LANDASAN TEORI
melaporkan pajaknya.
menurut Chaizi Nasucha yang dikutip oleh Siti Kurnia Rahayu (2010:139),
14
3. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang.
suatu negara”
Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
15
5. Berfungsi mengisi anggaran (budgeter) dan sebagai alat untuk
Wajib Pajak (WP) adalah Orang Pribadi atau Badan yang menurut
pemotong pajak tertentu. Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang
16
1. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
lebih dari 3 (tiga) masa pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak
berturut-turut;
3. SPT Masa yang terlambat itu disampaikan tidak lewat dari batas
dan
17
7. kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda
pembayaran pajak;
Dalam hal laporan keuangan Wajib Pajak tidak diaudit oleh akuntan
18
ketentuan batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak
B. Keadilan Perpajakan
Adam Smith dalam buku An Inquiry into the Nature and Causes of
Four Cannons Maxims Taxation“. Suatu aturan hukum tentang pajak yang
19
masuk (Putra, 2013). Tjahjono (2005) dalam Rahman (2013) menjelaskan
2. Certainty
tersebut.
3. Convenient of payment
Pajak yang dipungut harus sesuai waktu yang tepat, yaitu ketika
4. Economic of Collection
20
Pembuatan Undang-undang pajak perlu dipertimbangkan bahwa
biaya pemungutan harus lebih kecil dari uang pajak yang masuk.
antara sesama wajib pajak. Apabila dalam keadaan yang sama, para
wajib pajak harus dikenakan pajak yang sama pula. Teori asas gaya beli
pajak oleh negara kepada rakyatnya. Teori ini tidak mempersoalkan asal
efeknya, dan memandang efek yang baik itu sebagai dasar keadilannya.
Ibarat pompa maka negara mengambil gaya beli dari rumah tangga dalam
(certainty) dalam The Four Maxims menyatakan, pajak yang harus dibayar
21
oleh seseorang harus terang (certain) dan tidak mengenal kompromis (not
adalah yang mengenai subjek, objek, besarnya pajak, dan juga ketentuan
suatu negara adalah adanya keadilan. Hal ini karena secara psikologis
Prinsip keadilan pajak juga dapat dilihat dari dua sisi yakni penerimaan
pajak. Hal ini juga dipengaruhi oleh metode assessment system dan
karena adanya pajak yang lebih atau kurang bayar (Mukharoroh, 2014).
22
1. Pertama, prinsip manfaat (benefit principle). Keadilan harus
Pendekatan ini, masalah pajak hanya dilihat dari sisi pajak itu
23
3. Ketiga, keadilan horizontal dan keadilan vertikal. Keadilan
24
Keadilan dalam penyusunan Undang - undang pajak, merupakan salah
menjadi objek pajak, apa yang menjadi objek pajak, bagaimana cara
wajib pajak, sanksi yang mungkin dikenakan kepada wajib pajak yang
yang diberi kewenangan oleh hukum pajak untuk menarik atau memungut
25
penting karena membayar pajak tidak menerima kontra prestasi secara
langsung yang “dapat” ditunjuk atau yang seimbang pada saat membayar
baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
26
Rosdiana dan Edi Slamet (2011:5) menyatakan bahwa: “Modernisasi
2. Administrasi Perpajakan
pelayanan yang dilakukan oleh setiap orang yang ada dalam organisasi
manager, tax supervisor, tax staff, dan lainnya) saja, melainkan juga
oleh seluruh orang yang ada dalam organisasi sesuai dengan tugas
a. fungsi,
b. sistem, dan
c. lembaga.
27
Sebagai fungsi, administrasi perpajakan meliputi fungsi
dan prasarana, dan wajib pajak yang saling berkaitan yang secara
(2013).
28
3. Tujuan Administrasi Perpajakan
pajak
pajak
serta tepat
29
b. waktu sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan
perpajakan, yaitu:
a. Kelola pajak
b. Keuangan pajak
d. Peraturan pajak
f. Organisasi perpajakan
30
pajak yang optimal karena administrasi perpajakannya mampu
pemungutan pajak;
31
g. Wajib Pajak mempunyai alat dan mekanisme untuk mengakses
berikut :
a. Restrukturisasi organisasi.
32
lagi, struktur organisasi harus juga diberi fleksibilitas yang
kebijakan.
melalui:
33
2) Perbaikan business process dilakukan antara lain dengan
(SIDJP).
antara lain:
34
1) DJP melakukan pemetaan kompetensi (Competency
pegawai.
jabatan tersebut.
pegawai.
akuntabel.
35
bertujuan untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan atau
tersebut.
36
D. Persepsi Pemeriksaan Pajak
perpajakan.
37
self assesment yang dilakukan oleh wajib pajak, harus berpegang
undang-undang perpajakan.
dilakukan terhadap wajib pajak tertentu dan wajib pajak yang tingkat
seleksi.
38
b. Pemeriksaan khusus. Pemeriksaan Khusus adalah
di bidang perpajakan.
39
banyak wajib pajak yang tingkat kepatuhannya masih rendah. Oleh
pemeriksaan.
Surat Teguran.
lamanya.
40
e. Menyampaikan Surat Pemberitahuan yang memenuhi kriteria
undangan perpajakan.
berikut:
41
a. Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
42
(dua) bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling lama 8
43
a. Pemeriksaan Lapangan. Pemeriksaan lapangan meliputi suatu
jenis pajak atau seluruh jenis pajak, untuk tahun berjalan dan
dilaksanakan dengan:
44
pricing, maka lingkup pemeriksaan ditingkatkan menjadi
pemeriksaan lapangan.
difahami oleh wajib pajak atas kedua jenis ruang lingkup pemeriksaan
di kantor.
pada hari jam kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan jika
dipandang perlu, dapat dilanjutkan diluar jam kerja atau hari kerja.
ada pihak lain yang dapat dan mempunyai kewenangan untuk berlaku
45
bukunya yang berjudul “Perpajakan”, mengatakan bahwa
terutang pajak.
kelancaran pemeriksaan.
46
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Pajak atau Tenaga Ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.
berikut:
47
a) Telah mendapat pendidikan tekhnis yang cukup dan
Pemeriksaan Pajak
48
c. Pedoman Laporan Pemeriksaan Pajak
yang terkait.
e) Pengaruh penyimpangan;
49
E. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Variabel
Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
Berdasarkan hasil
analisis dapat diambil
kesimpulan bahwa
variabel struktur
organisasi,
Dependen :
manajemen sumber
Pengaruh Kepatuhan
daya manusia dan
I Gede Modernisasi Wajib Pajak
good governance
Darmayasa Sistem
berpengaruh signifikan
Dan Administrasi
pada kepatuhan Wajib
Putu Ery Perpajakan Pada Independen :
Pajak. Variabel proses
Setiawan Kepatuhan Wajib Modernisasi
bisnis dan teknologi
(2016) Pajak Orang Sistem
informasi serta
Pribadi Administrasi
komunikasi tidak
Perpajakan
berpengaruh pada
kepatuhan Wajib Pajak
di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama
Badung Utara.
Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa
variabel modernisasi
prosedur organisasi
Dependen :
Pengaruh berpengaruh positif
Kepatuhan
Modernisasi terhadap kepatuhan
Ririn Wajib Pajak
Sistem wajib pajak.
Irmayani
Administrasi Sedangkan variabel
Dan
Perpajakan modernisasi struktur
Titik Independen :
Terhadap organisasi,
Mildawati Modernisasi
Kepatuhan Wajib modernisasi strategi
(2015) Sistem
Pajak Orang organisasi, dan
Administrasi
Pribadi modernisasi budaya
Perpajakan
organisasi tidak
berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Hal ini dapat diartikan
50
bahwa modernisasi
struktur organisasi,
modernisasi strategi
organisasi, dan
modernisasi budaya
organisasi tidak
mampu digunakan
sebagai upaya untuk
meningkatkan
kepatuhan wajib pajak.
Terdapat pengaruh
yang positif dan
signifikan antara
Dependen : implementasi sistem
Kepatuhan administrasi
Pengaruh Sistem Wajib Pajak perpajakan modern
Administrasi dari dimensi
Hadi
Perpajakan modernisasi struktur
Masyhur
Modern Terhadap Independen : organisasi,
(2013)
Kepatuhan Wajib Modernisasi modernisasi prosedur
Pajak Sistem organisasi,
Administrasi modernisasi strategi
Perpajakan organisasi, dan
modernisasi budaya
organisasi terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Pengaruh
Modernisasi
Dependen : Hasil penelitian
Sistem
Kepatuhan menunjukkan bahwa
Administrasi
Wajib Pajak modernisasi sistem
Perpajakan
administrasi
Widya K Terhadap
perpajakan memiliki
Sarunan Kepatuhan Wajib
Independen : pengaruh yang positif
(2015) Pajak Orang
Modernisasi terhadap kepatuhan
Pribadi Dan
Sistem wajib pajak orang
Wajib Pajak
Administrasi pribadi dan wajib pajak
Badan Pada
Perpajakan badan.
Kantor Pelayanan
Pajak Manado
Sistem Dependen : Modernisasi sistem
Administrasi Kepatuhan administrasi
Lasnofa Perpajakan Wajib Pajak perpajakan
Fasmi Dan Terhadap Tingkat mempunyai pengaruh
Fauzan Kepatuhan yang signifikan
Misra (2012) Pengusahan Independen : terhadap tingkat
Kena Pajak Di Modernisasi kepatuhan pengusaha
51
Kantor Pelayanan Sistem kena pajak
Pajak Pratama Administrasi
Padang Perpajakan
Pengaruh
Modernisasi
Dependen :
Sistem
Kepatuhan
Administrasi
Wajib Pajak Sistem administrasi
Sri Rahayu Perpajakan
perpajakan modern
Dan terhadap
tidak memiliki
Ita Salsalina Kepatuhan
Independen : pengaruh signifikan
Lingga Wajib Pajak
Modernisasi terhadap Kepatuhan
(2009) (Survei atas
Sistem Wajib Pajak
Wajib Pajak
Administrasi
Badan pada KPP
Perpajakan
Pratama
Bandung ”X”)
Keadilan pajak yang
terdiri dari variabel
tingkat keadilan secara
umum (general
fairness), timbal balik
yang diterima
pemerintah
(exchanges with
Pengaruh
Dependen : government),
Keadilan Pajak
Kepatuhan kepentingan pribadi
Terhadap Tingkat
Ferdyanto Wajib Pajak (self interest),
Kepatuhan Wajib
Dharmawan ketentuan-ketentuan
Pajak Pribadi
(2013) yang diberlakukan
(Studi pada KPP
Independen : secara
Pratama Malang
Keadilan Pajak khusus (special
Selatan)
provisions), dan
struktur tarif pajak (tax
rate structures) secara
parsial dan simultan
berpengaruh signifikan
terhadap perilaku
kepatuhan Wajib Pajak
Pribadi.
Analisis Dependen Pemeriksaan
Dwi Rahayu Pengaruh berpengaruh terhadap
Kepatuhan
(2012) Pemeriksaan kepatuhan
Wajib Pajak
Pajak Terhadap kewajiban formal
52
Kepatuhan Wajib Independen pelaporan dan
Pajak Pada penyetoran PPh Pasal
Pemeriksaan
Kantor Pelayanan 25, tindakan
Pajak
Pajak Pratama pemeriksaan
Semarang berpengaruh terhadap
Selatan kepatuhan
kewajiban formal
pelaporan dan
penyetoran PPh Pasal
21
dan pemeriksaan
berpengaruh terhadap
kepatuhan material
wajib
pajak
53
Variabel persepsi
keadilan pajak tidak
berpengaruh terhadap
Pengaruh kepatuhan wajib pajak
Persepsi UMKM yang
Keadilan Pajak dikenakan Pajak
Dan Persepsi Dependen : Penghasilan
Kemudahan Kepatuhan berdasarkan PP No.
Perpajakan Wajib Pajak 46 Tahun 2013 di KPP
Melisa Anita Terhadap Pratama Lamongan.
Sari Dan Kepatuhan Wajib Variabel persepsi
Elia Pajak Kelompok Independen : kemudahan
Mustikasari UMKM Pasca Persepsi perpajakan
(2016) Penetapan Keadilan Pajak berpengaruh positif
Peraturan Dan Persepsi terhadap kepatuhan
Pemerintah 46 Kemudahan wajib pajak UMKM
Tahun 2013 Perpajakan yang dikenakan Pajak
(Studi pada KPP Penghasilan
Pratama berdasarkan PP No.
Lamongan) 46 Tahun 2013 di KPP
Pratama Lamongan.
F. Hubungan Antarvariabel
atau tidak berat sebelah terhadap perilaku yang tidak sesuai dari
54
individu tentang pajak. Agar peraturan perpajakan dapat dipatuhi,
pajak jika merasa sistem pajak yang berlaku tidak adil. menunjukkan
55
dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat
pajak Dengan kata lain hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini
Pajak
56
Upaya pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan sistem
dengan hal itu maka para pemeriksa pajak dalam melakukan tugas
57
Bandung. Hal ini perlu dilakukan guna menekankan tingkat
G. Kerangka Pemikiran
berikut:
58
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keadilan Pajak
(X1)
H1
Kepatuhan Wajib
Pajak
H2 (Y)
Modernisasi
Administrasi
Perpajakan (X2) H3
Persepsi
Pemeriksaan
Perpajakan (X3)
H4
59
H. Hipotesis
pajak
60