Anda di halaman 1dari 4

Apa Hukum GoPay?

Apa hukum go-pay? mereka yg membayar dg gopay, dapat diskon lumayan… dan saldonya
bs ditarik kembali…

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Sebelumnya kita akan melihat aturan yang berlaku untuk go-pay. Berikut keterangan di FAQ
go-pay,

Apa itu GO-PAY?

GO-PAY adalah dompet virtual yang bisa Anda gunakan untuk melakukan pembayaran
semua transaksi dalam aplikasi GO-JEK. Mulai dari transportasi seperti GO-RIDE, GO-
CAR, dan GO-BUSWAY, membeli makanan dengan GO-FOOD, …, semua bisa dibayar
menggunakan GO-PAY.

Apa Keuntungan Menggunakan GO-PAY?

Dengan menggunakan GO-PAY sebagai metode pembayaran, Anda dapat menikmati:

1. GO-RIDE diskon 30% dengan maksimal diskon Rp10.000


2. GO-CAR diskon 20% dengan maksimal diskon Rp15.000
3. GO-BLUEBIRD diskon 20% dengan maksimal diskon Rp15.000
4. GO-SEND diskon 15% dengan maksimal diskon Rp8.000
5. Mendapatkan token untuk menukar poin di GO-POINTS

Bagaimana Cara Menggunakan GO-PAY?

Berikut ini adalah cara yang paling mudah untuk menggunakan GO-PAY:

1. Pastikan saldo GO-PAY Anda mencukupi


2. Lakukan pengisian pada saldo GO-PAY Anda jika saldo tidak mencukupi
3. Pilih pembayaran menggunakan GO-PAY saat melakukan order pada aplikasi GO-
JEK

Bagaimana Cara Melakukan Tarik Tunai Saldo GO-PAY?

Anda dapat melakukan tarik tunai saldo GO-PAY ke nomor rekening bank yang sudah
terdaftar. Mohon diingat bahwa proses tarik tunai akan memakan waktu tiga hari kerja. Ikuti
langkah-langkah berikut untuk melakukan tarik tunai saldo GO-PAY:

1. Klik menu ‘GO-PAY’ dan pilih ‘Tarik’


2. Masukkan nominal penarikan uang di kolom ‘Jumlah Penarikan’ dan pilih akun bank
tujuan
3. Anda juga dapat menambahkan akun bank lain dengan memilih ‘Tambahkan Bank
Lain’
4. Masukkan nama bank, nama pemilik rekening, dan nomor rekening yang sesuai
dengan Buku Tabungan Anda, kemudian pilih ‘Simpan’. Anda dapat mendaftarkan
maksimal 4 rekening bank
5. Jika sudah memilih akun bank Anda, klik ‘Tarik’. Anda akan dikenakan biaya
tambahan sebesar Rp2.500 setiap melakukan transaksi tarik tunai
6. Jika saldo GO-PAY Anda belum masuk ke rekening bank dalam waktu 3 (tiga) hari
kerja, silakan laporkan ke kami dengan menekan tombol e-mail di bawah ini.

Bagaimana Cara Transfer Saldo GO-PAY?

Untuk menikmati fitur transfer, pastikan Anda sudah melakukan verifikasi akun GO-PAY.
Jika sudah, Anda dengan mudah dapat melakukan transfer saldo GO-PAY kepada teman
Anda tanpa biaya tambahan.

Berdasarkan keterangan FAQ di atas, bisa kita simpulkan,

[1] Go-pay adalah dompet virtual, dimana pengguna harus melakukan top up deposit dengan
nilai berappaun sesuai yang dia inginkan.

[2] Go-pay bisa digunakan sebagai alat pembayaran semua transaksi dalam aplikasi GO-JEK,
seperti GO-RIDE, GO-CAR, GO-BUSWAY, GO-FOOD, dll.

[3] Saldo go-pay bisa ditarik kembali oleh customer via transfer bank, bisa juga ditransfer ke
go-pay orang lain.

[4] Saldo go-pay yang belum digunakan oleh customer, apakah dimanfaatkan oleh go-jek?
Tidak ada keterangan tentang itu. Hanya saja kita bisa memahami bahwa go-jek dibenarkan
untuk memanfaatkan saldo itu, dengan tetap menyediakan nominal yang sama, ketika
customer menggunakan fasilitas go-jek atau menarik kembali. Karena itu, di FAQ tentang
tarik tunai dinyatakan,

“Jika saldo GO-PAY Anda belum masuk ke rekening bank dalam waktu 3 (tiga) hari kerja,
silakan laporkan ke kami dengan menekan tombol e-mail di bawah ini.”

Artinya, pihak go-jek mengambil toleransi 3 hari, andai ada kondisi memaksa saldo go-pay
tidak mencukupi karena sedang dimanfaatkan go-jek.

Takyif Fiqh (Pendekatan Fiqih) untuk Saldo Go-Pay

Ketika kita menyerahkan uang ke orang lain, di sana ada beberapa kemungkinan bentuk,
dengan konsekuensi berbeda:

[1] Wadiah (titipan). Konsekuensi dari posisinya sebagai wadiah, uang itu tidak boleh
dimanfaatkan karena tidak pindah hak milik, dan harus dijaga oleh pihak yang dititipi dengan
penjagaan normal.

[2] Iwadh (alat pembayaran). Konsekuensi dari posisinya sebagai iwadh, uang itu
diserahkan setelah akad jual beli, dan dia sudah pindah hak milik ke penjual, sementara
pembeli berhak mendapatkan muawadh (produk yang dijual). Sehingga tidak bisa ditarik
kembali oleh pembeli secara sepihak, dan pemilik dibenarkan menggunakan uang itu sesuai
yang dia inginkan.

[3] Utang. Konsekuensi dari posisinya sebagai utang, uang itu telah pindah hak milik ke
penerima. Hanya saja dia harus menjamin bahwa uanng itu akan dikembalikan dalam bentuk
yang sama ke pemilik, dan penerima dibenarkan menggunakan uang itu sesuai yang dia
inginkan.

[4] Investasi. Konsekuensi dari posisinya sebagai modal, uang itu tetap milik pemodal, yang
boleh digunakan untuk penyertaan modal dalam usaha yang dijalankan. Penerima tidak boleh
menggunakan dana itu, kecuali untuk kepentingan bisnis yang disepakati. Dan investor
berhak mendaapatkan bagi hasil sesuai kesepakatan.

[5] Hibah. Konsekuensi dari posisinya sebagai hibah, uang itu telah pindah kepemilikan ke
penerima. Dan pada asalnya tidak ada timbal baliknya.

Dari keempat bentuk di atas, utang adalah pendekatan yang paling tepat untuk top up go-pay.
Dengan beberapa alasan,

[1] Go-jek dibenarkan menggunakan uang itu, dengan menjamin pihak go-jek akan
mengembalikannya sesuai kesepakatan. Bisa diganti dengan jasa go-jek atau diserahkan
dalam bentuk transfer tunai.

[2] Ketika customer melakukan top-up go-pay, belum terjadi akad jual beli, sehingga saldo
itu bukan alat pembayaran, tapi calon alat pembayaran.

1. Pada saat top-up go-pay, customer belum membeli fasilitas go-jek, meskipun dia
berniat untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran jika dia membeli fasilitas go-
jek. Sementara jual beli itu ditandai dengan akad dan bukan niat akad.
2. Andai telah terjadi akad jual beli, tentu tidak ada fitur bisa tarik kembali saldo.

Dalam Hasyiyah Ibnu Abidin dinyatakan,

‫ولو أعطاه الدراهم وجعل يأخذ منه كل يوم خمسة أمناء ولم يقل في االبتداء اشتريت منك يجوز وهذا حالل وإن كان نيته‬
‫وقت الد فع الشراء ألنه بمجرد النية ال ينعقد البيع وإنما ينعقد البيع اآلن بالتعاطي واآلن المبيع معلوم فينعقد البيع صحيحا‬

“Bila seseorang menyerahkan sejumlah uang kepada penjual, setiap harinya dia mengambil
barang sebanyak 5 item dan pada saat menyerahkan uang dia tidak mengatakan, “saya beli
darimu..” hukumnya boleh, dan ini halal. Meskipun niat membelinya ketika penyerahan uang.
Karena sebatas niat, tidak dinilai sebagai jual beli. Namun yang terhitung jual beli adalah
pada waktu pembayaran dan barangnya jelas, sehingga transaksi jual belinya sah.” (Hasyiyah
Ibnu Abidin, 4/516).

Penulis juga memberi catatan,

‫لما علمت من أن البيع ال ينعقد بالنية فيكون شبيه القرض المضمون بمثله أو بقيمته‬

Sebagaimana yang diketahui bahwa akad jual beli tidak sah dengan niat saja, sehingga
penyerahan ini serupa dengan akad Qardh (utang) yang dijamin akan diganti dengan yang
semisal atau senilai dengannya. (Hasyiyah Ibnu Abidin, 4/516).
Pada saat customer melakukan top-up ke go-jek, sama sekali tidak ada akad. Yang ada hanya
niat melakukan akad. Sehingga uang top-up statusnya adalah utang dari customer ke Go-jek.

Jika itu utang, apa yang bermasalah?

Jika itu utang, berarti pihak customer tidak boleh menerima keuntungan apapun dari pihak
gojek. Sementara gojek memberikan diskon bagi mereka yang membayar via gopay. Dan
diskon itu adalah manfaat yang didapatkan customer yang memberi utang. Fudhalah bin
Ubaid mengatakan,

‫ض َج َّر َم ْنفَعَةً فَ ُه َو ِربًا‬


ٍ ‫ُك ُّل قَ ْر‬

“Semua utang yang menghasilkan manfaat statusnya riba.” (HR. Baihaqi dalam as-Shugra).

Artinya, diskon go-pay adalah riba.

Dari mana gojek untung?

Jika pembayaran via gopay sangat murah, perhitungan sederhana terlalu murah, dan hampir
tidak mungkin gojek bisa mendapat keuntungan.

Ini hanya kesimpulan sederhana… dari baca-baca komentar mereka yang melek teori
ekonomi.

Gojek berpotensi menjadi lembaga keuangan non-bank terbesar di Indonesia. Dengan


layanan go-pay, dia bisa melakukan konglomerasi e-money terbesar, mengalahkan e-money
beberapa bank lainnya.

Menurut riset lembaga survei JakPat pada Desember 2016 lalu, persentase penggunaan
GoPay di Indonesia telah mencapai 27,1 persen, berada di urutan keempat setelah Mandiri e-
Money (43,8 persen), BCA Flazz (39,1 persen), dan Telkomsel T-Cash (29,1 persen).

Dalam teori ekonomi kapitalis, kita diajarkan bahwa dengan adanya inflasi, uang sekarang
lebih mahal dibandingkan mata uang besok. Jika di Indonesia ada 100rb pengguna go-pay,
dan masing-masing top-up 100rb perhari, dalam sehari gojek mendapatkan uang
10.000.000.000; mereka bisa menjadi lembaga keuangan non bank, untuk kuasai transaksi,
dan database. Itulah kehebatan bisnis Fintech crowdfunding, bisa menyedot dana masyarakat,
tanpa mereka sadari. Karena di era IT, penguasa informasi lebih berpeluang menang dalam
persaingan di abad ke 21.

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Read more https://konsultasisyariah.com/30222-hukum-go-pay.html

Anda mungkin juga menyukai