajib haji
Islam, Baligh, hajinya tidak sah. Rukun adalah mulai ihram dari miqat,
berakal sehat, haji yaitu Ihram, Wukuf melempar jumrah, mabit di
merdeka dan di Arafah, Tawaf Ifadhah, Muzdalifah, mabit di Mina dan
mampu Sa’i, Tahallul dan Tertib tawaf wadak

2
3. Tata Cara Melaksanakan Ibadah Haji
Tata cara melaksanakan ibaah haji adalah sebagai berikut :
a. Memulai ihram dari miqat yang sudah ditentukan.
Miqat adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji serta umrah. Miqat
terdiri atas 2 yaitu, pertama miqat makani, adalah batas tempat untuk memulai
ibadah haji. Batas tempat untuk memulai ibadah haji tergantung dari arah
kedatangan jemaah haji. Kedua  miqat zamani, adalah batas waktu  untuk
melaksanakan ibadah haji yaitu pada bulan Syawal, Zulkaida dan Zulhijjah.
Cara melaksanakan Ihram adalah sebagai berikut:
1). Mandi Sunnah
2). Berwudhu
3). Memakai pakaian ihram
4). Mengerjakan shalat sunnah ihram
5). Berniat haji, niat haji adalah “ Labbaik Allahumma Hajjan” artinya aku
sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.
6). Berangkat menuju Arafah sambil membaca Talbiyah, Bacaan Talbiyah
adalah “Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik laa syarika laka labbaik,
innal hamda wanni’mata laka wal mulk laa syarika laka” artinya aku disini
ya Allah, aku di sini di hadapan-Mu, tak ada sekutu bagi-Mu, sesngguhnya
segala puji adalah kepunyaan-Mu, segala kenikmatan adalah kepunyaan-
Mu, kerajaan adalah kepunyaan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
b. Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, di mulai setelah
tergelincir matahari sampai terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Beberapa amalan yang dikerjakan pada waktu wukuf adalah sebagai berikut :
1). Shalat Zuhur dan Asar dengan cara qashar dan jamak taqdim
2). Mendengar khotbah wukuf
3). Memperbanyak do’a
4). Memperbanyak zikir
5). Membaca al-Qur’an
6). Shalat Maghrib dan Isya dengan cara qashar dan jamak taqdim

3
c. Menginap di Muzdalifah
Muzdalifah terletak antara Arafah dan Mina. Setelah tengah malam jamaah haji
berangkat dari Arafah menuju Mina. Sampai di Muzdalifah jamaah haji berhenti
[mabit] walaupun sebentar. Pelaksanaan mabit adalah dari tengah malam sampai
terbit fajar. Hal-hal yang dikerjakan di Muzdalifah :
1). Membaca talbiah
2). Berdzikir, beristigfar dan berdo’a
3). Mencari kerikil sebanyak 7 atau 49 atau 70 butir.
d. Melontar Jumrah Aqabah
Melontar jumrah aqabah [sebuah tugu di bukit Aqabah di Mina] dilakukan
setelah fajar menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan 7 
butir kerikil. Setelah itu jamah haji menyembelih kurban.
e. Tahallul
Tahallul adalah melepaskan diri dari ihram haji setelah mengerjakan amalan-
amalan haji. Tahallul dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
1). Tahallul pertama, dilaksanakan setelah selesai melontar jumrah Aqabah
dengan cara mencukur sekurang-kurangnya 3 helai rambut. Setelah tahallul
pertama jamaah haji boleh mengerjakan hal-hal yang dilarang pada waktu
ihram, kecuali melakukan hubungan suami istri. Setelah tahallul pertama,
bagi jemaah haji yang ingin melaksanakan tawaf  ifadhah dapat langsung ke
Mekah hari itu juga. Beberapa hal yang dikerjakan jamaah haji setelah
sampai di Mekah adalah :
 Masuk ke Mesjidil Haram melalui pintu Babussalam
 Mengerjakan tawaf  ifadhah
 Setelah tawaf mencium Hajar Aswad
 Shalat 2 rakaat di dekat Maqam Ibrahim
 Berdo’a di Multazam
 Shalat sunnah dua rakaat di Hijr Ismail
 Sa’i antara Shafa dan Marwa sebanyak 7 kali.
2). Tahallul kedua, dilaksanakan setelah mengerjakan sa’i. Caranya Ialah
dengan menggunting sekurang-kurangnya tiga helai rambut. Setelah
tahallul kedua, jamaah haji  sudah boleh mengerjakan semua larangan
ihram.

4
f. Menginap atau mabit di Mina
Setelah tahallul kedua, jamaah haji kembali ke Mina untuk mabit selama hari
tasyrik, yaitu tangal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, setelah tergelincir matahari setiap 
siang hari tasyrik, jamaah haji melontar tiga jamrah [Ula, Wusta dan Aqabah]
masing-masing sebanyak 7 kali. Bagi jemaah haji yang mau, dibolehkan
meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah setelah melempar jumrah. Hal
ini disebut Nafar Awal. Adapun jemaah haji yang meninggalkan Mina pada
tanggal 13 Dzulhijjah, hal itu lebih sempurna. Hal ini disebut Nafar Tsani.
g. Tawaf Wadak adalah tawaf perpisahan
Setelah mengerjakan semua rangkaian ibadah haji, jamaah haji melakukan tawaf
wada’. Setelah itu jemaah haji diperbolehkan pulang kekampungnya atau ke
Medinah bagi yang belum ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw.
4. Larangan Di Waktu Melaksanakan Haji
Perbuatan-perbuatan yang dilarang saat melaksanakan ibadah haji yaitu :
a. Memakai pakaian yang dijahit dan memakai tutup kepala bagi laki-laki yang
sedang ihram.
b. Menutup muka dan kedua telapak tangan bagi perempuan yang sedang ihram.
c. Memakai  harum-haruman baik pada badan atau pakaian.
d. Mencukur atau menghilangkan rambut atau bulu badan yang lain.
e. Memotong kuku.
f. Menikah dan menikahkan atau menjadi wali.
g. Bersetubuh.
h. Berburu atau membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.
i. Menebang pohon atau memotong rerumputan.
5. Penyelenggaraan Haji Di Indonesia
UU yang mengatur penyelenggaraan haji adalah UU republic Indonesia No.17 tahun
1999. Penyelenggara haji dapat dikemukakan antara lain :
a. Azas dan Tujuan
b. Penyelenggara
c. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
d. Pendaftaran

B. Zakat
1. Pengertian Zakat

5
Zakat menurut bahasa berarti suci, tumbuh dengan subur. Sedangkan menurut istilah
zakat adalah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai sedekah wajib, kepada
orang-orang yang telah memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai dengan ketentuan
hukum islam.
Dalil-dalil naqli tentang wajibnya zakat, allah swt berfirman dalam QS. At-Taubah
ayat 103.

Artinya :
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.
2. Macam-Macam Zakat
a. Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah sedekah wajib yang dibayarkan menjelang idul fitri dengan
beberapa ketentuan dan persyaratan. Syarat-syarat wajib
Zakat fitrah adalah :
1). Orang yang mengeluarkan zakat harus beragama islam
2). Pada waktu terbenam matahari terakhir bulan ramadhan orang tersebut
sudah  lahir atau masih hidup.
3). Orang tersebut mempunyai kelebihan harta untuk keperluan makan pada
malam hari raya dan siang harinya.
4). Zakat fitrah berupa makanan pokok, seperti beras, jagung dan gandum.
Sedangkan besarnya zakat fitrah untuk setiap pribadi adalah 3,1 liter atau
uang senilai dengan harga 3,1 liter.
b. Zakat Mal
Zakat Mal atau zakat harta adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau
badan hukum yang wajib diberikan kepada orang yang berhak menerimanya
kalau sudah sampai nisab dan haul. harta yang wajib dikeluarkan zakatnya
adalah:
1). Emas, perak dan mata uang
2). Harta perniagaan
3). Hewan ternak

6
4). Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan pokok
5). Barang tambang dan harta rikaz (harta terpendam).
Adapaun syarat wajib zakat Mal adalah :
1). Pemiliknya orang islam dan merdeka
2). Harta tersebut adalah miliknya
3). Sampai nisab (jumlah minimum harta  harus dikeluarkan zakatnya)
4). Haul  (harta tersebut dimiliki selama satu tahun)
3. Hikmah Zakat
a. Hikmah Zakat Bagi Muzaki
Hikmah zakat bagi para muzaki antara lain :
1). Memperoleh rida  dan rahmat allah swt karena ketaatannya dan disenangi
orang banyak karena kedermawanannya.
2). Membersihkan harta para muzaki dari hak-hak orang (golongan) yang berhak
memperoleh zakat, khususnya para fakir miskin, jga membersihkan hati para
muzaki dari sifat tercela seperti : rakus terhadap harta (tamak), kikir, dan
sombong. Selain itu, dengan mengeluarkan zakat, para muzaki akan bersikap
dan perilaku terpuji seperti : rendah hati, dermawan, berpola, hidup
sederhana, dan melakukan usaha-usaha menghilangkan kemiskinan.
3). Memelihara harta para muzaki dari penipuan,pencurian,dan perampokan
yang dilakukan orang-orang jahat, karena adanya kesenjangan social.
Rasulullah saw bersabda : “peliharalah hartamu dengan (mengeluarkan)
zakat, obatilah orang-orang sakit dengan mengeluarkan sedekah, dan tolaklah
bencana dengan doa.”  (H.R.AT-TABRANI dari IBNU MASUD ra).
4). Menunjukkan rasa syukur atas nikmat kekayaan yang telah dikaruniakan
allah swt. Sedangkan orang yang bersyukur tentu akan memperoleh
tambahan nikmat (lihat Q.S. Ibrahim, 14:7 )
b. Hikmah Zakat Bagi Mustahik
Hikmah zakat bagi para mustahik antara lain :
1). Zakat dapat membentengi para mustahik dari bersikap dan berperilaku
tercela seperti : iri hati dan dengki terhadap para muzaki (kelompok kaya)
serta melakukan pencurian dan perampokan terhadap harta benda mereka.
2). Mengurangi/ menghilangkan kemiskinan yang terdapat dalam masyarakat.
Hal ini akan terwujud apabila para fakir miskin yang mampu berusaha tetapi
tidak memiliki modal usaha diberi zakat secara produktif, artinya diberi harta

7
zakat yang dapat dijadikan modal usaha. Misalnya, para petani diberi harta
zakat berupa alat-alat pertanian, para nelayan diberi harta zakat berupa alat-
alat atau modal untuk menangkap ikan, para pedagang diberi zakat berupa
uang atau modal lainnya untuk berdagang, dan lain-lain lagi.
4. Pengeleloaan Zakat Di Indonesia
Salah satu lembaga yang mengurusi masalah zakat di indonesia adalah bazis. Bazis
adalah singkatan dari badan amil zakat infak dan sedekah. Lembaga ini didirikan
oleh pemerintah pada tahun 1968. Berdirinya bazis diharapkan supaya zis bisa
dikelola dengan profesional. Pengelolaan zis secara profesional akan memberikan
keuntungan sebagai berikut :
a. Pendistribusian zis akan lebih terorganisir dan sesuai dengan aturan syariat.
b. Pemerintah akan melihat potensi penduduknya yang wajib membayar dan yang
berhak menerima zis.
5. Hubungan Zakat Dengan Pajak
Zakat memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Beberapa persamaan dan
perbedaan zakat dan pajak, diantaranya adalah sebagai berikut :
Zakat Pajak
- Zakat adalah kewajiban, kalau tidak - Pajak adalah kewajiban yang kalau
dilaksanakan akan mendapat sanksi dari dilanggar akan mendapat sanksi dari
allah swt. pemerintah.
- Zakat merupakan kewajiban umat islam - Pajak merupakan kewajiban warga
terhadap allah swt. negara terhadap pemerintah.
- Zakat memiliki dimensi spiritual yang - Pajak bertujuan untuk memutar roda
meliputi aspek kehidupan pribadi dan perekonomian yang berhubungan
masyarakat. dengan pembangunan bangsa dan
Negara.

C. Wakaf
1. Pengertian Wakaf
Wakaf menurut bahasa berarti menahan atau menghentikan. sedangkan menurut
istilah wakaf adalah Menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil
manfaatnya, baik oleh umum ( masyarakat) maupun perorangan.

2. Keutamaan Wakaf

8
Wakaf termasuk sedekah jariah, yaitu sedekah yang pahalanya terus mengalir
kepada yang bersedekah selama yang disedekahkan masih bermanfaat. Hal ini
terdapat dalam hadits nabi Muhammad Saw. yang berbunyi : 

Artinya : “Bila seorang meninggal dunia, maka putuslah amalnya kecuali tiga
perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang
mendoakan kedua orang tuanya.” (H.R. Jamaah, kecuali Bukhari dan Ibnu Majah).
Dalil naqli tentang wakaf, Wakaf sangat dianjurkan oleh Allah SWT, sebagaimana
firman-Nya dalam Q.S. Ali Imran, 3 : 92 yang berbunyi :
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan
Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”
3. Syarat-Syarat Wakaf
Syarat-syarat wakaf adalah sebagai berikut :
a. Harta wakaf harus diserahkan untuk selama-lamanya
b. Harta wakaf tidak boleh dipindahtangankan untuk kepentingan yang bertentangan
dengan tujuan wakaf.
c. Harta wakaf harus dimanfaatkan sesuai dengan tujuan wakaf pada umumnya.
4. Rukun Wakaf
Rukun wakaf ada 5, yaitu :
a. Wakif ( yang berwakaf), syaratnya adalah:
     1). Waqif adalah pemilik sah dari barang yang diwakafkan
2). Waqif telah berusia dewasa (baliq dan berakal sehat).
3). Waqif tidak boleh punya hutang.
b. Mauquf ( barang yang diwakafkan ), syaratnya adalah
1). kekal zatnya walaupun manfaatnya diambil, misalnya : tanah,bangunan
mesjid, rumah sakit,  jam dinding, tikar shalat dan sebagainya.
2). Kepunyaan yang berwakaf dan hak miliknya dapat berpindah-pindah.
c. Mauquf ‘alaih (tempat berwakaf), harta yang diwaafkan harus ditujukan  untuk
kepentingan umum dalam rangka mencari keridhaan Allah Swt.
d. Lafal atau ucapan wakaf. Contohnya : saya wakafkan tanah milik saya  seluas
1000 meter persegi ini, agar dibangun sekolah diatasnya.

9
e. Nazir adalah orang yang menerima dan mengelola harta wakaf.
5. Hikmah Wakaf
Beberapa hikmah wakaf, antara lain :
a. Menumbuhkan solidaritas sosial pada sesama masyarakat
b. Membantu program pengentasan kemiskinan
c. Menumbuhkan organisasi-organisasi yang bergerak dibidang sosial seperti
lembaga pendidikan, panti asuhan serta tempat ibadah.
6. Harta Yang Diwakafkan
Harta yang diwakafkan syaratnya adalah :
 Kekal zatnya,waaupun manfaatnya diambil.
 Contoh harta yang memenuhi syarat untuk diwakafkan : tanah, bangunan masjid,
rumah sakit, jam dinding, tikarsalat, dan sebagainya.
 Kepunyaan yang berwakaf dan hak miliknya dapat berpindah-pindah.
Manfaat wakaf bagi yang menerima wakaf atau masyarakat, sangat banyak antara
lain :
a. Dapat menghilangkan kebodohan.
b. Dapat menghilangkan (mengurangi) kemiskinan.
c. Dapat menghilangkan (mengurangi) kesenjangan social
d. Dapat memajukan serta menyejahterakan umat.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Haji menurut bahasa adalah menyengaja atau menuju. Sedangkan menurut istilah
adalah sengaja mengunjungi Kakbah di Mekah untuk melakukan ibadah kepada Allah
Swt. Pada waktu tertentu dan dengan cara yang tertentu pula. Syarat-syarat haji adalah
sesuatu yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan haji. Syarat Haji adalah Islam,
Baligh, berakal sehat, merdeka dan mampu.
Zakat menurut bahasa berarti suci, tumbuh dengan subur. Sedangkan menurut istilah
zakat adalah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai sedekah wajib, kepada orang-
orang yang telah memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai dengan ketentuan hukum islam.
Salah satu lembaga yang mengurusi masalah zakat di indonesia adalah bazis. Bazis
adalah singkatan dari badan amil zakat infak dan sedekah. Lembaga ini didirikan oleh
pemerintah pada tahun 1968. Berdirinya bazis diharapkan supaya zis bisa dikelola
dengan profesional.
Wakaf menurut bahasa berarti menahan atau menghentikan. sedangkan menurut
istilah wakaf adalah Menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil
manfaatnya, baik oleh umum ( masyarakat) maupun perorangan. Hikmah Wakaf yaitu
menumbuhkan solidaritas sosial pada sesama masyarakat, membantu program
pengentasan kemiskinan dan menumbuhkan organisasi-organisasi yang bergerak
dibidang sosial seperti lembaga pendidikan, panti asuhan serta tempat ibadah.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://juaria-blogspotcom.blogspot.com/2011/11/bab-xi-zakat-haji-dan-wakaf.html ZAKAT   
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_surah.asp?pageno=5&SuratKe=3#Top
Syamsuri. KTSP.2006.Pendidikan Agama Islam SMA X:Penerbit Erlangga
Syamsuri. KTSP.2004.Pendidikan Agama Islam SMA X:Penerbit Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai