Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

EKONOMI MONETER
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Skor Sumber Tugas


No. Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1. Barter adalah pertukaran atas suatu barang terhadap 20 Modul 1 KB 1
jenis barang yang lain. Dalam suatu pertukaran
dengan menggunakan cara barter ini harus dipenuhi
syarat berupa adanya kesamaan keinginan (double
coincidence ofwants) dari pihak yang terlibat barter.
Menyamakan keinginan dari pihak-pihak yang
terlibat barter ini tidaklah mudah, sehingga syarat
”double coincidence of want” ini sekaligus menjadi
hambatan yang terjadi dalam transaksi dengan
menggunakan cara barter ini. Jelaskan beberapa
kelemahan dalam perdagangan barter !

2. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan 20 Modul 1 KB 1


sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara
umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang
dapat diterima oleh setiap orang dimasyarakat dalam
proses pertukaran barang dan jasa. Sebagai alat
pertukaran, maka keberadaan uang menjadi sangat
penting dalam perekonomian. Jelaskan beberapa
syarat-syarat suatu benda dapat dijadikan sebagai
"uang" !.

3. Angka pengganda uang dalam arti sempit maupun 20 Modul 1 KB 2


dalam arti luas, besarnya dipengaruhi oleh
parameter-parameter yang menujukkan perilaku
masyarakat pemegang uang. Jelaskan parameter-
parameter yang mempengaruhi besarnya angka
pengganda uang tersebut !

4. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya 20 Modul 2 KB 1


berasaskan prinsip kehati-hatian. Berdasarkan
undang-undang, struktur perbankan di Indonesia,
terdiri atas bank umum dan BPR. Jelaskan
perbedaan utama Bank Umum dan BPR dalam hal
kegiatan operasionalnya !

5. Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) 20 Modul 2 KB 2


yang saat ini beroperasi di Indonesia adalah lembaga
pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun,
Skor Sumber Tugas
No. Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
perusahaan efek, reksa dana, perusahaan penjamin,
perusahaan modal ventura dan pegadaian. Jelaskan
bidang usaha masing-masing dari LKBB tersebut
sesuai dengan bidang usahanya !

Total Skor 100


Nama : Lina Novianti
Nama Mata Kuliah : Ekonomi Moneter
Kode Mata Kuliah : ESPA4227
Prodi : 54/Manajemen
Upbjj : 24/Bandung

1. Barter adalah pertukaran atas suatu barang terhadap jenis barang yang lain. Ada beberapa
kelemahan dalam perdagangan barter, yaitu:
 Pola perdagangan barter hanya dapat dilakukan dalam skala kecil dan tidak bisa
dilakukan secara besar-besaran.
 Pola perdagangan barter pertukaran apabila dilakukan akan memerlukan waktu yang
relative lama karena menunggu adanya double coincidence of wants.
 Perekonomian yang menggunakan pola barter sulit berkembang karena terhambat adanya
double coincidence of wants yang memerlukan waktu yang relative lama
 Nilai barang dalam pola perdagangan barter akan sangat kabur karena tidak ada alat ukur
yang pasti

2. Beberapa syarat-syarat uang antara lain:


a. Diterima secara umum (acceptability). Uang harus dapat diterima oleh seluruh
masyarakat tanpa terkecuali. Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda
harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang
berkuasa.
b. Memiliki nilai yang cenderung stabil (stability of value). Nilai uang harusnya stabil, tidak
berfluktuasi seiring berjalannya waktu.
c. Ringan dan mudah dibawa (portability). Keberadaan uang seharusnya tidak memberatkan
pemiliknya dan mudah dibawa kemana-mana dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility).
d. Tahan lama (durability). Uang harus memiliki sifat tahan lama dan tidak mudah rusak,
oleh karena itu pemilihan bahan sangat menentukan ketahanan uang.
e. Kualitasnya cenderung sama (uniformity). Uang harus memiliki kualitas yang cenderung
sama.

3. Baik angka pengganda uang dalam arti sempit maupun dalam arti luas, besarnya dipengaruhi oleh
parameter-parameter yang menunjukkan perilaku Masyarakat pemegang uang. Parameter-
parameter tersebut adalah:
1) Rasio uang kartal terhadap jumlah uang beredar. Rasio ini menunjukkan porsi dari
jumlah uang beredar yang dipegang Masyarakat dalam bentuk uang tunai. Uang tunai ini
digunakan untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga. Semakin Masyarakat berminat untuk
memegang uang tunai, semakin besar rasion tersebut.
2) Rasio cadangan untuk menjamin uang giral. Rasio ini menunjukkan kebijakan perbankan
dalam mengelola cadangan atas uang giral yang diciptakan. Rasio ini terdiri dari dua
komponen, komponen pertama adalah rasio wajib yang harus ditempatkan di bank sentral
dan rasio cadangan yang ditempatkan di bank umum bersangkutan.
3) Rasio uang kuasi terhadap jumlah uang yang beredar. Rasio ini selain menunjukkan
kebijkan perbankan dalam menentukan suku bunga juga menunjukkan minat Masyarakat
menempatkan uang mereka dilembaga keuangan.
4) Rasio cadangan terhadap uang kuasi. Besarnya cadangan yang ditetapkan oleh bank
umum terhadap uang kuasi dipengaruhi oleh kewajiban minimum yang ditentukan bank
sentral dan besar cadangan lebih yang ditetapkan bank umum bersangkutan.

4. Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR.
Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat
menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas.
Sementara bank umum dapat menciptakan uang giral dan jangkauan nya luas. Lalu, dalam
kegiatan usahanyan dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan
usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR
dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan bank konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah.

5. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

1) Lembaga Pembiayaan
Bidang usaha Lembaga pembiayaan pada awalnya, sebagaimana diatur dalam Keppres
No. 61 Tahun 1988 adalah sebagai berikut:
a. Sewa guna usaha (leasing);
b. Modal ventura (ventura capital);
c. Anjak piutang (factoring);
d. Pembiayaan konsumen (consumer finance);
e. Kartu kredit (credit card);
f. Perdagangan surat berharga (securities company).
Melihat lingkup usaha Perusahaan pembiayaan yang jenisnya beragam tersebut maka
Perusahaan pembiayaan yang melakukan lebih dari satu kegiatan sering pula disebut
multi finance company.
2) Perusahaan Asuransi
Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992
tersebut dapat digolongkan sebagai berikut (Siamat, 2001):
a. Usaha asuransi terdiri atas: asuransi kerugian (non life insurance), asuransi jiwa (life
insurance), dan reansurasi (reinsurance).
b. Usaha penunjang asuransi terdiri atas: pialang asuransi, pialang reasuransi, penilai
kerugian, konsultan aktuaria, agen asuransi.

3) Dana Pensiun
Dana pensiun (pension funds) adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun diatur dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1992. Penyelenggaraan suatu program pensiun oleh pemberi kerja
bersifat sukarela, artinya didasarkan pada asas kebebasan untuk membentuk atau tidak
membentuk

4) Reksa Dana
Mengelola dana yang dikumpulkan dari investor untuk diinvestasikan dalam berbagai
instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

5) Perusahaan Efek
Menyediakan jasa perantara dalam perdagangan efek, seperti saham, obligasi, dan
instrumen keuangan lainnya.

6) Perusahaan Penjamin
Menyediakan jasa penjaminan dalam transaksi keuangan, seperti penjaminan kredit,
penjaminan pembayaran, dan penjaminan pelaksanaan proyek.

7) Perusahaan Modal Ventura


Menyediakan modal dan dukungan kepada perusahaan yang sedang berkembang atau
memulai usaha baru, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.

8) Pegadaian
Bidang Usaha: Menyediakan jasa pembiayaan dengan jaminan barang berharga, seperti
emas, perhiasan, dan barang elektronik.

Sumber Referensi:
ESPA4227 Modul 1 Hal 1.6 1.10 1.25
ESPA4227 Modul 2 Hal 2.7 2.15 – 2.21

Anda mungkin juga menyukai