Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

OPTIMALSASI BIMBINGAN MANASIK HAJI UNTUK MENCAPAI


HAJI MABRUR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur
dalam mata kuliah Pengantar Fiqih Haji dan Umrah

Kelompok 13
Silvia Dwi Putri : 3622031
Dinda Arifah : 3622050
Nipa Arnila : 3622053

Dosen Pembimbing :
H. Raymond Dantes Lc.,M.Ag.

JURUSAN MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat serta hidayahnya seehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW kepada
keluarga dan sahabatnya sampaigenerasi akhir zaman.

Makalah ini dapat terselesaikan atas izin Allah SWT. Serta bantuan dan
dukungan dosen serta teman yang memberikan semangat dan motivasi kepada
kelompok kami dan kami menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan kemampuan kami.

Pemakalah menyusun makalah ini sebagai persyaratan untuk memenuhi


tugas mata kuliah Pengantar Fiqih Haji dan Umrah. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Kami juga memahami dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Dan apabila terdapat kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf atas kekurangannya karena sesungguhnya
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Bukittinggi, 8 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1


B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2

A. Pengertian Bimbingan Manasik Haji.......................................................2


B. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji..........................................3
C. Bentuk dan Merode Bimbingan Manasik Haji........................................4
D. Unsur-Unsur Bimbingan Manasik Haji...................................................7
E. Manajemen Bimbingan Manasik Haji.....................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................14

A. Kesimpilan.............................................................................................14
B. Saran......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bimbingan manasik haji yaitu sederatan rangkaian kegiatan yang


direncanakan dan dibuat oleh suatu kelompok, organisasi, atau lembaga dalam
memberikan bantuan seperti pelatihan, pembelajaran , baik bersifat teori, praktek,
dan visual unruk membantu memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
tatacara pelaksanaan ibadah haji atau hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan
ibadah haji. Oleh karena itu kita harus mempelajari ingga mengetahui hal-hal
yang bersangkutan mengenai bimbingan manasik haji.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan manasik haji?
2. Apa saja fungsi dan tujuan bimbingan manasik haji?
3. Apa saja bentuk dan metode bimbingan manasik haji?
4. Apa saja unsur-unsur bimbingan manasik haji?
5. Bagaimana manajemen bimbingan manasik haji?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian bimbingan manasik haji.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan bimbingan manasik haji.
3. Mengetahui bentuk dan metode bimbingan manasik haji.
4. Mengetahui unsur-unsur bimbingan manasik haji.
5. Mengetahui bagaimana manajemen bimbingan manasik haji.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan menurut Arifin adalah usaha pemberian bantuan kepada


seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriyah maupun bathiniyah yang
menyangkit kehidupan dimasa kini dan masa yang akan datang, bantuan tersebut
berupa pertolongan dibidang mental agar orang yang bersangkutan mampu
mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri,
melalui dorongan dari kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bimbingan menurut Frank Person adalah bantuan yang diberikan kepada


individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan
serta mendapat kemajuan dan jabatan yang dipilihnya itu.

Sementara Crow menjelaskan bahwa bimbingan adalah bantuan yang


diberikan seseorang yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan
baik kepada individu setiap manusia untuk membantunya mengatur kehidupannya
sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan
sendiri, dan memegang beban berjumlah banyak.

Haji menurut Peter Salim dan Yeni Salim adalah penjelasan dalam
bentuk tuntunan atau petunjuk kepada calon, jamaah haji tentang tata cara
perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji dengan maksud agar calon jamaah haji
dapat melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji secara mandiri dan memperoleh
haji mabrur.

Manasik haji adalah pelaksanaan ibadah haji yang diberikan kepada


calon jamaah haji. Manasik atau pelatihan biasa dilakukan oleh Kementrian
Agama atau kelompok bimbingan ibadah haji dan selama pelaksanaannya dipandu
oleh pembimbing memahami aturan-aturan dasar mengenai ibadah haji.
Bimbingan manasik haji adalah proses bantuan professional yang
memberikan suatu informasi kepada para jamaah mengenai hal-hal peribadatan
yang berkaitan dengan ibadah haji seperti melaksanakan ihram, thawaf, sa’i,
wukuf di Arafah.1

B. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji

Fungsi dari bimbingan manasik haji adalah:

1. Agar semua calon jamaah haji mampu memahami semua informasi tentang
pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk kesehatan, dan
mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan ibadah haji di tanah suci.
2. Agar jamaah haji dapat mandiri dalam melaksanakan ibadah haji, baik
secara regu maupun kelompok.
3. Memberi bekal pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan ibadah
haji kepada para calon jamaah, sehingga mempunyai kemandirian dalam
melaksanakan ibadah haji.
4. Untuk memberikan informasi, gamnbaran situasi, dan kondisi yang akan
datang dan kemungkinan terjadi baik selama di perjalanan maupun di tanah
suci.
5. Untuk memeberikan keterampilan dan kemampuan tatacara kesehatan dan
keselamatan dalam pelaksanaan ibadah haji.
6. Agar para jamaah mempunyai kesiapan menunaikan ibadah haji baik
mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji yang lain.2

Tujuan dari bimbingan manasik haji adalah :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan manasik haji dan dapat melaksanakan


tatacara ibadah haji sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam.
2. Untuk membentuk sosok calon jamaah haji yang memiliki pengetahuan
manasik haji dan tatacara pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui hak

1
Japeri, Pengaruh Predikat Haji Mabrur Tehadap Motovasi Manasik Calon Jamaah Haji. (Jakarta:
Gramedia, 2017) h 3
2
Sarwat, Kitab Manasik Haji Dan Umrah, (Jakarta: DU Publishing, 2011) h 17
dan kewajiban sehingga dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan
ketentuan agama islam.
3. Agar jamaah haji merasa aman, tertib, dan sah. Aman dalam arti jamaah
tidak khwatir terhadap dirinya dan harta bendanya. Tertib dalam arti
melaksanakan dan memenuhi syarat, rukun, dan wajib sesuai dengan
tuntunan agama. Dan dalam arti tidak ada kekurangan dalam menjalankan
ibadah.3

C. Metode dan Bentuk Bimbingan Manasik Haji

Bentuk dan metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk


memudahkan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan agar
tercapai tujuan seperti yang telah ditentukan dan diharapkan.

Dalam hal ini bimbingan haji pun terdapat bentuk dan metode yang
digunakan:

1. Bentuk bimbingan kelompok

Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh


sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok, artinya semua
peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan
pendapat, menannggapi, memberi saran dan lain sebagainya.

Adapun uraian mengenai metode kelompok adalah :

a. Metode ceramah

Metode ceramah adalah perumpamaan secara lisan atas bahan


pembelajaran kepada kelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relative besar.

Dalam metode ceramah, timbulnya inspirasi bagi para pendengarnya.


Dalam hal ini manasik haji metode ceramah selalu menjadi unggulan para
pembimbing dalam menjelaskan atau menerangkan materi tentang haji.

3
Sarwat, Kitab Manasik Haji Dan Umrah, (Jakarta: DU Publishing, 2011) h 18
b. Metode diskusi

Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih
untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, saling mempertahankan pendapat
dalam pemecahan masalah sehingga diperoleh kesepakatan di antara mereka

Dalam bimbingan manasik haji, metode ini dapat dilakukan baik karena
dapat menggali pengetahuan lebih dalam lagi dari para jamaah tentang materi
manasik haji yang telah disampaikan.4

c. Metode Tanya jawab

Metode Tanya jawab adalah cara penyampaian pemahaman melalui


interaksi dua arah dari bagi pembimbing kepada jamaah sehingga diperoleh
jawaban terhadap materi.

Dalam bimbingan manasik haji, metode ini merupakan strategi untuk


mengukur sejauh mana pemahaman cslon jamaah terhadap materi yang telah
disampaikan oleh pembimbing, serta dapat membangkitkan respon para calon
jamaah.

d. Metode simulasi

Simulasi merupakan atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem,


misalnya perencanaan bimbingan, yang berjalan pada kurun waktu tertentu. Jadi
dapat dikatakan bahwa simulasi adalah sebuah model yang berisi perangkat
variable yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya.
Simulasi memungkinkan keputusan – keputusan yang menentukan bagaimana ciri
utama bisa dimodifikasi secara nyata.

Dalam bimbingan manasik haji, metode simulasi merupakan metode


yang tepat untuk mengkondisikan keadaan pada saat berhaji seperti melaksanakan
rukun dan wajib haji.

4
Muhammad Annas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012) h 21
Berdasarkan penjelasan mengenai metode kelompok tersebut dapat
disimpulkan bahwa : pertama, metode ceramah dilaksankan dengan tujuan
menyampaikan beberapa syarat, rukun ibada yang penting kepada calon jamaah
sehingga meningkatkan ilmu pengetahuan pelaksanaan ibadah haji

Kedua, diskusi ialah membicarakan setiap permasalahan atau sesuatu hal


yang dianggap kurang dipahami setelah pelaksanaan bimbingan ibadah haji
berlangsung.

Ketiga, metode Tanya jawab mampu membantu kelompok bimbingan


manasik haji agar semakin memahami setiap hal yang dianggap masih
membingungkan seputar tata cara pelaksanaan ibadah haji saat berada ditanah
suci.

Keempat, metode simulasi memberikan penjelasan secara langsung


tentang perilaku atau tindakan yang harus disesuaikan saat berada di tanah suci
diutamakan tidak terpisah dari rombongan

2. Bentuk bimbingan massal

Bentuk bimbingan massal yaitu bimbingan kepada jamaah secara umum,


khusus inter kelompok terbang sendiri, maupun bersama-sama dengan kelompok
yang lebih luas dan lebih besar dan juga bisa diartikan seluruh calon haji yang
sudah terdaftar.5

Metode metode bentuk bimbingan massal yaitu :

a. Metode ceramah

Metode ceramah dalam bentuk massal digunakan dalam pada bimbingan


manasik haji, akhlakul kharimah, kesehatan dan penerbangan.

5
Muhammad Annas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012) h 22
Metode ceramah yaitu menyampaikan pesan pesan atau materi singkat
sebagai alat pemahaman tentang pelaksanaan ibadah haji dan umrah serta
bimbingan manasik haji yang akan diterima oleh jamaah haji.

b. Metode Tanya jawab diskusi

Metode Tanya jawab diskusi yaitu membahas tentang setiap


permasalahan seputar tata pelaksanaan ibadah haji dan umrah secara bersama-
sama dan diselesaikan dengan sistem manajemen haji dalam sistem penyelenggara
ibadah haji dan umrah. 6

D. Unsur-Unsur Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan manasik haji terdapat beberapa unsur yaitu:

1. Subjek/wawancara

Yaitu orang yang memberikan bimbingan kepada jamaah haji.

2. Objek atau jamaah

Yaitu merupakan sekelompok manusia yang terikat oleh sikap, pendirian,


keyakinan, tugas, serta memiliki tujuan yang sama.

3. Metode

Yaitu cara atau upaya yang dilakukan oleh narasumber agar proses
bimbingan pada calon haji tercapai sesuai dengan tujuan.

4. Media
6
Muhammad Annas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012) h 23
Yaitu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak.7

E. Manajemen Bimbingan Manasik Haji

Manajemen diartikan sebegai ilmu, kiat, dan profesi. Dalam KBBI, kata
manajemen berarti pengelolaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran dam pemimpin bertanggung jawab atas jalannnya perusahaan dan
organisasi.

Fungsi manajemen bimbingan manasik haji yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak di


capai dan menetapkan jalan dan sumber yang di perlukan untuk mencapai tujuan
tersebut seefisien dan seefektif mungkin

Perencanaan manasik haji merupakan proses pemikiran dan pengambilan


keputusan yang matang dan sistematis, mengenai tindakan-tindakan yang nantinya
akan di lakukan dalam rangka penyelenggaraan manasik haji mandiri.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah mengelompokkan dan menentukan berbagai


kegiatan yang penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan tersebut

Jadi pengorganisasian dalam bimbingan manasik haji merupakan


rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi kegiatan-
kegiatan manasik haji dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan
yang yang harus di laksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan
kerja di antara satuan-satuan organisasi ataupun petugas penyelenggara ibadah
haji.

7
Siti Mika, Pengaruh Bimbingan Manasik Haji Terhadap Kualitas Jamaah. (Jakarta: Gramedia, 2016) h 24
Dasar penerapan pengorganisasian bimbingan manasik haji telah sejalan
dengan proses pengorganisasian, yaitu:

a. Sasaran, manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang akan dicapai.


b. Menentukan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapaitujuan dan
menyusun draft kegiatan yang akan dilakukan.
c. Mengelompokkan kegiatan, manajer harus mengelompokkan kegitan-
kegiatan yang sama dan berkaitan dalam satu unit kerja.
d. Pendelegasian wewenang, artinya manejer harus menetapkan wewenang
yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
e. Rentang kendali, artinya manajer menetapkan jumlah karyawan pada
setiap departemen atau bagian.
f. Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan tugas-
tugas perorangan.
g. Tipe organisasi, yaitu manejer harus menetapkan tipe organisasi yang akan
dipakai.
h. Bagan organisasi, artinya manajer harus menetapkan bentuk struktur atau
bagan organisasi yang akan digunakan.8

3. Penggerakan

Penggerakan merupakan fungsi manajemen secara langsung berusaha


merealisasikan keinginan-keinginan organisasi, sehingga dalam aktivitasnya
senantiasa berhubungan dengan metode dan kebijaksanaan dalam mengatur dan
mendorong orang agar bersedia melakukan tindakan yang di inginkan oleh
organisasi tersebut.

Penggerakan dalam bimbingan manasik haji bermaksut untuk meminta


tindakan pada pelaksana atau para penyelenggara ibadah haji untuk melakukan
kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan apa yang di inginkan bersama.

8
Rahima Zaskia, Manajemen Bimbingan Manasik Haji. Vol 1, No 1, Tahun 2018, h 68
4. Pengawasan

Pengawasan adalah proses pengamatan terhadap seluruh kegiatan


organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang di lakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah di tentukan sebelumnya.

Jadi yang di maksud pengawasan dalam bimbingan manasik haji


merupakan proses pemeriksaan dan usaha agar aktivitas pembinaan manasik haji
tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan.Sehingga
dapat mengetahui apakah perencanaan yang telah di tetapkan sesuai dengan
pelaksanaan, dan perlu adanya control sedini mungkin.Hal ini untuk menegtahui
apakah ada penyimpangan atau tidak, sehingga tujuan bimbingan manasik haji
mencapai sasaran efektif dan efisien.

Proses atau langkah-langkah pengawasan sebagai berikut:


a. Penetapan standar mengandung arti sebagai sesuatu sistem pengukuran
yang dapat digunakan sebagai patokan untuk penilaian hasil.
b. Penentuan pengukuran penetepan standar akan sia-sia jika tidak disertai
dengan berbagai cara untuk pelaksanaan kegiatan nyata.
c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan setelah frekuensi pengukuran dan sistem
monitoring maka ditentukan pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai
proses yang berulang-ulang .
d. Perbandingan pelaksanaan dengan standard an analisis data.
e. Pengambilan tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk,
standar mungkin diubah, pelaksanaan diperbaikin atau keduanya dilakukan
bersamaan.9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
9
Rahima Zaskia, Manajemen Bimbingan Manasik Haji. Vol 1, No 1, Tahun 2018, h 69
Manasik haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan
rukun-rukunnya. Dalam kegiatan manasik haji, calon jamaah haji akan dilatih
tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya, misalnya
rukkun haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh
dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, para jamaah haji juga akan
belajar bagaimana cara melakukan praktik thawaf, sa’I, wukuf, lempar jumrah,
dan prosesi ibadah lainnya dengan kondidi yang dibuat mirip dengan keadaan di
tanah suci.

B. Saran

Sebagai umat islam yang mampu menunaikan ibadah haji, maka kita
harus melaksanakannya sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-rukun haji, dan
berharap dengan adanya bimbingan manasik haji, seseorang dapat menjadi haji
yang mabrur sehingga ibadah haji yang dilaksanakan sah karena sesuai dengan
ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Japeri, 2017, Pengaruh Predikat Haji Mabrur Tehadap Motivasi Manasik Calon

Jamaah Haji. Jakarta: Gramedia,


Sarwat, 2011, Kitab Manasik Haji dan Umrah, Jakarta: DU Publishing.

Annas, Muhammad, 2012, Mengenal Metodologi Pembelajaran.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mika, Siti, 2016, Pengaruh Bimbingan Manasik Haji Terhadap Kualitas Jamaah,

Jakarta: Gramedia

Zaskia, Rahima, 2018, Manajemen Bimbingan Manasik Haji, Vol 1, No 1

Anda mungkin juga menyukai