Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank


Kode Mata Kuliah : EKSI 4205
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Dr. Uun Sunarsih, SE., M.Si., CSRS., CSRA
Nama Penelaah : Edy Fitriawan Syahadat, S.E., M.Si.
Status : Baru/Revisi*
Pengembangan
Tahun : 2023.1
Pengembangan
Edisi Ke- : 3 (tiga)

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Pasar keuangan 20 Modul 1 Aset Keuangan, edisi
dalam arti sempit 3, Kegiatan Belajar 2 halaman
adalah pasar yang 1.18
memperjualbelikan
aset-aset keuangan.
Jelaskan
pandangan saudara
tiga peran pasar
keuangan dan
pengklasifikasian
pasar keuangan
berdasarkan jatuh
tempo klaim dan
berdasarkan
penerbitan klaim!

2 Lembaga keuangan 20 Modul 2 Bank dan Lembaga


terbagi menjadi dua Keuangan Non-Bank edisi 3,
yaitu lembaga Kegiatan Belajar 2 halaman
keuangan 2.22.
depository dan
lembaga keuangan
nondepository.
Jelaskan mengapa
lembaga keuangan
nondepository tidak
dapat menghimpun
dana seperti halnya
lembaga keuangan
depository!

3 Fungsi utama 20 Modul 4 Manajemen Bank


dalam perbankan Umum, Manajemen Bank
(konvensional dan Syariah, dan Perkreditan
syariah) adalah Rakyat, edisi 3, Kegiatan
menghimpun dana Belajar 2 halaman 4.31
dan menyalurkan
dana ke pihak yang
berkepentingan.
Jelaskan mengapa
perbankan syariah
dalam
operasionalnya
harus sesuai
syariah Islam dan
Prinsip-prinsip
syariah aja saja
yang harus
diterapkan dalam
perbankan syariah
beserta contohnya!
4 Perkembangan 20 Modul 2 Bank dan Lembaga
industri keuangan, Keuangan Non-Bank edisi 3,
baik berupa jasa Kegiatan Belajar 1 halaman
keuangan, aset 2.9
keuangan maupun
lembaga keuangan
tidak terlepas dari
perkembangan
inovasi keuangan.
Menurut saudara
factor-faktor apa
saja yang dapat
mendorong
munculnya inovasi
keuangan!
5 Uang adalah segala 20 Modul 3 Bank Indonesia,
sesuatu yang Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
berfungsi sebagai Dan Lembaga Penjamin
alat tukar yang Simpanan (LPS) edisi 3,
diterima umum. Kegiatan Belajar 1 halaman
Jelaskan 3.6
pandangan saudara
terkait dengan
fungsi uang!
NAMA : CHERY FRATIWI HUTAGALUNG
NIM : 048783858

JAWAB :

1. PERAN PASAR KEUANGAN,


a. Fungsi Harga, dalam pasar keuangan yang luas, penentuan harga akan lebih
dinamis karena terjadi persaingan antar penjual maupun antar pembeli. Sementara
itu ketertarikan investor untuk menanamkan dananya pada aset keuangan tertentu
sangatlah tergantung kepada arus kas. Harga harga yang tercipta di pasar
keuangan oleh penjual dan pembeli ini merupakan cerminan sinyal dalam
perekonomian.
b. Fungsi likuiditas, salah satu peran pasar keuangan adalah sebagai media untuk
memindahkan kelebihan dana kepihak yang membutuhkan. Maka pasar keuangan
meyediakan suatu mekanisme untuk mendapatkan dana dengan cara menjual aset
keuangan. Akan tetapi, meski pasar keuangan memiliki likuiditas, namun tingkat
likuiditas antar satu pasar keuangan dengan pasar keuangan lainnya berbeda.
c. Fungsi meminimumkan biaya, dalam proses pencairan dana tentu memerlukan
biaya pencairan (searching cost), serta memerlukan partner yang tepat
(information cost) dalam pasar keuangan yang sempurna, semua informasi
tersebut terbuka. Sehingga meminimalisir biaya biaya transaksi.

KLASIFIKASI PASAR KEUANGAN


1. Klasifikasi berdasarkan sifat dari klaim:
a. Pasar utang (debt market)
Pasar keuangan yang memperdagangkan aset keuangan dengan arus kas tetap
atau dengan instrumen utang, contoh : obligasi, kredit, surat utang jangka
pendek.
b. Pasar ekuitas (equity market)
Pasar keuagan yang memperdagangkan aset keuangan dengan arus tidak tetap,
contoh : Saham
2. Klasifikasi berdasarkan jatuh tempo klaim :
a. Pasar utang, pasar yang memperdagangkan aset keuangan dalam waktu jangka
pendek, misalnya jangka waktu nya adalah 12 bulan.
b. Pasar modal, pasar ini adalah pasar dengan aset keuangan jangka panjang.
Sementara jatuh temponya diatas 12 bulan.
3. Klasifikasi berdasarkan penerbitan klaim :
a. Pasar primer, pasar keuangan dimana perusahaan perusahaan menerbitkan aset
keuangan untuk pertama kalinya di jual atau di tawarkan.
b. Pasar skunder, pasar yang memperdagangkan asetnya/klaim keuangan
sebelumnya dijual di pasar perdana atau pasar primer.

2. Lembaga keuangan nondepository dan lembaga keuangan depository memiliki


perbedaan mendasar dalam cara mereka menghimpun dan mengelola dana. Lembaga
keuangan depository, seperti bank, dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan, seperti tabungan atau deposito, dan kemudian menggunakan dana
tersebut untuk memberikan pinjaman dan melakukan investasi. Sementara itu,
lembaga keuangan nondepository, seperti perusahaan asuransi atau perusahaan modal
ventura, tidak memiliki kewenangan untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan
cara yang sama.
Lembaga keuangan nondepository memiliki tujuan bisnis yang berbeda dan bisnis
model yang berbeda dibandingkan dengan lembaga keuangan depository. Lembaga
nondepository cenderung fokus pada bisnis seperti asuransi, manajemen investasi,
atau modal ventura, yang tidak melibatkan penghimpunan dana dari masyarakat
secara langsung.
Lembaga keuangan depository seperti bank biasanya tunduk pada regulasi yang ketat
yang mengatur cara mereka dapat menghimpun dana dari masyarakat dan mengelola
risiko terkait dengan simpanan. Regulasi ini dirancang untuk melindungi kepentingan
nasabah dan stabilitas sistem keuangan. Di sisi lain, lembaga keuangan nondepository
tunduk pada regulasi yang lebih sesuai dengan bisnis mereka yang mungkin
melibatkan manajemen risiko yang berbeda.
Lembaga keuangan nondepository biasanya mengandalkan sumber dana lain selain
simpanan masyarakat untuk mendanai operasi mereka. Mereka dapat menggunakan
premi asuransi, modal ventura, atau investasi langsung sebagai sumber dana untuk
menjalankan bisnis mereka.
Penghimpunan dana dalam bentuk simpanan yang dapat ditarik kapan saja oleh
pemiliknya dapat menciptakan risiko likuiditas yang signifikan bagi lembaga
keuangan depository. Oleh karena itu, mereka diharuskan memiliki perlindungan
deposito dan menjalani pengawasan ketat oleh otoritas pengawas keuangan. Lembaga
nondepository, sementara itu, cenderung memiliki profil risiko yang berbeda, yang
tidak melibatkan risiko likuiditas yang sama.
beberapa lembaga keuangan nondepository mungkin memiliki izin atau wewenang
untuk menghimpun dana dalam bentuk tertentu, seperti perusahaan manajemen
investasi yang bisa menghimpun dana dari investor melalui penjualan unit penyertaan
di reksadana. Namun, mereka tunduk pada regulasi yang berbeda dan prosedur yang
berbeda dibandingkan dengan bank dan lembaga keuangan depository lainnya.

3. Perbankan syariah adalah sektor keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah Islam. Ini berarti bahwa bank-bank syariah harus mematuhi pedoman
etika dan hukum Islam dalam semua aspek operasional mereka. Perbankan syariah
memiliki dasar agama Islam. Prinsip-prinsip syariah, yang tercantum dalam Al-Quran
dan Hadis, membimbing bank-bank ini dalam menjalankan operasional mereka. Ini
mencakup larangan riba (bunga), larangan investasi dalam bisnis yang diharamkan
seperti alkohol atau perjudian, dan kewajiban berbagi risiko dan keuntungan dengan
nasabah. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini adalah suatu kewajiban moral bagi
bank-bank syariah. Perbankan syariah bergantung pada kepercayaan nasabah yang
mencari solusi keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Kepatuhan terhadap
syariah adalah penting untuk memelihara kepercayaan nasabah. Jika bank-bank
syariah melanggar prinsip-prinsip tersebut, mereka dapat merusak reputasi mereka
dan kehilangan nasabah.
Prinsip yang harus di terapkan dalam perbankkan syariah :
a. Prinsip simpanan murni (al-wadi’ah) merupakan produk bank syariah untuk
melayani penyimpanan dari pihak kelebihan dana.
b. Prinsip bagi hasil (syirkah) merupakan prinsip tata cara pembagian hasil usaha
penyedia dana dengan pengelola dana.
c. Prinsip jual beli (at-tijarah) merupakan pengaturan tentang jual beli dimana bank
akan lebih dulu membeli barang kebutuhan nasabah, kemudian menjual terhadap
nasabah.
d. Prinsip sewa (al-Ijarah) terbagi atas dua jenis yaitu ijarah merupakan prinsip
sewa murni, bai al takjiri merupakan prinsip sewa beli.
e. Prinsip jasa (al- Ajr walummulah) merupakan seluruh layanan jasa non
pembiayaan seperti bank garansi, kliring, transfer, dll.

4. Faktor farktor yang mendorong inflasi keuangan :


a. Meningkatkan ketidakstabilan tingkat bunga, inflasi harga ekuiditas, dan nilai
tukar.
b. Kemajuan teknologi, teknologi komunikasi, dan teknologi komputer.
c. Meningkatnya kapasitas pelaku pasar profesional karena meningkatnya
pendidikan, pelatihan, dan keterampilan.
d. Ketatnya persaingan antar lembaga perantara keuangan.
e. Insentif untuk menghadapi peraturan peraturan dan pajak.
f. Perubahan pola global kekayaan keuangan.

5. Fungsi uang,
a. Uang sebagai media transaksi.
Uang memfasilitasi pertukaran barang dan jasa. Tanpa uang, masyarakat akan
mengandalkan sistem barter, di mana barang dan jasa ditukar secara langsung.
Sistem barter memiliki banyak keterbatasan, terutama kesulitan dalam
mencocokkan kebutuhan dua pihak yang ingin berdagang. Uang menghilangkan
masalah ini dengan menyediakan medium pertukaran yang diterima secara
universal.
b. Uang sebagai penyimpan nilai.
Uang memungkinkan individu untuk menyimpan kekayaan atau daya beli untuk
penggunaan di masa depan. Meskipun ada banyak cara lain untuk menyimpan
nilai (seperti properti, saham, atau logam mulia), uang memiliki keuntungan
karena mudah diakses, dapat dengan mudah dipecah menjadi satuan yang lebih
kecil, dan biasanya lebih likuid daripada bentuk penyimpanan nilai lainnya.
c. Uang sebagai satuan hitung.
Uang menyediakan standar ukuran nilai, yang memudahkan kita untuk
membandingkan harga berbagai barang dan jasa. Tanpa uang sebagai satuan
hitung, akan sulit untuk membandingkan nilai relatif antar barang dan jasa, dan
akan sulit untuk melakukan akuntansi dan pengukuran ekonomi lainnya.
d. Uang sebagai alat pembayaran.
Uang memudahkan perjanjian pembayaran yang akan dilakukan di masa depan.
Misalnya, ketika Anda mengambil pinjaman atau membeli barang dengan kredit,
jumlah yang Anda hutang biasanya diukur dalam satuan uang, dan pembayaran di
masa depan akan dilakukan dengan menggunakan uang.
e. Uang sebagai Instrumen untuk spekulasi
Sebagai salah satu bentuk kekayaan uang dapat digunakan sebagai instrumen
untuk berspekulasi.

Anda mungkin juga menyukai