Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL KE-1

Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank/ EKSI 4205

NAMA : REIVALDO FAEROZABADI NIZAR

NIM : 042243234

1. Jika anda merupakan seseorang yang memiliki dana lebih dan ingin memberikan dana
tersebut sebagai investor, sebutkan dan jelaskan aset yang dapat ada kelola ?

1) Saham
Saham merupakan salah satu jenis investasi yang paling dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Jika Anda membeli saham suatu perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia, maka Anda bertindak sebagai pemegang
saham dari perusahaan tersebut dan memperoleh hak atas dividen sebesar
persentase saham yang Anda miliki di perusahaan tersebut. Selain hak atas
dividen, Anda juga dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga penjualan
saham. Sifatnya yang likuid dan mudah diperjualbelikan tentunya
menguntungkan bagi Anda ketika Anda ingin mengalihkan saham tersebut
kepada orang lain pada saat harga saham Anda sedang naik.
Dari segi keuntungan, investasi jenis saham menawarkan hasil yang lebih
tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Namun, dengan adanya
sifat high return, investasi saham juga berisiko tinggi karena harganya yang
fluktuatif dan sangat bergantung pada keadaan ekonomi, politik, maupun
keadaan tertentu seperti hari raya.

2) Deposito Berjangka

Membuka deposito berjangka di Bank merupakan jenis investasi lainnya yang


bisa Anda pilih. Deposito berjangka ini memiliki bunga yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan tabungan biasa, dan memiliki tanggal jatuh tempo yang
jelas, biasanya 3 (tiga) bulan hingga 12 (dua belas) bulan. Di mana, jika Anda
mencairkan dana sebelum tanggal jatuh tempo yang ditentukan, Anda akan
dikenakan penalti oleh Bank yang bersangkutan. Semakin lama dan semakin
besar nominal uang yang Anda tabung sebagai deposito, maka semakin besar
juga keuntungan yang akan Anda dapatkan. Bukan hanya itu, jenis investasi
ini juga menjadi salah satu investasi yang memiliki risiko rendah dan terbilang
aman. Untuk melakukan deposito  juga dianggap cukup mudah dan tidak
rumit, sehingga banyak investor pemula yang memulai investasinya dengan
membuka deposito.
3) Properti

Seperti yang kita ketahui, tanah dan bangunan merupakan jenis investasi
jangka panjang yang sangat menjanjikan dan menggiurkan. Di mana, nilai
properti akan terus meningkat dari tahun ke tahun dan persentase
peningkatannya mencapai 15-20% per tahun, terutama jika Anda
mendapatkan lokasi properti yang strategis. Selain itu, jenis investasi ini
minim risiko kebangkrutan, karena properti sendiri menjadi salah satu
kebutuhan dasar, baik untuk tempat tinggal ataupun usaha. Namun, dengan
memilih jenis investasi ini berarti Anda harus menyiapkan biaya yang cukup
besar untuk membeli properti dan perawatan properti tersebut. Dengan
memiliki properti baik tanah atau bangunan, Anda dapat menyewakan properti
sambil menunggu nilai properti naik, kemudian menjualnya. Dengan
menyewakan properti, Anda akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar
dari passive income dan properti Anda juga lebih terawat karena pihak
penyewa yang akan mengurus properti Anda. Namun, pastikan bahwa Anda
menyiapkan perjanjian sewa menyewa ketika Anda akan menyewakan
properti Anda kepada pihak lain. Hal ini dilakukan agar Anda dapat meminta
ganti kerugian apabila penyewa menyebabkan kerusakan pada properti milik
Anda.

4) Emas & Logam Mulia

Emas dan logam mulia merupakan salah satu jenis investasi klasik yang
populer di kalangan masyarakat Asia dari zaman dahulu hingga saat ini.
Investasi jenis ini cocok bagi Anda yang menginginkan investasi jangka
panjang, karena harga emas dan logam mulia akan terus meningkat dan
biasanya peningkatan harga ini disebabkan atas respons  terhadap kejadian-
kejadian tertentu yang menyebabkan nilai paper investment, seperti saham dan
obligasi, menurun. Hal ini membuat jenis investasi emas dan logam mulia
tergolong aman karena harganya yang stabil terutama ketika pasar saham
sedang mengalami penurunan.

5) Asuransi

Asuransi penting bukan hanya untuk melindungi pribadi, namun juga dapat
melindungi keluarga dan juga aset yang Anda miliki, misalnya rumah,
kendaraan, dan juga sebagainya. Jika biasanya asuransi hanya berfungsi
sebagai proteksi, sekarang asuransi dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif investasi. Asuransi berbasis investasi ini menggabungkan 2 produk
yakni asuransi dan dana kelolaan seperti reksa dana. Umumnya, premi yang
Anda bayarkan dikonversikan ke dalam bentuk unit. Unit yang Anda miliki
inilah yang akan dibagi ke 2 jenis, yang pertama untuk membayar biaya
asuransi, dan kedua untuk diinvestasikan. Asuransi yang umum digunakan
sebagai investasi jangka panjang adalah asuransi jiwa.

Sebelum membeli polis asuransi ini, Anda harus memahami dengan benar
bagaimana investasi dalam asuransi ini dilakukan. Biasanya jenis investasi ini
memiliki jangka waktu yang cukup lama, yaitu mulai dari 10 Tahun. Di setiap
bulannya, Anda juga diharuskan untuk melakukan pembayaran asuransi
beserta biayanya. Dengan memilih asuransi berbasis investasi, premi yang
harus Anda bayarkan memang lebih tinggi dari produk asuransi biasa. Maka
dari itu, Anda harus cermat memilih perusahaan penerbit asuransi yang tepat
karena investasi pada produk asuransi memerlukan biaya lebih dan merupakan
investasi jangka panjang sehingga Anda perlu memastikan bahwa perusahaan
penerbit asuransi adalah perusahaan yang telah mendapatkan izin dari otoritas
yang berwenang dan memiliki jejak rekam yang baik.

Itulah beberapa jenis investasi yang bisa Saya kelola untuk memperoleh keuntungan
yang besar.

2. Sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian,


uraikanlah pengertian dari perusahaan asuransi dan usaha-usaha dari perusahaan
asuransi.

Asuransi dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah


perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima
risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini
adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang
dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko
yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk
dana yang bisa diklaim pada masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.

Contohnya: seorang pasangan membeli rumah seharga Rp 100.000.000. Mengetahui


bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada kehancuran
finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan
kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan
rumah mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka premi
sebesar Rp1.000.000 per tahun. Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari
pemilik rumah ke perusahaan asuransi.

Pada Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian Perusahaan


menyebutkan bahwa jenis usaha perasuransian terdiri dari usaha asuransi dan usaha
penunjang usaha asuransi.

Usaha asuransi terdiri dari usaha asuransi kerugian, usaha asuransi jiwa, dan usaha
reasuransi.

Definisi Perusahaan Asuransi Jiwa

Perusahaan Asuransi Jiwa adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam


penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang
yang dipertanggungkan.

Perusahaan Asuransi Jiwa wajib memperoleh izin usaha dari OJK.

Perusahaan Asuransi Jiwa memberikan jasa penanggulangan risiko yang memberikan


pembayaran kepada pemegang polis/tertanggung atau pihak lain yang berhak dalam
hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau pembayaran lain kepada
pemegang polis/tertanggung atau pihak lain yang berhak tersebut pada waktu-waktu
tertentu yang diatur dalam perjanjian pihak ketiga, atau memberikan jaminan
pemenuhan kewajiban pihak yang dijamin kepada pihak lain apabila pihak yang
dijamin tersebut tidak dapat memenuhi kewajibannya.

3. Sesuai dengan situasi saat ini, inovasi sangat diperlukan untuk memunculkan ide-ide
baru terutama dalam hal inovasi keuangan. Sesuai dengan yang anda pelajari silahkan
uraikan pemicu terjadinya invoasi keuangan dan factor-faktor utama yang mendorong
munculnya inovasi keuangan.

Salah satu bentuk dari inovasi yang terjadi di dunia adalah inovasi keuangan. Inovasi
keuangan sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor pendorong, seperti:

 Adanya perkembangan pada teknologi keuangan.


 Adanya perubahan pada lembaga dan instrumen keuangan.
 Adanya perubahan struktur pada lembaga perbankan dunia.
 Adanya ketergantungan pada intermediasi keuangan.
 Meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
 Adanya perubahan pada rezim moneter internasional.
Inovasi adalah bentuk pengembangan atau modifikasi dari sesuatu yang sudah ada
menjadi sesuatu yang lebih baik. Pada dasarnya, inovasi ini dilakukan sebagai respon
dari adanya suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh hal-hal yang sudah ada di
masa sekarang. Oleh karena itu, tujuan utama dari inovasi adalah untuk menciptakan
hal baru yang diharapkan bisa menjawab permasalahan yang belum bisa diselesaikan.
Salah satu bentuk dari kegiatan inovasi yang dilakukan di dunia adalah inovasi
keuangan.

Sesuai dengan namanya, inovasi keuangan adalah suatu modifikasi yang dilakukan
dalam bidang keuangan. Inovasi keuangan ini meliputi adanya perubahan pada
lembaga keuangan, sistem keuangan, hingga pasar. Salah satu bentuk dari inovasi
keuangan yang saat ini bisa kita rasakan adalah bergeraknya sistem keuangan dunia
menjadi sistem keuangan digital yang terintegrasi secara daring. Inovasi keuangan
digital ini juga sudah diterapkan di Indonesia dan diawasi secara resmi oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).

Berikut adalah beberapa bentuk dari inovasi keuangan secara nyata:

 Penggunaan dompet elektronik untuk transaksi.


 Penggunaan layanan perbankan online.
 Menggunakan aplikasi untuk melakukan pembelian saham.

4. Sesuai dengan situasi dunia saat ini, dalam mengatasi kondisi perekonomian
Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, sebutkanlah dan
jelaskan tugas Bank Indonesia yang dapat ditempuh dari aspek kemanusiaan dan
ekonomi untuk mengatasi dampak kepada masyarakat, UMKM, dan dunia usaha!

Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran


COVID-19, Bank Indonesia menyampaikan langkah-langkah yang ditempuh dari
aspek kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak kepada masyarakat,
UMKM, dan dunia usaha. Selain itu disampaikan pula perkembangan indikator
stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Terkait hal tersebut hari ini (24/3), Gubernur
Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan 5 hal sebagai berikut:

1. COVID-19 telah menyebar ke belahan dunia termasuk ke negara negara


maju.

Terkait hal tersebut, BI dan Kemenkeu tadi malam melalui video conference
telah mengikuti sidang G20 yang diikuti Menteri Keuangan dan Gubernur
Bank Sentral dari masing-masing negara yang juga dihadiri lembaga
internasional seperti IMF, Bank Dunia, PBB dan OECD. Terdapat empat
aspek yang disepakati sebagai berikut:
a. Meningkatkan pencegahan dan penanganan COVID-19 dari aspek
kemanusiaan khususnya aspek kesehatan.
b. Koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan dilakukan
secara bersama dalam tataran global, sesuai kewenangan masing-
masing negara.
c. Peran Lembaga internasional (IMF dan Bank Dunia) untuk
meningkatkan pendanaan dalam upaya mengatasi ketetatan likuidtas
USD secara global.
d. Joint collective action untuk mengatasi dampak COVID-19 merupakan
langkah bersama secara global dari masing-masing aspek yaitu
kemanusiaan khususnya kesehatan, koordinasi kebijakan, dan peran
lembaga internasional.

2. BI, Kemenkeu, dan OJK terus melakukan koordinasi secara erat dari
aspek stabilitas moneter, SSK, dan fiskal, dalam mendorong ekonomi dan
mengurangi beban kepada masyarakat dalam mengatasi dampak
COVID-19
Asesmen makroekonomi sedang didiskusikan secara intens antara BI dengan
Kemenkeu yang pada waktunya akan disampaikan terkait perubahan asumsi
makro dan implikasi anggaran.

3. BI terus melakukan langkah-langkah memperkuat stabilisasi di pasar


valas, pasar keuangan, bersama Pemerintah dan OJK dalam penyediaan
pembiayaan dari perbankan

BI telah menempuh langkah-langkah kebijakan seperti penurunan suku bunga


kebijakan, stabilisasi nilai tukar rupiah, injeksi likuiditas dalam jumlah yang
besar baik likuiditas rupiah maupun valas, mempermudah bekerjanya pasar
uang dan pasar valas di domestik maupun luar negeri, relaksasi ketentuan bagi
investor asing terkait lindung nilai dan posisi devisa neto, pelonggaran
makroprudensial agar tersedianya pendanaan bagi eksportir, importir dan
UMKM. Selanjutnya di Sistem Pembayaran, BI menjamin ketersediaan uang
layak edar yang higienis, dan mendorong penggunaan pembayaran non-tunai
termasuk melalui perpanjangan masa berlakunya MDR 0% untuk QRIS dari
Mei menjadi September 2020, yang disepakati bersama ASPI dan PJSP.

4. Update Indikator Terkini


a. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Maret 2020,
inflasi Maret 2020 secara tahun kalender sebesar 0,78% (ytd), dan
secara tahunan sebesar 2,98% (yoy).
b. Perkembangan Nilai Tukar cukup stabil. Dalam rangka stabilisasi nilai
tukar rupiah, BI telah melakukan kebijakan triple intervention dimana
pembelian SBN di pasar sekunder mencapai Rp168,2 Triliun (ytd).
c. Aliran modal asing. Secara total outflow aliran modal asing mencapai
Rp125,2 Triliun (ytd).
d. Kondisi likuiditas. BI telah menginjeksi likuiditas sebesar hampir
Rp300 triliun (ytd).

BI akan terus berkoordinasi dalam melakukan langkah tersebut bersama


KSSK. Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah
dan OJK untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19
dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta
langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk
menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang
pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

5. Penyesuaian Jam Operasional

Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan COVID-19 yang dilakukan


oleh Pemerintah untuk memitigasi penyebaran COVID-19, Bank Indonesia
bersama otoritas terkait dan industri berkomitmen untuk menjaga kelancaran
layanan sistem pembayaran dan transaksi keuangan untuk mendukung
berbagai kegiatan ekonomi. Memperhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan
masyarakat dalam memitigasi penyebaran COVID-19 dan mempertimbangkan
hasil koordinasi dengan, antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri
perbankan, dan penyelenggara jasa sistem pembayaran, BI menetapkan
penyesuaian jadwal kegiatan operasional dan layanan publik yang berlaku
sejak 30 Maret – 29 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai