Anda di halaman 1dari 16

BIMBINGAN KONSELING DALAM ISLAM

Makalah ini dipersentasekan untuk menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah


Bimbingan Konseling Semester VII Program Studi Tadris Bahasa Inggris
IAI As’adiyah Sengkang
2021/2022

Oleh:

Ainun Fahira Rafiuddin


NIM: 18320089

Dosen:

Syahrun Adzim, S.Pd., M.Pd

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AS’ADIYAH


SENGKANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan


Semesta Alam. Atas segala karunia nikmatNya sehingga saya dapat menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Bimbingan
Konseling dalam Islam” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Bimbinga Konseling yang dibimbing oleh Gurutta Syahrun Adzim, S.Pd.,
M.Pd

Makalah membahas tentang bagaiamana perpspektif dalam Islam


mengenai bimbingan konseling. Meski telah disusun secara maksimal, namun
penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat


mengambil manfaat dari karya ini.

Sengkang, 23 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling...................................................................3


B. Pengertian Bimbingan dan Konseling dalam Islam...............................................4
C. Bimbingan Konseling dalam Islam.......................................................................5
D. Tujuan Bimbingan Konseling Islam......................................................................6
E. Fungsi Bimbingan Konseling Islam......................................................................7
F. Asas-Asas Bimbingan Konseling Islam................................................................8
G. Peran Bimbingan Konseling Islam dalam Pendidikan.........................................10
BAB III............................................................................................................................12

PENUTUP.......................................................................................................................12

A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang


muslim yang baik. Dengan berlandasankan Al-Quran dam As-Sunnah, Islam
mengarahkan dan membimbing manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan
membentuk kepribadian yang berakhlak karimah. Sebagaimana sabda Rosulullah
SAW: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Nabi
diutus oleh Allah untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan
yang hakiki dan juga sebagai figur konselor yang sangat mumpuni dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dnegan jiwa manusia agar
manusia terhindar dari segala sifat-sifat yang negatif.

Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan bimbingan


sesuai dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan konseling agar tetap sabar dan
tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya. Dengan
pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan mengarahkan klien kearah
kebenaran dan juga dapat mebimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu
manusia untuk menuju kepribadian yang berkhlak karimah yang telah
terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh
seorang guru untuk menunjang kesuksesan pendidikan Islam disekolah maupun
madrasah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling untuk mengentaskan
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik serta mengarahkannya
untuk membentuk insan kamil yang memiliki kepribadian berakhlak karimah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?


2. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling dalam Islam?
3. Bagaimana Bimbingan Konseling dalam Islam?

1
4. Apa tujuan Bimbingan Konseling dalam Islam?
5. Apa fungsi Bimbingan Konseling dalam Islam?
6. Apa saja asa-asas Bimbingan Konseling dalam Islam?
7. Apa peran Bimbingan Konseling Islam dalam Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Bimbingan dan Konseling


2. Mengetahui pengertian Bimbingan dan Konseling dalam Islam
3. Mengetahui bagaimana Bimbingan Konseling dalam Islam
4. Mengetahui tujuan Bimbingan Konseling dalam Islam
5. Mengetahui fungsi Bimbingan Konseling dalam Islam
6. Mengetahui asa-asas Bimbingan Konseling dalam Islam
7. Mengetahui peran Bimbingan Konseling Islam dalam Pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan berasal dari kata “guidance” yang berarti pimpinan, arahan,


pedoman, dan petunjuk. Kata “guidance” berasal dari kata “to guide” yang berarti
menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan. Pengertian
bimbingan secara luas ialah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus
dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,
agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, menerima dirinya,
merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam mencapai
penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Pengertian bimbingan secara umum dikemukakan oleh Prayitno bahwa:


“Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja
maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku”.

Sedangkan pengertian konseling secara etimologi adalah nasehat, anjuran


dan ajaran. Dengan demikian konseling dapat diartikan sebagai pemberian
nasehat, pemberian anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Sedangkan
secara terminologi pengertian konseling adalah sebagaimana berikut:

Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling ialah proses yang melibatkan


hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu klien atau lebih,
dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan
sitematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan
mental klien.

3
Secara istilah bimbingan dan konseling dapat diartikan dengan bantuan
yang diberikan oleh seorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki
pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang (individu) dari setiap
umur untuk membantunya mengembangkan aktifitas-aktifitas hidupnya sendiri,
mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri dan
memikul bebannya.

B. Pengertian Bimbingan dan Konseling dalam Islam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3


menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan tujuan
bimbingan berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah No. Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya penemuan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

Bimbingan dan konseling Islam adalah suatu usaha pemberian bantuan


kepada seseorang (individu) yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan
spiritual agar yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang
ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan ketakwaan
kepada Allah swt. atau dengan kata lain bimbingan dan konseling Islam ditujukan
kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik kesulitan lahiriah maupun
batiniah yang menyangkut kehidupannya di masa kini dan masa datang agar
tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, kemampuan untuk mengarahkan
dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya dengan tetap
berpegang pada nilai-nilai Islam.

Anwar Sutoyo menjelaskan bahwa layanan bimbingan dan konseling


Islami adalah Upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah dan atau

4
kembali kepada fitrah dengan cara memberdayakan (empowering) iman, akal, dan
kemauan yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya untuk mempelajari tuntunan
Allah dan Rasulnya, agar fitrah yang ada pada individu berkembang dengan benar
dan kokoh sesuai dengan tuntunan Allah SWT.

C. Bimbingan Konseling dalam Islam

Keberadaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam arti sederhana dan


hakiki sudah ada sejak dahulu kala. Sejarah telah menjabarkan bahwa Nabi Adam
as pernah merasa berdosa dan bersalah kepada Allah Swt. “Lalu keduanya
digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan
Kami berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain,
dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai
waktu yang ditentukan.” (Q.S. Al Baqarah [2]: 36). Rasa dosa merupakan salah
satu permasalahan yang perlu ditangani di dalam bimbingan dan konseling. Pada
akhirnya, perasaan berdosa dan salah yang dirasakan oleh Nabi Adam AS. di
hapuskan dengan hidayah Allah Swt. Dijelaskan pada ayat berikutnya, yang
artinya: “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka
Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha
Penyayang. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 37).

Banyak contoh-contoh bimbingan dan konseling yang telah dilakukan oleh


para rasulullah dan para sahabat nabi dizamannya. Namun, mereka tidak
menamakannya sebagai bimbingan dan konseling. Walaupun, apabila dilihat dari
segi disiplin ilmunya, memang terdapat perbedaan. Bimbingan dan konseling
yang dilakukan oleh para nabi dan para sahabat merujuk pada kitab suci yang
diturunkan oleh sang pencipta, Allah Swt. Alquran adalah pedoman hidup ummat
Islam yang di dalamnya penuh dengan ajaran, bimbingan, dan contoh proses,
termasuk bimbingan dan konseling. Bahkan, Allah Swt.dalam menyampaikan
ayat-ayatnya banyak berupa bimbingan dan konseling.

5
Menurut Kamal Ibrahim Mursi aktifitas konseling yang dijumpai pada
zaman klasik Islam dikenal dengan nama hisbah atau ihtisab, konselornya disebut
muhtasib, dan klien dari hisbah tersebut dinamakan muhtasab’alaih. Khalifah
Umar bin al Khattab adalah orang pertama yang mengatur pelaksanaan hisbah
sebagai suatu sistem dengan merekrut dan mengorganisir muhtasib (konselor).
Kemudian, ia menugaskan mereka ke segala pelosok negeri kaum muslimin guna
membantu orang-orang yang bermasalah. Khalifah berikutnya juga meneruskan
kebijaksanaan Umar sehingga ketika itu jabatan muhtasib menjadi jabatan yang
terhormat di mata masyarakat.

D. Tujuan Bimbingan Konseling Islam

Secara garis besar tujuan bimbingan konseling islam dapat dirumuskan


untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan tujuan dari
bimbingan dan konseling dalam Islam yang lebih terperinci adalah sebagai
berikut:

1. Untuk menghasilkan suatu perbuatan, perbaikan, kesehatan, dan


kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai,
bersikap lapang dada dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah
Tuhannya.
2. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah
laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan
keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam
sekitarnya.
3. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga
muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong
dan rasa kasih sayang.
4. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga
muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada

6
Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintahNya serta ketabahan
menerima ujianNya.
5. Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu
individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan
benar; ia dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup; dan
dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya
pada berbagai aspek kehidupan.
6. Untuk mengembalikan pola pikir dan kebiasaan konseli yang sesuai
dengan petunjuk ajaran Islam (bersumber pada Al-Quran dan paradigma
kenabian.

Sedangkan dalam bukunya bimbingan dan konseling dalam Islam, Aunur


Rahim Faqih membagi tujuan Bimbingan dan Konseling Islam dalam tujuan
umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umumnya adalah membantu individu mewujudkan dirinya sebagai


manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.
2. Tujuan khususnya adalah:
a. Membantu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapinya
b. Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan
kondisi yang baik atau yang tetap baik menjadi tetap baik atau
menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah
bagi dirinya dan orang lain.

E. Fungsi Bimbingan Konseling Islam

Fungsi bimbingan dan konseling dalam Islam menurut Anas Salahuddin


dapat digolongkan menjadi tiga fungsi yaitu:

1. Remedial atau Rehabilitatif

7
Peranan remedial berfokus pada masalah: penyesuaian diri,
menyembuhkan masalah psikologis yang dihadapi dan mengembalikan
kesehatan mental dan mengatasi gangguan emosional.
2. Fungsi edukatif atau pengembangan
Fungsi ini berfokus kepada masalah: membantu meningkatkan
keterampilan-keterampilan dalam kehidupan, mengidentifikasi dan
memecahkan masalah-masalah hidup, membantu meningkatkan
kemampuan menghadapi transisi dalam kehidupan, dan untuk keperluan
jangka pendek, konseling membantu individu-individu menjelaskan nilai-
nilai, menjadi lebih tegas, mengendalikan kecemasan, meningkatkan
keterampilan komunikasi antar pribadi, memutuskan arah hidup,
menghadapi kesepian dan semacamnya.
3. Fungsi preventif dan kuratif (pencegahan dan penyembuhan)
Fungsi ini membantu individu agar dapat berupaya aktif untuk melakukan
pencegahan sebelum mengalami masalah-masalah karena kurangnya
perhatian, dan melakukan penyembuhan bila terjadi sakit kejiwaannya.
Upaya prefentif dan kuratif meliputi pengembangan strategi dan program
yang dapat digunakan untuk mencoba mengatasi resiko-resiko hidup yang
tidak perlu terjadi.

Fungsi utama bimbingan dan konseling dalam Islam yang hubungannya


dengan kejiwaan tidak dapat terpisahkan dengan masalah spiritual (keyakinan).
Islam memberikan bimbingan kepada manusia agar kembali kepada Al-Qur’an
dan As-Sunnah. Fungsi bimbingan dan konseling di sini memberikan bimbingan
kepada penyembuhan terhadap gangguan mental berupa sikap dan cara berpikir
yang salah dalam menghadapi problem individu setelah ind ividu dapat kembali
dalam kondisi yang bersih dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk,
mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, mana baik bagi dirinya dan orang
lain atau sebaliknya barulah dikembangkan kearah pengembangan dan pendidikan

bagi mereka.

8
Fokus bimbingan dan konseling Islam selain memberikan perbaikan dan
penyembuhan pada tahap mental, spiritual atau kejiwaan, dan emosional,
kemudian melanjutkan materi bimbingan dan konseling kepada pendidikan dan
pengembangan dengan nilai-nilai dan wahyu sebagai pedoman hidup.

F. Asas-Asas Bimbingan Konseling Islam

Telah disebutkan dimuka bahwa bimbingan dan konseling Islami itu


berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, ditambah dengan berbagai landasan
filosofi dan landasan keimanan. Berdasarkan landasan-landasan tersebut
dijabarkan asas-asas atau prinsip-prinsip pelaksanaan bimbingan dan konseling
sebagai berikut:
1. Asas fitrah
Manusia menurut Islam dilahirkan dalam atau membawa fitrah, yaitu
berbagai kemampuan potensi bawaan dan kecenderungan sebagai muslim
atau beragama muslim. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling Islami
merupakan bantuan kepada klien atau konseli mengenal, memahami dan
menghayati fitrahnya, sehingga segala gerak tingkah laku dan
tindakannya sejalan dengan fitrahnya tersebut, sehingga dengan demikian
akan mampu mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2. Asas bimbingan seumur hidup
Manusia hidup betapapun tidak aka nada yang sempurna dan selalu
bahagia. Dalam kehidupannya mungkin saja manusia akan menjumpai
berbagai kesulitan dan kesusahan. Oleh karena itu bimbingan konseling
Islami diperlukan selama hayat masih dikandung badan.
3. Asas kesatuan jasmaniah-rohaniah
Bimbingan dan konseling Islami memperlukan kliennya sebagai makhluk
jasmaniah-rohaniah, tidak memandangnya sebagai biologis semata, atau
makhluk rohaniah semata. Bimbingan konseling islami membantu
individu untuk hidup dalam keseimbangan jasmaniah dan rohaniah
tersebut.

9
4. Asas keseimbangan rohaniah
Rohani memiliki kemampuan berfikir, merasakan atau menghayati dan
kehendak, hawa nafsu, serta juga akal. Bimbingan konseling Islami
menyadari kodrati manusia tersebut, dan dengan berpijak pada firman-
firman Tuhan serta Hadits Nabi, membantu klien memperoleh
keseimbangan diri dalam segi mental rohaniah tersebut dan diajak untuk
menginternalisasikan norma dengan mempergunakan semua kemampuan
rohaniah potensinya, bukan hanya mengikuti hawa nafsu semata.
5. Asas kemaujudan individu
Bimbingan dan konseling, berlangsung pada citra manusia menurut Islam,

memandang seseorang individu merupakan suatu maujud tersendiri.


Individu mempunyai hak, mempunyai perbedaan individu dari yang
lainnya, dan mempunyai kemerdekaan pribadi sebagai konsekuensi dari
hanya dan kemampuan fundamental potensial rohaniah.

G. Peran Bimbingan Konseling Islam dalam Pendidikan

Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar untuk


mengembangkan kepribadian yang berlangsung seumur hidup baik disekolah
maupun madrasah. Pendidikan juga bermakna proses membantu individu baik
jasmani dan rohani kearah terbentuknya kepribadian utama pribadi yang
berkualitas, dalam konteks Islam pendidikan bermakna bimbingan terhadap
pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah
mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi beralakunya
semua
ajaran Islam.

Bimbingan dan Konseling memahami individu yang berada dalam proses


berkembang atau menjadi (on becaming), yaitu berkembang ke arah kematangan
atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan dan kemandirian tersebut, konseli

10
memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau
wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan
arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses
perkembangan konseli tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari
masalah. Dengan kata lain proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam
arus linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan


seperti yang disebutkan, adalah mengembangkan potensi konseli dan
memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar
kompetensi kemandirian. Dengan demikian, pendidikan yang bermutu efektif dan
ideal adalah pendidikan yang tidak mengesampingkan bimbingan dan konseling.
Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan instruksional
dengan mengabaikan bimbingan dan konseling, hanya akan menghasilkan konseli
yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki
kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian.

Bimbingan dan konseling tujuan pendidikan yang dicita-citakan itu


bimbingan konseling disekolah di orientasikan kepada upaya memfasilitasi
perkembangan potensi konseli, yang meliputi aspek pribadi, belajar dan karir, atau
terkait dengan perkembangan konseli sebagai makhluk yang berdimensi
biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial dan spiritual).

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin sejak dulu telah
memperkenalkan kepada umatnya akan jalan dan arah yang benar dan untuk
menunjukan itu semua memerlukan bimbingan dan pengarahan.

Bimbingan dan konseling Islam adalah suatu usaha pemberian bantuan


kepada seseorang (individu) yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan
spiritual agar yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang
ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan ketakwaan
kepada Allah swt. atau dengan kata lain bimbingan dan konseling Islam ditujukan
kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik kesulitan lahiriah maupun
batiniah yang menyangkut kehidupannya di masa kini dan masa datang agar
tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, kemampuan untuk mengarahkan
dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya dengan tetap
berpegang pada nilai-nilai Islam.

Bimbingan konseling sangat penting dalam Islam dalam hal pembentukan


karakter seseorang dari hal-hal yang tidak baik dan dengan bimbingan konseling
ini bisa mengubah sikap seseorang menjadi lebih baik sesuai yang diajarkan
dalam Al-Qur’an dan Hadis.

B. Saran

Belajar mengenai bimbingan sangatlah diperlukan. Oleh sebab itu makalah


ini buat untuk agar pembaca lebih mengenal atau mengetahui tentang bimbingan
konseling dalam Islam.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Firdaus. 2012. Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. http://dauspoe


nya.blogspot.com/2013/01/bimbingan-dan-konseling-dalam-islam.html
Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021 pukul 15.34

Faiz, Muhammad. 2017. Makalah Bimbingan Konseling Islam. http://semua


makalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-bimbingan-kons
eling-islam.html Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021 pukul 15.14

Fitriya, Anita. Jurnal: Bimbingan dan Konseling dalam Perspektif Islam.

Latifah, Anis. Bimbingan Konseling Islam. https://www.academia.edu/29968270


/Bimbingan_Konseling_Islam Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021 pukul
16.40

Masruroh, Laili. 2013. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. http://laili-


masruroh.blogspot.com/2013/06/bimbingan-dan-konseling-dalam-islam.
html Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021 pukul 15.46

Nurhidayah. 2019. Skripsi: Bimbingan Konseling dalam Perspektif Islam.

Rohman, Anas. 2016. Jurnal: Peran Bimbingan dan Konseling Islam dalam
Pendidikan.

13

Anda mungkin juga menyukai