Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sultan Akhil Elsanda

Nim : 044861072

TUGAS TUTORIAL 3 BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

1.) Jenis kegiatan usaha pada perusahaan asuransi dan pegadaian memiliki perbedaan yang signifikan.
Berikut ini adalah penjelasan tentang masing-masing jenis kegiatan usaha:

Perusahaan Asuransi:

Perusahaan asuransi berfokus pada bisnis proteksi risiko finansial. Mereka menawarkan produk asuransi
kepada nasabah untuk melindungi mereka dari kerugian finansial yang mungkin terjadi akibat risiko
tertentu. Berikut beberapa jenis kegiatan usaha pada perusahaan asuransi:

• Asuransi Jiwa: Perusahaan asuransi jiwa menawarkan produk asuransi yang memberikan
perlindungan finansial kepada nasabah jika terjadi risiko kematian atau cacat total dan tetap. Dalam
pertukaran premi yang dibayarkan oleh nasabah, perusahaan asuransi jiwa memberikan manfaat atau
pembayaran klaim kepada ahli waris atau nasabah yang terkait.

• Asuransi Umum: Perusahaan asuransi umum menawarkan berbagai produk asuransi yang meliputi
asuransi kendaraan bermotor, asuransi rumah, asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, dan lain
sebagainya. Produk asuransi ini memberikan perlindungan finansial kepada nasabah jika terjadi
kerugian atau kerusakan pada properti atau kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor.

• Reasuransi: Perusahaan reasuransi adalah perusahaan yang memberikan perlindungan atau


menanggung risiko bagi perusahaan asuransi. Mereka bertindak sebagai mitra bisnis bagi perusahaan
asuransi untuk mengurangi risiko yang mereka tanggung.

Pegadaian:

Pegadaian adalah lembaga keuangan yang memberikan pinjaman dengan jaminan barang berharga,
seperti perhiasan, logam mulia, elektronik, dan sebagainya. Berikut adalah jenis kegiatan usaha pada
perusahaan pegadaian:

• Gadai: Perusahaan pegadaian memberikan pinjaman dengan jaminan barang berharga. Nasabah dapat
menggadaikan barang berharga mereka untuk mendapatkan pinjaman. Jika pinjaman tidak dibayar,
pegadaian memiliki hak untuk menjual barang jaminan tersebut.

• Jual Beli: Selain gadai, perusahaan pegadaian juga melakukan kegiatan jual beli barang berharga,
seperti emas, perhiasan, dan logam mulia. Nasabah dapat membeli barang tersebut dari perusahaan
pegadaian atau menjual barang yang mereka miliki kepada perusahaan pegadaian.

• Jasa Keuangan: Beberapa perusahaan pegadaian juga menyediakan jasa keuangan lainnya, seperti
transfer uang, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, dan layanan keuangan lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa jenis kegiatan usaha pada perusahaan asuransi dan pegadaian dapat bervariasi
tergantung pada negara atau wilayah tempat perusahaan beroperasi, serta regulasi dan aturan yang
berlaku.

2.) Untuk menyelenggarakan dana pensiun, baik Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) maupun Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), terdapat persyaratan yang harus dipenuhi. Berikut adalah
persyaratan umum yang harus dimiliki:

1. Izin dan Regulasi:


Perusahaan yang ingin menyelenggarakan dana pensiun harus memiliki izin dan regulasi yang sesuai
dari otoritas yang berwenang. Di Indonesia, perusahaan harus memperoleh izin dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Otoritas Jasa Keuangan).

2. Keuangan yang Stabil:


Perusahaan tersebut harus memiliki keuangan yang stabil dan mampu memenuhi kewajiban
pembayaran pensiun kepada peserta pensiun. Hal ini melibatkan penilaian atas kemampuan
keuangan perusahaan untuk memenuhi komitmen jangka panjang dan menghasilkan pendapatan
yang cukup untuk membayar manfaat pensiun.

3. Sarana dan Sistem Administrasi:


Perusahaan harus memiliki sarana dan sistem administrasi yang memadai untuk mengelola dana
pensiun dengan baik. Ini termasuk sistem komputerisasi yang dapat memantau dan melacak
kontribusi, manfaat pensiun, dan data peserta pensiun dengan akurat.

4. Keahlian dan Pengalaman:


Perusahaan harus memiliki tim yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam mengelola dana
pensiun. Tim ini akan bertanggung jawab dalam mengelola investasi, menghitung manfaat pensiun,
dan memberikan pelayanan kepada peserta pensiun.

5. Kepatuhan terhadap Peraturan:

Perusahaan harus mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang berlaku terkait penyelenggaraan
dana pensiun. Ini termasuk ketentuan terkait investasi, pengelolaan dana, pelaporan keuangan, dan
perlindungan hak-hak peserta pensiun.

Penting untuk dicatat bahwa persyaratan yang lebih spesifik dapat berbeda antara negara dan yurisdiksi
hukum. Oleh karena itu, perusahaan harus mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku di wilayah tempat
mereka beroperasi untuk dapat menyelenggarakan dana pensiun dengan sah.

3.) Manfaat pasar modal dapat dibedakan menjadi manfaat bagi emiten (pihak yang membutuhkan dana) dan
bagi investor (pemilik dana). Berikut adalah penjelasan tentang manfaat tersebut:

Manfaat bagi Emiten:

• Akses ke Dana: Pasar modal memberikan akses bagi emiten untuk memperoleh dana yang lebih besar
dan jangka waktu yang lebih panjang daripada sumber pembiayaan tradisional. Emiten dapat
mengumpulkan modal melalui penawaran umum saham (IPO) atau penerbitan obligasi. Dengan
memperoleh dana dari pasar modal, emiten dapat mendanai proyek investasi, ekspansi bisnis, atau
pengembangan produk baru.

• Diversifikasi Pembiayaan: Emiten dapat melakukan diversifikasi pembiayaan dengan menggunakan


instrumen keuangan yang berbeda, seperti saham dan obligasi. Diversifikasi ini membantu
mengurangi ketergantungan pada satu sumber pembiayaan saja, sehingga mengurangi risiko
keuangan dan meningkatkan fleksibilitas dalam mengelola kebutuhan dana perusahaan.

• Profil Perusahaan yang Lebih Tinggi: Melalui penawaran saham kepada publik, emiten dapat
meningkatkan profil perusahaan dan meningkatkan citra di pasar. Perusahaan yang terdaftar di bursa
saham juga memiliki kredibilitas yang lebih tinggi di mata calon investor, pelanggan, dan mitra bisnis
potensial.

• Likuiditas dan Potensi Kenaikan Nilai Saham: Dengan terdaftar di bursa saham, saham perusahaan
dapat diperdagangkan secara terbuka, memberikan likuiditas bagi pemegang saham. Selain itu, jika
perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan dan kinerja yang baik, maka nilai saham perusahaan
memiliki potensi untuk meningkat, memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

Manfaat bagi Investor:

• Investasi yang Menguntungkan: Pasar modal menyediakan kesempatan bagi investor untuk
mendapatkan keuntungan melalui pertumbuhan nilai investasi dan pembagian dividen. Investor dapat
membeli saham atau obligasi perusahaan dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang lebih baik
daripada instrumen investasi lainnya.

• Diversifikasi Portofolio: Melalui pasar modal, investor dapat melakukan diversifikasi portofolio
investasi dengan membeli saham dari berbagai sektor dan perusahaan yang berbeda. Diversifikasi
membantu mengurangi risiko investasi karena kerugian potensial dari satu investasi dapat
dikompensasi oleh keuntungan dari investasi lainnya.

• Likuiditas: Investor dapat memperoleh likuiditas dengan mudah melalui pasar modal. Mereka dapat
membeli atau menjual saham atau obligasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Likuiditas memungkinkan investor untuk memanfaatkan peluang investasi baru atau mengubah
portofolio investasi mereka dengan cepat.

• Informasi dan Transparansi: Pasar modal mendorong perusahaan untuk memberikan informasi yang
jelas, teratur, dan transparan kepada investor. Investor dapat memperoleh informasi yang relevan
tentang kinerja keuangan, prospek bisnis, dan risiko perusahaan. Hal ini membantu investor dalam
membuat keputusan investasi yang lebih baik dan menyeluruh.

Pasar modal memberikan manfaat bagi emiten dalam hal akses ke dana, diversifikasi pembiayaan, profil
perusahaan yang lebih tinggi, likuiditas, dan potensi kenaikan nilai saham. Sementara itu, bagi investor,
pasar modal memberikan manfaat berupa investasi yang menguntungkan, diversifikasi portofolio,
likuiditas, dan akses informasi dan transparansi yang lebih baik.

4.) Bank Dunia sebenarnya adalah sebuah lembaga keuangan internasional yang terdiri dari dua organisasi
utama, yaitu Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (International Monetary
Fund/IMF). Kedua lembaga ini didirikan pada Konferensi Bretton Woods pada tahun 1944, dan meskipun
memiliki peran dalam pembangunan, mereka bukan merupakan agen pembangunan khusus dari PBB.

Berikut penjelasan singkat mengenai kedua organisasi tersebut:

1. Bank Dunia (World Bank):

Bank Dunia adalah lembaga pembangunan internasional yang berfokus pada memberikan pinjaman dan
bantuan teknis kepada negara-negara berkembang untuk mendukung pembangunan ekonomi dan
pengurangan kemiskinan. Bank Dunia terdiri dari dua lembaga, yaitu:

Grup Bank Dunia (World Bank Group): Grup Bank Dunia terdiri dari lima lembaga yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan pembangunan yang sama, yaitu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan. Lima lembaga tersebut adalah:

a. Bank Pembangunan Internasional (International Bank for Reconstruction and Development/IBRD):


IBRD memberikan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga pasar kepada negara-negara
anggota yang memiliki kelayakan kredit.
b. Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association/IDA): IDA
memberikan pinjaman dan hibah dengan suku bunga rendah atau nol kepada negara-negara anggota
yang memiliki pendapatan rendah atau sangat rendah.
c. Korporasi Keuangan Internasional (International Finance Corporation/IFC): IFC memberikan
pinjaman dan investasi kepada sektor swasta di negara-negara berkembang dengan tujuan
mendukung pembangunan sektor swasta.
d. Lembaga Jaminan Investasi Multilateral (Multilateral Investment Guarantee Agency/MIGA): MIGA
memberikan jaminan terhadap risiko politik bagi investor dan lembaga keuangan yang berinvestasi
di negara-negara berkembang.
e. Pusat Penyelesaian Sengketa Investasi Internasional (International Centre for Settlement of
Investment Disputes/ICSID): ICSID menyediakan forum penyelesaian sengketa investasi
internasional antara investor dan negara.

2. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF):

IMF adalah lembaga internasional yang berfokus pada stabilitas moneter dan keuangan global. IMF
memberikan pinjaman dan memberikan nasihat kebijakan ekonomi kepada negara-negara anggota yang
mengalami kesulitan keuangan dan membantu negara-negara dalam mengatasi masalah ekonomi yang
kompleks. IMF juga berperan dalam pemantauan dan analisis kebijakan ekonomi global serta
memberikan rekomendasi untuk mengatasi ketidakseimbangan ekonomi dan krisis keuangan.

Kedua organisasi ini berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi dan keuangan global,
meskipun memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam konteks pembangunan dan stabilitas ekonomi
global.

Anda mungkin juga menyukai