Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BIDANG- BIDANG DALAM BIMBINGAN KONSELING

Oleh Kelompok 13 :
Siti Nurhaliza 19086059
Vira Yamaska 19086065

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah Ini
yang tepat pada waktunya yang berjudul “BIDANG-BIDANG DALAM BIMBINGAN
KONSELING”.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita. Kami pada
akhirnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini kedepannya. Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua rekan-
rekan yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Padang,12 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Lara Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bimbingan dan konseling dibidang pribadi ......................................................3


B. Bimbingan dan konseling dibidang sosial.........................................................6
C. Bimbingan dan Konseling dibidang akademik..................................................9
D. Bimbingan dan Konseling dibidang karir ……………………………………..12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................15
B. saran.................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari pendidikan


di indonesia. Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling harus dilakukan
dengan cara teratur, harus didasarkan pada landasan yang kokoh dan didasarkan pada
hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling tidak
lepas dari kegiatan belajar di sekolah, karena dengan adanya bimbingan       dan
konseling di sekolah siswa dapat mengenal potensi diri mereka masing-masing.

 Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang membantu
menyelesaikan masalah. Khususnya membantu menyelesaikan masalah pribadi,
keluarga, maupun sosial masyarakat sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. secara
formal kedudukan bimbingan konseling dalam sistem pendidikan indonesia di
dalam   undang-undang No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X. Pada pasal 25
ayat 1 dikatakan bahwa,

1. bimbingan konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam


rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depan.

2. bimbinga diberikan oleh guru pembimbing.

Peraturan pemeintahan tersebut menyatakan bahwa layanan bimbingan konseling


di sekolah dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan
ditangani dengan baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-siswanya dapat
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dapat berkembang dengan baik. Dalam
bimbingan konseling terdapat beberapa bidang di dalamnya antara lain: bidang
bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan akademik, dan bidang
bimbingan bimbingan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bidang-bidang dalam bimbingan konseling ?
2. Bagaimana bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan layanan pribadi ?
3. Bagaimana bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan sosial ?
4. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan akademik ?
5. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan karier ?

1
C. Tujuan

Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa di harapkan mendapat gambaran tentang :

1. Menyebutkan bidang-bidang di dalam layanan bimbingan konseling.

2. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan pribadi.

3. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan sosial.

4. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan akademik.

5. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan karier.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN


PRIBADI

1. Pengertian Pribadi

Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan
dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi  berbagai dalam mengatur diri
sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu
seksual dan sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa
bimbingan pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang
beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan
yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik
fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman
akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang
lebih baik.

2. Aspek-aspek bimbingan pribadi

Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup dua keyakinan yakni mengembangkan


aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan tuhan dan dirinya sendiri. Masalah
atau problema individu yang berhubungan dengan tuhannya seperti sulit untuk menghadirkan
rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa dia selalu mengawasi perbuatan individu. Akibat
selanjutnya dari problem itu adalah timbul rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan
ketidakmampuan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah
Swt. Problem individu yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan bersikap
disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani yang selalu
mengajak, menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran Tuhannya. Akibat
lanjutnya adalah timbul sikap was-was, ragu-ragu, prasangka buruk, lemah motivasi, dan
tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal.

Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan
layanan bimbingan pribadi adalah:

1. kemampuan individu memahami dirinya sendiri.

2. kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.

3
3. kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri,
misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.

3. tujuan bimbingan pribadi

Menurut pendapat Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini sesuia
dengan pendapat Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan
pribadi bertujuan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.

Hibana S Rahman, (2003:41) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi


bertujuan membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi-nya sehingga
menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang
dimiliki.

Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi
diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam
menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada
pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta
ragam permasalahan yang dialami oleh individu.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi bisa diarahkan juga
untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun
kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang
lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas perkembangan sesuai
dengan tahap perkembangannya secara optimal.

4. Fungsi bimbingan pribadi

Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 199) fungsi bimbingan dan konseling ditinjau
dari kegunaan atau manfaat ataupun keuntungankeuntungan yang diperoleh dari layanan
bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Pemahaman

Fungsi pemahaman yang perlu dihasilkan dalam bimbingan dan konseling adalah
pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh
pihak-pihak yang akan membantu konseli, serta pemahaman tentang lingkungan konseli oleh
konseli.

4
2. Fungsi Pencegahan

Fungsi pencegahan adalah upaya untuk membuat lingkungan menjadi positif, sehingga
tidak menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi individual.

3. Fungsi Pengentasan

Upaya pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah dengan


mengeluarkan seseorang dari posisi yang tidak mengenakkan, yang dampaknya dapat
mengganggu perkembangan siswa

4. Fungsi Pemeliharan dan pengembangan

Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada individu,
baik itu pembawaan atau hasil perkembangan. Pemeliharaan yang baik akan sekedar
mempertahankan agar apa yang ada tetap baik, tetapi juga mengembangkan agar yang ada
berkembangan menjadi lebih baik.

5. Ruang lingkup bimbingan pribadi

Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan dijenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui bimbingan
kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:

1. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja dan
mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata cara bergaul
yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex education, yang tidak hanya
mencakup penerangan seksual, tetapi pula corak pergaulan antara jenis kelamin.

2. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya sifat-sifat
yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.

Sedangkan Rahmansecara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi
sebagai berikut :

1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri kepada
yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi kendali utama
dalam kehidupan manusia.

2. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara optimal.
Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan secara optimal dan
hanya sedikit orang yang mau menyadari.

5
3. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap orang
memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian sehingga penyaluran dan
pengembangannya kurang optimal.

4. Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana


mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan sebagai
fokus.

5. Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana


mengatasinya. Memahami kekurangan diri mendorong seseorang untuk menyempurnakan
diri.

B. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN SOSIAL

Bimbingan bidang sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Adapun materi bimbingan sosial dapat dirinci yang berkaitan dengan jenis layanan sebagai
berikut :

a.     Materi layanan orientasi dalam bidang sosial, meliputi kegiatan pemberian


orientasi tentang:

1.     Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik dengan
sesama teman, guru, wali kelas, maupun staf sekolah dan lainnya.

2.     Peraturan dan tata tertib memasuki/menggunakan kantor, kelas, perpustakaan,


mushola, laboratorium dan fasilitas sekolah lainnya.

3.     Lingkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan


pergaulan dan kebiasaan masyarakat.

4.     Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta
mengembangkan hubungan sosial pesertadidik seperti OSIS, pramuka, PMR, UKS,
kesenian.

5.     Organisasi orang tua peserta didik dan guru.

6.     Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para peserta didik.

b.     Layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegiatan pemberian


informasi tentang:

1.     Tugas-tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan pengembangan


hubungan sosial.

6
2.     Tata krama pergaulan dengan teman sebaya (antar remaja) baik disekolah sendiri
maupun disekolah lain, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan fisik-sosial,
budaya.

3.     Cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun, dan disiplin disekolah.

4.     Suasana dan tata krama kehidupan dalam kekeluargaan, nilai-nilai sosial, agama, adat
istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat.

5.     Hak dan kewajiban warga negara.

6.     Keamanan dan ketertiban masyarakat.

7.     Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasyarakat sekitar.

8.     Permasalahan hubungan sosial dan ketertiban masyarakat beserta berbagai akibatnya.

9.     Pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas (lingkungan fisik, sosial, budaya).

10.    Pelaksanaan layanan bimbingan sosial.

c.      Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan sosial, meliputi


kegaitan penempatan dan penyaluran peserta didik pada :

1.     Kelompok kegiatan bersama, sehingga peserta didik mampu memberi dan menerima
serta berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif (seperti organisasi kelas).

2.     Kegiatan kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi siswa,


dan polisi lalu lintas sekolah.

d.     Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan


pengembangan pemahaman dan keterampilan untuk memantapkan pada diri peserta didik.

1.     Kemapuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif


dan produktif.

2.     Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah, dan


masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat
istiadat dan kebiasaan yang berlaku.

3.     Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)

4.     Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.

5.     Pengenalan dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.

e.      Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan sosial meliputi:

7
1.     Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.

2.     Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan


masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat
istiadat dan kebiasaan yang berlaku.

3.     Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)

4.     Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.

5.     Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.

f.       Layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan perkembangan sosial


meliputi kegiatan-kegiatan penyelenggaraan bimbingan kelompok yang membahas
aspek-aspek perkembangan sosial peserta didik berkenaan dengan:

1.     Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,


efektif dan produktif.

2.     Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, disekolah, dan


dimasyarakat)

3.     Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).

4.     Pengendalian emosi, penanggulangan konflik dan permasalahan yang timbul di


masyarakat (baik disekolah maupun dimasyarakat)

5.     Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan disekolah, dirumah dan


dimasyarakat.

6.     Pengenalan, perencanaan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan
bergotong-royong.

g.     Layanan konseling kelompok dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan


penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek-aspek perkembangan sosial
peserta didik, yang berkenaan dengan:

1.     Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,


efektif dan produktif.

2.     Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan


masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat
istiadat dan kebiasaan yang berlaku.

3.     Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).

4.     Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.


8
5.     Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.

C. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN


AKADEMIK

Materi bimbingan pengembangan belajar dikaitkan jenis – jenis layanan ,dapat dirinci
sebagai berikut :

a.     Layanan orientasi dalam bidang belajar meliputi kegiatan pemberian informasi


tentang :

1.     Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,jadwal pelajaran,guru – guru setiap mata


pelajaran .

2.     Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti ruang
kelas , laboratorium , perpustakaan ,ruang diskusi ,ruang bimbingan dan konseling dan
sebagainya .

3.     Kurikulum sekolah yang berkenaan dengan tujuan pendidikan disekolah sesuai jenjang
pendidikannya mata pelajaran dan program ,belajar.

4.     Sistem dan pendekatan proses belajar mengajar .

5.     Tugas- tugas kegiatan ko kurikuler .

6.     Sistem ujian , penilaian ,kenaikan , kelas, US , dan UN serta Ijazah .

7.     Jenis dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakulikuler .

8.     Sistem penjurusan atau pemilihan jurusan .

9.     Jurusan yang diselenggarakan (untuk SMA dan SMK )

10.   Pelayanan BK sebagai bagian kurikulum .

11.   Suasana belajar di sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan.

12.   Kegiatan belajar yang dikehendaki dari peserta didik .

13.  Adanya pelayanan bimbingan pengembangan belajar bagi peserta didik .

b.     Layanan informasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan pemberian


informasi tentang :

1.     Tugas – tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan diri ,


ketrampilan ,ilmu pengetahuan , teknologi ,dan kesenian .

2.     Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik , aktif dan terprogram ,
baik belajar mandiri, maupun belajar kelompok.

9
3.     Cara belajar di perpustakaan ,membuat ringkasan buku , membuat rangkuman buku ,
membuat catatan .

4.     Cara membaca buku dan cara mengulang pelajaran .

5.     Kemungkinan munculnya berbagai masalah dan cara mengatasi masalah .

6.     Pengajaran remedial/ perbaikan dan pengayaan .

7.     Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dalam upaya meningkatkan kegiatan dan


hasil belajar peserta didik .

8.     Kursus dan sekolah yang mungkin di masuki setelah selesai jenjang pendidikan
tertentu seperti SLTP , SMA , SMK dan sebagainya (kurikulum dan sistem pendidikannya
serta pembiayaannya dan proses memasukinya serta prospeknya ).

c.      Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan belajar meliputi


kegiatan penempatan dan penyaluran peserta didik pada :

1.     Kelompok belajar berdasarkan kemampuan peserta didik misalnya kelompok cepat ,


kelompok sedang dan kelompok lambat .

2.     Kelompok belajar campuran maksudnya dalam kelompok belajar ada peserta didik
yang belajar cepat ,sedang dan lambat .

3.     Kelompok belajar tambahan yang didasarkan pada minat terhadap mata pelajaran
sebagai penunjang bakat , minat dan cita – cita .

4.     Program pengajaran perbaikan (remedial)

5.     Program pengayaan bagi peserta didik yang cepat dalam belajar .

6.     Kelompok penelitian ilmiah peserta didik .

d.     Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan


pengembangan motivasi , sikap dan kebiasaaan belajar yang baik , ketrampilan belajar ,
program pengajaran perbaikan dan program belajar pengayaan :

1.     Peningkatan motivasi belajar peserta didik antara lain dengan :

a.     Memperjelas tujuan – tujuan belajar .

b.     Menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan , bakat dan minat .

c.      Mencerminkan suasana pembelajaran yang menantang , merangsang dan


menyenangkan .

d.     Memberikan hadiah (penguatan )

10
e.      Menciptakan hubungan yang hangan dan dinamis antara guru dan peserta didik,serta
antara peserta didik dengan peserta didik .

f.       Menghindari peserta didik dari tekanan dan suasana yang tidak menentu seperti
suasana yang menakutkan , mengecewakan dan menjengkelkan .

g.     Melengkapi sumber dan sarana belajar .

h.     Mempelajari hasil selain belajar yang diperoleh .

2.     Peningkatan ketrampilan belajar antara lain dengan

a.     Membuat catatn waktu guru mengajar .

b.     Membuat ringkasan dari bahan yang dibaca .

c.      Membuat laporan misalnya laporan hasil kunjunagn ,diskusi ,pelaksanaan kegiatan


tertentu .

d.     Mengembangkan cara menjawab/memecahkan soal ulangan /ujian .

e.      Membuat atau menyusun makalah .

f.       Membaca efektif dan membaca reflektif .

g.     Berbahasa efektif baik secara lisan maupun tertulis .

h.     Bertanya efektif .

i.       Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik antara lain untuk :

1.     Menemukan motif- motif yang tepat dalam belajar .

2.     Memelihara kondidi kesehatan jasmani .

3.     Mengatur waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah ,untuk itu perlu membuat
jadwal belajar .

4.     Memilih tempat belajar yang kondusif untuk belajar .

5.     Belajar dengan menggunakan sumber belajar yang kaya seperti buku teks , kamus dan
berbagai referensi lain serta bahan hasil percobaan atau penelitian .

6.     Tidak segan- segan bertanya untuk hal – hal yang tidak diketahui kepada orang yang
atau teman yang dianggap lebih tahu (dengan siapapun) .

7.     Mengembangkan motivasi dan sikap positif terhadap semua materi yang dipelajari .

8.     Pengajaran perbaikan (guru bimbingan konseling bekerjasama dengan guru mata


pelajaran dan guru praktik) .

11
9.     Program pengayaan (guru bimbingan konselingdengan guru mata pelajaran dan guru
praktik) .

10.            Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar (lingkunagn fisik , sosial dan


budaya) untuk belajar .

e.      Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan


penyelenggaraan konseling perorangan yang membahas dan mengentaskan masalah –
masalah belajar peserta didik berkenaan dengan :

1.     Motivasi tujuan belajar dan pelatihan .

2.     Sikap dan kebiasaan belajar .

3.     Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .

4.     Penguasaan materi penlajaran dan latihan atau keterampilan .

5.     Keterampilan teknis belajar .

6.     Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik , sosial dan budaya disekolah dan
dilingkungan sekitar .

7.     Orientasi belajar di perguruan tinggi atau sekolah yang lebih tinggi .

f.       Layanan bimbingan kelompok dalam bidang belajar , meliputi kegiatan


penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek – aspek kegiatan belajar
peserta didik ,yaitu hal – hal yang menyangkut :

1.     Memotivasi , tujuan belajar dan latihan .

2.     Sikap dan kebiasaan belajar .

3.     Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .

4.     Penguasaan materi pelajaran dan latihan/keterampilan .

5.     Keterampilan teknis belajar .

6.     Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik ,sosial dan budaya di sekolah dan
lingkungan sekitar .

7.     Orientasi belajar di sekolah yang lebih tinggi .

D. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN


KARIER

a. Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:

12
1.     Menurut Winkel (2005:114)

       Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja,
dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya
siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian
integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar
bidang studi.

2.     Menurut Marsudi (2003:113) 

       Bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik,
proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam
pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya.

3.     Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973

       Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan,
mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer,
1979: 6).

4.     Menurut  Rochman Natawidjaja (1990: 1) 

Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya,
mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat
memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

          Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan suatu
proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan
bentuk

b. Tujuan bimbingan karier


          Secara umum tujuan bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut;

1.      Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.

13
2.     Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi kerja.

3.     Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai
dengan norma agama.

4.     Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan


persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya
masa depan.

c. fungsi bimbingan karier

Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan mengembangkan


potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier sebagai satu kesatuan proses
bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan
menciptakan kemandirian dalam memilih karier yang sesuai dengan kemampuannya.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

             Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari pendidikan di


indonesia. Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling harus di lakukan dengan
cara teratur, harus berpijak dengan suatu landasan yang kokoh dan didasarkan pada hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari
kegiatan belajar di sekolah, karena dengan adanya bimbingan d      an konseling di sekolah
siswa dapat mengenal potensi diri mereka masing-masing.

Dalam layanan bimbingan konseling terdapat beberapa bidang di di dalamnya antara


lain : bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan akademik, dan
bidang bimbingan karier.

B. SARAN

             Dengan adanya makalah ini diharapkan lebih dapat memahami materi tentang bidang-
bidang dalam layanan bimbingan dan konseling dan semoga makalah ini bermanfaat, jika
terdapat kesalahan di dalam materi ataupun pengetikkanya kami mohon maaf.

15
DAFTAR PUSTAKA

Giyono.2014.BimbinganKonseling.BandarLampung.MediaAkademi

        Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan


dan       Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

       Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling  Di Institusi


Pendidikan.     Yogjakarta: Media Abadi.

       Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan


Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

     

16

Anda mungkin juga menyukai