Anda di halaman 1dari 11

NAMA:HILDA YATUL HUSNA

NPM:187210427

ADMINISTRASI BISNIS 4/A

1.Jelaskan perkembangan lembaga bisnis syariah diindonesia?

Jawaban: Di Indonesia, bisnis syariah yang telah dan mulai berkembang antaralain dimulai dengan adanya
lembaga-lembaga keuangan syariah seperti bank syariah, asuransi syariah, reksadana syariah, Baitul Mal wat
Tamwil dan lain sebagainya, disusul dengan munculnya bisnis jasa syariah seperti hotel syariah, pantai syariah,
gojek syariah, kuliner syariah, pariwisata syariah dan hasil produk berbagai perusahaan yang menjamin akan
kehalalannya atau syariahnya seperti kosmetik, makanan, obat-obatan hingga fashion.

2.Bagaimana bentuk sistem keuangan lembaga bisnis syariah diindonesia?

Jawaban: SISTEM MONETER DAN PERBANKAN

Yang termasuk dalam sistem moneter adalah bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut menciptakan uang
giral. Di Indonesia yang dapat digolongkan kedalam sistem moneter adalah otoritas moneter dan bank-bank
pencipta uang giral. Oleh karena itu, sistem perbankan merupakan bagian integral dari suatu sistem moneter.
Otoritas moneter sebagai lembaga yang berwenang dalam pengambilan kebijakan dibidang moneter, juga
merupakan sumber uang primer, baik bagi perbankan, masyarakat maupun pemerintah.

3.sebutkan jenis-jenis lembaga bukan bank yang saat ini beroperasi diindonesia?

Jawaban: a. Lembaga Pembiayaan


Lembaga pembiayaan adalah badan-badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Berikut ini
adalah jenis-jenis usaha lembaga pembiayaan.
1) Sewa Guna Usaha (Leasing)
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan
oleh lessee (nasabah) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Perusahaan leasing
dapat diselenggarakan oleh badan usaha yang berdiri sendiri. Adapun keterbatasan usaha leasing adalah tidak
boleh melakukan kegiatan yang dilakukan oleh bank, seperti memberikan simpanan kredit dalam bentuk uang.
2) Modal Ventura
Modal ventura adalah kegiatan usaha pembiayaan jangka panjang dalam bentuk penyertaan modal ke dalam
suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
3) Anjak Piutang
Anjak piutang adalah kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk pembiayaan dan atau pengalihan, serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dalam transaksi perdagangan, baik dalam
negeri maupun luar negeri.
4) Pembiayaan Konsumen
Pembiayaan konsumen adalah kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang kebutuhan
konsumen dengan cara pembayaran angsuran atau berkala. Contoh: FIF, Busan Automotif Finance (BAF),
ADIRA, dan lainlain.
b. Perusahaan Perasuransian
Usaha asuransi merupakan usaha yang memberikan perlindungan pada tertanggung bila terjadi risiko di masa
mendatang. Apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, maka pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi
sebesar nilai yang dijanjikan antara perusahaan asuransi dengan nasabah. Usaha asuransi ini menghimpun dana
dari masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi. Premi asuransi adalah sejumlah uang yang dibayarkan
oleh pihak tertanggung kepada penanggung (perusahaan asuransi) secara periodik. Perjanjian antara pihak
tertanggung dengan penanggung diatur dalam polis asuransi. Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti
pembayaran premi kepada penanggung. Jenis-jenis usaha asuransi yang berkembang di Indonesia antara lain:
1) Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak
pasti. Contohnya asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan, asuransi
penerbangan, asuransi gangguan usaha, asuransi kredit, dan lain-lain.
2) Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah jasa penanggulangan risiko yang berkaitan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang
yang dipertanggungkan. Contohnya asuransi berjangka, asuransi tabungan, dan sebagainya.
3) Reasuransi
Reasuransi adalah pertanggungan ulang atau asuransi yang diasuransikan. 4) Asuransi Sosial Asuransi sosial
adalah jasa pertanggungan yang diberikan kepada peserta yang meninggal cacat, atau pensiun. Contohnya, PT
Taspen (Tabungan Asuransi Pegawai Negeri), Jamsostek (Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja)
c. Dana Pensiun
Berbicara mengenai dana pensiun, adakah keluarga kalian yang memperoleh pensiunan? Orang yang
memperoleh pensiunan berarti ia memperoleh sejumlah uang setiap bulan, walaupun sudah tidak bekerja. Apa
yang dimaksud dana pensiun? Dana pensiun adalah dana yang disediakan pemerintah atau perusahaan bagi para
pegawai negeri atau para karyawan sebagai tabungan untuk hari tua. Dana pensiun terkumpul melalui
pemotongan gaji pegawai atau karyawan setiap bulan saat pegawai atau karyawan tersebut masih aktif bekerja.
Dana yang terkumpul tersebut lalu dikelola oleh lembaga dana pensiun untuk disalurkan kembali kepada
masyarakat.
d. Pegadaian
Di Indonesia, usaha pegadaian secara legal dimonopoli oleh satu badan usaha saja, yaitu Perum Pegadaian.
Sesuai dengan mottonya “Mengatasi Masalah tanpa Masalah”, Perum Pegadaian mempunyai tujuan
menyediakan dana dengan prosedur yang sederhana kepada masyarakat, terutama kalangan menengah ke
bawah untuk berbagai tujuan, seperti konsumsi, produksi, dan lain-lain. Keberadaan Perum Pegadaian dapat
menekan munculnya lembaga keuangan nonformal yang cenderung merugikan masyarakat seperti pengijon,
pegadaian gelap, rentenir, dan lain-lain.. Berikut ini beberapa produk dan jasa Perum Pegadaian yang
ditawarkan kepada masyarakat.
1) Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai.
2) Penaksiran nilai barang.
3) Penitipan barang.
4) Jasa lain seperti kredit pegawai, gold couter atau tempat penjualan emas, dan lain-lain.
e. Pasar Modal
Pengertian pasar modal adalah pasar yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan
dana jangka panjang dalam bentuk surat bukti utang jangka panjang (obligasi), surat tanda penyertaan modal
(saham), atau surat berharga lainnya dengan jangka waktu satu tahun ke atas.

4.jelaskan perbedaan lembaga pegadaian syariah dengan konvensional!

Jawaban:

Pegadaian Konvensional Pegadaian Syariah


Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor
103 tahun 2000 103 tahun 2000 dan Hukum Agama Islam
Biaya administrasi berdasarkan prosentase Biaya administrasi menurut ketetapan
berdasarkan golongan barang berdasarkan golongan barang
Bila lama pengembalian pinjaman lebih dari Bilamana lama pengembalian pinjaman lebih
perjanjian, barang gadai dilelang kepada dari akad, barang gadai nasabah dijual kepada
masyarakat masyarakat
Sewa modal dihitung dengan: Prosentase x Jasa simpanan dihitung dengan: konstanta x
uang pinjaman (UP) taksiran
Maksimal jangka waktu 4 bulan Maksimal jangka waktu 3 bulan
Uang Kelebihan (UK)= hasil lelang- (uang Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan - (uang
pinjaman + sewa modal + biaya lelang) pinjaman + jasa penitipan + biaya penjualan)

5.jelaskan perbedaan asuransi syariah dan konvensional?

Jawaban: Berikut ini perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional:

 Kontrak atau perjanjian Asuransi Syariah menggunakan Akad Hibah (tabarru’) yang dilakukan sesuai
syariat Islam dan halal. Sedangkan kontrak Asuransi Konvensional dilakukan seperti transaksi pada
umumnya. Nasabah menyepakati kontrak (premi, rentang waktu, dan lainnya) yang diajukan oleh
perusahaan asuransi.
 Kepemilikan dana. Kepemilikan dana Asuransi Syariah adalah dana bersama milik semua Peserta
asuransi. Jika ada Peserta membutuhkan bantuan, Peserta lain termasuk Anda akan membantu melalui
dana kontribusi. Hal ini disebut dengan prinsip sharing of risk. Sedangkan Asuransi Konvensional akan
mengelola dan menentukan dana perlindungan Nasabah, yang berasal dari pembayaran premi per
bulan.
 Investasi berbentuk Tabarru’ dilakukan sesuai syariat Islam, sehingga investasi akan mengambil
instrumen yang halal. Sebaliknya, Asuransi Konvensional bebas memilih instrumen investasi, tanpa
melihat halal atau non-halal.
 Surplus underwriting. Ini adalah dana yang akan diberikan kepada peserta bila terdapat kelebihan dari
rekening Tabarru’ termasuk jila ada pendapatan lain setelah dikurangi pembayaran santunan/klaim dan
hutang kepada perusahaan (jika ada). Hal ini tidak berlaku pada Asuransi Konvensional, karena semua
keuntungan dimiliki oleh pihak perusahaan asuransi.
 Proses klaim. Asuransi Syariah memungkinkan seluruh keluarga inti menggunakan satu polis. Di
samping itu, kontribusi tabarru lebih ringan dibanding pembayaran premi, seluruh keluarga akan
mendapatkan perlindungan rawat inap di rumah sakit. Asuransi Konvensional hanya memperbolehkan
satu orang memegang satu Polis.
 Zakat adalah salah satu Rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Sehingga Asuransi
Syariah mewajibkan peserta membayar zakat. Jumlahnya ditentukan berdasarkan keuntungan
perusahaan. Hal ini tidak berlaku pada Asuransi Konvensional.

6.Apa pengertian dan tujuan reksa dana syariah?

Jawaban: Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil
dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka

Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang
terbatas.

7.ada 2 strategi dalam reksa dana syariah,sebutkan dan jelaskan?

Jawaban: 1. Strategi Lump Sum

Strategi ini mengacu pada proses pembelian unit investasi di mana si investor menginvestasikan seluruh
dananya di awal periode. Umumnya investor hanya membiarkan saja dana tersebut bergerak naik turun sesuai
dengan perkembangan pasar, sampai si investor memutuskan untuk mencairkan atau menjual kembali.

Strategi ini memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri. Investor yang memilih strategi ini harus jeli untuk
melakukan pembelian pada saat harga NAB (nilai aktiva bersih) sedang berada pada titik yang rendah (bottom).
2. Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Strategi ini mengacu pada proses investasi di mana si investor melakukan investasi secara berkala dalam jumlah
yang tetap. Investasi ini bisa dilakukan seminggu sekali, sebulan sekali atau tiga bulan sekali selama periode
tertentu.

Contohnya, seorang investor memilih untuk melakukan investasi Rp1 juta setiap bulannya, untuk membeli unit
selama 3 tahun lamanya. Jumlah uang tersebut bisa dipergunakan untuk membeli unit yang sama dalam jumlah
yang berbeda setiap bulannya, tergantung dari harga NAB unit tersebut di pasar.

8.Sebutkan karakteristik portopolio syariah?

Jawaban:

 Universal. Memandang bahwa Bank Syariah berlaku untuk setiap orang tanpa memandang perbedaan
kemampuan ekonomi maupun perbedaan agama.
 Adil. Memberikan sesuatu hanya kepada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai dengan
posisinya dan melaran adanya unsur maysir (unsur spekulasi atau untung-untungan), gharar
(ketidakjelasan), haram, riba,
 Transparan. Dalam kegiatannya bank syariah sangat terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.
 Seimbang. Mengembangkan sektor keuangan melalui akitfitas perbankan syariah yang mencangkup
pengembangan sektor riil dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
 Maslahat. Bermanfaat dan membawa kebaikan bagi seluruh aspek kehidupan
 Variatif. Produk bervariasi mulai dari tabungan haji dan umrah, tabungan umum, giro, deposito,
pembiayaan yang berbasis bagi hasil, jual-beli dan sewa, sampai kepada produk jasa kustodian, jasa
transfer, dan jasa pembayaran (debet card, syariah charge).
 Fasilitas. Penerimaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, wakaf, dana kebajikan (qard), memiliki
fasilitas ATM, mobile banking, internet banking dan interkoneksi antarbank syariah.

9.jelaskan landasan syariah tentang reksa dana?

Jawaban: Dalam reksadana konvensional berisi akad maumalah yang dibolehkan dalam Islam, yaitu jual beli
dan bagi hasil (mudharbah/musyarakah). Dan disana terdapat banyak maslahat, seperti memajukan
perekonomian, saling memberi keuntungan diantara para pelakunya, meminimalkan resiko dalam pasar modal
dan sebagainya. Namun didalamnya juga ada hal-hal yang bertentangan dengan Syariah, baik dalam segi akad,
operasi, investasi, transaksi dan pembagian keuntungannya.

10.apa yang dimaskud dengan “perusahaan penjamin” menurut KEPMEN NO 486/KMK.017/1996 tanggal 30
juli 1996?

Jawaban: Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

a. Menteri adalah Menteri Keuangan;

b. Terjamin adalah pihak yang memperoleh penjamin dari Perusahaan Penjamin;

c. Penerima Jaminan adalah pihak yang berhak menerima pembayaran dari Perusahaan Penjamin, apabila
Terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya;

d. Perusahaan Penjamin adalah badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang kegiatan usaha pokoknya
melakukan usaha penjamin;

e. Sertifikat Penjaminan adalah bukti persetujuan penjaminan dari Perusahaan Penjaminan kepada Terjamin;

11.jelaskan penegrtian wakalah?sebutkan prinsip dan rukunnya?


Jawaban: 11). Wakalah menurut bahasa berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian madat. Wakalah
adalah menyerah diri seseorang kepada orang lain untuk mengerjakan sesuatu. Perwakilan berlaku selama yang
mewakilkan masih hidup. Adapun dijadikan dasar hukum wakalah adalah firman Allah swt. Dan sunnah
Rasulullah saw.

Prinsip wakalah :

Prinsip wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu objek perikatan yang berbentuk jasa atau
dapat juga disebut sebagai meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama diri pihak lain

Rukun Wakalah

Agar perwakilan itu dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syarak, mereka yang
berwakalah harus mengikuti rukun sebagai berikut.

 Wakil (orang yang mewakili)


 Muwakkil (orang yang mewakilkan)
 Muakkal fih (sesuatu yang diwakilkan)
 Shighat (lafaz ijab dan kabul)

12.jekaskan produk jasa kafalah sebutkan rukun dan jenisnya?

Jawaban: 12) Produk Jasa Kafalah adalah yaitu jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu, ashil). Dalam produk
perbankan kafalah dipakai untuk LC, Bank guarantee dll.

RUKUN

1. Adh-Dhamin (orang yang menjamin)

2. Al-Madhmun lahu (orang yang berpiutang)

3. Al-Madhmun ‘anhu (orang yang berhutang)

4. Al-Madhmun (objek jaminan) berupa hutang, uang, barang atau orang

5. . Sighah (akad/ijab)

JENIS- JENIS

1. Kafalah bin Nafs

Jenis kafalah ini merupakan akad memberikan jaminan atas diri. Sebagai contoh dalam praktik perbankan untuk
kafalah ini yaitu seorang nasabah yang mendapat pembiayaan dengan jaminan nama baik dan ketokohan
seseorang atau pemuka masyarakat. Walaupun bank secara fisik tidak memegang barang apapaun tetapi bank
berharap tokoh tersebut dapat mengusahakan pembayaran ketika nasabah yang dibiayai mengalami kesulitan.

2. Kafalah bil Maal

Kafalah ini merrupakan jaminan pembayaran barang atau pelunasasn utang.

3. Kafalah Bit taslim

Jenis kafalah ini biasa dilakukan untuk menjamin pengembalian atas barang yang disewa, pada waktu masa
sewa berakhir.Jenis pemberian jaminan ini dapat dilaksanakan oleh bank untuk kepentingan nasabahnya dalam
bentuk kerjasama dengan perusahaan penyewaan (leasing company). Jaminan pembayaran bagi bagi bank dapat
berupa deposito/tabungan dan bank dapat membebankan uang jasa/fee kepada nasabah itu.

4. Kafalah al Munazah

Kafalah al Munzah ini adalah jaminan mutlak yang tidak dibatasi oleh jangka dan untuk kepentingan/tujuan
tertentu.

Salah satu bentuk kafalah al munazah adalah pemberian jaminan dalam bentuk performance Bonds (jaminan
prestasi), suatu hal yg lazim dikalangan perbankan dan hal ini sesuai dengan bentuk akad ini.

5. Kafalah al Muallaqah

Bentuk jaminan ini merupakan penyederhanaan dari kafalah al munazah, baik oleh industry perbankan maupun
asuransi.

13.dewan syariah nasional no.11/DSN-MUI/IV/2000 menetapkan aturan tentang wakalah sebutkan dan jelaskan
fatwa tersebut!

Jawaban: Menetapkan :FATWA TENTANG WAKALAH

Pertama :Ketentuan tentang Wakalah:

 Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka
dalam mengadakan kontrak (akad).
 Wakalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan secara sepihak.

Kedua :Rukun dan Syarat Wakalah:

1. Syarat-syarat muwakkil (yang mewakilkan)

 Pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang diwakilkan.


 Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni dalam hal-hal yang bermanfaat
baginya seperti mewakilkan untuk menerima hibah, menerima sedekah dan sebagainya.

2. Syarat-syarat wakil (yang mewakili)

 Cakap hukum,
 Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya,
 Wakil adalah orang yang diberi amanat.

3. Hal-hal yang diwakilkan

 Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili,


 Tidak bertentangan dengan syari'ah Islam,
 Dapat diwakilkan menurut syari'ah Islam.

Ketiga : Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara para
pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari'ah setelah tidak tercapai kesepakatan
melalui musyawarah.

14.apa yang dimaksud dengan sharf,jelaskan rukunnya!


Jawaban: Al-sharf secara etimologi artinya Al-Ziyadah (penambahan), Al-‘Adl (seimbang), penghindaran,
pemalingan penukaran, atau transaksi jual beli. Kadang-kadang Al-Sharf dipahami berasal dari kata Sharafa
yang artinya membayar dengan penambahan.

Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Atau sharf (money changing) adalah
menjual nilai sesuatu dengan nilai sesuatu yang lain, meliputi emas dengan emas,, perak dengan perak, dan
emas dengan perak. Dalam kamus istilah fiqh disebutkan bahwa Ba'i Sharf adalah menjual mata uang dengan
mata uang (emas dengan emas).

Rukun dari sharf :

1. Pelaku akad, yaitu ba’I (penjual) adalah pihak yang memiliki valuta untuk dijual, dan musytari (pembeli)
adalah pihak yang memerlukan dan akan membeli valuta

2. Objek akad, yaitu sharf (valuta) dan si’rus sharf (nilai tukar)

3. Shighah yaitu ijab dan qabul

15.jelaskan sharf dalam tukarmenukar mata uang yang dibolehkan?

Jawaban: Syarat-Syarat Sharf dalam tukar menukar mata uang

Menurut ulama fiqh, persyaratan yang harus dipenuhi dalam jual beli mata uang adalah sebagai berikut:

a. Nilai tukar yang diperjualbelikan harus telah dikuasai, baik oleh pembeli maupun oleh penjual, sebelum
keduanya berpisah badan. Penguasaan tersebut dapat berbentuk penguasaan secara material, misalnya pembeli
langsung menerima dolar Amerika Serikat yang dibeli dan penjual langsung menerima uang rupiah. Adapun
penguasaan secara hukum, misalnya pembayaran dengan menggunakan cek. Menurut para ahli fiqh, syarat ini
untuk menghindarkan terjadinya riba nasi'ah. Jika keduanya atau salah satunya tidak menyerahkan barang
sampai keduanya berpisah maka akad al-Sharf menjadi batal.

b. Apabila mata uang atau valuta yang diperjualbelikan itu dari jenis yang sama, maka jual beli mata uang itu
harus dilakukan dalam mata uang sejenis yang kualitas dan kuantitasnya sama, sekalipun model dari mata uang
itu berbeda. Misalnya, antara mata uang rupiah lembaran Rp50.000,- ditukar dengan uang Rp5000,-. Atau uang
kertas ditukar dengan uang logam.

c. Dalam sharf, tidak boleh dipersyaratkan dalam akadnya adanya hak khiyar syarat bagi pembeli. Alasannya
adalah selain untuk menghindari riba, juga karena hak khiyar membuat hukum akad jual beli menjadi belum
tuntas. Sedangkan salah satu syarat jual beli sharf adalah penguasaan valuta yang dipertukarkan sesuai dengan
nilai tukar keduanya oleh masing-masing pihak.

d. Dalam akad sharf tidak boleh ada tenggang waktu antara penyerahan mata uang yang saling dipertukarkan,
karena bagi sahnya sharf penguasaan objek akad harus dilakukan secara tunai dan perbuatan saling
menyerahkan itu harus telah berlangsung sebelum kedua belah pihak yang melakukan jual beli valuta itu
berpisah badan.

Menurut Mustafa Ahmad az-Zahra (ahli fiqh) dua syarat terakhir terkait erat dengan syarat pertama. Oleh
sebab itu ada beberapa akibat hukum yang ditimbulkan oleh syarat penguasaan objek akad secara tunai tersebut.

Pertama, ibra (pengguran hak) atau hibah. Apabila seseorang menjual doalrnya dengan rupiah, kemudian
setelah pembeli menerima dolarnya, penjual menyatakan ibra atau menghibahkan haknya (rupiah dari pembeli),
maka dalam hal ini terdapat dua kemungkinan, yaitu apabila pembeli menerima ibra, maka gugurlah
kewajibannya untuk menyerahkan rupiah tersebut dan akad sharf menjadi batal. Kemudian apabila pembeli
tidak mau menerima ibra, maka ibra atau hibahnya tidak sah akan tetapi akad sharf tetap berlaku.

Kedua, apabila salah satu pihak memberikan sesuatu yang melebihi kewajibannya dalam pertukaran objek
sharf, menurut ulama fiqh itu tidak boleh, karena merupakan riba.

Ketiga, apabila terjadi pengalihan hutang kepada orang lain (hiwalah), misalnya salah satu pihak menunjuk
orang lain untuk menerima atau menguasai objek sharf secara langsung di majelis akad, menurut ulama fiqh
hukumnya boleh karena penguasaan objek akad sharf tersebut memenuhi syarat secara sempurna.

Keempat, terjadi saling pengguguran hak atau utang (Al-muqasah).

16.waklah “halal” dalam islam memiliki syarat syaratbtertentu,sebutkan!

 Jawaban: Barang atau urusan yang akan diwakilkan haruslah merupakan bagian dari hak dan
kekuasaan pewakil, bukan merupakan barang atau pekerjaan orang lain.
 Pewakil dan yang menerima wakilan harus baligh dan berakal.
 Hal yang diwakilkan harus jelas agar pihak yang menerima wakilan dapat mengerjakan atau
melanjutkan dengan benar.
 Ijab dan qabul (ijab dari pewakil untuk menunjukkan kerelaannya dalam mewakilkan sesuatu dan
qabul dari penerima wakilan untuk menunjukkan kerelaannya dalam menerima hal yang diwakilkan kepadanya)

17.sebutkan jenis-jenis dari:

 Wakalah
 Kafalah
 Sharf

Jawaban: a) Jenis Wakalah

1).Wakalah Ammah adalah jenis akad wakalah, masalah yang diwakilkan dibatasi dalam urusan yang telah
ditentukan sewaktu penyerahan atau pendelegasian suatu urusan yang dimaksud.

2).Wakalah bil Ujrah adalah 1. kombinasi dua akad yang dilakukan untuk memberikan fasilitas pembiayaan
L/C, di mana nasabah memiliki dana yang cukup. Wakalah bil ujrah dan qard kombinasi tiga akad yang
dilakukan untuk memberikan fasilitas pembiayaan L/C bila nasabah tidak mencukupi dananya. 2. Akad
wakalah dengan memberikan fee atau imbalan kepada wakil.

3).Wakalah bil Ujrah dan Murabahah adalah kombinasi tiga akad yang dilakukan untuk memberikan fasilitas
pembiayaan L/C bila nasabah tidak mencukupi dananya dan berlaku pembiayaan ekspor.

4).Wakalah bil Ujrah dan Musyarakah adalah kombinasi tiga akad yang yang dilakukan untuk memberikan
fasilitas pembiayaan L/C bila nasabah tidak mencukupi dananya dan berlaku pembiayaan ekspor.

5).Wakalah Muqayyad adalah jenis akad wakalah, masalah yang diwakilkan dibatasi dalam urusan yang telah
ditentukan sewaktu penyerahan atau pendelegasian suatu urusan yang dimaksud.

6).Wakalah Muthlaq adalah jenis pemberian kekuasaan tanpa adanya batasan waktu dan masalah yang
diwakilkan.
b) Jenis Kafalah

a) Kafalah dengan jiwa

Kafalah dengan jiwa dikenal juga dengan sebutan jaminan muka, yaitu komitmen kafiil untuk menghadirkan
orang yang ditanggung kepada makhul lahu. Sah apabila seseorang mengatakan, ”Aku sebagai kafiil si fulan
untuk (menghadirkan) badan atau wajahnya, atau “Aku sebagai penjamin, atau”Aku sebagai penanggung”, dan
semisalnya. Hal itu dibolehkan bila menangani perkara yang berhubungan dengan hak manusia.

b) Kafalah dengan harta

 Kafalah bid-dain
Komitmen kewajiban pembayaran utang yang menjadi tanggungan orang lain. Dalam perkara utang,
diisyaratkan ialah, utang tersebut dinyatakan benar adanya pada saat terjadinya transaksi jaminan., dan status
barang diketahui, karene tidak sah apabila status tidak diketahui.
 Kafalah dengan barang atau kafalah dengan penyerahan
Kafalah dengan barang atau kafalah dengan penyerahan, yaitu komitmen untuk menyerahkan barang tertentu
yang ada di tangan orang lain.
 Kafalah bid-darak (penyusulan)
Maksud ad darak adalah barang jualan yang diketahui adanya bahaya karena telah adanya transaksi penjualan
barang. Berarti ia sebagai jaminan untuk hak si pembeli kepada si penjual, apabila barang yang dijual terdapat
orang yang lebih berhak. (Sabiq, 2004:53-54)

c) Jenis sharf
1. Transaksi berjangka( forwart adalah transaksi yang biasa digunakan untuk masa depan; ini berarti uang tidak
akan ikut main sampai tanggal yang akan datang
2. Transaksi spot adalah cara tercepat dan tercepat untuk benar-benar menukar mata uang
3. Transaksi masa depan merupakan transaksi forwart, dan berurusan dengan kontak seperti transaksi normal
forwart
4. Transaksi Option yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang
tidak harus dilakukanatas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.

18.Apa yang dimaksud dengan “al-qardh”,jelaskan syarat dan rukunnya?

Jawaban: Al-Qardh adalah akad pinjaman yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama pada waktu yang
disepakati. Secara teknis, pinjaman ini diberikan oleh seseorang atau lembaga keuangan syariah pada orang lain
yang kemudian digunakan untuk kebutuhan yang mendesak. Pembayarannya bisa dilakukan dengan diangsur
atau lunas sekaligus.

Menurut Bank Indonesia, qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban peminjam
mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Qard berlaku tanpa
imbalan karena meminjamkan uang dengan imbalan adalah riba.

Syarat dan Rukun Qardh

Qardh dapat berlaku dengan sah jika semua pihak yang terlibat memenuhi syarat dan rukunnya. Berikut syarat
dan rukun dalam akad qardh:

 Peminjam (muqtaridh). Pihak peminjam harus seorang yang Ahliyah mu’amalah, yang berarti harus
baligh, berakal waras, dan tidak mahjur (secara syariat tidak diperkenankan mengatur hartanya sendiri).
 Pemberi pinjaman (muqridh). Pihak pemberi pinjaman haruslah seorang Ahliyat at-Tabarru’ (layak
bersosial), dengan arti mempunyai kecakapan dalam menggunakan hartanya secara mutlak menurut pandangan
syariat. Dalam qardh, seorang muqridh meminjamkan dananya tanpa paksaan dari pihak lain.
 Dalam perbankan syariah, qardh dijalankan sebagai fungsi sosial bank. Dananya biasa berasal dari
dana zakat, infaq, dan sadaqah yang dihimpun dari aghniya’ atau dari sebagian keuntungan bank.
 Barang/utang (Mauqud ‘Alaih). Barang yang digunakan sebagai obyek dalam qardh harus dapat
diakad salam. Dengan bisa diakad salam, maka barang tersebut dianggap sah untuk dihutangkan.
 Ijab qabul (shighat). Ucapan dalam ijab qabul harus dilakukan dengan jelas dan dapat dipahami oleh
kedua pihak, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

19.sumber dana qardhul hasan berasal dari eksternal dan internal sebutkan suber dana tersebut?

Jawaban: Sumber dana qardhul hasan menurut PSAK 59 berasal dari pihak eksternal dan internal. Sumber dana
internal meliputi hasil tagihan pinjaman qardhul hasan. Sedangkan sumber dana eksternal meliputi ;

1) Dana qardh yang diterima bank syariah dari pemilik, nasabah, atau pihak lain ; Sumbangan, Infak,
Shadaqah, dan sebagainya.
2) Dana yang disediakan oleh para pemilik bank syariah, hasil pendapatan nonhalal, denda.

20.Jelaskan perbedaan antara hawalah dan rahn?

Jawaban: Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam praktiknya memindahkan hutang dari tanggungan
orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang berkewajiban membayar hutang (contoh: lembaga
pengambilalihan hutang).

Rahn adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad gadai yang sesuai dengan
syariah.

Anda mungkin juga menyukai