Kelompok 13
Silvia Dwi Putri : 3622031
Dinda Arifah : 3622050
Nipa Arnila : 3622053
Dosen Pembimbing :
H. Raymond Dantes Lc.,M.Ag.
Makalah ini dapat terselesaikan atas izin Allah SWT. Serta bantuan dan
dukungan dosen serta teman yang memberikan semangat dan motivasi kepada
kelompok kami dan kami menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan kemampuan kami.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
A. Kesimpilan.............................................................................................14
B. Saran......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan manasik haji?
2. Apa saja fungsi dan tujuan bimbingan manasik haji?
3. Apa saja bentuk dan metode bimbingan manasik haji?
4. Apa saja unsur-unsur bimbingan manasik haji?
5. Bagaimana manajemen bimbingan manasik haji?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian bimbingan manasik haji.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan bimbingan manasik haji.
3. Mengetahui bentuk dan metode bimbingan manasik haji.
4. Mengetahui unsur-unsur bimbingan manasik haji.
5. Mengetahui bagaimana manajemen bimbingan manasik haji.
BAB II
PEMBAHASAN
Haji menurut Peter Salim dan Yeni Salim adalah penjelasan dalam
bentuk tuntunan atau petunjuk kepada calon, jamaah haji tentang tata cara
perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji dengan maksud agar calon jamaah haji
dapat melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji secara mandiri dan memperoleh
haji mabrur.
1. Agar semua calon jamaah haji mampu memahami semua informasi tentang
pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk kesehatan, dan
mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan ibadah haji di tanah suci.
2. Agar jamaah haji dapat mandiri dalam melaksanakan ibadah haji, baik
secara regu maupun kelompok.
3. Memberi bekal pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan ibadah
haji kepada para calon jamaah, sehingga mempunyai kemandirian dalam
melaksanakan ibadah haji.
4. Untuk memberikan informasi, gamnbaran situasi, dan kondisi yang akan
datang dan kemungkinan terjadi baik selama di perjalanan maupun di tanah
suci.
5. Untuk memeberikan keterampilan dan kemampuan tatacara kesehatan dan
keselamatan dalam pelaksanaan ibadah haji.
6. Agar para jamaah mempunyai kesiapan menunaikan ibadah haji baik
mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji yang lain.2
1
Japeri, Pengaruh Predikat Haji Mabrur Tehadap Motovasi Manasik Calon Jamaah Haji. (Jakarta:
Gramedia, 2017) h 3
2
Sarwat, Kitab Manasik Haji Dan Umrah, (Jakarta: DU Publishing, 2011) h 17
dan kewajiban sehingga dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan
ketentuan agama islam.
3. Agar jamaah haji merasa aman, tertib, dan sah. Aman dalam arti jamaah
tidak khwatir terhadap dirinya dan harta bendanya. Tertib dalam arti
melaksanakan dan memenuhi syarat, rukun, dan wajib sesuai dengan
tuntunan agama. Dan dalam arti tidak ada kekurangan dalam menjalankan
ibadah.3
Dalam hal ini bimbingan haji pun terdapat bentuk dan metode yang
digunakan:
a. Metode ceramah
3
Sarwat, Kitab Manasik Haji Dan Umrah, (Jakarta: DU Publishing, 2011) h 18
b. Metode diskusi
Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih
untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, saling mempertahankan pendapat
dalam pemecahan masalah sehingga diperoleh kesepakatan di antara mereka
Dalam bimbingan manasik haji, metode ini dapat dilakukan baik karena
dapat menggali pengetahuan lebih dalam lagi dari para jamaah tentang materi
manasik haji yang telah disampaikan.4
d. Metode simulasi
4
Muhammad Annas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012) h 21
Berdasarkan penjelasan mengenai metode kelompok tersebut dapat
disimpulkan bahwa : pertama, metode ceramah dilaksankan dengan tujuan
menyampaikan beberapa syarat, rukun ibada yang penting kepada calon jamaah
sehingga meningkatkan ilmu pengetahuan pelaksanaan ibadah haji
a. Metode ceramah
5
Muhammad Annas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012) h 22
Metode ceramah yaitu menyampaikan pesan pesan atau materi singkat
sebagai alat pemahaman tentang pelaksanaan ibadah haji dan umrah serta
bimbingan manasik haji yang akan diterima oleh jamaah haji.
1. Subjek/wawancara
3. Metode
Yaitu cara atau upaya yang dilakukan oleh narasumber agar proses
bimbingan pada calon haji tercapai sesuai dengan tujuan.
4. Media
6
Muhammad Annas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012) h 23
Yaitu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak.7
Manajemen diartikan sebegai ilmu, kiat, dan profesi. Dalam KBBI, kata
manajemen berarti pengelolaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran dam pemimpin bertanggung jawab atas jalannnya perusahaan dan
organisasi.
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
7
Siti Mika, Pengaruh Bimbingan Manasik Haji Terhadap Kualitas Jamaah. (Jakarta: Gramedia, 2016) h 24
Dasar penerapan pengorganisasian bimbingan manasik haji telah sejalan
dengan proses pengorganisasian, yaitu:
3. Penggerakan
8
Rahima Zaskia, Manajemen Bimbingan Manasik Haji. Vol 1, No 1, Tahun 2018, h 68
4. Pengawasan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
Rahima Zaskia, Manajemen Bimbingan Manasik Haji. Vol 1, No 1, Tahun 2018, h 69
Manasik haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan
rukun-rukunnya. Dalam kegiatan manasik haji, calon jamaah haji akan dilatih
tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya, misalnya
rukkun haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh
dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, para jamaah haji juga akan
belajar bagaimana cara melakukan praktik thawaf, sa’I, wukuf, lempar jumrah,
dan prosesi ibadah lainnya dengan kondidi yang dibuat mirip dengan keadaan di
tanah suci.
B. Saran
Sebagai umat islam yang mampu menunaikan ibadah haji, maka kita
harus melaksanakannya sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-rukun haji, dan
berharap dengan adanya bimbingan manasik haji, seseorang dapat menjadi haji
yang mabrur sehingga ibadah haji yang dilaksanakan sah karena sesuai dengan
ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Japeri, 2017, Pengaruh Predikat Haji Mabrur Tehadap Motivasi Manasik Calon
Mika, Siti, 2016, Pengaruh Bimbingan Manasik Haji Terhadap Kualitas Jamaah,
Jakarta: Gramedia