Anda di halaman 1dari 15

PEMBERIAN LAYANAN DIGITAL BAGI PESERTA DIDIK

Disusun untuk memenuhi tugas Mata


Kuliah : Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Nila Zaimatus Septiana, M.Pd.

Disusun oleh Kelompok 10 :


1. Rifqi Zakaria Al Anshori (20201133)
2. Irna Ayu Kusumawardani (20201134)
3. Wahyudi Saputra Irawan (20201155)
4. Fikri Khamdani (20201136)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAM ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmat-Nya kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang
diberikan oleh Ibu Nila Zaimatus Septiana, M.Pd. mata kuliah “Bimbingan
Konseling” yang membahas tentang “Pemberian Layanan Digital Bagi Peserta
Didik”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Nila Septiana, M.Pd Zaimatus. pada mata kuliah Bimbingan Konseling
Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Pemberian Layanan Digital Bagi Peserta
Didik, Pembaca Dan Juga Penulis.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang
telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Sehingga
kami mengharapkan saran serta masukan dari pembaca demi tersusunnya makalah
lain yang lebih tinggi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bisa memberikan
banyak manfaat bagi pembaca.

Kediri, 13 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2


DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan ......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. Tujuan Pemberian Layanan .........................................................................3
B. Jenis-Jenis Masalah .......................................................................................6
C. Strategi Pemberian Layanan ........................................................................8
BAB III PENUTUP ..............................................................................................10
A. Kesimpulan ..................................................................................................10
B. Saran .............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia digital begitu dinamis sehingga tidak hanya
akan mempengaruhi tetapi mengubah gaya hidup masyarakat secara bertahap,
sehingga hampir mustahil untuk dihindari. Program digitalisasi sekolah harus
didukung dan ditindaklanjuti dengan membangun kompetensi guru khususnya
di bidang penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini
dikarenakan guru merupakan garda depan dan penentu keberhasilan suatu
sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mempercepat
pengembangan bakat di Indonesia. Salah satu bidang kehidupan manusia yang
saat ini sedang giat dalam menempatkan teknologi sebagai bagian penting dari
proses dan program kerjanya adalah bidang pendidikan Salah satu bidang
kehidupan manusia yang saat ini sedang giat dalam menempatkan teknologi
sebagai bagian penting dari proses dan program kerjanya adalah bidang
pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu bidang yang mencoba
meningkatkan peranan teknologi sebagai salah satu penunjang proses
peningkatan efektifitas hasil kerja melalui optimalisasi serapan peserta didik
terhadap materi pembelajaran dan pendidikanSalah satunya diwujudkan
dengan pemanfaatan media-media pembelajaran berbasis komputer yang
diharapkan dapat menarik minat dan memotivasi peserta didik dalam
pembelajaran. Seperti dengan mulai diterapkannnya pembelajaran berbasis
multimedia, e-learning serta pemanfaatan beberapa aplikasi komputer
berbagai materi pelajaran yang dapat diakses gratis maupun berbayar yang
dapat menunjang ketercapaian target kompetensi dasar yang harus dikuasai
oleh peserta didik/ siswa. Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral
pendidikan juga tak luput dari sentuhan-sentuhan teknologi dalam
pelaksanannya. Semakin ditegaskannya peranan bimbingan dan konseling
dalam sistem pendidikan nasional melalui UU No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional serta penegasan profesi bimbingan dan konseling
dalam tatanan pedidikan formal (Abkin, 2008) seharusnya menjadi rujukan
utama para konselor1[2] dalam mengoptimalkan peranan teknologi dalam

1
setiap layanan yang diberikan, baik itu secara klasikal, kelompok maupun
dengan format individual. Sehingga proses pelayanan bimbingan dan
konseling yang diharapkan dapat memandirikan siswa dapat secara optimal
tercapai melalui alat bantu maupun layanan-layanan yang berbasis
penggunaan teknologi informasi. Apa dan bagaimana sebenarnya peranan
teknologi serta sejauh mana manfaatnya dalam bimbingan dan konseling baik
bagi konselor maupun siswa, akan dibahas dalam makalah ini Keingintahuan
pada usia sekolah menengahsangatlah besar karena pada masa itu mereka
masih mencari jati diri dan figuryang bisa diidolakan oleh mereka. Bagi
seorang pendidik haruslah tahu keadaanpeserta didiknya dan harus bisa
mengarahkan pada hal-hal yang positif sehingga mereka mampu bertindak ke
arah yang positif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini akan membahas sebagai berikut
:
1. Apa media pemberian layanan di gital bagi peserta didik ?
2. Apa jenis layanan yang bisa dilakukan secara digital ?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui media pemberian layanan di gital bagi peserta didik
2. Untuk mengetahui jenis layanan yang bisa dilakukan secara digital

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Pemberian Layanan


Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar
peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta
menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri
lebih lanjut. Sebagai manusia yang normal di dalam setiap diri individu selain
memiliki hal-hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat ialah
apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu
mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu. 1
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam rangka
menemukan pribadinya sehingga mampu memahami kelebihan dan
kekurangan dirinya, dapat menerima dan menyikapi secara positif, dan
akhirnya dapat mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya lebih lanjut
dalam kehidupan sosialnya. Menemukan pribadi bermakna juga individu
tersebut disamping dapat mewujudkan hal-hal positif dalam dirinya juga dapat
menerima apa adanya hal-hal negatif yang mungkin terdapat pada pribadinya
Secara Umum, tujuan bimbingan dan konseling adalah Untuk membantu
individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar
dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang
keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan
positif lingkungannya. Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling
merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung
dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai
dengan kompleksitas permasalahannya itu.2
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta
didik, dapat :

1Eni fariyatul fahyuni bimbingan &konseling islami di sekolah (sidoarjo 2018) hal 36
2Prayitno dan Erman Amti, (2008), Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Pt Rineka
Cipta, hal. 112

3
1) Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin
2) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
3) Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.
4) Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalahnya
5) Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya
dalam bidang pendidikan dan pekerjaan
6) Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah
tersebut.3
Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Bimbingan konseling disekolah
mempunyai tujuan agar klien memperkuat fungsi pendidikan, membantu
menjadi insan yang berguna, mengatasi masalah yang dihadapi, mengadakan
perubahan tingkah laku secara positif, melakukan pemecahan masalah,
melakukan pengambilan keputusan. Adapun tujuan konseling disekolah agar
konseli dapat :
1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya dimasa yang akan datang.
2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin.
3) Menyesuaikan diri dengan lingungan sekolah, lingkungan masyarakat,
serta lingkungan kerja.
4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, maupun
lingkungan kerja.4
Nurihsan menyatakan bahwa tujuan bimbingan konseling pada
akhirnya membantu individu dalam mencapai :
1) Kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan

3 Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur Tenaga Kependidikan 2008),
h. 7
4 Rifda el fiah bimbingan dan konseling di sekolah (lampung 2015) hal 17

4
2) Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
3) Hidup bersama dengan individu-individu lain
4) Harmoni antara cita-cita dengan kemampuan yang dimiliki
Dengan demikian, melalui program bimbingan dapat dikembangkan dalam
layanan bimbingan dan konseling adalah bimbingan untuk memfasilitasi
siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan
kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada siswa.5
Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa bimbingan dan konseling bertujuan
agar peserta didik dapat menetukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu
merencanakan masa depannya. Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling
berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing
peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang
utuh dan mandiri.
Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah
fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling.
Penyuluh atau konselor bimbingan dan konseling haruslah memahami fungsi,
prinsip, dan asas bimbingan dan konseling, serta ruang lingkup atau layanan
apa saja yang harus diberikan oleh seorang konselor terhadap anak didiknya.
Jika seorang konselor sudah memahami yang tersebut di atas, mereka juga
harus memahami setting di mana layanan dan bimbingan itu diberikan. 6
Dalam pendidikan islami bimbingan koseling bertujuan memberikan
panduan penting terhadap harapan yang ingin di capai dan di hasilkan. Melalui
tujuan pula, dapat di ukur sejauh mana keberhasilan sebuah program yang
telah di laksanakan, apakah telah sesuai dengan kaedah yang berlaku atau
masih belum seutuhnya dapat tercapai. Oleh karena itu, bimbingan koseling
islami harus memiliki tujuan yang terukur sebagai dasar pelaksanaan layanan
bimbingan koseling islami.
Secara global tujuan konseling islami dalam mendididikanak adalah
bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang utuh sebagai hamba allah yang
memiliki tugas menjadi khalifah di bumi, baik dalam bidang akidah, ibadah

5 Gusman lesmana kapita selekta pelayanan konseling ( sumatera utara medan 2021 ) hal 61
6 Rifda el fiah bimbingan dan konseling di sekolah (lampung 2015) hal 52

5
dan akhlak maupun dalam bidang pendidikan.agar tercapai kebahagian hidup
di dunia dan di akhirat.7

B. Jenis-Jenis Masalah
Jenis masalah yang disajikan di bawah ini merupakan jenis – jenis masalah
yang biasanya dialami siswa menengah, mengapa ? karena pada siswa
menengah merupakan masa dimana mereka mengalami pubertas yaitu masa
peralihan dimana masa ini anak mengalami banyak masalah pada dirinya.
Beberapa masalah yang biasanya muncul pada anak sekolah menengah ini
diantaranya :
1) Masalah emosi
Emosi pada diri remaja merupakan masalah yang sering kali muncul dan
menjadi faktor penyebab masalah – masalah lainnya. Emosi pada diri
remaja adalah emosi yang cenderung tidak dapat diatur, sangat kuat, dan
tidak terkendali. Hal ini terlihat dari gejala yang timbul akibat masalah
tersebut yaitu mudah marah, mudah terpancing emosi, emosinya
“meledak – ledak”. Contoh nyata dari hal tersebut yaitu banyaknya kasus
tawuran antar pelajar.
Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga formal berperan untuk membantu
siswa dalam membentuk kedewasaannya. Langkah – langkah dalam
menanggulangi masalah ini biasanya dilakukan dengan memberikan
bimbingan – bimbingan konseling pada anak.
2) Masalah penyesuaian diri
Pada saat penyesuaian diri remaja dituntut untuk dapat berbaur dengan
lingkungan hal ini yang biasanya menimbulkan masalah, karena pada
masa penyesuaian diri, remaja menemui banyak hal yang berbeda dari
dirinya dan dia harus mengikuti hal tersebut. Oleh karena itu terkadang
remaja akan bersikap kontra pada lingkungan yang tidak disukainya dan
akan bersikap pro pada lingkungan yang disukainya. Masalah yang
akan muncul kembali pada hal ini yaitu, jika remaja salah dalam
lingkungan yang dipilihnya maka ia akan tumbuh dan berkembang

7 Tarmizi bimbingan konseling islami (medan april 2018 )hal 35-36

6
menjadi remaja yang “amburadul”. Dalam hal ini sekolah berperan
untuk mengontrol pergaulan para remaja,
pemberian ekstrakurikuler yang dapat menyalurkan minat dan bakat
remaja diharapkan dapat membantu remaja dalam pergaulan yang tidak
baik.
3) Masalah Perilaku Seksual
Pada masa ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis, bersikap romantis,
yang diikuti keinginan yang kuat untuk memperoleh dukungan dan
perhatian lawan jenis. Sebagai akibatnya remaja mempunyai minat yang
tinggi pada seks. Informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan perilaku
seks remaja yang apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak
untuk dilakukan. Untuk menanggulangi dan mengatasi masalah itu,
sekolah tindakan nyata, yaitu memasukkan pendidikan seks ke dalam
mata pelajaran yang bersangkutan, misalnya tentang reproduksi pada
pelajaran biologi, seks yang baik dalam bidang agama, dan lainlain.
4) Masalah Perilaku Sosial
Tanda-tanda masalah perilaku sosial pada remaja dapat dilihat dari
diskriminasi terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama atau
sosial ekonomi yang berbeda. Untuk mencegah dan mengatasi masalah
tersebut sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan kelompok dengan
tidak memperhatikan latar belakang suku, agama dan sosial ekonomi.
Sekolah harus memperlakukan siswa secara sama dan tidak
membedabedakan siswa yang satu dengan lainnya.8
5) Masalah Moral

8 Akhmad Muhaimin Azzet, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,
2013). Hlm.44 – 47

Masalah moral remaja ditandai dengan adanya ketidakmampuan remaja


membedakan yang benar dan yang salah. Hal ini disebabkan oleh ke tidak
konsistenan dalam konsep benar dan salah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mencegah masalah tersebut sebaiknya

7
sekolah menyelenggarakan kegiatan keagamaan dan meningkatkan
pendidikan budi pekerti.
6) Masalah Keluarga
Sebab umum pertentangan keluarga pada masa remaja adalah standar
perilaku, metode disiplin, hubungan dengan saudara kandung, dan sikap
yang sangat kritis pada remaja. Remaja sering menganggap standar
perilaku orang tua yang kuno dan yang modern berbeda.
Adapun macam – macam masalah lain yang dihadapi oleh siswa, yaitu :
a) Kesuitan dalam Memahami Diri sendiri
b) Kesulitan memahami lingkungan
c) Kesulitan dalam menyalurkan bakat dan minat
d) Kesulitan dalam memecahkan masalah

C. Strategi Pemberian Layanan


Adapun strategi layanan bimbingan dan konseling yang dapat dilakukan
dalam mengembangkan sikap sosial dan pribadi yang baik adalah sebagai
berikut :
1. Strategi Layanan Dasar
Dalam strategi pengembangan nilai sosial dan berkepribadian baik
melalui layanan dasar dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Pengumpulan need assessment (kebutuhan siswa) guna penyusunan
program layanan bimbingan dan konseling dengan menyebarkan
assessment baik berupa ITP (Inventori Tugas Perkembangan) dan
DCM (Daftar Cek Masalah). Pada kedua instrument tersebut, selain
aspek yang lain terdapat pertanyaan/pernyataan yang mengungkapkan
kebutuhan siswa terkait aspek kehidupan beragama/religius. Dengan
demikian, guru bimbingan dan konseling dapat mengetahui kebutuhan
peserta didik dalam aspek pribadi maupun sosialnya.
Hal tersebut kemudian menjadi dasar dalam menentukan pemberian
layanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik sesuai
dengan kebutuhannya.
b) Layanan bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok Pada dasarnya
layanan bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok merupakan

8
layanan bimbingan dan konseling yang sama, perbedaannya terletak
pada jumlah sasaran peserta didik yang menerima layanan. Layanan
bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok diberikan setelah
mengetahui kebutuhan siswa melalui pengumpulan need assesment.
c) Pengelolaan media informasi Media informasi layanan bimbingan dan
konseling dapat berupa papan bimbingan, leaflet, poster, buku saku
dan media lainnya.
2. Strategi Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual dan peminatan sebagai layanan untuk
merencanakan dan mempersiapkan masa depan peserta didik dengan
memperhatikan potensi yang ada pada dirinya termasuk memperhatikan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Dengan demikian, hal tersebut mendorong peserta didik untuk
mengaplikasikan sikap sosial dan kepribadian mereka dalam perencanaan
masa depan dan peminatannya.
3. Strategi Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan layanan segera yang diberikan kepada
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan peserta didik baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pengembangan nilai sosial dan pribadi
yang baik dapat diterapkan ke dalam strategi layanan responsive.
4. Strategi Dukungan Sistem
Internalisasi nilai sosial dan pengembangan kepribadian dalam dukungan
sistem misalnya penelitian guru BK tentang penerapan nilai sosial dan
pribadi yang baik siswa di sekolah atau melalui kegiatan bakti sosial,
gotong royong, kegiatan dalam berorganisasi. Kemudian bentuk dukungan
sistem yang lainnya adalah adanya kolaborasi antara guru BK dengan guru
BK lainnya dan stakeholder di lingkungan masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran dan memberikan pemahaman karakter sosial dan
berkepribadian baik dan bertanggung jawab kepada siswa.8

8Safitri and Novirizka Hasan, “STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
PENGEMBANGAN NILAI KARAKTER RELIGIUS.”

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam rangka
menemukan pribadinya sehingga mampu memahami kelebihan dan
kekurangan dirinya, dapat menerima dan menyikapi secara positif, dan
akhirnya dapat mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya lebih
lanjut dalam kehidupan sosialnya.
2. Jenis-Jenis masalah yang dihadapi peserta didik di sekolah bidang pribadi
dan sosial itu ada 6 : 1) Masalah emosi, 2) Masalah penyesuaian diri, 3)
Masalah perilaku seksual, 4) Masalah perilaku sosial, 5) Masalah Moral,
6) Masalah Keluarga.
3. Strategi pemberian layanan pada peserta didik bidang pribadi dan sosial itu
ada 4 : 1) Strategi layanan dasar, 2) Layanan peminatan dan perencanaan
individual, 3) Strategi layanan responsive, 4) strategi dukungan sistem.

B. Saran
Penulis berharap semoga setelah mempelajari dan memahami isi
dari makalah ini, para pembaca dapat mengambil hikmah dari mata kuliah
Bimbingan Konseling ini, dan semoga dapat meningkatkan keimanan kepada
Allah SWT
.
Demikianlah makalah yang dapat penulis sajikan, kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalah ini agar lebih
baik lagi. Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan, penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya .

10
DAFTAR PUSTAKA

Safitri, Nindiya Eka, and Sitti Ummi Novirizka Hasan. “STRATEGI LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN NILAI
KARAKTER RELIGIUS.” JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa 2,
2018
El Fiah Rifdah, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M): IAIN Raden Intan Lampung,
2015.
Fahyuni Eni Fahriatul, Buku Ajar Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah,
UMSIDA Press: Sidoarjo Jawa Timur, 2018.
Lesmana Gusman, Kapita Selekta Pelayanan Konseling, Bahan Ajar Bimbingan
dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMSU:
Sumatera Utara Medan, 2021.
Tarmizi, Bimbingan Konseling Islami, Medan, april, 2018.
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah Direktur Tenaga
Kependidikan 2008.
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Rhineka Cipta, 2004.
Ad, Yahya, and Winarsih Winarsih. “Layanan Bimbingan Pribadi-Sosial dalam
Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas XI SMA
Negeri 2 Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.” KONSELI : Jurnal
Bimbingan dan Konseling (E-Journal) 3, 2017
Amala, Adimas Khoirul, and Honest Ummi Kaltsum. “Peran Guru sebagai
Pelaksana Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Menanamkan
Kedisiplinan Bagi Peserta Didik di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 5,
2021
Bosco, Fabianus H. “IMPLEMENTASI BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL PADA
SISWA DI SDK PAHAR KECAMATAN LELAK KABUPATEN
MANGGARAI,” , 2018
Ginting, Rafael Lisinus. “IMPLEMENTASI BIMBINGAN KONSELING DI
SEKOLAH DASAR,” n.d., 2019

11
Mulyati, Sri, and Kamaruddin Kamaruddin. “Peran Guru dalam Pelaksanaan
Bimbingan Konseling.” Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam 5, 2020
Murtafiah, Anisatun, and Octavia Arlina Sahara. “Pelaksanaan Bimbingan
Pribadi Sosial Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa
Terisolir Di SMP Negeri 5 Banguntapan.” KONSELING EDUKASI
“Journal of Guidance and Counseling” 3, 2019
Wati, Ina Ambar Ambar. “LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI
SOSIAL DALAM MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA.” AL-
TAZKIAH 7, 2018

12

Anda mungkin juga menyukai