Anda di halaman 1dari 23

PASAR MODAL

Pasar
Modal

Lembaga
Pengertian Peran Instrumen Mekanisme Investasi
Penunjang
Pengertian Pasar Modal

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat


(13), yang dimaksud pasar modal adalah

Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan


perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.
Pasar modal apabila dilihat dari tata cara perdagangan efek, dapat
digolongkan menjadi tiga (3) golongan, yaitu sebagai berikut.
 

1. Pasar Perdana (primary market)


Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan untuk pertama
kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, efek untuk pertama kalinya
ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi Efek melalui Perantara
Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai agen penjual efek.
Harga efek ditentukan oleh emiten (perusahaan yang menerbitkan efek) dan
Penjamin Emisi Efek.

2. Pasar Sekunder (secondary market)


Pasar sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah
dicatatkan di Bursa Efek diperdagangkan. Pasar sekunder
merupakan penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana
berakhir. Harga efek di pasar sekunder ditentukan berdasarkan
kurs efek tersebut, naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh
permintaan dan penawaran efek tersebut.
3. Bursa Paralel
Bursa paralel merupakan alternatif bagi perusahaan yang go public untuk
memperjualbelikan efeknya, karena tidak semua efek yang diterbitkan oleh
perusahaan yang go public dapat menjual sahamnya di bursa efek. Hal ini
disebabkan persyaratan untuk listing di bursa efek tersebut cukup berat dan
sangat ketat. Sejak tahun 1988 bursa paralel yang disebut Bursa Paralel
Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan
Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan
dealer. Pada tahun 1995 Bursa Paralel Indonesia (BPI) merger dengan Bursa
Efek Surabaya (BES).
 
Peran Pasar Modal
Sebagai Memberikan
sarana bagi alternatif
Mendorong
masyarakat investasi
Sebagai peningkatan
untuk Sebagai kepada
sarana bagi investasi
berinvestasi sarana untuk Mendorong masyarakat
perusahaan sehingga
pada mengalokasik pengelolaan dengan
untuk dapat
instrumen an sumber perusahaan potensi
mendapatkan meningkatka
keuangan daya ekonomi secara keuntungan
dana dari n
seperti secara profesional. dan risiko
masyarakat kemakmuran
saham, optimal. kerugian
(investor). rakyat suatu
obligasi, dana yang dapat
negara.
reksa dan diperhitungka
lain-lain. n
Lembaga Penunjang Pasar Modal

Biro
Kustodian, Administr
asi Efek

Wali
Amanat
1. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan
efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa
lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak
lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Pihak yang
dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian
adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
Perusahaan Efek dan Bank Umum.

2. Biro Administrasi Efek adalah pihak yang


berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan
pencatatan kepemilikan efek dan pembagian hak
yang berkaitan dengan efek. Pihak yang dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Biro
Administrasi Efek adalah perseroan yang telah
mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa
Keuangan.
3. Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan
pemegang efek yang bersifat utang. Kegiatan usaha sebagai
Wali Amanat dapat dilakukan oleh bank umum dan pihak lain
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Wali Amanat
mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang baik di
dalam ataupun di luar pengadilan.

Selain lembaga-lembaga penunjang pasar modal yang telah disebutkan


di atas, terdapat Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut serta pula
dalam kegiatan di dalam pasar modal. Menurut Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1995 pasal 64 disebutkan bahwa Profesi Penunjang Pasar Modal
terdiri dari: akuntan, konsuktan hukum, penilai (appraiser), dan notaris.
Tugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

OJK melaksanakan tugas


pengaturan dan pengawasan OJK dibentuk dengan tujuan
terhadap • terselenggara secara teratur, adil,
• kegiatan jasa keuangan di sektor transparan, dan akuntabel,
perbankan, • mampu mewujudkan sistem keuangan
• kegiatan jasa keuangan di sektor pasar yang tumbuh secara berkelanjutan dan
modal, stabil,
• kegiatan jasa keuangan di sektor • mampu melindungi kepentingan
perasuransian, dana pensiun, lembaga konsumen dan masyarakat.
pembiayaan, dan lembaga jasa
keuangan lainnya.
Instrumen Pasar Modal

Surat
Berharg
Saham
a
Lainnya

Obligasi
1. Saham (Stocks)
Saham merupakan salah satu instrumen atau produk pasar
modal. Saham ada 2 macam, yaitu saham biasa (common stock)
dan saham istimewa (preferred stock). Secara umum, investor
yang memiliki saham berpotensi mendapatkan 2 keuntungan
yaitu deviden dan capital gain. Deviden adalah bagian
keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang
saham. Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang
diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham.
2. Obligasi (Bonds)
Obligasi merupakan surat bukti utang suatu perusahaan yang akan
dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan
yang diperoleh dari obligasi berupa bunga yang akan dibayarkan oleh
perusahaan penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
 
3. Surat Berharga Lainnya
Selain saham dan obligasi yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa
jenis efek yang dapat juga digunakan sebagai media utang seperti option,
warrant dan right.
Mekanisme Transaksi di Pasar Modal
Amati bagan mekanisme transksi pasar modal berikut.
Sebelum efek dijual di bursa efek, efek tersebut
harus dijual di pasar perdana terlebih dahulu oleh
perusahaan penerbit efek (emiten) dengan harga
yang sudah ditentukan dan tidak ada tawar
menawar. Di pasar perdana, penjualan efek
dilakukan oleh perusahaan penerbit efek kepada
investor dengan bantuan Penjamin Emisi Efek dan
Perantara Pedagang Efek.
Prosedur pembelian efek di pasar perdana adalah sebagai
berikut.

Pembeli menghubungi Perantara Pedagang Efek yang ditunjuk


oleh Penjamin Emisi Efek (underwriter) untuk mengisi formulir
pemesanan, setelah formulir pemesanan diisi oleh pembeli
(investor), kemudian dikembalikan kepada Perantara Pedagang
Efek

Jika banyaknya efek yang dipesan lebih banyak dibandingkan


dengan banyaknya efek yang ditawarkan, maka ada masa
penjatahan dan masa pengembalian dana.

Penyerahan efek dilakukan setelah ada kesesuaian antara


banyaknya efek yang dipesan investor dengan banyaknya efek
yang dapat dipenuhi oleh emiten.
Prosedur pembelian efek di pasar sekunder atau
Bursa Efek adalah sebagai berikut.

Mekanisme perdagangan efek di Bursa Efek hanya dapat


dilakukan oleh Anggota Bursa Efek. Anggota Bursa Efek
adalah Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin
usaha dari OJK dan mempunyai hak untuk mempergunakan
sistem dan atau sarana Bursa Efek sesuai dengan peraturan
Bursa Efek.
Sistem perdagangan efek di bursa efek dilakukan
melalui dua sistem yaitu sistem Kol dan Sistem
Terus menerus.

Sistem Kol merupakan sistem perdagangan yang


dipimpin oleh petugas bursa yang disebut pimpinan
kol. Perdagangan efek ini pertama didaftarkan
(listing) di bursa efek dengan sistem lelang, proses
tawar menawar dilakukan melalui pimpinan lelang.

Sistem Terus-menerus adalah sistem perdagangan


efek yang dilakukan oleh anggota bursa secara
langsung tanpa melalui pimpinan kol. Sistem
perdagangan ini dilakukan setiap hari bursa. Bagi
investor bukan anggota bursa yang ingin
membeli/menjual efek ia harus menghubungi salah
satu anggota bursa efek untuk melakukan
pembelian/penjualan efek yang diinginkan/dimiliki
investor tersebut.
Investasi di Pasar Modal

Apabila seorang investor melakukan investasi di pasar modal,


biasanya ia menghadapi sejumlah risiko seperti risiko finansial,
risiko pasar dan risiko psikologis. Risiko finansial adalah risiko
yang timbul akibat ketidakmampuan perusahaan penerbit efek
(emiten) memenuhi kewajibannya. Risiko pasar adalah risiko
yang timbul akibat menurunnya harga efek yang cukup besar
sebagai akibat dari kondisi perekonomian, seperti inflasi,
kebijakan pemerintah, kebijakan perusahaan (emiten) dan lain-
lain. Sedangkan risiko psikologis adalah risiko yang timbul
akibat kesalahan dari investor sendiri dalam mengambil
keputusan karena terpengaruh oleh fluktuasi harga efek. Harga
efek dipengaruhi oleh bekerjanya mekanisme pasar
(permintaan dan penawaran).
Untuk menilai kelayakan suatu investasi dalam bentuk efek,
perlu dilakukan kajian atau analisis tentang efek tersebut. Ada
sejumlah teknik analisis dalam melakukan penilaian investasi
tersebut yaitu berikut ini.
 
1.Analisis Fundamental
Analisis Fundamental dapat digunakan untuk
memperkirakan nilai saham di waktu yang akan datang
apakah akan naik atau turun. Perkiraan naik atau turunnya
harga saham sangat penting karena menjadi penentu untuk
membeli atau menjual saham.
2.Analisis Teknikal
Analisis teknikal didasarkan pada keyakinan bahwa nilai
saham akan selalu berubah-ubah (fluktuatif) dalam waktu
yang relatif singkat. Dengan analisa teknikal dapat
diperkirakan harga saham di waktu yang akan datang
dengan melihat fluktuasi nilai saham di waktu lalu. Metode
yang digunakan dalam analisa ini di antaranya adalah Dow
Theory, Filter System, Price Volume System dan Chart
Pattern.
 
3.Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi didasarkan pada keyakinan bahwa nilai
saham di waktu yang akan datang dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian makro suatu negara. Salah satu indikator
untuk melihat keadaan ekonomi satu negara adalah nilai
Gross Domestic Product (GDP) dari negara tersebut.
4.Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan banyak digunakan oleh para
calon investor untuk menilai suatu efek yang diterbitkan
oleh perusahaan. Analisis ini didasarkan pada laporan
keuangan perusahaan tersebut.
Rasio keuangan dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu:
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio
rentabilitas, dan rasio pasar.
Dapat Juga Diakses :
PlayStore : econosmart
Web : www.e-conosmart.com

Anda mungkin juga menyukai