Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

EKSI4205 (Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank)


1. Pasar keuangan dalam arti sempit adalah pasar yang memperjualbelikan aset-aset
keuangan. 3 peran pasar keuangan adalah sebagai berikut :
1) Sebagai penentuan harga ( price discovary prosess) : tempat harga asset keuangan
ditentukan
2) Likuiditas berperan sebagai media untuk memindahkan dana dari pihak yang
kelebihan ke pihak yang membutuhkan.
3) Meminimumkan biaya : upaya untuk mencari pasar keuangan yang baik sehingga
pasar keuangan dapat meminimumkan biaya transaksi.
Dan pengklasifikasian pasar keuangan berdasarkan jatuh tempo klaim dan berdasarkan
penerbitan klaim adalah :
1) Pengklasifikasian pasar keuangan berdasarkan jatuh tempo klaim yaitu :
 Pasar uang (money market) merupakan pasar yang memperdagangkan aset
keuangan dengan instrumen utang jangka pendek. Pada umumnya jangka waktu
jatuh tempo surat utang di bawah 12 bulan.
 Pasar modal (capital market) adalah pasar bagi aset-aset keuangan jangka
panjang, yaitu aset keuangan yang jatuh temponya di atas 12 bulan. Di pasar
ini, aset keuangan yang diperdagangkan bisa dengan instrumen utang, bisa juga
dengan instrumen ekuitas.
2) Pengklasifikasian pasar keuangan berdasarkan penerbitan klaim yaitu :
 Pasar primer (primary market) adalah pasar keuangan di mana perusahaan-
perusahaan menerbitkan aset keuangan untuk pertama kalinya dijual atau
ditawarkan. Pasar ini juga disebut pasar perdana atau sering juga disebut initial
public offering (IPO)
 Pasar sekunder (secondary market) merupakan pasar yang memperdagangkan
aset keuangan/klaim keuangan yang sebelumnya sudah dijual di pasar perdana
atau pasar primer. Kadang-kadang disebut pasar dari aset keuangan yang telah
usang.

2. Lembaga keuangan terbagi menjadi dua yaitu lembaga keuangan depository dan
lembaga keuangan nondepository. Lembaga keuangan nondepository tidak dapat
menghimpun dana seperti halnya lembaga keuangan depository karena lembaga
keuangan nondepository berbeda dari lembaga keuangan depository dalam hal
penghimpunan dana masyarakat karena cara operasional dan tujuan mereka yang
berbeda. Lembaga keuangan depository, seperti bank, memiliki fungsi inti untuk
menerima dan menyimpan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro,
deposito, dan sejenisnya. Fungsi ini memungkinkan mereka untuk menghimpun dana
dari masyarakat sebagai bagian utama dari operasi mereka. Sedangkan, lembaga
keuangan nondepository memiliki peran utama yang berbeda, seperti memberikan
asuransi, pembiayaan, atau pengelolaan investasi, bukan menghimpun dana.
3. Fungsi utama dalam perbankan (konvensional dan syariah) adalah menghimpun dana
dan menyalurkan dana ke pihak yang berkepentingan. Perbankan syariah dalam
operasionalnya harus sesuai syariah Islam dan Prinsip-prinsip syariah yang harus
diterapkan dalam perbankan syariah adalah
1) Prinsip simpanan murni (al-wadi'ah) merupakan produk dari bank syariah untuk
melayani penyimpanan dari pihak yang kelebihan dana. Dalam perbankan
konvensional produk ini identik dengan giro. Contohnya : Seorang nasabah
menyimpan uang di bank syariah dalam akun simpanan murni. Bank syariah
bertanggung jawab untuk menjaga dan mengelola dana tersebut, dan nasabah dapat
melakukan penarikan sesuai dengan kebutuhannya. Bank tidak memberikan bunga
atau riba atas simpanan tersebut.
2) Prinsip bagi hasil (syirkah) merupakan prinsip tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dengan pengelola dana. Bagi hasil ini bisa antara bank dengan
pemilik dana (nasabah penyimpan), maupun antara bank dengan pengguna dana
(nasabah debitur). Contohnya : pinjaman modal usaha jika usaha menguntungkan,
keuntungan dibagi antara bank dan pengusaha berdasarkan rasio yang telah
ditentukan. Jika usaha mengalami kerugian, maka kerugian juga dibagi sesuai rasio
yang telah disepakati.
3) Prinsip jual beli (at-Tijarah) prinsip ini merupakan pengaturan tentang jual beli, di
mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan nasabah,
kemudian menjual barang tersebut pada nasabah, dengan harga sejumlah harga beli
ditambah keuntungan (margin). Contohnya : pembelian subuah barang Bank
syariah membeli barang tersebut dan menjualnya kepada nasabah dengan harga
yang telah disepakati. Harga jual tersebut mencakup harga pembelian barang oleh
bank ditambah dengan keuntungan yang diatur sebelumnya. Nasabah dapat
membayar harga tersebut dalam beberapa cicilan sesuai kesepakatan.
4) Prinsip sewa (al-Ijarah) prinsip sewa dalam operasionalnya dikelompokkan dalam
dua jenis, yaitu: ijarah dan bai al takjiri. Ijarah merupakan prinsip sewa murni,
sementara bai al takjiri merupakan prinsip sewa beli, di mana pada akhir kontrak si
penyewa mempunyai hak untuk membeli barang yang di sewa. Contohnya :
Seorang nasabah ingin menyewa rumah. Bank syariah membeli rumah tersebut dan
menyewakannya kepada nasabah. Nasabah membayar biaya sewa kepada bank
sesuai dengan perjanjian kontrak.
5) Prinsip jasa (al-Ajr walumullah) prinsip ini merupakan seluruh layanan jasa non
pembiayaan, seperti bank garansi, kliring, transfer, dan lain-lain. Contohnya : Bank
syariah menyediakan berbagai layanan jasa, seperti bank garansi, kliring, transfer
dana, dan lainnya kepada nasabah dan perusahaan. Bank dapat mengenakan biaya
untuk layanan-layanan ini, tetapi biaya tersebut harus sesuai dengan prinsip syariah
dan tidak boleh mengandung unsur bunga atau riba.

4. Perkembangan industri keuangan, baik berupa jasa keuangan, aset keuangan maupun
lembaga keuangan tidak terlepas dari perkembangan inovasi keuangan. Faktor-faktor
yang dapat mendorong munculnya inovasi keuangan yaitu :
 Meningkatnya ketidakstabilan tingkat bunga, inflasi, harga ekuitas, dan nilai tukar.
Meningkatnya ketidakstabilan ini mendorong para pelaku pasar untuk
meningkatkan perlindungan sehingga memacu munculnya inovasi keuangan,
terutama perlindungan risiko.
 Kemajuan teknologi informasi, teknologi komunikasi, dan teknologi komputer.
Kemajuan teknologi ini memungkinkan melakukan inovasi keuangan untuk
menciptakan produk-produk keuangan yang hanya bisa dijalankan dan dipantau
dengan bantuan teknologi.
 Meningkatnya kapasitas pelaku pasar profesional karena meningkatnya pendidikan,
pelatihan, dan keterampilan.
 Ketatnya persaingan antar lembaga perantara keuangan. Hukum persaingan
menyatakan bahwa semakin ketat persaingan dalam pasar akan menjadikan pelaku
pasar tersebut semakin inovatif. Demikian juga dalam pasar keuangan, semakin
ketatnya persaingan antar lembaga perantara keuangan maka inovasi keuangan
akan meningkat.
 Insentif untuk menghadapi peraturan-peraturan dan pajak. Karakter dasar dari
pengusaha adalah mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena
itu, dalam menghadapi peraturan pun akan dicari peluang atau celah di mana
mereka masih bisa mendapatkan keuntungan tanpa melanggar peraturan.
 Perubahan pola global kekayaan keuangan. Perkembangan pendapatan dan
kemakmuran masyarakat, menjadikan diversifikasi permintaan atas produk-produk
keuangan agar mereka memiliki banyak pilihan dalam menyimpan kekayaannya.

5. Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima umum.
Fungsi uang adalah sebagai berikut :
1) Uang sebagai media transaksi : Fungsi ini merupakan yang amat penting dari uang,
dengan adanya uang maka harga standar dari barang bisa ditentukan sehingga
pertukaran bisa semakin dinamis.
2) Uang sebagai penyimpan nilai, fungsi uang sebagai penyimpan nilai ini menjadikan
uang sebagai salah satu bentuk kekayaan.
3) Uang sebagai satuan hitung, Fungsi satuan hitung, menjadikan masyarakat bisa
mengukur, membandingkan, atau pun menjumlahkan barang yang wujudnya
berbeda.
4) Uang sebagai alat pembayaran, untuk melakukan transaksi uang memiliki fungsi
alat pembayaran yang baik.
5) Uang sebagai instrumen untuk spekulasi, sebagai salah satu bentuk kekayaan, uang
dapat digunakan sebagai instrumen untuk berspekulasi. Dengan semakin
berkembangnya pasar keuangan maka uang dapat diperdagangkan untuk
mendapatkan penghasilan.

Sumber/ referensi :
- Modul belajar UT EKSI4205

Anda mungkin juga menyukai