Anda di halaman 1dari 7

1.

Jika anda merupakan seseorang yang memiliki dana lebih dan ingin
memberikan dana tersebut sebagai investor, sebutkan dan jelaskan aset yang dapat
anda kelola ?

Berikut adalah jenis aset yang bisa kita kelola apabila dana lebih yang kita miliki
dikelola sebagai investasi:

 Aset lancar: jenis aset investasi yang merupakan kekayaan orang lain dan bisa
diubah atau dicairkan dengan mudah menjadi uang tunai atau mudah untuk
dilikuidasi. Contoh dari aset lancar adalah saham, obligasi, deposito, logam mulia,
piutang dagang, dll.
 Aset tidak lancar: jenis aset investasi yang merupakan kekayaan yang tidak bisa
diubah menjadi uang tunai dalam waktu yang cepat atau sulit untuk dilikuidasi.
Contoh dari aset tidak lancar adalah tanah, rumah, mesin pabrik, hak cipta, hak
paten, franchise atau waralaba, dan hak merk dagang.

Investasi adalah kegiatan menempatkan modal yang kita miliki kepada bentuk
kekayaan lainnya dengan ekspektasi bisa mendapatkan keuntungan ekonomi dari
penanaman modal tersebut. Ada berbagai macam instrumen yang bisa kita
gunakan dalam melakukan investasi. Secara garis besar, aset investasi sendiri
adalah kekayaan yang ada pada diri seseorang ataupun pada perusahaan.

Berikut adalah beberapa bentuk dari jenis aset investasi:

 Saham: bentuk dari kepemilikan modal yang ada pada perusahaan. Saham ini bisa
mendatangkan keutungan bagi kita baik dengan mendapatkan deviden ataupun
dengan memperdagangkan saham tersebut. Saham termasuk dalam aset lancar
karena mudah untuk dijual kembali.
 Logam mulia: emas adalah barang investasi yang cenderung memiliki tingkat
volatilitas yang sangat rendah karena harganya yang sangat stabil. Maka dari itu,
logam mulia menjadi aset investasi yang paling umum digunakan.
 Tanah: properti atau lahan adalah barang investasi yang sangat umum digunakan
karena harganya yang cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, tepatnya
dari 10 hingga 12 persen per tahun. Namun, memerlukan waktu yang lama untuk
bisa mendapatkan keuntungan dari tanah sehingga membuat tanah menjadi salah
satu aset tidak lancar.
2. Sesuai denganUndang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha
Perasuransian, uraikanlah pengertian dari perusahaan asuransi dan usaha-usaha
dari perusahaan asuransi ?

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan

1.) Asuransi atau Pertanggungan adalah perjaniian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

2.) Obyek Asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia,
tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang,
rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya.

3.) Program Asuransi Sosial adalah program asuransi yang diselenggarakan secara
wajib berdasarkan suatu Undang-undang, dengan tujuan untuk memberikan
perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat.

4.) Perusahaan Perasuransian adalah Perusahaan Asuransi Kerugian, Perusahaan


Asuransi Jiwa, Perusahaan Reasuransi, Perusahaan Pialang Asuransi, Perusahaan
Pialang Reasuransi, Agen Asuransi, Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi dan
Perusahaan Konsultan Akturia,

5.) Perusahaan Asuransi Kerugian adalah perusahaan yang memberikan jasa


dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

6.) Perusahaan Asuransi Jiwa adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang
yang dipertanggungkan.

7.) Perusahaan Reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam


pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi
Kerugian dan atau Perusahaan Asuransi Jiwa.

8.) Perusahaan Pialang Asuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa


keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi
Asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.
9.) Perusahaan Pialang Reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti
rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.

10.) Agen Asuransi adalah sescorang atau badan hukum yang kegiatannya
memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama
penanggung.

11.) Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi adalah perusahaan yang memberikan


jasa penilaian terhadap kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan.

12.) Perusahaan Konsultan Akturia adalah perusahaan yang memberikan jasa


akturia kepada perusahaan asuransi dan dana pensiun dalam rangka pembentukan
dan pengelolaan suatu program asuransi dan atau program pensiun.

13.) Afiliasi adalah hubungan antara seseorang atau badan hukum dengan satu
orang atau lebih, atau badan hukum lain, sedemikian rupa sehingga salah satu dari
mereka dapat mempengaruhi pengelolaan atau kebijaksanaan orang yang lain atau
badan hukum yang lain, atau sebaliknya dengan memanfaatkan adanya
kebersamaan kepemilikan saham atau kebersamaan pengelolaan perusahaan.

Usaha perasuransian merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang:

a. Usaha asuransi, yaitu usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana
masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi memberikan perlindungan
kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan
timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup
atau meninggalnya seseorang.

b. Usaha penunjang usaha asuransi, yang menyelenggarakan jasa keperantaraan,


penilaian kerugian asuransi dan jasa akturia.

Jenis usaha perasuransian meliputi:

a. Usaha asuransi terdiri dari:

1. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko


atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

2. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang
dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
3. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap
risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan atau Perusahaan
Asuransi Jiwa.

b. Usaha penunjang usaha asuransi terdiri dari:

1. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan


asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.

2. Usaha pialang reasuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam


penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan
bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.

3. Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian terhadap


kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan.

4. Usaha konsultan akturia yang memberikan jasa konsultasi akturia.

5. Usaha Agen Asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka


pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.

3. Sesuai dengan situasi saat ini, inovasi sangat diperlukan untuk memunculkan
ide-ide baru terutam adalah inovasi keuangan. Sesuai dengan yang anda pelajari
silahkan uraikan pemicu terjadinya invoasi keuangan dan factor-faktor utama
yang mendorong munculny ainovasi keuangan.

Faktor utama yang memicu dan mendorong munculnya inovasi keuangan, faktor
internal, muncul dari kebutuhan dan tujuan para pemimpin perusahaan baik di
perusahaan sektor keuangan maupun unit bisnis lainnya. Faktor ini sering disebut
sebagai inovasi yang didorong oleh permintaan. Di sisi lain, faktor
eksternal terjadi karena kekurangan pasar, perubahan lingkungan bisnis, dan
tantangan untuk pengembangan ekonomi baru. Pendorong utama munculnya
inovasi keuangan adalah meningkatnya volatilitas suku bunga, inflasi, harga
saham dan nilai tukar, kemajuan teknologi informasi dan teknologi komunikasi,
serta kapasitas pelaku pasar yang profesional.
Memicu munculnya inovasi keuangan. Di sini, ada dua kelompok utama yang
memicu munculnya inovasi keuangan: dalam dan luar. Faktor internal muncul
dari kebutuhan dan tujuan para pemimpin perusahaan baik dari perusahaan di
bidang keuangan maupun unit bisnis lainnya. Faktor ini sering disebut sebagai
inovasi yang didorong oleh permintaan. Di sisi lain, faktor eksternal terjadi
karena kekurangan pasar, perubahan lingkungan bisnis, dan tantangan untuk
pengembangan ekonomi baru. Faktor eksternal ini sering disebut sebagai faktor
suplai (supply-driven innovation). Inovasi keuangan terjadi karena ada pihak yang
ingin mengelak dari regulasi. Oleh karena itu, inovasi yang ditampilkan
merupakan upaya untuk memanfaatkan celah regulasi. Selain itu, inovasi
dipandang sebagai munculnya alat-alat baru yang lebih efisien dalam
mendiversifikasi risiko di antara para pelaku pasar.
Faktor kunci yang mendorong munculnya inovasi keuangan:
a. Meningkatnya ketidakstabilan tingkat bunga, inflasi, harga saham dan nilai
tukar. Dengan peningkatan volatilitas ini, pelaku pasar memperkuat langkah-
langkah keamanan dan mendorong inovasi keuangan, terutama perlindungan
risiko.
b. Kemajuan teknologi informasi, teknologi komunikasi, dan teknologi
komputer. Kemajuan teknologi ini memungkinkan inovasi keuangan untuk
menciptakan produk keuangan yang hanya dapat dioperasikan dan dipantau
menggunakan teknologi tersebut.
c. Meningkatkan kemampuan profesional pelaku pasar dengan meningkatkan
pendidikan, pelatihan dan keterampilan. Beberapa produk keuangan sangat
kompleks, tetapi pelaku pasar sangat besar sehingga mereka dapat dengan cepat
menerima dan mempelajari produk tersebut. Oleh karena itu, kemampuan
profesional keuangan memungkinkan penciptaan produk yang canggih bahkan
dalam matematika yang kompleks.
d. Persaingan antara perantara keuangan. Hukum persaingan menyatakan
bahwa persaingan yang semakin ketat di pasar akan membuat pelaku pasar lebih
inovatif. Hal yang sama berlaku untuk pasar keuangan. Semakin kompetitif
perantara keuangan, semakin banyak inovasi keuangan.
e. Insentif untuk berurusan dengan peraturan dan pajak. Karakter dasar
seorang wirausahawan adalah mencari peluang keuntungan. Oleh karena itu,
berurusan dengan regulasi membutuhkan peluang atau celah untuk mendapatkan
keuntungan tanpa melanggar aturan.
f. Perubahan pola global aset keuangan. Perkembangan pendapatan dan
kekayaan masyarakat telah membawa diversifikasi permintaan produk keuangan,
memberi mereka banyak kesempatan untuk menyimpan kekayaan mereka.
4. Sesuai dengan situasi dunia saat ini, dalam mengatasi kondisi perekonomian
Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, sebutkanlah dan
jelaskan tugas Bank Indonesia yang dapat ditempuh dari aspek kemanusiaan dan
ekonomi untuk mengatasi dampak kepada masyarakat, UMKM, dan dunia usaha!
BI yang berperan dalam menjaga kestabilan yang memberikan pertumbuhan
lebih lanjut, harus menghadapi berbagai resiko yang cukup besar dengan
mandate-mandat atau aturan yang telah ditetapkan. Bank Indonesia atau disebut
juga sebagai Bank Sentral memang menjadi andalan bagi pemerintah dalam
mengawasi dan antisipasi terhadap gangguan dalam kestabilan ekonomi terutama
yang menyangkut dengan kestabilan sektor keuangan. Pandemi Covid-19 yang
menyebabkan banyanyak korban jiwa mempengaruhi dinamika ekonomi.
Pengeluaran dana tidak dapat dihindari dalam proses antisipasi dan mencegah
semakin buruknya dampak penyebaran pandemic Covid-19 bagi masyarakat
Indonesia. Bank sentral tetap harus mampu mengelola siklus ekonomi
berdasarkan prinsip Keynesianism saat keadaan kembali pulih demi terwujudnya
kestabilan.
Pengalaman Dalam Penyelamatan Sistem Keuangan / Perbankan Nasional di
Masa Krisis Krisis keuangan dan perbankan yang terjadi tahun 1997-1998 telah
memberikan pelajaran yang sangat berharga mengenai pentingnya penciptaan
suatu kerangka stabilitas sistem keuangan dimana stabilitas sistem keuangan
merupakan suatu rangkaian proses dan kegiatan yang diawali dengan pemantauan
(surveillance) dan identifikasi kemungkinan timbulnya suatu krisis, sampai
dengan pencegahan krisis tersebut terjadi. Aspek pemantauan dan identifikasi
krisis merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan karena langkah preventif dan antisipasif dipandang sebagai langkah
yang lebih murah daripada penyelesaian krisis (crisis resolution). Menjaga
stabilitas keuangan merupakan salah satu fungsi pokok dari Bank sentral modern,
yang tidak kalah pentingnya dari memelihara stabilitas moneter.
Stabilitas keuangan bergantung pada lima elemen terkait yakni :
1. Lingkungan makro-ekonomi yang stabil.
2. Lembaga finansial yang dikelola baik.
3. Pasar finansial yang efisien.
4. Kerangka pengawasan prudensial yang sehat.
5. Sistem pembayaran yang aman dan handal.
Pengalaman krisis tersebut bagi Bank Indonesia dapat dijadikan suatu
pelajaran penting bahwa tugas bank sentral sebagai penjaga stabilitas moneter
(otoritas moneter) tidaklah cukup tanpa dukungan stabilitas sistem keuangan yang
sehat. Gejolak dalam lembaga keuangan khususnya bank, merupakan salah satu
sumber instabilitas. Oleh karena itu, krisis perbankan harus dicegah atau ditangani
untuk menghindarkan gangguan terhadap sistem pembayaran dan arus kredit
dalam perekonomian. Terkait dengan hal tersebut, upaya membangun sistem
keuangan yang stabil memerlukan perangkat aturan hukum (legal framework)
yang mampu menjadi landasan bagi penyelenggaraan fungsi bank sentral secara
utuh. Sebagaimana telah dipahami bahwa dalam Legal framework sistem
keuangan dan perbankan nasional yang berlaku pada masa terjadinya krisis, bank
sentral yang pada waktu itu merupakan bagian dari otoritas perbankan tidak
dilengkapi dengan perangkat hukum yang memadai ketika harus mengambil
tindakan darurat guna mengatasi systemic risk di sektor perbankan yang hampir-
hampir saja melumpuhkan sistem perbankan nasional.
Upaya mengatasi krisis perbankan pada masa itu dianggap perlu menggunakan
dua pendekatan yaitu :
1. Perlunya mem-back-up sistem perbankan nasional agar tidak collaps
2. Membantu penyelesaian krisis keuangan yang dihadapi sektor korporasi untuk
memulihkan sektor perbankan dan perekonomian nasional.
Strategi Bank Indonesia dalam mengatasi Krisis Keuangan dan Perbankan
Nasional saat ini antara lain :
1. Bank Indonesia memfungsikan peranannya selaku "lender of resort " dengan
memberikan Liquidity support dengan nama Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
atau BLBI untuk menyelamatkan sistem perbankan, baik untuk keperluan
mengatasi kesulitan likuiditas, maupun dalam rangka pelaksanaan Program
Penjanjian Pemerintah.
2. Bank Indonesia harus terlibat untuk membantu penyelesaian krisis keuangan
yang dihadapi oleh sektor korporasi selaku debitur bank.
3. Bank Indonesia memberikan fasilitas pembiayaan darurat (LOLR).
4. Membentuk institusi yang menjamin deposan kecil (Lembaga Penjamin
Simpanan) sebagaipengganti Blanket Guarantee yang tidak best practice. Bank
Indonesia berperan aktif dalam persiapan pendirian LPS.
5. Membentuk wadah terkoordinasi terkait dengan stabilitas system keuangan baik
secara internal dan eksternal.
Bank Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan sistem
keungan di Indonesia dan meningkatkan perekonomian Indonesia terutama selama
masa Pandemi Covid 19. Selain itu, Bank Indonesia aktif dalam mengatasi Krisis
Keuangan dan Perbankan Nasional saat ini sebagai peranannya selaku "lender of
resort " dengan memberikan Liquidity support dengan nama Bantuan Likuiditas
Bank Indonesia atau BLBI. Keterbatasan penelitain ini adalah hanya sebatas dari
sudut pemikiran peran dan keaktifan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas
keuangan di masa PandemiCovid 19 saat ini saja. Disarankan untuk peneliti
selanjuntya untuk menambahkan elemen-elemen lainnya sebagai pengukuran
menjaga stabilitas keuangan saat yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai