MATA KULIAH
Oleh
Konsep nilai waktu uang (time value of money) dalam Islam berbeda
dengan sistem konvensional, meskipun kedua-duanya menghasilkan
tambahan ke atas harga barang yang dikontrakkan. Tambahan yang
dihasilkan melalui pemakaian konsep nilai waktu uang dalam Islam tidak
dianggap sebagai riba yang diharamkan dimana kebalikannya, tambahan
yang didapatkan dari nilai waktu uang dalam sistem konvensional dianggap
sebagai riba hakiki.
Konsep nilai waktu uang mempunyai dalam Islam dan sistem konvensional
mempunyai ciri yang membedakan dimana perbedaannya yang paling
menonjol adalah dalam Islam bahwa uang bukanlah komoditas, sedangkan
nilai waktu uang dalam sistem konvensional membolehkan riba yang jelas
diharamkan dalam Islam.
Nilai waktu uang tidak dianggap riba jika waktu tersebut diberikan imbalan
uang secara bersama-sama atau secara tidak langsung seperti dalam jual
beli kredit dan kontrak murabahah. Dalam jual beli ini, dimensi
waktu diberikan imbalan uang secara bersama dengan harga barang yang
dijual secara kredit. Kewujudan harga barang tersebut menyebabkan
dimensi waktu tidak diberikan imbalan uang secara tersendiri atau
sebaliknya imbalan uang diberikan secara tidak langsung. Situasi ini
ternyata bebas dari unsur riba yang dapat membawa kepada unsur negatif.
Riba dikenal sebagai istilah yang sangat terkait dengan kegiatan ekonomi.
Lebih lanjut berbicara mengenai Riba, tentu tidak lepas dari bunga. Kita
mengenal yang dinamakan Simple Interest, Compound Interest dan
Annuity.
1. Simple Interest
3. Annuity
- Anuitas jatuh tempo. Contoh paling umum dari anuitas jatuh tempo
adalah ketika kita membeli produk asuransi.,kita akan diminta untuk
membayar premi di awal periode sebelum bisa mendapatkan manfaat
klaim dari produk asuransi yang kita beli. Selain asuransi, pembayaran
sewa juga biasanya menggunakan anuitas jatuh tempo.
1. Mudharabah
Adalah akad kerja sama antara shahibul maal (pemilik modal)
dan mudharib (pengelola dana) yang pembagian keuntungannya
berdasarkan bagi hasil menurut kesepakatan awal.
2. Musyarakah
3. Wadiah
Murabahah berarti akad jual beli yang melibatkan bank dengan nasabah
yang disepakati kedua belah pihak.
5. Salam
Adalah transaksi jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan
pembeli dengan harga yang terdiri atas harga pokok barang dan
keuntungan yang ditambahkannya telah disepakati bersama.
6. Istishna
Bisa diartikan sebagai transaksi jual beli yang hampir sama dengan prinsip
salam, yakni jual beli dan penyerahan yang dilakukan kemudian,
sedangkan penyerahan uangnya bisa dicicil atau ditangguhkan.
7. Ijarah
8. Qardh
9. Hawalah/Hiwalah
Prinsip wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu objek
perikatan yang berbentuk jasa atau dapat juga disebut sebagai
meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama diri pihak lain
Daftar Pustaka
(Sudarsono, 2001)
(Ascarya, 2007: 8)