Anda di halaman 1dari 19

PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA/PROFESI PENUNJANG DI PASAR MODAL

I. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)


Pasar modal di Indonesia diatur oleh suatu
lembaga pemerintah disebut Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) atas nama
Departemen Keuangan / Kementerian
Keuangan. BAPEPAM memiliki tugas dan
tanggungjawab:
1. Pengawas pelaksanaan Bursa Efek di Indonesia.

2. melakukan pembinaan terhadap pelaku bursa


serta melakukan pengaturan agar bursa efek
dapat berjalan dengan baik.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bapepam didukung oleh lembaga,
Yaitu:
1. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah
lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penyelesaian Transaksi Bursa. Saat ini perusahaan yang melayani
kliring dan Penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa adalah PT.
Kliring Penjamin Efek Indonesia.
2. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah
lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan kustodian
sentral (tempat penyimpanan) bagi Bank Kustodian, Perusahaan
Efek, dan Pihak Lain. Kustodian adalah pihak yang memberikan
jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek
serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak
lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya. Perusahaan yang
menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral saat ini adalah PT.
Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Konsep Pasar modal
• Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.
• Pasar modal /bursa efek (capital market) merupakan
tempat bertemunya permintaan dan penawaran oleh
pembeli dan penjual dalam rangka bertransaksi
instrument keuangan jangka panjang yang berkaitan
dengan efek yaitu saham (ekuitas), obligasi, dan produk
derivative lain seperti bukti right, warrant, reksa dana,
dan kontrak berjangka indeks saham.
1. Fungsi Pasar Modal
Fungsi utama pasar modal adalah
mempertemukan permintaan dan penawaran
efek/surat berharga. Secara umum , fungsi
pasar modal antara lain:
a. Sebagai sarana penambah modal bagi dunia
usaha;
b. Sarana peningkatan kapasasitas produksi;
c. Sarana peningkatan pendapatan negara;
d. Mendorong pertumbuhan ekonomi; serta
e. Sebagai indikator perekonomian negara.
2. Peran Pasar Modal
Peran bursa efek bagi pemerintah antara lain:
a. Meningkatkan sumber penerimaan negara melalui pajak;
b. Mendorong laju pembangunan, serta
c. Menjadi indikator utama perkembangan perekonomian suatu negara.
Peran bursa efek bagi investor antara lain:
d. Mengembangkan nilai investasi sesuai pertumbuhan ekonomi;
e. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiiki/memegang saham,
serta
f. Menyediakan alternatif investasi berupa instrument yang dapat
mengurangi resiko
Peran bursa efek bagi emiten antara lain:
g. Memperoleh dana yang berjumlah besar;
h. Meningkatkan citra perusahaan melalui tingginya solvabilitas
perusahaan, serta
i. Mengurangi ketergantungan emiten terhadap bank.
Perusahaan Efek (Securities Company)
1. Perusahaan efek adalah yang melakukan kegiatan usaha sebagai
Penjamin Emisi Efek (Underwriter). Perusahaan Efek berfungsi
sebagai perantara dalam aliran dana dan informasi antara pemodal
(investor) dengan pemodal dan antara pemodal dengan
perusahaan go public yang tercatat di bursa (emiten).
2. Perantara Pedagang Efek(PPE/Broker, Pialang) adalah
perusahaan/perorangan yang melakukan kegiatan usaha jual/beli
efek untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan pihak lain.
3. Manajer Investasi adalah perusahaan/perorangan yang telah
memperoleh ijin dari Bapepam untuk mengelola portofolio efek
untuk para investor/nasabah baik secara perorangan atau kolektif.
Dana dari nasabah tersebut diinvestasikan ke dalam berbagai jenis
efek. Salah satu bentuk portofolio efek dari dana investor yang
diinvestasikan Manajer Investasi adalah Reksa Dana.
II. Lembaga Penunjang Pasar Modal

1. Biro Administrasi Efek adalah lembaga/perusahaan yang berdasarkan


kontrak (perjanjian) dengan emiten melaksanakan pencatatan.
2. Kustodian Kustodian adalah lembaga/perusahaan yang memberikan jasa
penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. Wali Amanat (Trustee) adalah lembaga/perusahaan yang mewakili
kepentingan pemegang efek yang bersifat utang.
4. Penasehat Investasi (Investment Advisor) adalah perusahaan yang
memberikan nasehat kepada pihak lain mengenai penjualan atau
pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.
5. Pemeringkat Efek adalah perusahaan yang melakukan pemeringkatan
(membuat ranking atas efek yang bersifat utang, misalnya obligasi).
6. Penanggung (Guarantor) memberikan jasa berupa jaminan kepada pihak
lain yang membutuhkan kepercayaan dan yang memberikan kepercayaan.
III. Profesi Penunjang Pasar Modal

1. Akuntan Publik, termasuk akuntan negara di BPKP


melakukan kegiatan memberi pendapat atas kewajaran
laporan keuangan perusahaan yang akan go public.
2. Penilai (Appraisal) adalah lembaga/perusahaan yang
kegiatannya melakukan penilaian atas kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan yang akan go public.
3. Konsultan Hukum di pasar modal melakukan kegiatan
memberi pendapat berdasarkan aspek hukum
mengenai segala kewajiban yang mengikat perusahaan
yang akan go public.
4. Notaris
IV. Pelaku di Pasar Modal
1. Emiten adalah perusahaan yang menawarkan efeknya kepada
masyarakat melalui Penawaran Umum (Pasar Perdana).
2. Investor (Pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli
pemilikan suatu perusahaan go public.
3. Perantara Pedagang Efek (Broker)
4. Pedagang Efek (Dealer) di lantai bursa melakukan perdagangan efek.
5. Perusahaan Pengelola Dana (Investment Company) perusahaan yang
beroperasi di pasar modal dengan mengelola modal yang berasal dari
investor.
6. Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat yang berminat melakukan investasi di pasar modal.
Dana masyarakat yang telah terkumpul diinvestasikan dalam bentuk
Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Portofolio Efek dapat terdiri dari
berbagai macam, seperti saham, obligasi, deposito dan valuta asing.
Portofolio Efek ini diwujudkan dalam bentuk sertipikat.
V. Instrumen/Produk Pasar Modal
a. Saham, merupakan surat berharga yang bersifat
kepemilikan dalam arti pemilik saham
merupakan pemilik perusahaan. Keuntungan
yang diperoleh dari saham disebut dividen yang
pembagiannya ditentukan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
b. Obligasi, merupakan instrument utang suatu
perusahaan yang hendak memperoleh modal.
Obligasi akan dibayar pada waktu jatuh tempo
sebesar nilai nominalnya. Keuntungan membeli
obligasi dinyatakan dalam bentuk bunga (kupon).
c. Reksa Dana, merupakan sertipikat yang menyatakan
bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada
perusahaan reksadana, untuk digunakan sebagai
modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di
pasar uang.
d. Surat berharga lainnya
Selain saham, obligasi, dan reksadana ada beberapa
instrument utang di bursa efek, antara lain:
1) Option, merupakan surat pernyataan yang
dikeluarkan seseorang atau lembaga yang
memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli saham (call option) dan menjual saham (put
option) pada harga yang telah ditentukan sebelumnya.
2) Warrant, merupakan surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang
memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli saham perusahaan pada waktu dan
harga yang telah ditentukan.
3) Right, merupakan surat berharga yang
diterbitkan oleh perusahaan yang
memberikan hak kepada pemegangnya
(pemilik saham biasa) untuk membeli
tambahan saham pada penerbitan saham
baru.
VI. Mekanisme Transaksi di Pasar Pasar Modal
a. Mekanisme perdagangan efek sebagai berikut.
1) Menjadi nasabah atau membuka rekening di perusahaan efek (broker).
2) Menghubungkan perusahaan efek atau order dari nasabah ke
perusahaan efek’
3) Meneruskan order kepada petugas broker di lantai bursa (floor trader).
4) Memasukan order ke Jakarta Automatic Trading System (JATS(.
5) Melaksankan jual beli (matched) efek.
6) Menyelesaikan transaksi (settlement) sekurangnya tiga hari setelah
transaksi.
b. Mekanisme penawaran umum saham sebagai berikut:
7) Tahap persiapan
8) Tahap pengajuan pernyataan dan pendaftaran.
9) Tahap penawaean saham.
10)Tahap pencatatan saham di bursa efek.
VII. ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL
• Risiko dan ketidakpastian merupakan kepastian yang selalu
menyertai seorang investor dalam melakukan kegiatan investasi di
pasar modal. Jika seseorang melakukan investasi di pasar modal,
biasanya ia menghadapi beberapa risiko seperti risiko finansial,
risiko pasar, dan resiko psikologis.
1. Risiko finansial adalah yang timbul sebagai akibat dari
ketidakmampuan perusahaan yang mengeluarkan efek memenuhi
kewajibannya.
2. Risiko pasar adalah risiko yang timbul dari menurunnya harga yang
signifikan (cukup besar) sebagai akibat dari kondisi perekonomian,
seperti inflasi, kebijakan pemerintah, kebijakan perusahaan
(emiten) dan lain-lain.
3. Risiko psikologis adalah risiko yang ditimbulkan akibat dari
kesalahan investor dalam memutuskan investasi karena
terpengaruh dari gejolak turun naiknya harga efek.
• Determinasi investasi merupakan unsur-unsur yang mendasari investor
memutuskan memilih suatu jenis investasi. Unsur-unsur tersebut adalah:
1. Kondisi investor
2. Motif investasi
3. Media investasi
4. Analisis modal
5. Strategi Investasi

• Penaksiran Nilai Saham adalah untuk mengetahui besar atau kecilnya


keuntungan yang diperoleh investor, keuntungan yang diperoleh adalah nilai
saham. Untuk menentukan nilai saham dapat digunakan dua analisis, yaitu:
1. Fundamental analysis adalah pendekatan dividen, price-earning ratio, dan
asset value
2. Technical analysis adalah menentukan nilai saham menggunakan keyakinan
dasar yang muncul dari kenyataan bahwa nilai saham yang selalu berubah-
ubah dalam jangka waktu yang relati pendek. Padahal kinerja perusahaan
sendiri tidak mungkin dinilai untuk jangka waktu yang relatif pendek.
Fundamental analysis
• Pendekatan dividen yield mengukur harga saham (P) dengan membagi nilai harapan
dividen per saham (EDP) dengan persentase penghasilan yang diinginkan diterima (y).
Atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
P = EDP
y
Misalnya nilai harapan dividen per lembar (EDP) Rp 500,00 dan penghasilan yang
diinginkan (y) 10%, maka harga saham per lembar (P) adalah:
P = EDP = Rp 500 = Rp 5.000,00
y 10%
• Pendekatan price-earning ratio mengukur nilai saham (V) dengan membagi harga saham
(P) pada saat tertentu dengan penerimaan per lembar saham (Eps). Atau secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut:
V= P
Eps
Misalnya penerimaan per lembar saham (Eps) adalah Rp 500,00 dan harga saham per
lembar (P) adalah Rp 15.000,00 maka price earning ratio (PER) saham tersebut adalah:
V = P = Rp. 15.000,00 = 30 kali
Eps Rp. 500,00
• Pendekatan nilai asset value mengukur nilai buku suatu saham (BPs) dengan
membagi nilai aset bersih perusahaan (NAV) dengan jumlah saham yang
dikeluarkan perusahaan tersebut (S). Atau secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:
BPs = NAV
S
• Misalnya nilai aset bersih perusahaan (NAV) adalah Rp 250 milyar dan
perusahaan tersebut mengeluarkan saham sebanyak 25 juta lembar (S). Nilai
buku setiap lembar saham (BPs) adalah:
BPs = NAV = Rp 250 milyar = Rp 10.000,00
S 25 juta
Semua pendekatan yang digunakan untuk menentukan nilai saham dengan
fundamental analysis bertujuan untuk mengetahui apakah pada suatu saat
nilai suatu saham terlalu tinggi (overload) atau terlalu rendah (undervalued),
sehingga investor dapat menentukan keputusan untuk membeli atau menjual
saham. Jika suatu saham mengalami undervalued, maka investor cenderung
membeli saham tersebut. Sebaliknya, jika suatu saham mengalami
overvalued, maka investor cenderung menjual saham tersebut.
Terimakasih
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai