Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok : Amelia Fauziah (20201145)

Dwi Amalina Lailatuz Zahro’ (20201125)

Resume : “Meraih Kesuksesan dengan Optimis, Ikhtiar, dan Tawakal”

Allah Swt. akan menguji hamba-Nya yang beriman untuk mengetahui tingkat
kesabarannya. Ujian dari Allah Swt. tersebut bisa berupa sakit, kesusahan, kelaparan, dan
sebagainya. Kesabaran seorang hamba dapat dilihat saat menerima ujian tersebut. Jika ia tetap
optimis dan bersabar maka Allah Swt. akan memberikan pahala berlipat ganda. Setiap ujian
dari Allah Swt. bukan untuk ditakuti, tetapi harus dihadapi dengan sikap terbaik. Sikap terbaik
dalam menghadapi ujian tersebut adalah tetap optimis dan sabar.

Putus asa merupakan perilaku tercela yang harus dihindari. Berputus asa menyebabkan
seseorang jauh dari kasih sayang Allah Swt.. Sikap optimis akan menambah semangat dan
kekuatan dalam meraih cita-cita. Tidak cukup hanya optimis, harus ada usaha nyata guna
meraih cita-cita tersebut. Setelah berusaha sekuat tenaga dan berdoa, pasrahkan hasilnya
kepada Allah Swt.

Kepasrahan kepada Allah Swt. akan membuat hidup kita tenang dan senantiasa
bersyukur. karena cita-cita atau keinginannya tidak tercapai. Allah Swt. Maha Berkehendak.
Manusia hanya bisa berusaha, sedangkan Allah Swt. yang menentukan. Optimis, ikhtiar, dan
tawakal merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap mukmin. Ketiganya menjadi
kunci meraih kesuksesan hidup, baik di dunia maupun akhirat. Semua manusia pasti ingin
meraih kesuksesan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengamalkan ketiga
sifat mulia ini dalam kehidupan sehari-hari.

A. Dalil dan Kandungan Surah Q.S. Az-Zumar/39:53 tentang Optimis


ٰٓ ٰ ‫ِن ّللا رحم ِة مِن ت َقنَطُوا َل اَنفُ ِسهم‬
َ ‫على اَس َرفُوا الَّذِينَ ٰي ِعبَاد‬
‫ِي ل‬ َ ِ َ َّ ِ ٰ ۗ َّ ‫ّللا ا‬ َ ‫الرحِ ي ُم الغَفُو ُر ه َُو اِنَّهۗ َج ِميعًا الذُّنُو‬
َ ٰ ‫ب يَغف ُِر‬ َّ

Artinya : “Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

Di dalam ayat ini, Allah Swt. menyeru hamba-hamba-Nya yang melampaui batas agar
tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. Perbuatan yang melampaui batas artinya adalah
perbuatan dosa, perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah Swt. Hukum dan ketentuan
Allah sudah tertulis di dalam al-Qur’ān dan al-Hadis. Jadi, setiap perbuatan yang bertentangan
dengan al-Qur’ān dan al-Hadis adalah perbuatan melampaui batas atau perbuatan dosa.

Dosa kecil ataupun dosa besar yang pernah dilakukan seseorang harus segera
dimintakan ampunan (maghfirah) kepadaAllah Swt.Allah Swt. memiliki sifat Maha
Pengampun dan Maha Penyayang. Allah Swt. akan mengampunisemua dosa asalkan hamba-
Nya mau bertobat. Berputus asa dari rahmat Allah Swt. termasuk sikap tercela. Sebagai seorang
mukmin, kita harus selalu optimis akan mendapat rahmat Allah Swt. Rahmat Allah Swt. akan
diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada-Nya.

Setiap manusia pasti pernah melakukan dosa dan salah, kecuali para nabi dan rasul.
Dosa dan kesalahan tersebut jangan sampai membuat kita putus asa dari rahmat Allah Swt.
Orang-orang yang berdosa akan merasa hina di hadapan sesama manusia dan di hadapan Allah.
Kemudian, ia akan larut dalam kesedihan. Setelah larut dalam kesedihan, setan akan
membisikkan ke dalam hati manusia bahwa Allah Swt. tidak mungkin memberi ampunan
karena dosa-dosanya sangat besar. Pada akhirnya, manusia akan putus asa dari rahmat Allah.
Mari kita perhatikan firman Allah Swt. dalam Q.S. Yµsuf/12 ayat 87 berikut ini :

َّ ‫سسُوا اذ َهبُوا ٰيبَ ِن‬


‫ي‬ َ ُ‫ح مِن ت َ۟ايـَٔسُوا َو َل َواَخِ ي ِه يُّوس‬
َّ ‫ف مِن فَت َ َح‬ ِ ‫ّللا َّرو‬ ُ َٔ‫ح مِن يَ ۟ايـ‬
ِ ٰ ‫س َل اِنَّ ۗه‬ ٰ ‫ال ٰكف ُِرونَ القَو ُم ا َِّل‬
ِ ‫ّللاِ َّرو‬

Artinya : “Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat
Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”

Ayat di atas juga menegaskan larangan berputus asa dari rahmat Allah. Oleh karena itu,
kita harus memiliki sifat optimis dalam menghadapi hidup ini. Jika sifat optimis ini sudah
tertanam dalam diri kita, maka kesuksesan hidup akan mudah diraih. Rasulullah saw. dalam
sebuah hadisnya juga melarang berputus asa.

B. Dalil dan Kandungan Q.S. An-Najm/53:39-42 tentang Ikhtiyar

‫س أَن‬
َ ‫س ِن لَّي‬ ِ ‫سعَ ٰى َما إِ َّل ل‬
َ ٰ ‫ِْلن‬ َ

Artinya: "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya," (QS. An-Najm [53]: 39).

‫سعيَ ۥه ُ َوأ َ َّن‬


َ ‫ف‬
َ ‫سو‬
َ ‫ي َُر ٰى‬
Artinya: "Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan [kepadanya]," (QS. An-Najm
[53]: 40).

‫ٱْلَوفَ ٰى ٱل َجزَ آٰ َء يُجزَ ٰىهُ ث ُ َّم‬

Artinya: "Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,"
(QS. An-Najm [53]: 41).

‫ٱل ُمنت َ َه ٰى َر ِبكَ ِإلَ ٰى َوأ َ َّن‬

Artinya: "Dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan [segala sesuatu]," (QS. An-Najm
[53]: 42).

Melalui ayat ini, Allah Swt. berjanji akan memberi balasan sempurna kepada orang
yang mau berusaha keras. Setiap usaha atau ikhtiar untuk memenuhi kebutuhan hidup
hendaknya diawali dengan niat karena Allah Swt. semata. Allah Swt. akan mengaruniakan
pahala berlipat ganda kepada mereka. Pahala tersebut akan menjadi bekal meraih kebahagiaan
di akhirat. Amal saleh yang telah mereka lakukan akan dibalas dengan surga.

Surga merupakan balasan sempurna dari Allah Swt. bagi hambahamba-Nya yang saleh.
Untuk meraih surga, seorang hamba perlu ikhtiar sekuat tenaga. Di antaranya melaksanakan
perintah Allah Swt. dan menjauhi laranganNya. Salat, zakat, puasa, dan ibadah lainnya juga
merupakan sarana meraih surga. Ibadah-ibadah tersebut harus dikerjakan dengan penuh ikhlas
dan sungguh-sungguh. Bagi hamba yang beribadah sekadarnya saja, dia akan dibalas oleh
Allah Swt. sesuai usahanya itu. Demikian pula kamu, jika ingin meraih cita-cita, kamu harus
berikhtiar sekuat tenaga dan berdoa kepada Allah Swt. Segala usaha kamu dalam meraih cita-
cita akan bernilai ibadah jika niatnya lurus karena Allah Swt. Dengan ikhtiar sekuat tenaga dan
niat yang benar, serta berdoa kepada Allah Swt., kesuksesan hidup akan mudah dicapai

C. Dalil dan Kandungan Q.S Ali imran/3:159 tentang Tawakkal

‫ّللاِ مِنَ َرح َمة بِ َما‬ ًّ َ‫ظ ف‬


ٰ َ‫ظا كُنتَ َولَو ۚ لَ ُهم لِنت‬ َ ‫غلِي‬ ِ ‫ف ۖ َحولِكَ مِن َلنفَضُّوا القَل‬
َ ‫ب‬ َ ‫فَ ِاذَا الَم ۚ ِر فِى َوشَا ِورهُم لَ ُهم َواست َغفِر‬
ُ ‫عن ُهم فَاع‬
َ ‫علَى فَت ََو َّكل‬
َ‫عزَ مت‬ ِ ٰ ۗ ‫ّللا ا َِّن‬
َ ‫ّللا‬ َ ٰ ُّ‫ال ُمت ََو ِكلِي َن يُحِ ب‬
Artinya : “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang
bertawakal.”

Ayat ini mengandung pesanpesan mulia bagi umat Nabi Muhammad saw. Melalui ayat
ini Allah Swt. menyatakan bahwa Rasulullah saw. memiliki kepribadian yang lemah lembut,
santun, dan berbudi pekerti luhur. Akhlak mulia Rasulullah saw. tersebut merupakan rahmat
dari Allah Swt. Rahmat Allah Swt. merupakan karunia sangat berharga bagi kehidupan seorang
manusia. Kita harus berusaha dan berdoa supaya mendapat rahmat dari Allah Swt.

Usaha-usaha untuk mendapatkan rahmat Allah Swt. di antaranya dengan selalu


mendekatkan diri kepada-Nya, melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-
Nyab dengan kita. Melalui ayat ini, Allah Swt. memerintahkan Rasulullah saw. untuk
memaafkan dan memohonkan ampun atas dosa dan kesalahan orang lain, terutama sahabat-
sahabat Rasulullah saw. Rasulullah saw. bermusyawarah dengan para sahabat untuk
menyelesaikan masalah.

Rasulullah saw.mengajak para sahabat untuk ikut memikirkan solusi atas masalah yang
dihadapi ketika itu. Musyawawah bertujuan mencari solusi terbaik atas sebuah masalah. Hasil
musyawarah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan bertawakal kepada Allah Swt.
Allah Swt. mencintai orang-orang yang bertawakal. Tawakal artinya menyerahkan hasil usaha
kepada Allah Swt. Manusia wajib berusaha sekuat tenaga, setelah itu, pasrahkan hasilnya
kepada Allah Swt

Anda mungkin juga menyukai