Anda di halaman 1dari 7

Nama : Maulizar

Nim : 17060321
UAS PASAR MODAL DAN UANG

1. 9 Lembaga Penunjang Pasar Modal di Indonesia

Sebagian orang menganggap bahwa lembaga penunjang dalam pasar modal hanya terdiri dari
tiga lembaga yakni Bank Kustodian, Wali Amanat dan Biro Administrasi Efek. Padahal terdapat
pihak lain yang menjadi bagian dari lembaga penunjang pasar modal di Indonesia, diantaranya
sebagai berikut.

1. Badan Pengawas Pasar Modal


Badan Pengawas Pasar Modal atau Bapepam-LK merupakan badan yang bergerak untuk
mengawasi aktivitas pasar modal. Lembaga ini berusaha melindungi kepentingan
investor, emiten, dan masyarakat.
Tak hanya itu, Bapepam-LK juga berwenang dalam menyusun dan menerapkan peraturan
terkait pasar modal. Apabila terdapat permasalahan yang diajukan oleh pihak pelaku
pasar modal, maka Badan Pengawas Pasar Modal harus turut serta membantu
menyelesaikannya.

Saat ini, peran Bapepam-LK sebagai lembaga penunjang pasar modal telah berganti
menjadi OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Dalam menjalankan tugas dan perannya,
Badan Pengawas ini berada di bawah Kementerian Keuangan. Tak heran, kedua lembaga
ini melakukan banyak koordinasi terkait kebijakan pasar modal.

2. Bank Kustodian
Bank Kustodian adalah badan yang menerima harta dan menyimpan seluruh efek baik
dari dividen, bunga, dan hak-hak efek pihak pasar modal. Tak hanya itu saja, lembaga ini
juga berperan dalam menemukan solusi atas masalah yang terjadi dalam transaksi efek
dan menjadi pihak perwakilan nasabah.
Tidak semua pihak dapat menjadi bank kustodian. Terdapat beberapa kriteria dan syarat
tertentu yang diajukan oleh pemerintah sehingga bank kustodian mampu beroperasi
secara terpercaya.

3. Biro Administrasi Efek


Biro Administrasi Efek adalah pihak yang bertugas sebagai fasilitator bagi perusahaan
emiten dan investor dalam menjalankan kegiatan di bursa efek. Dalam hal ini, Biro
Administrasi Efek akan membantu pengelolaan sistem administrasi efek di pasar perdana
dan sekunder.
Tindakan mencatat dan memindahkan kepemilikan efek dengan kontrak yang telah
disusun bersama emiten merupakan fungsi lain sebagai Biro Administrasi Efek. Lembaga
ini bersifat opsional bagi investor atau emiten. Karena jasa penanganan administrasi efek
tidak seluruh pihak sanggup mengelolanya.
4. Wali Amanat
Wali amanat adalah wakil dari investor atau pemegang saham dalam menangani hal
berkaitan dengan transaksi pasar modal. Lembaga ini juga bisa berperan seperti
pengacara dimana mengajukan tuntutan hingga ranah pengadilan bila pelaku pasar modal
mengalami masalah yang harus diselesaikan dalam jalur hukum.
5. Pemeringkat Efek
Pemeringkat efek adalah lembaga yang berfungsi melakukan pemeringkatan dan
memberi peringkat terhadap suatu efek yang meraih level tertentu. Dalam menjalankan
tugasnya, pemeringkat efek harus bersikap obyektif, independen, tidak terpengaruh pihak
lain, dan mempertanggungjawabkan penilaian hasil peringkat suatu instrumen.
6. Perusahaan Emiten
Lembaga penunjang pasar modal di Indonesia yang tak kalah penting yakni perusahaan
emiten. Badan ini berfungsi sebagai pihak yang menerbitkan surat berharga dan
mempunyai sejumlah portofolio efek untuk diperdagangkan kepada investor. Emiten
hadir untuk membuka kesempatan masyarakat dalam berinvestasi sehingga perusahaan
mendapatkan modal dalam rangka memajukan bisnisnya.
7. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Lembaga Kliring dan Penjaminan atau (LKP) yaitu pihak penyedia layanan jasa kliring
dan menjamin dalam menyelesaikan kasus atau masalah dalam transaksi di bursa efek.
Lembaga yang mendapatkan izin usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan yaitu
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
8. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau (LPP) yakni penyelenggara segala jenis
aktivitas bank kustodian dan perusahaan efek berupa kustodian sentral. Satu-satunya
lembaga yang dipercaya menjadi LPP di Indonesia adalah PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI).
9. Ahli Syariah Pasar Modal
Pasar modal tidak hanya bersifat konvensional saja. Terdapat pasar modal syariah sebagai
perdagangan dengan prinsip syariah. Oleh sebab itu, lembaga penunjang pasar modal
syariah juga diperlukan, yaitu ahli syariah pasar modal.

2. Macam-Macam Instrumen Pasar Uang sYARIAH

Setelah mengetahui pengertian pasar uang, fungsi, serta perbedaan pasar uang dan pasar modal,
apakah Anda sudah tertarik berinvestasi di pasar uang? Ada beberapa macam instrumen pasar
uang di Indonesia yang dapat Anda pilih, di antaranya:

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)


Pihak pemerintah mengeluarkan instrumen pasar uang adalah berupa Sertifikat Bank
Indonesia (BSI). Surat utang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam jangka waktu
1-3 bulan menggunakan sistem diskonto dan imbal hasilnya berupa bunga.
Anda yang berinvestasi dalam instrumen ini tidak sekedar mendapat profit saja. Namun
turut membantu Bank Indonesia dalam mengontrol nilai rupiah agar tetap stabil. Karena
penjualan SBI mengakibatkan peredaran uang menurun.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat Berharga Pasar Uang adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank sebagai
surat pelunasan utang atas persetujuan (tanda tangan) nasabah. Proses penerbitan
instrumen ini melibatkan Bank Indonesia, bank umum atau lembaga keuangan lainnya
yang menerapkan sistem diskonto.
3. Call Money
Call money merupakan instrumen pasar uang yang berfungsi untuk mengalihkan
sementara kelebihan uang jangka pendek dari bank. Jatuh tempo call money sangat
singkat hanya tujuh hari saja.
4. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah surat berharga yang diterbitkan oleh bank dengan jumlah
tertentu dan bisa dipindahtangankan. Instrumen ini sangat mudah diperjualbelikan karena
surat atas tunjuk. Oleh sebab itu, instrumen yang mudah diperjualbelikan dalam pasar
uang adalah sertifikat deposito.
5. Treasury Bills
Treasury Bills atau T-Bills merupakan instrumen pasar uang berupa penerbitan surat
utang oleh pemerintah untuk dibuka kepada masyarakat luas dalam jangka waktu pendek.
Instrumen ini seringkali disebut sebagai surat obligasi pemerintah.
6. Commercial Paper
Commercial Paper merupakan perdagangan inventaris atau biaya pengelolaan modal
kerja dalam waktu pendek. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai pilihan pengusaha untuk
mendapatkan tambahan modal. Oleh karena itu, instrumen pasar uang adalah commercial
paper.
7. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance merupakan instrumen pasar uang sebagai solusi atas permasalahan
gagal bayar dari perdagangan luar negeri seperti ekspor atau impor. Bentuk Banker’s
Acceptance semacam wesel berjangka dilegalkan dengan cap accepted.
8. Instrumen Pasar Uang Syariah
Terakhir instrumen pasar uang adalah surat berharga bersifat syariah. Ada beragam
pilihan pasar uang syariah antara lain Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS,
Repurchase Agreement (Repo) SBSN, Repurchase Agreement (Repo) SBIS, Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN), Instrumen Pasar Uang Antarbank Syariah ( PUAS ),
dan surat berharga lain yang mudah dicairkan.

3. #1 Pendapat Pertama

Ber-mualamah dengan melakukan transaksi jual beli saham hukumnya adalah boleh.

Hal itu dikarenakan pemegang/pemilik saham adalah mitra dalam perusahaan yang memiliki
porsi kepemilikan saham dengan jumlah tertentu.

#2 Pendapat Kedua
Saham-saham yang diperbolehkan adalah saham perusahaan dagang atau perusahaan
manufaktur. Ber-musahamah, ber-syarikah (kerja sama), dan melakukan transaksi saham suatu
perusahaan hukumnya adalah boleh.

Namun, dengan ketentuan perusahaan tersebut benar-benar ada, serta tidak mengandung
ketidakjelasan dan ketidakpastian yang berarti.

MENURUT SAYA :

1.  Trading Saham Dihubungkan dengan Main Saham

Trading saham bisa dihubungkan dengan main saham. Dalam kata lain, main saham juga disebut
judi. Jadi, hukum trading saham dalam Islam adalah haram karena termasuk “judi”.

#2 Trading Saham Mengandung Unsur Spekulasi

Trading saham juga mengandung unsur spekulasi (untung-untungan). Tentunya hal ini tidak
sesuai dengan prinsip Islam.

4. 10 Para Pelaku Pasar Modal dan Tugasnya

Sebagai investor, Anda harus mengetahui siapa saja pelaku pasar modal di Indonesia. Yuk
temukan jawabannya di bawah ini.

1. Pengawas Pasar Modal


Pengawas pasar modal memiliki peran dalam mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan
yang berlangsung dalam pasar uang. Struktur lembaga ini terletak di bawah Kementerian
Keuangan. Sehingga dalam menjalankan tugasnya, pengawas pasar modal akan banyak
melakukan koordinasi bersama Kementerian Keuangan.
Dahulu, pengawas pasar modal di Indonesia bernama Bapepam-LK. Namun saat ini telah
berganti menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai pelaku pasar modal di
Indonesia, OJK berwenang dalam memproduksi, merumuskan, melaksanakan, dan
mengawasi berbagai kebijakan mengenai kegiatan transaksi keuangan di pasar modal dan
lembaga keuangan lainnya.

Tugas umum badan pengawas pasar modal di Indonesia meliputi:

o Penyusunan peraturan dalam pasar modal


o Menerapkan peraturan di bidang pasar modal
o Pihak yang berwenang memberikan izin suatu lembaga atau instrumen serta
perusahaan emiten di pasar modal.
o Menyelesaikan ajuan keberatan oleh Pihak dikenakan sanksi oleh Bursa Efek,
LKP dan LPP
o Membuat kebijakan akuntansi di bidang pasar modal
o Menjamin keamanan berjalannya aktivitas pasar modal.
2. Penyelenggara Pasar Modal
Penyelenggara pasar modal merupakan lembaga yang menyediakan aktivitas pasar modal
dengan membuat dan mengaturnya dalam sebuah regulasi. Di Indonesia, penyelenggara
pasar modal yaitu menteri keuangan. Oleh sebab itu, menteri keuangan memiliki posisi
tertinggi dalam struktur anggota pasar modal di Indonesia.
3. Perusahaan Emiten
Pelaku pasar modal di Indonesia tak kalah penting yaitu perusahaan emiten. Lembaga ini
sebagai pemilik saham dan surat berharga untuk diperjualbelikan dalam bursa efek.
Perusahaan publik yang telah memenuhi syarat dapat bergabung dalam pasar modal
untuk menjual sebagian surat efek atas perusahaan tersebut.
Emiten membuka efek atau surat berharga kepada masyarakat umum dalam rangka
mendapatkan suntikan modal untuk mengembangkan dan meluaskan ekspansi bisnisnya.
Sehingga keuntungan perusahaan mampu meningkat.

4. Investor/Pemilik Modal
Investor atau pemilik modal merupakan para pelaku pasar modal yang utama sebab
mereka aktif beraktivitas di bursa efek. Seorang investor akan menginvestasikan
sejumlah uangnya pada instrumen investasi di pasar modal untuk memperoleh laba atau
profit nantinya. Mereka akan melakukan kegiatan jual beli efek atau surat berharga demi
meraih keuntungan.
5. Penjamin Emisi
Penjamin emisi adalah pihak yang bertugas dalam melakukan kontrak perjanjian bersama
perusahaan emiten dalam rangka melakukan penawaran atau membeli sisa efek tidak
terjual. Dalam hal ini, penjamin emisi berfungsi dalam menjamin keberlangsungan
kegiatan emiten di bursa efek.
6. Pialang
Pialang atau broker merupakan pihak yang bertugas dalam menghubungkan antara
penjual dan pembeli saham di pasar modal. Berbagai macam pialang tersedia, tidak hanya
dari individu saja. Perusahaan juga bisa menjadi pihak pialang. Namun perlu diperhatikan
bahwa seorang pialang harus melalui ujian kelulusan WPPE (Wakil Perantara Pedagang
Efek) dan dibuktikan dengan sertifikasi CFA (Certified Financial Analyst).
7. Manajer Investasi
Tidak hanya berperan dalam reksadana saja, manajer investasi juga termasuk sebagai
pelaku pasar modal. Tugas manajer investasi adalah mengelola dana dari masyarakat
dalam berbagai portofolio efek agar menghasilkan keuntungan. Pihak manajer investasi
harus memiliki kapasitas ilmu dan keterampilan di bidang investasi dan pasar modal.
Karena tanggung jawabnya yang besar dalam membawa uang investor.
8. Penasihat Investasi
Meskipun tidak berkecimpung langsung dalam kegiatan pasar modal, namun penasihat
investasi tergolong sebagai para pelaku pasar modal. Penasihat investasi berperan dalam
memberikan nasihat terkait pembelian dan penjualan efek. Sehingga investor bisa
mengambil keputusan secara bijak.
9. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga penunjang pasar modal yaitu pihak krusial dalam pasar modal demi menjaga
stabilitas dan kelancaran transaksi dalam pasar. Para pelaku pasar modal sebagai lembaga
penunjang terdiri dari bank kustodian, Biro Administrasi Efek, dan Wali Amanat.
Bank kustodian adalah pihak yang bertugas dalam menerima harta dan kolektif titipan.
Sementara Biro Administrasi Efek adalah fasilitator bagi investor dan perusahaan emiten
dalam aktivitasnya di bursa efek. Terakhir, wali amanat bertugas sebagai wakil investor
dalam transaksi pasar modal.

10. Profesi Penunjang Pasar Modal


Para pelaku pasar modal terdiri dari banyak pihak. Masih ada profesi penunjang lainnya
yang mendukung kegiatan pasar modal. Contoh profesi penunjang pasar modal antara
lain akuntan, notaris, konsultan hukum, dan audit.

5. 7 perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal dari Berbagai Segi

Setelah membahas pengertian serta hubungan pasar uang dan pasar modal, kali ini kita akan
membahas perbedaan pasar uang dan pasar modal dari berbagai segi, di antaranya:

1. Dari Segi Instrumen


Bisa dibilang, perbedaan pasar uang dan pasar modal yang paling terlihat adalah dari segi
instrumen atau produk investasinya. Karena obyek pertukarannya berbeda, maka
instrumen investasi pasar modal dan pasar uang juga berbeda jauh. Instrumen pasar uang
umumnya meliputi surat-surat utang, investasi real estate, dan deposito berjangka.
Sedangkan instrumen pasar modal jauh lebih luas, mulai dari saham sampai reksadana.
2. Dari Segi Jangka Waktu
Perbedaan pasar uang dan pasar modal berikutnya adalah dari segi jangka waktu
investasi. Durasi investasi di pasar uang biasanya lebih pendek, maksimal beberapa bulan
sampai 1 tahun (dalam kasus tertentu, bisa sampai 2 tahun. Misalnya Saving Bond Ritel-
nya pemerintah).
Sementara itu, jangka waktu investasi pasar modal biasanya lebih fleksibel, mulai dari
beberapa bulan sampai puluhan tahun, sesuai keinginan investor atau umur perusahaan
emiten.

3. Dari Segi Tujuan Investasi


Faktanya, investor pasar modal biasanya punya motif investasi yang lebih beragam,
mulai dari jadi pemilik saham, mendapat dividen rutin, atau memperoleh profit dari
proses jual beli saham. Pendeknya, tujuan para investor pasar modal biasanya
memperbesar kekayaan dengan terus menerus (generating wealth).
Sebaliknya, para investor pasar uang cenderung mengambil posisi “aman”. Mereka
membeli instrumen pasar uang untuk menjaga kekayaan (maintaining wealth),
dengan return yang sudah disepakati di awal.
4. Dari Segi Mekanisme Pasar
Perbedaan pasar uang dan pasar modal keempat adalah dari segi cara kerja pasarnya.
Faktanya, mekanisme pasar modal jauh lebih kompleks daripada pasar uang. Sebelum
menerima bantuan pendanaan, pihak perusahaan emiten biasanya harus menghubungi
lembaga penjamin efek (underwriter) terlebih dulu. Setelah itu, proses penawaran saham
biasanya harus melalui uji kelayakan sebelum bisa dilepaskan di pasar modal.
Sementara itu, mekanisme pasar uang jauh lebih mudah, karena tidak perlu melalui
banyak tahap. Selama investor sepakat dengan penawaran emiten sertifikat, maka
transaksi langsung bisa dilakukan.

5. Dari Segi Likuiditas


Dari segi likuiditas, investasi pasar uang lebih mudah cair daripada di pasar modal.
Biasanya setelah berinvestasi di pasar modal, seorang investor akan mendapat lembaran
saham atau “lot” sebagai bukti kepemilikannya atas perusahaan tertentu.
Jika sudah membeli lot saham, investor tidak dapat mengajukan refund ke pihak
perusahaan. Satu-satunya cara mendapatkan refund uang untuk lot saham adalah dengan
menjualnya ke investor lain.
Beda halnya dengan likuiditas pasar uang. Saat membeli obligasi atau sertifikat berharga
dari pihak emiten, investor memiliki hak tagih (redemption) pada emiten tempatnya
berinvestasi. Jika sudah melewati batas waktu tertentu, investor pasar uang bisa meminta
kembali dana investasinya pada emiten dengan tambahan bunga tertentu.
6. Dari Segi Otoritas Tertinggi
Perbedaan pasar uang dan pasar modal berikutnya adalah dari segi otoritas tertingginya.
Meski sama-sama dinaungi BEI dan diawasi OJK, pasar modal dan pasar uang memiliki
otoritas pengambil keputusan berbeda. Otoritas tertinggi pasar uang adalah Bank
Indonesia (BI), sedangkan otoritas tertinggi pasar modal adalah Kementerian Keuangan
Republik Indonesia (Kemenkeu RI).
7. Dari Segi Risiko
Perbedaan pasar uang dan pasar modal yang terakhir adalah dari segi risiko. Karena
profitabilitasnya yang lebih pasti, pasar uang memiliki tingkat risiko lebih rendah. Oleh
sebab itu, pasar uang adalah jenis investasi paling sesuai bagi investor dengan profil risk
averse. Sebaliknya, pasar modal punya risiko tinggi, karena profitabilitasnya sangat
mudah berubah-ubah mengikuti gejolak ekonomi pasar.

Anda mungkin juga menyukai