Anda di halaman 1dari 5

PENGENALAN PASAR MODAL

Oleh:

Muh Ilham Ramadhan (200201009)

1. Konsep dan Definisi Pasar Modal


Pengertian pasar dalam arti sempit adalah tempat para penjual dan
pembeli bertemu untuk melakukan transaksi pembeli dan penjual langsung
bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu tempat yang Disebut dengan
pasar. Dalam pengertian yang luas, pasar merupakan tempat melakukan
transaksi dan pembeli. Dalam pengertian ini, antara penjual dan pembeli tidak
harus bertemu dalam suatu tempat secara langsung (Kasmir, 2004: 193).
Hubungan antara keduanya dapat dilakukan dengan menggunakan sarana
informasi yang ada seperti internet, telepon seluler ataupun sarana-sarana yang
lain.
Secara umum, pengertian pasar modal adalah suatu tempat bertemunya
para penjual dan pembeli saham untuk melakukan suatu transaksi dalam
rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal ialah suatu perusahaan
yang membutuhkan modal (emiten), dengan cara menjual efek-efek. Pembeli
atau investor adalah pihak yang ingin membeli modal pada perusahaan yang
menurutnya akan mendatangkan keuntungan. Pasar modal juga dikenal
dengan nama bursa efek (Kasmir, 2004: 193).
Menurut Undang-Undag Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasar modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun
modal sendiri. Pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka
panjang. Sedangkan, pasar uang merupakan pasar surat berharga Jangka
pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar
keuangan(Sudarsono, 2007: 184). Instrumen keuangan yang diperjualbelikan
pada pasar modal adalah saham, Obligasi, waran, right, obligasi konvertabel,
dan berbagai produk turunan seperti opsi dan lain-lain. Sedangkan, yang
diperjualbelikan di antaranya adalah Surat Bank Indonesia (SBI), Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper Notes, Call Monery,
Repurchase Agreement, Banker’s Acceptence, Tersaur Bill dan lain-lain.
Prinsip instrumen pasar modal syariah berbeda dengan pasar modal
konvensional. Saham yang diperdagangkan pada pasar modal syariah harus
datang dari emiten yang memenuhi kriteria-kriteria syariah obligasi yang
diterbitkan pun harus menggunakan prinsip syariah, seperti mudarabah,
musyarakah, ijarah, istisna’, salam, dan murabahah. Selain saham dan obligasi
syariah, yang diperjual belikan pada pasar modal syariah adalah reksa dana
syariah yang merupakan sarana investasi campuran yang menggabungkan
saham dan obligasi syariah dalam satu produk yang dikelola oleh manajer
investasi.
2. Lembaga Penunjang Pasar Modal
1) Bank Kustodian
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta
lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima
dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan
mewakili pemegang rekening Efek yang menjadi nasabahnya. Selain
Perusahaan efek, yang dapat menjalankan kegiatan Kustodian adalah Bank
Umum yang telah mendapatkan persetujuan dari OJK. Hingga Desember
2015, Kustodian yang telah mendapatkan persetujuan dari OJK sebanyak
22 Kustodian.
2) Biro Administrasi Efek (BAE)
BAE adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK untuk
melakukan kegiatan usaha sebagai Biro Administrasi Efek. BAE adalah
Pihak yang, berdasarkan kontrak dengan Emiten, melaksanakan pencatatan
pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek. Setiap
BAE wajib mengadministrasikan, menyimpan dan memelihara catatan,
pembukuan, data dan keterangan tertulis yang berhubungan dengan
Emiten yang efeknya diadministrasikan oleh BAE.
3) Wali Amanat
Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat dilakukan oleh Bank Umum
dan pihak lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Untuk dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Wali Amanat, Bank Umum
atau pihak lain wajib terlebih dahulu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Wali Amanat merupakan Pihak yang dipercaya untuk mewakili
kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang. Oleh karena Efek bersifat
utang merupakan surat pengakuan utang yang bersifat sepihak dari pihak
penerbit (Emiten) dan para kreditur (investor) jumlahnya relatif banyak,
maka perlu dibentuk suatu lembaga yang mewakili kepentingan seluruh
kreditur.
3. Pelaku Pasar Modal
1) Pengawas
Namanya pengawas, tentu bertugas untuk mengawasi seluruh aktivitas
yang ada di pasar modal. Pengawas berada langsung di bawah kendali
Menteri Keuangan, jadi akan banyak melakukan koordinasi dengan
Menteri Keuangan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Pengawas pasar modal adalah OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
2) Penyelenggara
Penyelenggara pasar modal sendiri adalah menteri keuangan yang
menduduki jabatan tertinggi di pasar modal. Tugas utamanya adalah
menyediakan fasilitas penunjang perdagangan, lalu mengaturnya
dalam sebuah regulasi. Tujuannya agar transaksi di pasar modal
berjalan secara adil, transparan, dan tidak merugikan pihak mana pun.
3) Emiten atau Perusahaan
Pelaku pasar modal yang juga memiliki peran penting adalah emiten
atau perusahaan. Emiten yang namanya sudah terdaftar di OJK wajib
menerbitkan efek untuk mendapatkan suntikan modal dari masyarakat.
Suntikan modal tersebut digunakan untuk memaksimalkan kinerja
emiten, melakukan ekspansi usaha, mengembangkan produk, hingga
membayar utang. Suntikan modal diharapkan mampu membuat kinerja
emiten menjadi lebih baik, sehingga keuntungan yang diperoleh pun
meningkat.
4) Investor
Investor adalah penyuntik modal kepada emiten dengan cara membeli
efek atau saham yang diterbitkan emiten. Besar kecilnya suntikan
modal tergantung dari kemampuan finansial investor. Pengelolaan
modal inilah yang menjadi dasar investor untuk mendapatkan profit
atau keuntungan. Investor dapat menambah kepemilikan efek dengan
menambah modal. Transaksi efek dilakukan di perusahaan efek atau
sekuritas. Sebelum mulai bertransaksi, pastikan sudah memiliki
rekening efek dulu di salah satu sekuritas resmi di Indonesia.
5) Pialang
Pialang disebut juga broker, adalah perantara dalam aktivitas jual beli
efek. Pialang ini sendiri biasanya berbentuk perusahaan, baik swasta
maupun pemerintah. Seorang pialang wajib memiliki sertifikat CFA
dan wajib lulus dalam ujian WPPE.
6) Penjamin Emisi
Bertugas untuk mempertanggungjawabkan efek yang diterbitkan oleh
emiten sampai kepada pembeli melalui transaksi di pasar modal.
Singkatnya, penjamin emisi bertugas untuk menjual efek.
7) Penasihat Investasi
Penasihat investasi bisa dikatakan sosok di balik layar karena tidak
ikut terjun langsung dalam aktivitas perdagangan di pasar modal. Hal
ini tidak terlepas dari tugasnya sebagai penasihat dari transaksi jual
beli efek. Penasihat akan memberikan saran terkait aktivitas efek
kepada emiten. Saran ini dapat dijadikan sebagai acuan sebelum
emiten membuat suatu keputusan.
8) Manajer investasi
Manajer investasi yang biasa dikenal di dalam instrumen reksa dana
juga memiliki andil penting di pasar modal. Tugasnya tidak jauh
berbeda, yaitu untuk mengelola dana yang terhimpun dari masyarakat
agar mampu memberikan keuntungan. Seorang manajer investasi
wajib memiliki ilmu pasar modal yang luas karena tugas dan tanggung
jawabnya besar.
9) Lembaga Penunjang
Agar transaksi di pasar modal lancar, stabil, dan aman, maka hadirlah
lembaga penunjang. Pelakunya seperti kustodian, wali amanat,
penanggung, biro administrasi efek, Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan (LPP), serta Lembaga Kliring dan Pinjaman (LKP).
10) Profesi Penunjang
Pelaku pasar modal yang terakhir adalah pihak penunjang dari
berbagai profesi yang turut berperan dalam kelancaran dan keamanan
aktivitas perdagangan efek. Ada akuntan untuk memeriksa keuangan
efek, notaris untuk membuat perjanjian, audit untuk menerbitkan
laporan keuangan, dan konsultan hukum yang menandatangani
pendapat tentang efek yang diterbitkan oleh emiten.

Anda mungkin juga menyukai