Anda di halaman 1dari 17

KELAS IX

SEMESTER
GENAP
FASE D

MODUL AJAR
FIKIH

BAB: UTANG PIUTANG

Nama Kelompok:
Eka Kharisma
Muhammad Roziki
Fitria Nur'aini
Siti Nur Azizah
Informasi Umum

Identitas Modul

Nama Penyusun : Kelompok 10


Sekolah : MTsN 2 Kediri
Fase Capaian : D (MTs)
Kelas : IX (Sembilan)
Mata Pelajaran : Fiqih
Tahun : 2023

Kompetensi Awal

Pertanyaan Esensial :
Pernahkah kalian memperhatikan dengan seksama dan detail tata cara
berhutang piutang? Apakah kalian mengetahui tentang konsep hutang
piutang dalam transaksi jual beli? Pernahkah kalian memikirkan dasar
hukum hutang piutang? Pernahkah kalian mengamalkan syarat dan
rukun ketika akan berhutang piutang? Lalu apakah kalian selalu
membiasakan sikap tanggung jawab, jujur dan amanah dalam
berhutang piutang ?

Pengetahuan dan Keterampilan Prasyarat :


Hutang piutang beserta dasar hukum, syarat, rukun dan adabnya serta
mempraktikkannya dengan membuat tutorial video visual.
Profil Pelajar Pancasila

Beriman,
Bertaqwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia
Berkebhinekaan
Global

Mandiri

Bergotong-
royong

Bernalar Kritis

Kreatif
Serapan profil pelajar pancasila dalam materi utang
piutang:

Profil Pelajar
No. Elemen Materi
Pancasila

Beriman, Bertaqwa
kepada Tuhan Yang
1 Fiqih Utang Piutang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia, Berpikir
Kritis dan Kreatif

Sarana dan Prasarana


Berikut adalah sarana dan prasarana yang digunakan dalam
modul ajar

No. Elemen Media dan Alat

Buku Fiqih Kelas IX


1 Fiqih LKPD
Soal- Soal
Target Peserta Didik

Perangkat mengajar ini digunakan untuk peserta


didik regular dengan jumlah peserta didik
maksimum 30 orang setiap kelasnya.

Model Pembelajaran
Tatap Muka
Metode Pembelajaran

Diskusi, Ceramah dan kolaborasi Inquiry dengan TGT

Ketersediaan Materi
1. Materi Pengayaan untuk siswa yang belum
mencapai tujuan pembelajaran : YA/TIDAK
2. Alternative penjelasan, metode, atau aktivitas,
untuk siswa yang sulit memahami konsep:
YA/TIDAK
CP Fase D
1. Peserta didik memahami konsep dan dasar hukum
hutang piutang.
2. Peserta didik mengamalkan syarat dan rukun
ketika akan berhutang piutang.
3. Peserta didik membiasakan sikap tanggung
jawab, jujur dan amanah dalam berhutang piutang
sebagai implementasi adab dari hutang piutang.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tentang hutang-


piutang, peserta didik dapat:
1. Membenarkan ketentuan hutang piutang.
2. Membiasakan sikap tanggung jawab, jujur dan amanah
dalam hutang piutang.
3. Menjelaskan pengertian hutang piutang.
4. Menyebutkan rukun dan syarat hutang piutang.
5. Mengidentifikasi ketentuan hutang-piutang.
6. Mendemonstrasikan tata cara hutang piutang.

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Menyiapkan alat pembelajaran dan bahan ajar
2. Menyiapkan beberapa media mengenai materi
utang piutang.
3. Membuat lembar soal untuk peserta didik.
Uraian Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Alokasi
Kegiatan Uraian Kegiatan
Waktu

·Guru membuka pembelajaran


dengan mengucapkan salam dan
berdoa.
·Guru memeriksa kehadiran dan
kerapian.
Pendahuluan 10 menit
·Guru menyapa dan memberikan
stimulus berdasarkan pengalaman
peserta didik
·Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.

Guru menyajikan gambar


persoalan utang piutang
Guru mengajukan pertanyaan
kepada peserta didik tentang
gambar tersebut.
Guru menjelaskan materi tentang
utang piutang
Guru membagi peserta didik ke
Kegiatan Inti 60 menit
dalam 4 kelompok
Guru menjelaskan teknik
pembelajaran dengan model
pembelajaran kolaborasi antara
inqury dengan TGT
Setiap kelompok akan menjawab
pertanyaan yang telah disediakan
oleh tim juri di depan.
Siswa secara bergantian akan
mengambil pertanyaan di juri dan
mendiskusikan jawaban dengan
kelompok masing- masing
Siswa menyetor jawaban ke juri
dan begitu seterusnya secara
bergantian

Guru memberikan reward kepada


kelompok yang berkinerja baik
Guru dan peserta didik
menyimpulkan materi tentang
utang piutang.
Guru dan peserta didik
merefleksikan pembelajaran hari
Penutup 10 menit
ini yang telah di pelajari..
Guru menyampaikan materi
pertemuan selanjutnya
Guru menutup pemebelajaran dan
mengingatkan kembali untuk
merapikan kursi dan meja
kemudian mengucapkan salam

Refleksi Guru
Refleksi Guru
1. Apakah seluruh peserta didik mampu menjelaskan
pengertian sekaligus ketentuan hutang piutang?
2. Apa saja kesulitan yang dialami peserta didik dalam
menjawab pertanyaan dan melakukan kegiatan praktik?
Apa yang guru dapat lakukan untuk membantu peserta
didik?
3. Apakah peserta didik memiliki kendala selama
pembelajaran?
4. Apakah ada peserta didik yang tidak fokus? Mengapa?
Bagaimana cara agar mereka dapat fokus pada
pembelajaran selanjutnya?

Refleksi Siswa
1. Dalam pembelajaran mengenai hutang piutang bagian
mana saja yang menurutmu sulit dan kamu belum
memahaminya?
2. Apakah kamu dapat menyimpulkan pembelajaran
dengan mudah?
3. Ketika kamu mendapat nilai yang belum maksimal, apa
yang kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk
memahami pembelajaran ini?
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian hutang piutang.


2. Menyebutkan rukun dan syarat hutang piutang.
3. Mengidentifikasi ketentuan hutang piutang.
4. Membiasakan sikap tanggung jawab, jujur dan
amanah dalam hutang piutang.
5. Mendemonstrasikan tata cara hutang piutang
Materi Pembelajaran

HUTANG PIUTANG
Pengertian Hutang Piutang

Hutang piutang atau qard mempunyai istilah lain yang disebut


dengan “dain” (‫)دين‬. Istilah “dain” (‫ )دين‬ini juga sangat terkait
dengan istilah “qard” (‫ )قرض‬yang menurut bahasa artinya
memutus. Menurut terminologi Fikih, bahwa akad hutang
piutang adalah memberikan sesuatu kepada seseorang
dengan perjanjian bahwa dia akan mengembalikan sesuatu
yang diterimanya dalam jumlah yang sama dan dalam jangka
waktu yang disepakati

Dasar Hukum Hutang Piutang

Dasar disyariatkan ad-dain/qard (hutang piutang) adalah al-


Qur’an, hadits dan ijmak. Al-Qur’an surah al-Baqarah (2): 245 :

ۚ ‫َم ْن َذ ا اَّلِذي ُيْق ِرُض َهَّللا َق ْر ًض ا َحَس ًنا َف ُيَض اِع َف ُه َلُه َأْض َع اًف ا َك ِثيَرًة‬
٥٤٧ :‫)َو ُهَّللا َيْق ِبُض َو َيْب ُس ُط َو ِإَلْي ِه ُتْرَجُع وَن )البقرة‬

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,


pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka
Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan
lipat ganda yang banyak. Allah menyempitkan dan melapangkan
(rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah
[2]: 245).

Hukum Hutang Piutang


Hukum asal dari hutang piutang adalah mubah (boleh), namun
hukum tersebut bisa berubah sesuai situasi dan kondisi, yaitu:
Hukum orang yang berhutang adalah mubah (boleh)
sedangkan orang yang memberikan hutang hukumnya sunnah
sebab ia termasuk orang yang menolong sesamanya.
Hukum orang yang berhutang menjadi wajib dan hukum orang
yang menghutangi juga wajib, jika peminjam itu benar-benar
dalam keadaan terdesak, misalnya hutang beras bagi orang
yang kelaparan, hutang uang untuk biaya pengobatan dan lain
sebagainya.
Hukum memberi hutang bisa menjadi haram, jika terkait
dengan hal-hal yang melanggar aturan syariat. Misalnya
memberi hutang untuk membeli minuman keras, berjudi dan
sebagainya.
Dalam hutang piutang dilarang memberikan syarat dalam
mengembalikan hutang. Misalnya Fatimah menghutangi Mahmud
Rp. 100.000,00 dalam waktu 3 bulan dan meminta Mahmud untuk
mengembalikan hutangnya sebesar Rp.110.000,00. Tambahan ini
termasuk riba dan hukumnya haram. Tetapi, jika tambahan ini
tidak disyaratkan waktu akad dan dilakukan secara sukarela oleh
peminjam sebagai bentuk terima kasih, maka hal ini tidak
termasuk riba bahkan dianjurkan.
Rukun dan Syarat Hutang Piutang

1. Dua orang yang berakad (pemberi hutang dan orang yang


berhutang)
Syarat pemberi hutang antara lain ahli tabarru’ (orang yang
berbuat kebaikan) yakni merdeka, baligh, berakal sehat, dan
rasyid (pandai serta dapat membedakan yang baik dan yang
buruk).
Syarat orang yang berhutang. Orang yang berhutang
termasuk kategori orang yang mempunyai ahliyah al-
muamalah (kelayakan melakukan transaksi) yakni merdeka,
baligh dan berakal sehat.
2. Harta yang dihutangkan
Harta yang dihutangkan berupa harta yang ada padanannya,
seperti uang, barang-barang yang ditakar, ditimbang atau
dihitung.
Harta yang dihutangkan diketahui kadar dan sifatnya.
3. Sighat ijab kabul
Ucapan antara dua pihak yang memberi hutang dan orang yang
berhutang. Ucapan ijab misalnya “Saya menghutangimu atau
memberimu hutang” dan ucapan kabul misalnya “Saya
menerima” atau “ saya ridha “ dan sebagainya.

Hikmah Hutang Piutang

1. Bagi orang yang berpiutang, antara lain:


Menambah rasa syukur kepada Allah Swt. atas karunia-Nya
berupa kelapangan rezeki.
Memupuk sikap peduli dan empati terhadap orang yang
membutuhkan.
Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama manusia.
Mempererat tali silaturahim dan persaudaraan.
Menambah pahala karena sebagai ladang untuk ibadah.

2. Bagi yang berhutang, antara lain:


Menguji kesabaran dan keimanan.
Kesulitan hidup menjadi berkurang.
Beban hidup menjadi lebih ringan.
Dapat membantu terpenuhi kebutuhan hidupnya.
Bisa membuka lapangan usaha dengan modal uang hasil
berhutang.
Asesmen Formatif

Asesmen Formatif dilakukan oleh guru selama proses


pebelajaran berlangsung, khususnya saat peserta didik
melakukan kegiatan diskusi, menggali informasi,
presentasi dan refleksi tertulis.
a. Teknik Asesmen : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Pedoman/ lembar observasi

Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran


dengan model pembelajaran kolaborasi Inquiry
denganTGT

Nama
No Peserta Aspek yang diamati Skor
Didik

Jawaban
Keaktifan Kerjasama 1 2 3 4
Tepat

Nilai = Skor x 25

Keterangan:
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat baik
Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan guru


setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir
satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih
tujuan pembelajaran), pada akhir semester, atau pada
akhir fase.

Asesmen Pengetahuan
Teknik Asesmen:
Tes = Tertulis
Bentuk Instrumen:
Asesmen tertulis = jawaban singkat (mencari kata)

Soal Terlampir

Nilai = Skor perolehan x 100


Jumlah soal

Konversi Nilai
Predikat Keterangan
(Skala 0- 100)

86 - 100 A Sangat Baik

71 - 85 B Baik

56 - 70 C Cukup

>50 D Kurang
HUTANG PIUTANG

MENCARI KATA
Nama :
Kelas :

M D A R I N G S S S S
L A O L I N G M N I D
L I A N G M F E B G R
E N M U Q T A R I D O
M K R T S T U M N T T
S M U B A H G E E I P
T E A F Q E N M Y G E
B R A I N R O U E A C
S I G H A T T T S E E
M O S E N S E U A C R
T M U Q R I D S R O W

Soal:
1. Nama lain dari hutang piutang adalah....
2. Rukun hutang piutang ada....
3. Hukum asal hutang piutang adalah....
4. Ucapan antara yang memberi hutang dan orang yang berhutang
disebut....
5. Orang yang berpiutang dinamakan....
6. Orang yang berhutang dinamakan....
7. Menurut bahasa qard artinya....

Anda mungkin juga menyukai