Oleh Kelompok 13 :
Siti Nurhaliza 19086059
Vira Yamaska 19086065
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah Ini
yang tepat pada waktunya yang berjudul “BIDANG-BIDANG DALAM BIMBINGAN
KONSELING”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita. Kami pada
akhirnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini kedepannya. Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua rekan-
rekan yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Lara Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................................15
B. saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang membantu
menyelesaikan masalah. Khususnya membantu menyelesaikan masalah pribadi,
keluarga, maupun sosial masyarakat sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. secara
formal kedudukan bimbingan konseling dalam sistem pendidikan indonesia di
dalam undang-undang No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X. Pada pasal 25
ayat 1 dikatakan bahwa,
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pribadi
Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan
dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai dalam mengatur diri
sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu
seksual dan sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa
bimbingan pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang
beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan
yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik
fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman
akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang
lebih baik.
Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan
layanan bimbingan pribadi adalah:
3
3. kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri,
misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.
Menurut pendapat Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini sesuia
dengan pendapat Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan
pribadi bertujuan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.
Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi
diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam
menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada
pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta
ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi bisa diarahkan juga
untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun
kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang
lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas perkembangan sesuai
dengan tahap perkembangannya secara optimal.
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 199) fungsi bimbingan dan konseling ditinjau
dari kegunaan atau manfaat ataupun keuntungankeuntungan yang diperoleh dari layanan
bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yang perlu dihasilkan dalam bimbingan dan konseling adalah
pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh
pihak-pihak yang akan membantu konseli, serta pemahaman tentang lingkungan konseli oleh
konseli.
4
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah upaya untuk membuat lingkungan menjadi positif, sehingga
tidak menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi individual.
3. Fungsi Pengentasan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada individu,
baik itu pembawaan atau hasil perkembangan. Pemeliharaan yang baik akan sekedar
mempertahankan agar apa yang ada tetap baik, tetapi juga mengembangkan agar yang ada
berkembangan menjadi lebih baik.
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan dijenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui bimbingan
kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja dan
mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata cara bergaul
yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex education, yang tidak hanya
mencakup penerangan seksual, tetapi pula corak pergaulan antara jenis kelamin.
2. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya sifat-sifat
yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.
Sedangkan Rahmansecara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi
sebagai berikut :
1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri kepada
yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi kendali utama
dalam kehidupan manusia.
2. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara optimal.
Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan secara optimal dan
hanya sedikit orang yang mau menyadari.
5
3. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap orang
memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian sehingga penyaluran dan
pengembangannya kurang optimal.
Bimbingan bidang sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Adapun materi bimbingan sosial dapat dirinci yang berkaitan dengan jenis layanan sebagai
berikut :
1. Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik dengan
sesama teman, guru, wali kelas, maupun staf sekolah dan lainnya.
4. Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta
mengembangkan hubungan sosial pesertadidik seperti OSIS, pramuka, PMR, UKS,
kesenian.
6
2. Tata krama pergaulan dengan teman sebaya (antar remaja) baik disekolah sendiri
maupun disekolah lain, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan fisik-sosial,
budaya.
3. Cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun, dan disiplin disekolah.
4. Suasana dan tata krama kehidupan dalam kekeluargaan, nilai-nilai sosial, agama, adat
istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat.
9. Pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas (lingkungan fisik, sosial, budaya).
1. Kelompok kegiatan bersama, sehingga peserta didik mampu memberi dan menerima
serta berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif (seperti organisasi kelas).
5. Pengenalan dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
7
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
6. Pengenalan, perencanaan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan
bergotong-royong.
Materi bimbingan pengembangan belajar dikaitkan jenis – jenis layanan ,dapat dirinci
sebagai berikut :
2. Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti ruang
kelas , laboratorium , perpustakaan ,ruang diskusi ,ruang bimbingan dan konseling dan
sebagainya .
3. Kurikulum sekolah yang berkenaan dengan tujuan pendidikan disekolah sesuai jenjang
pendidikannya mata pelajaran dan program ,belajar.
2. Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik , aktif dan terprogram ,
baik belajar mandiri, maupun belajar kelompok.
9
3. Cara belajar di perpustakaan ,membuat ringkasan buku , membuat rangkuman buku ,
membuat catatan .
8. Kursus dan sekolah yang mungkin di masuki setelah selesai jenjang pendidikan
tertentu seperti SLTP , SMA , SMK dan sebagainya (kurikulum dan sistem pendidikannya
serta pembiayaannya dan proses memasukinya serta prospeknya ).
2. Kelompok belajar campuran maksudnya dalam kelompok belajar ada peserta didik
yang belajar cepat ,sedang dan lambat .
3. Kelompok belajar tambahan yang didasarkan pada minat terhadap mata pelajaran
sebagai penunjang bakat , minat dan cita – cita .
10
e. Menciptakan hubungan yang hangan dan dinamis antara guru dan peserta didik,serta
antara peserta didik dengan peserta didik .
f. Menghindari peserta didik dari tekanan dan suasana yang tidak menentu seperti
suasana yang menakutkan , mengecewakan dan menjengkelkan .
h. Bertanya efektif .
i. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik antara lain untuk :
3. Mengatur waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah ,untuk itu perlu membuat
jadwal belajar .
5. Belajar dengan menggunakan sumber belajar yang kaya seperti buku teks , kamus dan
berbagai referensi lain serta bahan hasil percobaan atau penelitian .
6. Tidak segan- segan bertanya untuk hal – hal yang tidak diketahui kepada orang yang
atau teman yang dianggap lebih tahu (dengan siapapun) .
7. Mengembangkan motivasi dan sikap positif terhadap semua materi yang dipelajari .
11
9. Program pengayaan (guru bimbingan konselingdengan guru mata pelajaran dan guru
praktik) .
3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .
6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik , sosial dan budaya disekolah dan
dilingkungan sekitar .
3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .
6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik ,sosial dan budaya di sekolah dan
lingkungan sekitar .
12
1. Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja,
dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya
siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian
integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar
bidang studi.
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik,
proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam
pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya.
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan,
mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer,
1979: 6).
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya,
mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat
memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan suatu
proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan
bentuk
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
13
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai
dengan norma agama.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan lebih dapat memahami materi tentang bidang-
bidang dalam layanan bimbingan dan konseling dan semoga makalah ini bermanfaat, jika
terdapat kesalahan di dalam materi ataupun pengetikkanya kami mohon maaf.
15
DAFTAR PUSTAKA
Giyono.2014.BimbinganKonseling.BandarLampung.MediaAkademi
16