Anda di halaman 1dari 5

Nama :Imam Bagus Firmansyah

NIM :049463759

Tugas 1
1. Pasar keuangan dalam arti sempit adalah pasar yang memperjualbelikan aset-aset keuangan. Jelaskan
pandangan saudara tiga peran pasar keuangan dan pengklasifikasian pasar keuangan berdasarkan jatuh
tempo klaim dan berdasarkan penerbitan klaim!
2. Lembaga keuangan terbagi menjadi dua yaitu lembaga keuangan depository dan lembaga keuangan
nondepository. Jelaskan mengapa lembaga keuangan nondepository tidak dapat menghimpun dana
seperti halnya lembaga keuangan depository!
3. Fungsi utama dalam perbankan (konvensional dan syariah) adalah menghimpun dana dan
menyalurkan dana ke pihak yang berkepentingan. Jelaskan mengapa perbankan syariah dalam
operasionalnya harus sesuai syariah Islam dan Prinsip-prinsip syariah aja saja yang harus diterapkan
dalam perbankan syariah beserta contohnya
4. Perkembangan industri keuangan, baik berupa jasa keuangan, aset keuangan maupun lembaga
keuangan tidak terlepas dari perkembangan inovasi keuangan. Menurut saudara factor-faktor apa saja
yang dapat mendorong munculnya inovasi keuangan!
5. Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima umum. Jelaskan
pandangan saudara terkait dengan fungsi uang!

Jawaban
1) Pasar keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam ekonomi, dan terdapat berbagai cara
untuk mengklasifikasikan pasar keuangan. Salah satu klasifikasi yang umum digunakan adalah
berdasarkan jatuh tempo klaim dan berdasarkan penerbitan klaim. Di bawah ini adalah penjelasan
singkat tentang tiga peran pasar keuangan serta pengklasifikasian pasar keuangan berdasarkan
kriteria tersebut sebagai berikut

• Peran Pembiayaan , Pasar keuangan memberikan wadah bagi perusahaan dan pemerintah untuk
memperoleh dana dengan menjual saham dan obligasi kepada investor. Perusahaan dapat
menggunakan dana ini untuk membiayai operasi, investasi, penelitian, dan pengembangan.
Pemerintah juga dapat memperoleh dana untuk membiayai proyek-proyek dan program-
programnya. Dengan demikian, pasar keuangan membantu dalam memobilisasi dana untuk
pertumbuhan ekonomi.

• Peran Likuiditas ,Pasar keuangan memberikan likuiditas, yaitu kemampuan untuk dengan cepat
membeli atau menjual aset keuangan tanpa mengganggu harga pasar secara signifikan. Likuiditas
pasar keuangan membantu investor dan perusahaan dalam mengelola risiko dan mengakses dana
saat diperlukan.

• Peran Harga Penentu,Pasar keuangan adalah tempat di mana harga aset keuangan ditentukan
berdasarkan penawaran dan permintaan. Harga-harga ini mencerminkan ekspektasi investor
tentang kinerja masa depan perusahaan atau entitas yang menerbitkan aset tersebut. Oleh karena
itu, pasar keuangan berperan sebagai mekanisme penentu harga yang memungkinkan investor
untuk membuat keputusan investasi yang informasional.
Klasifikasi pasar keuangan berdasarkan jatuh tempo klaim dan penerbitan klaim dapat dilakukan
sebagai berikut:
• Pasar Uang ,adalah pasar keuangan di mana aset keuangan dengan jatuh tempo pendek (biasanya
kurang dari satu tahun) diperdagangkan. Contohnya adalah surat berharga komersial, sertifikat
deposito, dan obligasi jangka pendek.
• Pasar Modal,mencakup aset keuangan dengan jatuh tempo yang lebih panjang, seperti saham dan
obligasi jangka panjang. Pasar modal dibagi menjadi dua bagian: pasar saham (ekuitas) dan pasar
obligasi (utang).
Berdasarkan Penerbitan Klaim:

• Pasar Primer adalah tempat di mana entitas (perusahaan atau pemerintah) pertama kali
menerbitkan aset keuangan mereka kepada publik. Investor membeli aset ini langsung dari
penerbit, dan dana yang diperoleh digunakan oleh penerbit untuk pembiayaan.
• Pasar Sekunder adalah tempat di mana investor memperdagangkan aset keuangan yang sudah
diterbitkan sebelumnya di pasar primer. Transaksi di pasar sekunder tidak menghasilkan dana
baru untuk penerbit aset keuangan, tetapi memungkinkan likuiditas dan penentuan harga yang
lebih efisien.

2) keuangan nondepository, berdasarkan peran utama mereka dalam menghimpun dan mengelola dana.
Perbedaan utama antara keduanya adalah bagaimana mereka menghimpun dan menggunakan dana
sebagai berikut.
1. Lembaga Keuangan Depository:

• Lembaga keuangan depository, seperti bank komersial dan bank perkreditan rakyat, memiliki
kemampuan untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti tabungan,
giro, dan deposito.
• Masyarakat menyetor uang di lembaga keuangan depository ini, dan lembaga tersebut
menggunakan dana tersebut untuk memberikan pinjaman kepada individu, perusahaan, atau
entitas lain, serta melakukan investasi lainnya.
• Lembaga keuangan depository ini biasanya memiliki kewajiban untuk memberikan kembali
sebagian atau seluruh dana yang disimpan oleh nasabahnya.
2. Lembaga Keuangan Nondepository:

• Lembaga keuangan nondepository, seperti perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, dana


pensiun, dan dana investasi, tidak memiliki kewenangan untuk menghimpun dana masyarakat
dalam bentuk simpanan seperti lembaga keuangan depository.
• Mereka tidak menerima simpanan dari masyarakat dalam arti tradisional. Sebaliknya, mereka
biasanya memperoleh dana melalui penjualan polis asuransi, saham, obligasi, atau berbagai
produk investasi.
• Lembaga keuangan nondepository ini lebih fokus pada pengelolaan dana yang sudah ada
daripada menghimpun dana baru. Mereka melakukan investasi dana yang mereka kelola,
memberikan manajemen portofolio, atau menyediakan layanan lainnya yang berkaitan dengan
dana yang diberikan oleh investor atau pemegang polis.
Lembaga keuangan nondepository tidak dapat menghimpun dana dalam arti yang sama seperti
lembaga keuangan depository karena mereka tidak menerima simpanan dari masyarakat. Mereka
beroperasi dengan menggunakan dana yang mereka peroleh dari investor atau pemegang polis dan
fokus pada pengelolaan dana tersebut untuk mencapai tujuan keuangan yang telah ditentukan.
3) Perbankan syariah memiliki peran yang mirip dengan perbankan konvensional, yaitu menghimpun
dana dari nasabah dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan. Namun, perbankan
syariah berbeda dalam prinsip-prinsip dan aturan operasionalnya. Ini disebabkan oleh kewajiban
perbankan syariah untuk mematuhi syariah Islam, yang mendasari operasionalnya dengan prinsip-
prinsip yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
perbankan syariah harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

• Kepatuhan Terhadap Hukum Islam,Perbankan syariah harus mematuhi hukum Islam dalam
semua aspek operasionalnya. Ini mencakup transaksi, investasi, dan operasi lainnya. Prinsip-
prinsip ini mencerminkan kepatuhan terhadap ajaran Islam yang melarang riba (bunga), maysir
(spekulasi), dan gharar (ketidakpastian) dalam transaksi.

Contoh: Penghindaran riba, yang merupakan prinsip dasar perbankan syariah. Bank syariah tidak
memperbolehkan adanya bunga dari suatu pinjaman dan deposito

• Larangan Investasi dalam Aktivitas Haram,Perbankan syariah melarang investasi dalam aktivitas
yang diharamkan oleh Islam, seperti alkohol, perjudian, dan produksi makanan yang tidak halal.
Ini mengarah pada praktik investasi yang lebih etis.

Contoh: Sebuah bank syariah tidak akan berinvestasi dalam perusahaan yang memproduksi
minuman keras atau beroperasi dalam ranah maksiat

• Zakat dan Sadaqah,Bank syariah memiliki tanggung jawab untuk mengelola dana zakat dan
sadaqah dari nasabahnya dan mendistribusikannya kepada yang berhak sesuai dengan prinsip
prinsip syariah.

Contoh: Bank syariah akan mengumpulkan zakat dari nasabah dan mendistribusikannya kepada
fakir miskin, yatim piatu, dan pihak yang membutuhkan.

• Pembagian Keuntungan dan Kerugian,Dalam perbankan syariah, prinsip pembagian keuntungan


dan kerugian diterapkan. Bank syariah dan nasabahnya berbagi keuntungan dan kerugian sesuai
dengan kesepakatan dalam kontrak.Menciptakan hubungan yang lebih adil antara bank dan
nasabah.

Contoh: Mudharabah dan Musharakah adalah bentuk kontrak syariah di mana bank dan nasabah
berbagi keuntungan dan kerugian dalam bisnis atau investasi tertentu.

Dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah ini, perbankan syariah dapat memberikan layanan keuangan
yang sesuai dengan keyakinan dan prinsip agama Islam, serta menciptakan sistem yang lebih adil dan
etis dalam mengelola dana dan investasi. Hal ini membedakan perbankan syariah dari perbankan
konvensional yang tidak terikat oleh aturan-aturan syariah dalam operasionalnya.

4) Perkembangan industri keuangan, termasuk inovasi dalam jasa keuangan, aset keuangan, dan
lembaga keuangan, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat
mendorong munculnya inovasi keuangan

• Teknologi,Kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi,


telah memungkinkan perkembangan berbagai inovasi keuangan. Teknologi seperti blockchain,
kecerdasan buatan dan analitik data telah mengubah cara lembaga keuangan beroperasi dan
memberikan peluang untuk menciptakan produk dan layanan baru.
• Regulasi,Perubahan dalam regulasi keuangan juga dapat mendorong inovasi. Regulasi yang lebih
progresif dan mendukung inovasi keuangan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif
bagi perkembangan produk dan layanan baru.

• Investor dan modal ventura,Minat dari investor dan modal ventura dalam sektor fintech dan
inovasi keuangan telah mendukung perkembangan teknologi keuangan baru.

• Perubahan perilaku konsumen,Perubahan perilaku konsumen, seperti preferensi untuk


pembayaran digital atau investasi online, mendorong inovasi dalam produk dan layanan yang
memenuhi kebutuhan baru ini.

• Persaingan,Persaingan di antara perusahaan keuangan dan fintech telah mendorong inovasi untuk
meningkatkan produk dan layanan, termasuk penurunan biaya dan peningkatan efisiensi.

• Permintaan konsumen ,Tuntutan konsumen untuk akses yang lebih mudah, transparansi, dan
efisiensi dalam layanan keuangan mendorong inovasi. Konsumen yang semakin terhubung dan
sadar teknologi mengharapkan solusi finansial yang lebih baik.

Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat memacu perkembangan inovasi di sektor keuangan,
menciptakan peluang bagi perkembangan produk dan layanan yang lebih efisien, praktis, dan sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.

5) Pandangan saya tentang fungsi uang sejalan dengan definisi umum yang Anda sebutkan, yaitu
bahwa uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima secara umum.
Fungsi uang sangat penting dalam ekonomi modern dan memiliki beberapa peran yaitu.

• Alat Tukar,Fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar yang memfasilitasi perdagangan dan
pertukaran barang dan jasa. Dengan adanya uang, orang dapat menghindari sistem barter yang
tidak efisien, di mana barang harus ditukar dengan barang lain.

• Penyimpan Nilai,memungkinkan seseorang untuk menyimpan nilai atau kekayaan dalam bentuk
yang mudah diakses dan dijaga. Orang dapat menyimpan uang dalam bentuk uang kertas, mata
uang digital, atau tabungan bank untuk digunakan di masa depan.

• Likuiditas, artinya dapat dengan mudah diubah menjadi barang atau jasa lainnya. Ini memberikan
fleksibilitas dalam mengelola transaksi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari

• Standar Ukuran Nilai,berarti uang memungkinkan kita untuk membandingkan nilai barang dan
jasa dengan lebih mudah. Dalam sistem ekonomi yang kompleks, perbandingan nilai relatif antar
berbagai jenis barang dan jasa akan sulit tanpa adanya uang sebagai patokan.

• Alat Pembayaran Utang ,Uang memungkinkan orang untuk membuat janji pembayaran di masa
depan. Ini berarti seseorang dapat mengambil pinjaman atau membeli sesuatu dengan
pembayaran yang dijadwalkan di masa depan, dan ini memfasilitasi ekonomi dengan
memungkinkan perdagangan kredit.
Uang juga dapat memiliki fungsi lainnya tergantung pada peran dan perkembangan dalam ekonomi.
Namun, inti dari fungsi uang adalah mempermudah pertukaran dan menyediakan alat yang dapat
digunakan sebagai penyimpan nilai, pengukur nilai, serta alat pembayaran utang. Fungsi ini sangat
penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kemudahan perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai