1. PENGERTIAN
Secara Bahasa : al- fahmu (kepahaman)
Hud : 91.....maa nafqohu.....kami tidak mengerti
Isro” : 44.....laa tafqohuuna....kalian tidak mengerti
Secara Istilah (ilmu syar’i)
Ilmu yang membahas hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan amal hamba yang
diambil dari dalil-dalil terperinci (hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits).
1- Hukum yang berkenaan dengan anak adam/ hamba : hukum bersuci, muamalah, puasa,
zakat, dll.....bagaimana caranya.....tidak membahas aqidah,tauhid,asma’ wa sifat Allah.
2- Dalil-dalil yang terperinci
Co/ Sholat 5 waktu hukumnya wajib....ini disebut Hukum Fiqih
....diambil dari dalil Al-Qur’an
- Mengimani adanya neraka adalah wajib, tetapi tidak termasuk dalam ilmu fiqih.
- Para ulama tidak berselisih tentang ilmu tauhid/ i’tiqod kecuali sedikit dari ilmu aqidah, tetapi
tentang ilmu fiqih mereka banyak berselisih.
2. 4 mahdzab (dari yang tertua)
o Mahdzab Imam HANAFI
o Mahdzab Imam MALIKI
o Mahdzab Imam SYAFI’I
o Mahdzab Imam HAMBALI
3. SUMBER ILMU FIQIH
1- Al-Qur’anul Karim
2- Sunnah Muthoharoh (Hadits Rosulullah)
3- Ijma’
Adalah kesepakatan para mujtahid pada suatu jaman tentang sebuah masalah setelah
meninggalnya nabi Muhammad.
Tidak semua ulama bisa sampai derajat mujtahid, yang bisa mengambil hukum al-Qur’an
dan sesuai dengan kemampuannya menelaah.
4- Qiyas
Adalah menyatukan sebuah masalah yang belum memiliki hukum dengan masalah yang
sudah tetap/ ada hukumnya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah karena memiliki sebab yang
sama.
Rokok bisa diqiyaskan dengan bunuh diri jadi hukumnya haram.
Tape kalo sampai bisa memabukkan diqiyaskan dengan kamr jadi hukumnya haram.
4. YANG DIBAHAS DALAM ILMU FIQIH
1. Hukum-Hukum Ibadah (FIQIH IBADAH)
Sholat, puasa, haji dan semua jenis ibadah.
2. Hukum-Hukum Muamalah (FIQIH MUAMALAH)
Pergaulan dengan tetangga, hak-hak saudara, dll.
Fiqih Muamalah ada cabangnya:
Berkenaan dengan Keluarga (Fiqih USROH)
Mahram, nikah, thalaq, dll.
Berkenaan dengan Uang (Fiqih Muamalah MAALIYAH)
Harta benda: jual beli, sewa, kredit.
Berkenaan dengan Kejahatan
Berkenaan dengan Hakim/ Hukum
Qidhi’, penguasa.