Pengertian pasar dalam arti sempit adalah tempat para penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi pembeli dan penjual langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu tempat yang Disebut dengan pasar. Dalam pengertian yang luas, pasar merupakan tempat melakukan transaksi dan pembeli. Dalam pengertian ini, antara penjual dan pembeli tidak harus bertemu dalam suatu tempat secara langsung (Kasmir, 2004: 193). Hubungan antara keduanya dapat dilakukan dengan menggunakan sarana informasi yang ada seperti internet, telepon seluler ataupun sarana-sarana yang lain. Secara umum, pengertian pasar modal adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli saham untuk melakukan suatu transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal ialah suatu perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), dengan cara menjual efek-efek. Pembeli atau investor adalah pihak yang ingin membeli modal pada perusahaan yang menurutnya akan mendatangkan keuntungan. Pasar modal juga dikenal dengan nama bursa efek (Kasmir, 2004: 193). Menurut Undang-Undag Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang. Sedangkan, pasar uang merupakan pasar surat berharga Jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan(Sudarsono, 2007: 184). Instrumen keuangan yang diperjualbelikan pada pasar modal adalah saham, Obligasi, waran, right, obligasi konvertabel, dan berbagai produk turunan seperti opsi dan lain-lain. Sedangkan, yang diperjualbelikan di antaranya adalah Surat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper Notes, Call Monery, Repurchase Agreement, Banker’s Acceptence, Tersaur Bill dan lain-lain. Prinsip instrumen pasar modal syariah berbeda dengan pasar modal konvensional. Saham yang diperdagangkan pada pasar modal syariah harus datang dari emiten yang memenuhi kriteria-kriteria syariah obligasi yang diterbitkan pun harus menggunakan prinsip syariah, seperti mudarabah, musyarakah, ijarah, istisna’, salam, dan murabahah. Selain saham dan obligasi syariah, yang diperjual belikan pada pasar modal syariah adalah reksa dana syariah yang merupakan sarana investasi campuran yang menggabungkan saham dan obligasi syariah dalam satu produk yang dikelola oleh manajer investasi. 2. Lembaga Penunjang Pasar Modal 1) Bank Kustodian Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening Efek yang menjadi nasabahnya. Selain Perusahaan efek, yang dapat menjalankan kegiatan Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapatkan persetujuan dari OJK. Hingga Desember 2015, Kustodian yang telah mendapatkan persetujuan dari OJK sebanyak 22 Kustodian. 2) Biro Administrasi Efek (BAE) BAE adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Biro Administrasi Efek. BAE adalah Pihak yang, berdasarkan kontrak dengan Emiten, melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek. Setiap BAE wajib mengadministrasikan, menyimpan dan memelihara catatan, pembukuan, data dan keterangan tertulis yang berhubungan dengan Emiten yang efeknya diadministrasikan oleh BAE. 3) Wali Amanat Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat dilakukan oleh Bank Umum dan pihak lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Wali Amanat, Bank Umum atau pihak lain wajib terlebih dahulu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Wali Amanat merupakan Pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang. Oleh karena Efek bersifat utang merupakan surat pengakuan utang yang bersifat sepihak dari pihak penerbit (Emiten) dan para kreditur (investor) jumlahnya relatif banyak, maka perlu dibentuk suatu lembaga yang mewakili kepentingan seluruh kreditur. 3. Pelaku Pasar Modal 1) Pengawas Namanya pengawas, tentu bertugas untuk mengawasi seluruh aktivitas yang ada di pasar modal. Pengawas berada langsung di bawah kendali Menteri Keuangan, jadi akan banyak melakukan koordinasi dengan Menteri Keuangan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pengawas pasar modal adalah OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 2) Penyelenggara Penyelenggara pasar modal sendiri adalah menteri keuangan yang menduduki jabatan tertinggi di pasar modal. Tugas utamanya adalah menyediakan fasilitas penunjang perdagangan, lalu mengaturnya dalam sebuah regulasi. Tujuannya agar transaksi di pasar modal berjalan secara adil, transparan, dan tidak merugikan pihak mana pun. 3) Emiten atau Perusahaan Pelaku pasar modal yang juga memiliki peran penting adalah emiten atau perusahaan. Emiten yang namanya sudah terdaftar di OJK wajib menerbitkan efek untuk mendapatkan suntikan modal dari masyarakat. Suntikan modal tersebut digunakan untuk memaksimalkan kinerja emiten, melakukan ekspansi usaha, mengembangkan produk, hingga membayar utang. Suntikan modal diharapkan mampu membuat kinerja emiten menjadi lebih baik, sehingga keuntungan yang diperoleh pun meningkat. 4) Investor Investor adalah penyuntik modal kepada emiten dengan cara membeli efek atau saham yang diterbitkan emiten. Besar kecilnya suntikan modal tergantung dari kemampuan finansial investor. Pengelolaan modal inilah yang menjadi dasar investor untuk mendapatkan profit atau keuntungan. Investor dapat menambah kepemilikan efek dengan menambah modal. Transaksi efek dilakukan di perusahaan efek atau sekuritas. Sebelum mulai bertransaksi, pastikan sudah memiliki rekening efek dulu di salah satu sekuritas resmi di Indonesia. 5) Pialang Pialang disebut juga broker, adalah perantara dalam aktivitas jual beli efek. Pialang ini sendiri biasanya berbentuk perusahaan, baik swasta maupun pemerintah. Seorang pialang wajib memiliki sertifikat CFA dan wajib lulus dalam ujian WPPE. 6) Penjamin Emisi Bertugas untuk mempertanggungjawabkan efek yang diterbitkan oleh emiten sampai kepada pembeli melalui transaksi di pasar modal. Singkatnya, penjamin emisi bertugas untuk menjual efek. 7) Penasihat Investasi Penasihat investasi bisa dikatakan sosok di balik layar karena tidak ikut terjun langsung dalam aktivitas perdagangan di pasar modal. Hal ini tidak terlepas dari tugasnya sebagai penasihat dari transaksi jual beli efek. Penasihat akan memberikan saran terkait aktivitas efek kepada emiten. Saran ini dapat dijadikan sebagai acuan sebelum emiten membuat suatu keputusan. 8) Manajer investasi Manajer investasi yang biasa dikenal di dalam instrumen reksa dana juga memiliki andil penting di pasar modal. Tugasnya tidak jauh berbeda, yaitu untuk mengelola dana yang terhimpun dari masyarakat agar mampu memberikan keuntungan. Seorang manajer investasi wajib memiliki ilmu pasar modal yang luas karena tugas dan tanggung jawabnya besar. 9) Lembaga Penunjang Agar transaksi di pasar modal lancar, stabil, dan aman, maka hadirlah lembaga penunjang. Pelakunya seperti kustodian, wali amanat, penanggung, biro administrasi efek, Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan (LPP), serta Lembaga Kliring dan Pinjaman (LKP). 10) Profesi Penunjang Pelaku pasar modal yang terakhir adalah pihak penunjang dari berbagai profesi yang turut berperan dalam kelancaran dan keamanan aktivitas perdagangan efek. Ada akuntan untuk memeriksa keuangan efek, notaris untuk membuat perjanjian, audit untuk menerbitkan laporan keuangan, dan konsultan hukum yang menandatangani pendapat tentang efek yang diterbitkan oleh emiten.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya