Anda di halaman 1dari 8

Financial Market Dalam pasar keuangan secara umum dikenal dua bentuk pasar,yaitu pasar modal (capital market)

dan pasar uang (money market). Keduanya memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Di Indonesia,pasar modal berada dibawah pengawasan Bapepam-LK. Sementara pasar uang berada di bawah pengawasan Bank Indonesia. 1. Pengertian Financial market Pasar keuangan adalah tempat dimana dilaksanakannya berbagai aktivitas keuangan baik dalam bentuk penjualan sura berharga yang dilakukan oleh pasar modal dan juga penjualan mata uang (currency) sperti yang dilakukan pasar uang.
A. Pengertian Pasar Uang

Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaanperusahaan non keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri. A.1. Ciri-ciri Pasar Uang 1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek. mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana. 3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal. A.2. Pelaku Pasar Uang Bank Yayasan Dana Pensiun Perusahaan Asuransi Perusahaan-perusahaan besar Lembaga Pemerintah
1

2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang

Lembaga Keuangan lain Individu Masyarakat A.3. Produk pasar uang Adalah produk yang diperjual belikan pada pasar uang jangka pendek. Pendapatan yang diterima berdifat tetap dengan harga diskon dari nilai nominal. Selisih antara harga pembelian dan nilai nominal adalah pendapatannya. Beberapa produk antara lain: a. T-Bills (Surat Utang Negara Jangka Pendek) Surat Perbendaharaan Negara (T-bills) adalah instrumen hutang jangka pendek yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat dan Kanada. Banyak fitur yang menarik mereka membuat T-bills kendaraan investasi populer bagi investor individu, kelembagaan, dan perusahaan. T-bills menawarkan level tertinggi dari keamanan keuangan. Di Indonesia jarang terjadi pemerintah mengeluarkan kredit jangka pendek. b. Bankir akseptasi (BA) BA adalah kredit investasi jangka pendek yang dibuat oleh debitur korporasi untuk pembayaran pada tanggal tertentu. BA adalah "diterima" atau pada saat jatuh tempo dijamin oleh bank dan merupakan salah satu kombinasi yang paling populer keamanan, likuiditas, dan risiko bagi investor jangka pendek. c. Commercial Papper Investasi Commercial Paper (CP) adalah surat sanggup tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan menerbitkan CP dalam rangka untuk membiayai arus kas musiman dan kebutuhan modal kerja pada tingkat lebih rendah dari pinjaman bank konvensional. CP biasanya diterbitkan dalam bulan satu, dua dan tiga, tetapi mungkin dikeluarkan untuk setiap istilah yang dari satu hari untuk satu tahun. CP sangat cair dan dapat dijual setiap saat, dengan penyelesaian dalam satu hari kerja. Investor membeli CP karena jenis investasi yang memberikan return tertinggi dibandingkan dengan alternatif jangka pendek lainnya, seperti T-tagihan atau BA. Investasi di CP dianggap relatif aman untuk berbagai alasan. Pertama dan terpenting, perusahaan mengeluarkan catatan umumnya besar dan dewasa. A.4. Indikator Pasar Uang. Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak mengamati perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi: 1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp) Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah. 2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp) Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah. 3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$) Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam

meminjam danadalam bentuk US $. 4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$) Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $. 5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered) Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank. 6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th) Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah 7. Suku bunga deposito US$ (%/Th) Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk US $. 8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs) harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya 9. Suku bunga kredit Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada para kreditor 10. Inflasi Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu waktu tertentu 11. Indeks Harga Konsumen (IHK) Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu. 12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI) Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko B.1. Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai kegitan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal / dana. Pengertian efek Efek merupakan surat berharga yang meliputi antara lain surat pengakuan utang, surat berharga komersial ( commercial paper ), saham, obligasi, tanda bukti hutang, right issue, dan waran ( warrant ). Pasar modal berbeda dengan pasar uang, dimana perbedaan terletak pada jangka waktu atau jatuh tempo produknya. Pasar uang dikenal sebagai pasar yang menyediakan sarana peminjaman dana dalam jangka pendek ( jatuh tempo kurang

atau sama dengan satu tahun ). Pasar modal mempunyai jangka waktu panjang, atau lebih dari satu tahun. Perbedaan lainya terletak pada fungsinya, dimana pasar uang melakukan kegiatan mengalokasikan dana secara efektif dan efesien dari pihak yang mempunyai kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan sehingga terjadi keseimbangan antara penawaran dan permintaan dana. Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun organisasi / perusahaan. Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Saat ini pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta atau yang disingkat BEJ dan Bursa Efek Surabaya atau yang disingkat BES. Kegiatan Pasar Modal Dasar hukum pasar modal adalah UU No.8/1995 tentang Pasar Modal kemudian PP No. 45/1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan kegitan pasar modal, yang meliputi : B.2. Pelaku Pasar Modal Pelaku pasar modal adalah pembeli dan penjual dana atau modal baik perorangan maupun badan usaha yang sebagian dari mereka malakukan penyisihan dananya untuk kegiatan produktif dan sebagian lain memerlukan tambahan dana/ modal untuk mengembangkan usahanya. Komoditas Komoditas adalah barang atau produk yang diperjual belikan di pasar modal. Yang termasuk komoditas antara lain bursa uang, modal, timah, karet, tembakau, minyak, emas, perkapalan, asuransi, perbankan, dan lainnya. Lembaga Penunjang Lembaga penunjang adalah profesi yang berkaitan dengan aktivitas di pasar modal. Lembaga ini antara lain penjamin emisi efek, penanggung (guarantor), agen pembayar (paying agent), pedagang efek, broker, biro adminitrasi efek, dan lainnya.

Hak dan Kewajiban Hak dan kewajiban adalah ketentuan yang terkandung dalam kegiatan pasar modal dan harus dipatuhi oleh semua anggota. Pelaku di pasar modal yang ingin menanamkan modalnya dan memperoleh keuntungan disebut melakukan kegiatan investasi. Kegiatan ini merupakan aktivitas menanamkan modal, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan sejumlah keuntungan pada waktu tertentu. Terdapat dua cara untuk melakukan inventasi di pasar modal, yaitu sebagai berikut: A. Pasar Perdana yaitu pasar yang pertama kali melakukan penawaran efek dari penjual efek( emiten ) kepada masyarakat umum. Pembelian efek dapat dilakukan di pasar perdana. B. Pasar Sekunder dengan harga efek ditentukan oleh kondisi perusahaan emiten, serta kekuatan permintaan dan penawaran efek di bursa. Pembelian efek dapat dilakukan di pasar sekunder. Pengelola Pasar Modal Pasar modal di Indonesia dikelola oleh Badan Pengawasan Pasar Modal ( Bapepam) yang struktur organisasinya berada di bawah Dapartemen Keuangan. Tugas dan Fungsi Bapepam 1. Melakukan pembinaan, membuat peraturan, dan mengawasi kegitan pasar modal seharihari. 2. Mewujudkan terciptanya kegitan pasar modal yang teratur, wajar, dan efesien dengan tujuan melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. 3. Melaksanakan pembinaan terhadap semua pelaku dan lembaga yang berkaitan dengan pasar modal. 4. Mempertanggungjawabkan seluruh aktivitasnya ke Mentri Keuangan. Bapepam juga dapat memberikan pendapat ke Mentri Keuangan berkaitan dengan keputusankeputusan yang berhubungan dengan pasar modal. Kewenangan Bapepam 1. Memberikan izin usaha, izin perorangan, persetujuan kepada pelaku pasar modal. 2. Menetapkan persyaratan dan tata cara menjadi peserta pasar modal serta dapat

menyatakan penundaan atau pembatalan terhadap efektifnya pernyataan pendaftaran. 3. Mengadakan pemeriksaan dan penyelidikan apabila diduga terjadi peristiwa/ aktivitas yang merupakan pelanggaran terhadap undang-undang dan ketentuan pelaksanaan pasar modal. 4. melakukan pemeriksaan terhadap emiten, perusahaan publik, pihak-pihak yang memiliki izin usaha, izin perorangan, pendaftaran dari pasar modal. 5. melaakukan penunjukan ke pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangkapelaksanaan wewenang Bapepam. 6. Membatalkan atau membekukan pencatatan efek tertentu pada bursa efek atau menghentikan transaksi bursa atau efek tertentu. 7. menetapkan instrumen tertentu sebagai efek.

Instrumen atau produk yang diperdagangkan di Pasar Modal 1. Saham (Stocks) Saham pada dasarnya adalah bukti pemilikan atas suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Saham terbagi atas dua jenis, yaitu : a. Saham Biasa (Common Stocks) Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham biasa (common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Di antara emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal maupun bagi emiten. Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank. Setiap kali kita menabung, maka kita akan mendapat slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang. Bila kita membeli saham, maka kita akan menerima kertas yang menjelaskan bahwa kita memiliki perusahaan penerbit saham tersebut. b. Saham Preferen (Preferred Stocks) Saham Preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti

bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal, yaitu: mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar dividen. Sedangkan persamaan antara saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya; dividennya tetap selama masa berlaku (hidup) dari saham; memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Oleh karena saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada investor, maka secara praktis saham preferen dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing dengan obligasi di pasar. Walaupun demikian, obligasi perusahaan menduduki tempat yang lebih senior dibanding dengan saham preferen. 2. Obligasi (Bond) Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi dana (emiten). Jadi surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut telah membeli hutang perusahaan yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-tanggal yg telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang tersebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikan jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yg terutang. Pada umumnya, instrumen ini memberikan bunga yang tetap secara periodik. Bila bunga dalam sistem ekonomi menurun, nilai obligasi naik; dan sebaliknya jika bunga meningkat, nilai obligasi turun.

3. Obligasi Konversi (Convertible Bond) Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya, memberikan kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki nilai face value. Hanya saja, obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya, setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa setelah 1 Januari 2006. Persyaratan ini tidak sama diantara obligasi konversi yang satu dengan yang lainnya. Obligasi konversi (convertible bond), sudah dikenal di pasar modal Indonesia. Untuk kalangan emiten swasta, sebenarnya obligasi konversi lebih dulu populer daripada obligasi. Kecenderungan melakukan emisi obligasi baru menunjukkan aktivitas yang meningkat sejak tahun 1992, sedang obligasi konversi sudah memasuki pasar menjelang akhir tahun 1990. 4. Reksa Dana (Mutual Funds) Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,

mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Dilihat dari asal kata-nya, Reksa Dana berasal dari kosa kata reksa yang berarti jaga atau pelihara dan kata dana yang berarti kumpulan uang, sehingga reksa dana dapat diartikan sebagai kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

Anda mungkin juga menyukai