Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Bidang Bimbingan danKonseling di SekolahDasar

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling)

Disusun oleh: Kelompok 1

1. Putri Wahyuni (2022143257)


2. Marizka Fatrisia (2022143266)
3. Hotna Uli Rambe ( 2022143253 )
4. Gustia Pasada (2022143272)

Dosen Pengampu :
Depi Pramika, S.Pd . M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2024 – 2025
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya, sehingga
makalah yang berjudul “Bidang Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar” ini
dapat tersusun sampai dengan selesai.

Makalah ini kami tulis guna memenuhi tugas Bimbingan Konseling, selain
itu makalah ini dibuat dengan tujuan menambah wawasan kepada teman-teman
termasuk pembaca atau pendengar.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-


banyaknya kepada dosen pengampu IbukDepi Pramika, S.Pd . M.Si.yang sudah
membimbing penulis.

Saya sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen pengampu,
teman-teman dan juga dari pembaca, karena kami menyadari dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, 19 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I...................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................2

C. Tujuan......................................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan....................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..................................................................................................................2

BAB III..............................................................................................................................13

PENUTUP..........................................................................................................................14

A. Kesimpulan............................................................................................................14

B. Saran.......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3


dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan


pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga
negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti
pendidikan menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan
Dasar).

Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan


pendidikan nasional. Untuk itu aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber
daya alam yang melimpah, tetapi terletak pada sumber daya alam yang
berkualitas. Sumber daya alam yang berkualitas adalah sumber daya manusia,
maka diperlukan peningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai kekayaan
negara yang kekal dan sebagai investasi untuk mencapai kemajuan bangsa.

Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam


proses pendidikan sebagai suatu sistem. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang bahwa proses
pendidikan adalah proses interaksi antara masukan alat dan masukan mentah.

1
Masukan mentah adalah peserta didik, sedangkankan masukan alat adalah
tujuan pendidikan, kerangka, tujuan dan materi kurikulum, fasilitas dan media
pendidikan, system administrasi dan supervisi pendidikan, sistem penyampaian,
tenaga pengajar, sistem evaluasi serta bimbingan konseling (Tim Pengembangan
MKDK IKIP Semarang, 1990:58).

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja bidang bimbingan dan konseling di sekolah atau Madrasah?


2. Bagaimana kaitan antara bidang bimbingan dan konseling dengan bidang-
bidang yang lain dalam pendidikan sekolah?

C. Tujuan

1. Mengetahui bidang-bidang bimbingan konsling disekolah atau madrasah


2. Mengetahui kaitan antara bidang bimbingan dan konsling dengan bidang-
bidang yang lain dalam pendidikan sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Bimbingan dan Konsling di SD


Konseling adalah proses pemberian yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu
masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang
supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk
dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan
dating.

B. Perlunya Bimbingan dan Konseling di SD

Jika ditinjau secara mendalam, setidaknya ada tiga hal utama yang
melatarbelangi perlunya bimbingan yakni tinjauan secara umum, sosio kultural
dan aspek psikologis. Secara umum, latar belakang perlunya bimbingan
berhubungan erat dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional, yaitu:
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri,
cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut sudah barang tentu perlu


mengintegrasikan seluruh komponen yang ada dalam pendidikan, salah satunya
komponen bimbingan. Bila dicermati dari sudut sosio kultural, yang melatar
belakangi perlunya proses bimbingan adalah adanya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga berdampak disetiap dimensi
kehidupan. Hal tersebut semakin diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi, sementara laju lapangan pekerjaan relatif menetap.

3
Menurut Tim MKDK IKIP Semarang (1990:5-9) ada lima hal yang
melatarbelakangi perlunya layanan bimbingan di sekolah yakni:

1. Masalah perkembangan individu,


2. Masalah perbedaan individual,
3. Masalah kebutuhan individu,
4. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku, dan
5. Masalah belajar

C. Bidang Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah merupakan


kegiatan yang sistematis, terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pelayanan
bimbingan dan konseling selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan,
kurikulum dan peserta didik. Untuk itu, penting sekali memahami bidang-bidang
bimbingan dan konseling. Terdapat empat bidang bimbingan dan konseling yang
menjadi ruang lingkup pelayanan. Keempat bidang bimbingan dan konseling
tersebut adalah:

1. Bidang Bimbingan Pribadi

Bidang bimbingan pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik dalam memahami, menilai, mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.

Selanjutnya bidang bimbingan pribadi juga bertujuan membantu peserta didik


menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Layanan bimbingan pribadi adalah bantuan bagi siswa untuk menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

4
a. Tujuan Pelayanan Bimbingan Pribadi Pelayanan bimbingan pribadi
memiliki tujuan sebagai berikut:
a. mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi
b. individu mampu mengatasi, mengambil sikap dan memecahkan
masalahnya sendiri
c. individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan
jasmani dan pengisian waktu luang
d. Ruang Lingkup Layanan Bimbingan Pribadi
e. Adapun yang menjadi ruang lingkup bimbingan pribadi yaitu:
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan
dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
peranannya di masa depan
3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan produktif
4) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya
5) Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
6) Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan
keputusan yang telah diambilnya
7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat
baik secara rohaniah maupun jasmani.

5
f. Materi Layanan Bidang Bimbingan Pribadi

Ada beberapa materi layanan bidang bimbingan pribadi yang dibagimenjadi


beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.

1) Materi layanan bimbingan pribadi dalam layanan informasi. Informasi


tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencakup perkembangan fisik,
motorik, bicara, emosi, bermain, kreativitas, pengertian, moral, seks dan
perkembangan kepribadian. Sedangkan informasi tentang keadaan
masyarakat dewasa ini dapat mencakup informasi tentang ciri-ciri
masyarakat maju, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya IPTEK bagi
kehidupan manusia.

2) Pengumpulan data. Data yang dikumpulkan berkenaan dengan layanan


bimbingan pribadi dapat mencakup identitas individu, kejasmanian dan
kesehatan, riwayat pendidikan, prestasi, bakat dan minat.

3) Layanan orientasi mencakup suasana, lembaga dan objek pengembangan.

D. Bidang Bimbingan Sosial

Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab
kemasyarakatan dan kenegaraan.

a. Aspek-aspek Bimbingan Sosial

Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga dihadapkan


pada problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah
individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial.

6
Kadang-kadang individu mengalami kesulitan atau masalah dalam
hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat
timbul karena individu kurang mampu atau gagal dalam berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya.

Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya :

1) Kesulitan dalam persahabatan

2) Kesulitan mencari teman

3) Merasa terasing dalam aktivitas kelompok

4) Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok

5) Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga

6) Kesulitan dalam menghadapi situasi sosial yang baru.

Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan


sosial adalah :

1) Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya

2) Kemampuan individu melakukan adaptasi

3) Kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan


lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

b. Tujuan Bimbingan Sosia

Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing
mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan
sosial juga bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat
menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.

7
c. Ruang Lingkup Bidang Sosial

Ruang lingkup bidang sosial meliputi:

1) Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi dengan baik


melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif

2) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan


menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta nila-nilai agama, adat, peraturan
dan kebiasaan yang berlaku

3) Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan


produktif

4) Pengenalan, pemahaman dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan


tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta upaya dan kesadaran untuk
melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab

5) Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta


berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif

6) Orientasi tentang hidup berkeluarga

d. Materi Layanan Bimbingan Sosial

Ada beberapa macam materi layanan bimbingan sosial yang bisa diberikan
kepada para siswa di sekolah atau madrasah yang dibagi dalam dua bentuk.
Bentuk-bentuk layanan tersebut yaitu:

1) Layanan informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini dan tentang


cara-cara bergaul

2) Layanan Orientasi untuk bidang pengembangan hubungan


sosial meliputisuasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti
berbagai suasana hubungan sosial antar individu dalam keluarga, organisasi atau
lembaga tertentu, dalam acara sosial tertentu.

8
3. Bidang Bimbingan Belajar

Bidang bimbingan belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri, serta membantu peserta didik untuk
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai pengetahuan dan ketrampilan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan
pekerjaan tertentu

Aspek-aspek Bimbingan Belajar

Beberapa aspek masalah belajar yang memerlukan layanan bimbingan belajar,


yaitu:

1) Pengenalan kurikulum

2) Pemilihan jurusan

3) Cara belajar yang tepat

4) Perencanaan pendidikan

b. Tujuan Bimbingan Belajar

Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membanti siswa agar mencapai
perkembangan yang optimal sehingga tidak menghambat perkembangan belajar
siswa. Sedangkan secara khusus, tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa
mampu menghadapi dan memecahkan masalah belajar.

c. Ruang Lingkup Bimbingan Belajar

Ruang lingkup bimbingan belajar dapat dirinci sebagai berikut:

1) Pengembangan sikap kebiasaan dan ketrampilan belajar yang efektif dan


efesien serta produktif dengan sumber belajar yang bervariasi dan kaya

9
2) Menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar dan berlatih, baik secara
mandiri maupun kelompok

3) Mengembangkan materi program belajar

Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social, dan


budaya lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan,
ketrampilan dan pengembangan pribadi.

5) Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih


tinggi.

d. Bentuk dan Materi Layanan Bimbingan Belajar

Beberapa bentuk layanan belajar yang dapat diberikan kepada siswa disekolah
dan madrasah yaitu:

1) orientasi tentang tujuan institusional, isi kurikulum pembelajaran, struktur


organisasi sekolah, cara belajar yang tepat dan penyesuaian diri dengan corak
pendidikan di sekolah dan madrasah

2) penyadaran tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran di


sekolah/madrasah, lembaga belajar dan di rumah secara individual atau kelompok

3) bantuan dalam memilih jurusan atau program yang sesuai

4) pengumpulan data siswa yang berkenaan dengan kemampuan intelektual


dan lainnya

5) bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar

6) bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur


seluruh kegiatan belajar kelompok supaya berjalan efisien dan efektif.

10
E. Bidang Bingbingan dan Konseling

a. Prinsip-prinsip Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Pelayanan BK secara resmi memang ada di sekolah tetapi keberadaannya


belum optimal. Dalam hal ini, Belkin (dalam Prayitno 1994) seperti terungkap
dalam tulisan Wawan Junaidi (2009), menegaskan bahwa untuk
menumbuhkembangkan pelayanan BK di sekolah, ada prinsip-prinsip yang harus
dipenuhi, yaitu sebagai berikut :

1. Sasaran layanan:

a. Melayani semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama
dan status sosial.

b. Memerhatikan tahapan perkembangan.

c. Memerhatikan adanya perbedaan individu dalam layanan.

2. Berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu:

a. Menyangkut pengaruh kondisi mental maupun fisik individu terhadap


penyesuaian pengaruh lingkungan, baik di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.

b. Timbulnya, masalah pada individu karena adanya kesenjangan sosial, ekonomi,


dan budaya.

3. Program pelayanan bimbingan dan konseling.

a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan


pengambangan individu, sehingga program bimbingan konseling diselaraskan
dengan program pendidikan dan pengembangan diri pesertadidik

b Program bimbingan dan konseling harus fleksibel dan disesuaikan dengan


kebutuhan peserta didik maupun lingkungan.

11
c. Program bimbingan dan konseling disusun dengan mempertimbangkan

adanya tahap perkembangan individu.

d. Program pelayanan bimbingan dan konseling perlu diberikan penilaian hasil


layanan

4. Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan

a. Pelayanan diarahkan untuk pengembangan individu yang akhimya mampu


secara mandiri membimbing diri sendiri.

b. Pengambilan keputusan yang diambil oleh individu hendaknya atas kemauan


diri sendiri.

c. Permasalahan individu dilayani oleh tenaga ahli/profesional yang relevan


dengan permasalahan individu.

d. Perlu ada kerja sama dengan personal sekolah dan orangtuan dan bila perlu
dengan pihak lai yang berwenang dalam permasalahan individu.

e. Proses pelayanan bimbingan konseling melibatkan individu yang telah


memperoleh hasil pengukuran dan penilaian layanan.

Dengan demikian, prinsip bimbingan dan konseling di sekolah adalah


membantu dan melayani dengan sepenuhnya para perserta didik agar tidak
tertinggal dari aspek belajar dari teman-teman sekelasnya, dan juga agar bergaul
sejajar dengan mereka dengan tidak dikecualikan sama sekali.

F.Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bimbingan dan konseling disekolah berfungsi sebagai upaya untuk membantu


kepala sekolah beserta stänya di dalam menyelenggarakan kesejahteraan
sekolah.Uman Suherman (2008) menyatakan bahwa secara umum, fungsi
bimbingan dan konseling dapat diuraikan sebagai berikut.

12
1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli
(klien) agar memiliki pemahaman terhadap potensi dirinya dan lingkungan
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinyadengan
lingkungan.

2. Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini,
konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cam menghindarkan diri
dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya Adapun tekusik yang
dapat digunakan adalah petyanantainas dan bimbingan kelompok

3. Fungsi pengembangan, yaitu funge bimbingen dan konseling yang siya lebih
proaktif konselor berupaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan
kondusif Konsetor dan guru atau stal sekah bekerja sama membentuk Sim kerja
merencanakan dan melaksanakan program bimbingan sacars berkesinambungan
membantu konseil mencapai tugas perkembangannya.

Teknik bimbingan yang dapat digunakan di sini adalah pelayanan informasi


tutorial, diskusi kelompok mau cursh pendapat (brain storming), home mom dan
karyawisata

4. Furgsi penyembuhan, yaitu fungsi bembingan dan konseling yang bersifat


kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upays pemberian bantuan kapada konsell
yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial belajar
maupun karr. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling dan nemedial
teaching

5. Furgsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam


membantukonsell memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi,
dan memantapkan penguasaan kary atau jabatan yang sesuai dengan minat bakat,
keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan ange ini,

13
konselor bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun dia lembaga
pendidikan.

6. Fungsi adaptisi, yaitu fungsi membantu pars pelaksana pendidikan, kepals


sekolah madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kamampuan, dan konseling

. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konsell,


pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli
secara lepat, baik dalam memilih dan menyusun malari sekolah/madrasah,
memilih metode dan proses pembelajaran maupun menyusun bahan pelajaran
sesuai dengan kemampuan dan kecepatankonsel

7. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu


Ronsell untuk menyesuaikan diri dengan din dan lingkungannya secara dinamis
dan konstruidit

8.Fungsi perbaikan, yatu fungal bimbingan dan konseling untuk membantu


komsel sehingga dapat memperbaiki kekaliruan dalam berpikir, berperasaan dan
bertindak (berkehendak) Koreelor melakukan intervensi (memberikan perlakuan)
terhadap konsi supaya memiliki pola berpikir yang sehat, rasional dan memiliki
perasaan yang tepat sehingga dapat menghantarkan mereka pada tindakan atau
kehendak yang produktif dan normatif

9. Fungsi fasitas, memberikan kemudahan kepada konsali dalam mencapai


pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, setaras, dan seimbang
datam seluruh aspek dalam diri konse

10. Fungsi pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk


membantu supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tenspta dalam dirinya.

14
Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondiskondisi yang akan
menyebabkan penurunan produktifitas din Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan
melalui program-program yang menarik, reicreatif, dan fakultatif (pilihan) sesuai
dengan minat konsel

Adapun fungsi khusus bimbingan dan konseling, yakni khususnya di


sekolah, menout H.M. Umar, dekk (21-22) adalah sebagai berikut:

1. Menolong anak dalam kesultari belajarnya.

Sekolah-sekolah kita pada umumnya masih kurang memperhatikan


individual anak-anak. Banyaknya jumlah mata pelajaran dan luasnya bahan
pelajaran, menyebabkan guru pada umumnya hanya memompakan bahan
pelajaran itu sapede otak anak-anak fungsi pokok dari bimbingan dan konselling
adalah menslang individu-individu yang mencari dan membutuhkan bantuan Jenis
bantuan yang dibutuhkan oleh individu berbeda-beda meskipun ada kemungkinan
kasutanan yang dihadapi sama

2. Berusaha memberkan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan


anak-anak

Melaksanakan timbingan dengan sebaik-baiknya diperlukan pengetahuan


ving lengkap tentang individu yang bersangkutan, seperti bakat, kecerdasan mond
latar belakang keluarganya pendidikan, dan sabaganya yang Semulungan dengan
bantuan yang akan diberikan

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan kemampuan siswa secara optimal untuk berkreasi, mandiri,


bertanggung jawab dan memecahkan masalah merupakan tanggung jawab yang besar dan
kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, pemahaman potensi pribadi sangat penting untuk
perkembangan siswa sebagai manusia yang utuh. Di samping itu, dalam
perkembangannya siswa sering kali menghadapi masalah yang tidak mampu dipecahkan
sendiri, sehingga menganggu keberhasilan belajamya.

Untuk membantu proses perkembangan pribadi dan mengatasi masalah yang di


hadapi sering kali siswa memerlukan bantuan profesional. Sekolah harus dapat
menyediakan layanan profesional yang di maksud berupa layanan bimbingan dan
konseling, karena sekolah merupakan lingkungan akan yang penting sesudah keluarga.

B. Saran

Dalam bimbingan dan konseling cari konselor yang memiliki pengalaman dan
spesialisasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda atau klien Anda. Konselor yang cocok
akan memahami situasi dan memberikan bimbingan yang efektif.

Proses bimbingan dan konseling membutuhkan keterbukaan dan kejujuran dari


Anda. Berani mengakui tantangan dan kelemahan Anda akan membantu konselor untuk
memberikan bimbingan yang tepat.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.um-surabaya.ac.id/Pro/article/view/14920/5426
http://tugassekolahmandiri.blogspot.com/2016/06/makalah-bimbingan-konseling-
di-sd.html
http://methaafricahyuni.blogspot.com/2017/03/makalah-bidang-bidang-
bimbingan-dan.html
Adams, K., & Proctor, S. L. (2018). Peran Konselor Sekolah Dasar:Tinjauan
Literatur. Jurnal Sekolah Dasar, 119(2), 317-336.
Baker, S. B., & Gerler Jr, E. R. (2019). Bimbingan Konseling di sekolah dasar

17

Anda mungkin juga menyukai