Anda di halaman 1dari 11

RENDY HARLENSYAH P 2014031077

AZMY SALAMUDDIN 2014031147


RENI SALIM 2014031174
OPTIMISTIS LASE 2014031161
FAISAL ARIEF 2014031198
FRANSISO AGUNG H 2014031200
HILMAN BONAVENA 2014031225
A. PENGERTIAN PASAR MODAL
Secara umum, Pasar Modal adalah pasar yang memperjualbelikan berbagai instrumen
keuangan seperti saham, obligasi dan berbagai produk turunan. Berdasarkan Undang Undang
nomor 8 Tahun 1995, Pasar Modal dijelaskan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum, perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Efek yang dimaksud
disini adalah saham, obligasi serta surat buki lainnya yang lazim diperjualkan dalam bursa
efek.

B. FUNGSI PASAR MODAL

1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-
saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau
oleh pemerintah.

2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden
(bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu,
penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas
perusahaan akan meningkat.

4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang
berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh
pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan
negara.

6. Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat)
memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu
pula sebaliknya

C. CIRI – CIRI PASAR MODAL

 Produk yang diperjualbelikan berupa surat-surat berharga suatu perusahaan, bukan


valuta asing atau mata uang.
 Nilai efek yang dibeli berkembang sesuai dengan kemajuan perusahaan.
 Transaksi terikat pada tempat tertentu dan diawasi oleh lembaga dari pemerintahan.
 Menekankan Pemenuhan dana jangka panjang.
D. INSTRUMEN – INSTRUMEN PASAR MODAL
Instrumen instrumen pasar modal atau yang juga disebut efek adalah barang yang
diperjualbelikan di dalam pasar modal tersebut. Berikut adalah instrumen pasar modal :
1. Saham
Saham adalah surat berharga atau perbukuan yang merupakan tanda kepemilikan atau
penyertaan modal terhadap suatu perusahaan. Saham ini dikeluarkan oleh perusahaan yang
bentuknya Perseroan Terbatas (PT). Berdasarkan Pasal 66 Undang Undang nomor 40 Tahun
2007, Saham merupakan benda bergerak yang memberikan hak untuk

 Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum sebuah perusahaan


 Menerima pembayaran deviden dan sisa kekayaan hasil likuiditas
 Serta hak-hak lainnya

Saham biasanya berwujud selembar kertas sebagai tanda bukti. Saham bisa didapatkan dari
perusahaan yang bersangkutan langsung atau dari pihak sebelumnya melalui bursa efek
(pasar saham).
2. Obligasi
Oblgasi adalah surat berharga yang isinya adalah pengakuan terhadap utang atau pinjaman
yang diterima dan akan dibayarkan dalam jangka waktu tertentu beserta bunganya. Jadi
sederhananya obigasi ini adalah surat utang, pemegangnya adalah yang memberikan utang.
Nah obligasi ini dapat menjadi instrumen yang bisa diperjualbelikan pada pasar modal.

3. Derivatif (Instrumen Turunan)


Derivatif adalah kontrak antar dua pihak yang berisi perjanjian atas pembayaran suatu produk
yang pada suatu masa yang akan datang dimana nilainya mengacu pada produk yang menjadi
acuan pokok tertentu. Biasanya perjanjian derivatif ini dilakukan oleh pelaku pasar modal
untuk mengamankan posisi mereka terhadap risiko yang mungkin dialaminya jika terjadi
pergerakan nilai yang tidak diinginkan di pasar modal.
Sebenarnya sangat banyak surat berharga turunan, tetapi yang paling dikenal adalah sebagai
berikut:
a. Right
Right adalah instrumen turunan dari saham yang bentuknya berupa surat berharga dimana
surat ini dapat memberikan hak bagi investor lama untuk membeli saham baru dari emiten
yang sama pada satuan harga dan waktu yang telah ditentukan.

b. Warrant
Warrant merupakan instrumen turunan yang hampir sama dari right, bedanya pembelian
saham baru oleh investor lama ini harga dan waktu pembeliannya telah disepakati
sebelumnya, jadi mau tidak mau transaksi harus dilakukan sesuai dengan waktu dan harga
yang telah disepakati tersebut.

c. Opsi
Opsi adalah jenis intrumen berharga yang memberikan pelaku ekonomi untuk
memperjualbelikan aset finansial tertentu pada harga dan jangka waktu yang telah ditentukan.

E. PELAKU DALAM PASAR MODAL


1. Pengawas Pasar Modal
Pengawas pasar modal adalah pihak yang bertugas mengawasi dan mengatur pasar modal.
Contohnya, pengawas pasar modal di Indonesia adalah BAPEPAM (Badan Pengawas dan
Pelaksana Pasar Modal) yang merupakan lembaga pemerintahan di bawah Menteri
Keuangan.
Tugas dari pengawas pasar modal antara lain adalah sebagai berikut :
 Melakukan pengawasan terhadap kegiatan perdagangan efek agar tidak menyimpang
dari peraturan.
 Melakukan pegujian dan pemastian terhadap semua pelaku pasar modal untuk menilai
kinerja mereka sesuai peraturan atau tidak.
 Memberikan sanksi kepada pihak yang kedapatan melanggar peraturan.
 Memberikan izin kepada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di pasar modal.

2. Penyelenggara Bursa Efek


Penyelenggara bursa efek adalah pelaku yang bertugas untuk menyelenggarakan tempat agar
kegiatan perdagangan efek di pasar modal dapat berjalan secara efektif, adil dan efisien.
Contohnya di Indonesia ada Bursa Efek Indonesia (BEI). Peran BEI antara lain adalah
sebagai berikut :
 Menyediakan fasilitas untuk pelaku pasar modal agar dapat melakukan transaksi.
 Melakukan pencatatan, pembekuan perdagangan dan pencabutan atas efek yang ada
di bursa.
 Melakukan pemantauan terhadap kegiatan transaksi.

3. Pelaku Utama
a. Emiten
Emiten adalah badan usaha baik Swasta atau milik negara (BUMN) yang berusaha
mendapatkan modal dengan memperjualbelikan efek (saham, obligasi dan sejenisnya) di
dalam pasar modal. Emiten melakukan penawaran efek yang dimiliki kepada masyarakat
sesuai dengan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

b. Investor
Investor adalah pihak yang melakukan investasi (penanaman modal atau saham) pada suatu
perusahaan emiten yang membelanjakan uangnya di pasar modal dengan membeli sesuatu
yang ditawarkan emiten. Investor melakukan ini untuk mendapatkan dividen (pembagian
keuntungan) dari laba perusahaan tersebut.

c. Penjamin Emisi (Underwriter)


Penjamin emisi adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas terjualnya efek yang
ditawarkan oleh emiten kepada investor.

d. Pialang
Pialang atau yang juga sering disebut dengan broker merupakan pihak yang aktivitas
utamanya adalah sebagai perantara perdagangan antara investor dengan emiten. Dilihat dari
perannya, pialang lebih cenderung memihak investor karena mereka menawarkan banyak
keunggulan untuk investor tersebut.

e. Manajer Investasi
Manajer investasi adalah pihak yang bertugas untuk mengelola portofolio dan berkas suatu
efek tertentu yang tujuannya adalah untuk mencapai target investasi yang menguntungkan
investor. Jadi investor menyerahkan uangnya kepada manajer investasi, kemudian mereka
melakukan transaksi yang sebisa mungkin menguntungkan investor tersebut.

f. Penasihat Investasi
Penasihat investasi adalah perusahaan yang kegiatannya memberikan nasihat, membuat
analisis keuangan, laporan bursa efek, dan menilai efek tertentu serta kemudian memberikan
laporan tersebut kepada pihak lain dan memperoleh imbalan jasa dari pihak lain itu.

4. Lembaga Penunjang Pasar Modal


Lembaga penunjang adalah pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dari pasar yang
fungsinya sebagai pelengkap untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Beberapa lembaga
penunjang antara lain:
 Biro administrasi efek, bertugas mengurusi administrasi seperti pembukuan dan
pencatatan atas transaksi yang terjadi.
 Kustodian, piak yang menawarkan jasa tempat penitipan harta.
 Wali amanat, pihak yang mewakili investor.
 Lembaga Kliring, berugas mencata transaksi yang dilakukan pialang.
F. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS PASAR MODAL
1. Pasar Perdana
Pasar modal perdana adalah salah satu jenis pasar modal yang dimana perusahaan emiten
melakukan penjualan efek yang mana efek tersebut belum dijual di dalam bursa efek. Artinya
Pasar perdana merupakan penawaran pertama kali dari efek langsung dari perusahaan
pemiliknya. Harga dari efek pasar perdana biasanya tetap. Biasanya pasar perdana hanya
menjual efeknya dalam ketetapan waktu atau untuk jumlah emisi tertentu.

2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah pasar modal yang melakukan penjualan efek setelah pasar perdana
berakhir. Harga dari efek yang ada di pasar sekunder bisa naik turun berdasarkan nilai efek
tersebut di pasar modal. Biasanya efek yang terjual di pasar sekunder bukan lagi milik
perusahaan yang bersangkutan, melainkan milik investor atau pihak lain yang telah
membelinya di pasar perdana. Karena pasar sekunder selalu terbuka, maka efek tersebut
dapat dibeli dan dijual kapan saja. Di Indonesia, transaksi jual beli saham di pasar sekunder
dilangsungkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Pasar Paralel
Bursa atau pasar paralel adalah pasar modal yang terorganisis tetapi di luar bursa efek resmi.
Bentuknya sama dengan pasar sekunder, pengaturan dan pelaksanaannya di Indonesia
dilakukan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), dalam menjalankan
tugasnya badan ini tetap diawasi oleh BAPEPAM (Badan Pengawas dan Pelaksana Pasar
Modal).

G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR MODAL


1. Kelebihan dan Manfaat Pasar Modal
 Badan usaha mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan perusahaannya.
 Investor memperoleh keuntungan untuk jangka panjang dengan sekali penanaman
modal.
 Pelaku pasar modal dapat memperoleh penghasilan pada banyak kegiatan di bursa
efek.
 Pemerintah mendapatkan tambahan pajak.

2. Kekurangan Pasar Modal


 Badan usaha harus membagikan keuntungannya dengan pihak lain yang tidak terlibat
dalam kegiatan produksi.
 Investor bisa saja mengalami kerugian dalam waktu yang singkat jika perusahaan
tempat berinvestasi bangkrut.
 Kurs yang tidak stabil dapat mempengaruhi seluruh pasar.
 Sulit untuk dilakukan oleh kaum menengah ke bawah karena selain membutuhkan
ilmu, juga dibutuhkan modal yang besar.

PENGERTIAN REKSADANA
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”

JENIS-JENIS REKSADANA
1. Reksadana Saham.
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari
portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya
memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-
harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi
yang paling besar demikian juga dengan risikonnya.
2. Reksadana Campuran.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan
efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan
tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoretis dapat
lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham.

3. Reksadana Pendapatan Tetap.


Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang
lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga
lebih tinggi tetapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau saham.
4. Reksadana Pasar Uang.
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 80% pada efek pasar uang
yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, seperti SBI, deposito. Reksadana
pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan
return yang terbatas.
5. Reksadana Index
Reksadana Index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar dari index tertentu
(tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut) dan dikelola secara pasif, artinya
tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada subscription baru atau redemption, oleh
karenanya reksadana index biasanya keuntungan dan kerugiannya sejalan dengan index
tersebut (jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil). Jika reksadana tersebut diperjualbelikan
di bursa, maka disebut Exchange Traded Fund (ETF) dan harganya berfluktuasi tiap detiknya,
sehingga sebenarnya mirip saham. Keduanya, baik reksadana index maupun ETF disebut
pengelolaaan dana index dan di Amerika Serikat pada tahun 2013, mencakup 18,4% dari
seluruh pengelolaan dana bersama (mutual funds).

MANFAAT REKSADANA

1. Dikelola oleh manajemen profesional

Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang
mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat
penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu,
sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta
mengakses informasi ke pasar modal.

2. Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi
risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana
diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata
lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek
secara individu.

3. Transparansi informasi

Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya
secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya,
dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih
(NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan
tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin.

4. Likuiditas yang tinggi

Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat
likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit
Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga
memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit
Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

5. Biaya Rendah

Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola
secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi
tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.

RISIKO INVESTASI REKSADANA

1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan


Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam
portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian
awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh
banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja
emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak
penyebab fundamental lainnya.
2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana
pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah
yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami
rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat
terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana
untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa
tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya
penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi
portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai
pengelola Reksadana tersebut.
3. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang
disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah
lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau
instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar
yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada
pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila
ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari
instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
4. Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten
yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan
tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar
kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang
menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.

Anda mungkin juga menyukai