Anda di halaman 1dari 5

BUAH TAQWA KEPADA ALLAH

PENGERTIAN TAQWA :
Para ulama rahimahullah telah mejelaskan apa yang dimaksud dengan taqwa. Di antaranya,
Imam Ar-Raghib Al-Asfahani mendenifisikan : Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan
yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang, dan menjadi
sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan [1]
Sedangkan Imam An-Nawawi mendenifisikan taqwa dengan Mentaati perintah dan
laranganNya. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah Subhanahu wa Taala
[2]. Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Al-Jurjani Taqwa yaitu menjaga diri dari
siksa Allah dengan mentaatiNya. Yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan
siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya [3]
Karena itu siapa yang tidak menjaga dirinya dari perbuatan dosa, berarti dia bukanlah orang
yang bertaqwa. Maka orang yang melihat dengan kedua matanya apa yang diharamkan Allah,
atau mendengarkan dengan kedua telinganya apa yang dimurkai Allah, atau mengambil
dengan kedua tangannya apa yang tidak diridhai Allah, atau berjalan ke tempat yang dikutuk
Allah, berarti ia tidak menjaga dirinya dari dosa.
Jadi, orang yang membangkang perintah Allah serta melakukan apa yang dilarangNya, dia
bukan termasuk orang-orang yang bertaqwa
Orang yang menceburkan diri kedalam maksiat sehingga ia pantas mendapat murka dan siksa
dari Allah, maka ia telah mengelurakan dirinya dari barisan orang-orang yang bertaqwa.
Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian
takwa. Beliau rahimahullah berkata,
Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah
karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari
Allah karena takut akan siksa-Nya.
Berarti jika seseorang tidak menjalankan perintah Allah, terus melakukan maksiat dan enggan
bertaubat, maka ia tidak masuk kriteria orang yang bertakwa, apalagi jika ia adalah pelaku
kesyirikan yang biasa melariskan tradisi syirik. Yang terakhir ini sangat jauh dari sifat takwa.

BUAH TAQWA KEPADA ALLAH


1. Memperoleh perlindungan dari Allah
Q.S An Nahl:128


Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan
Kebersamaan > kebersamaan Allah yang mencakup perlindungan penjagaan dan pertolongan
Juga dalam Q.S Al Jatsiyah : 19






Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu Sedikit pun dari (siksaan) Allah.
Dan sesungguhnya orang-orang yang lalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang
lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa.

2. Mendapat rahmat dari Allah mencakup kebahagiaan dunia dan akhirat


Q.S Al Araaf : 156







Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali
(bertobat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku
kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-
orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Kami".
Pengertian RAHMAT?

Ada dua nama dan sifat Allah yang Keduanya berhubungan dengan rahmat (kasih
sayang) Allah:

Ar-Rahman: yang memiliki rahmat yang luas meliputi seluruh makhluk-Nya;

Ar-Rahim: nama yang menunjukkan atas perbuatan, karena bermakna .

Sifat rahmat (kasih sayang) Allah yang terkandung dalam kedua nama tersebut sesuai dengan
ketinggian dan kemuliaan Allah.

Perbedaan makna lafal Ar-Rahman dan Ar-Rahim

Ada ulama yang mengatakan bahwa Ar-Rahman artinya Allah memberikan kasih sayang
secara umum kepada seluruh makhluk-Nya di dunia, sedangkan Ar-Rahim artinya Allah
memberikan kasih sayang secara khusus kepada orang-orang beriman saja di akhirat.

Kasih sayang terhadap seluruh makhluk-Nya

Ar-rahmah al-ammah: Kasih sayang yang Allah berikan secara umum kepada seluruh
makhluk-Nya tanpa terkecuali.

Sifat ini dikaitkan dengan sifat al-ilmu dalam firman Allah berikut ini,

Wahai Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu . (Q.s. Ghafir/Al-
Mumin: 7)

Ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Dengan demikian, rahmat (kasih sayang)-Nya juga
dirasakan oleh segala sesuatu tersebut sebab Allah menggandengkan antara ilmu-Nya dan
rahmat-Nya. Kasih sayang jenis ini dirasakan oleh badan selama di dunia, seperti: makanan,
minuman, pakaian, tempat tinggal, dan sebagainya.

Kasih sayang Allah terkhusus bagi orang-orang beriman

Ar-rahmah al-khashshah: Kasih sayang Allah yang khusus diberikan-Nya kepada hamba-
hamba-Nya yang beriman. Kasih sayang jenis ini bersifat imaniah diniah duniawiah ukhrawiah,
berupa taufik untuk mengerjakan ketaatan, kemudahan dalam beramal kebajikan, keteguhan di
atas iman, petunjuk menuju jalan yang lurus, serta kemuliaan dengan dimasukkan ke dalam
surga dan dibebaskan dari siksa neraka.

Di akhirat kelak
Rahmat Allah bagi orang-orang kafir hanya terbatas di dunia. Dengan kata lain, tak ada rahmat
sejati bagi mereka. Lihatlah keadaan mereka nantinya di akhirat,

Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia),
maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
zalim.

(Q.s. Al-Muminun: 107)

Tak ada rahmat bagi mereka pada hari itu. Yang ada hanya keadilan! Allah berfirman kepada
mereka,

Allah berfirman, Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara
dengan-Ku. (Q.s. Al-Muminun: 108)

Demikianlah kondisi orang kafir di akhirat. Lalu, bagaimana keadaan orang-orang beriman?

Di akhirat kelak, Allah akan mengkhususkan rahmat, keutamaan, dan kebaikan dari-Nya bagi
orang-orang mukmin. Allah juga akan memuliakan mereka dengan ampunan dan penghapusan
dosa. Saking luasnya segenap karunia itu, sampai-sampai lisan tak mampu menceritakannya
dan pikiran tak mampu membayangkannya.

Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada
kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas
kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah
mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.

(Muttafaq alaih; dalam Shahih Bukhari no. 6104 dan Shahih Muslim no. 2725; lafal hadits ini
dari Abu Hurairah radhiallahu anhu)

Bilamana kasih sayang Allah bertambah?

Jika seorang hamba memperbanyak ketaatan dan mendekatkan dirinya kepada Rabb-nya maka
bagian rahmat Allah yang diperolehnya juga akan semakin bertambah banyak.

Dan Al Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat.

(Q.s. Al-Anam: 155)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah rasul, supaya kamu diberi rahmat.
(Q.s. An-Nur: 56)

Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

(Q.s. Al-Araf: 56)

Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan
zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.

(Q.s. Al-Araf: 156)

Hanya kepada Allah kita memohon agar dengan rahmat-Nya kita termasuk dalam golongan
orang-orang shalih. Semoga Allah juga mencurahkan kasih sayang kepada kita, sebagaimana
yang Dia limpahkan kepada kekasih-kekasih-Nya yang beriman. Sungguh Allah Subhanahu wa
Taala Mahamulia lagi Maha Agung, rahmat-Nya begitu luas tak terbatas.

Sumber: https://muslimah.or.id/3081-kasih-sayang-allah-kepada-hamba-nya.html

3. Mendapat cinta Allah


Q>S At Taubah :4





4. Mendapat FURQON yaitu petunjuk untuk membedakan mana yang benar mana yang bathil
Q.S. Al Anfal:29







Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan
kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)
mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
5. Mendapat ampunan dari ALLAH
Q Q.S. Al Anfal:29

6. Mendapat jalan keluar dari segala kesempitandalam kehidupan dan memperoleh keluasan rizki
7. Memperoleh kemudahan dalam segala urusan
8. Pahala akan dilipatgandakan dari amalan sekecil apapun
Amalan para sahabat?
Q.S. At Tholaq : 2-5
Apabila mereka telah mendekati akhir 2
idahnya, maka rujukilah mereka dengan




baik atau lepaskanlah mereka dengan baik
dan persaksikanlah dengan dua orang saksi

yang adil di antara kamu dan hendaklah
kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah.


Demikianlah diberi pengajaran dengan itu
orang yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Barang siapa yang bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan ke luar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang 3
tiada disangka-sangkanya. Dan barang
siapa yang bertawakal kepada Allah


niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan (yang dikehendaki)
Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.

Dan perempuan-perempuan yang tidak haid
4

lagi (monopause) di antara perempuan-
perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang
masa iddahnya) maka iddah mereka adalah
tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-
perempuan yang tidak haid. Dan

perempuan-perempuan yang hamil, waktu
idah mereka itu ialah sampai mereka
melahirkan kandungannya. Dan barang
siapa yang bertakwa kepada Allah
niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya.
Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya



kepada kamu; dan barang siapa yang
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
menghapus kesalahan-kesalahannya dan
akan melipat gandakan pahala baginya.

Anda mungkin juga menyukai