Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Populasi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2015 - 2017. Dari perusahaan ini yang

dilakukan penelitian oleh penulis adalah Laporan Keuangan dan

Laporan Tahunan yang telah diaudit periode 2015 - 2017. Data

penelitian ini dikumpulkan dengan cara mengambil data yang berasal

dari internal perusahaan yang diperoleh dari pihak eksternal yaitu

bersumber dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang menerima dan menyimpan data Laporan

Keuangan Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 17 perusahaan

manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2015 - 2017.

Tabel 4.1

Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan


1 AMIN PT. Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk.
2 GMFI PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.
3 BOLT PT. Garuda Metalindo Tbk.
4 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk.
5 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk.
6 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk.
7 ADMG PT. Polytech Indonesia Tbk.
8 ARGO PT. Argo Pantes Tbk.

67
68

9 ERTX PT. Eratex Djaya Tbk.


10 BATA PT. Sepatu Bata Tbk.
11 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk.
12 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk.
13 VOKS PT. Voksel Electric Tbk.
14 PTSN PT. Sat Nusa Persada Tbk.
15 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk.
16 TRIS PT. Trisula International Tbk.
17 UNIT PT. Nusantara Inti Corpora Tbk.

Sumber : Data yang sudah diolah penulis, 2018.

C. Deskripsi Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui


69

media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), umumnya

berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam

arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan. Data penelitian ini

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada situs resmi

(www.idx.co.id) berupa laporan keuangan dan laporan tahunan pada

perusahaan manufaktur sektor aneka industri tahun 2015-2017 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan yang dibutuhkan

yaitu laporan posisi keuangan, laporan auditor independen, dan surat

pernyataan direksi tentang tanggung jawab atas laporan keuangan,

yang selanjutnya akan diambil data yang relavan sesuai dengan

penelitian. Sesuai permasalahan yang ditangkap dalam masalah ini

yaitu pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan

Pengungkapan CSR terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia maka peneliti melakukan pembatasan

penelitian agar lebih fokus dan tidak terlalu luas, penelitian ini hanya

menggunakan tiga variabel independen, yaitu Struktur Modal,

Kebijakan Dividen, dan Pengungkapan CSR serta variabel dependen

yaitu Nilai Perusahaan.

D. Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Berdasarkan data yang diperoleh penulis menggunakan uji

statistik deskriptif yang berfungsi untuk mendeskriptifkan atau

memberi gambaran terhadap objek yang diteliti dan melalui data


70

sampel penelitian, serta dari hasil pengolahan E-Views Versi 8

pada tabel 4.2 tersebut diperoleh:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

Y X1 X2 X3
Mean 14.37000 14.58529 0.717059 0.362157
Median 14.24000 14.64000 0.680000 0.350000
Maximum 16.54000 17.67000 1.460000 0.820000
Minimum 12.71000 11.80000 0.160000 0.100000
Std. Dev. 1.016453 1.580102 0.272164 0.191356
Skewness 0.322733 0.316058 0.730375 0.630195
Kurtosis 2.297935 2.292124 3.802418 2.777100

Jarque-Bera 1.932731 1.913902 5.902534 3.481316


Probability 0.380463 0.384062 0.052273 0.175405

Sum 732.8700 743.8500 36.57000 18.47000


Sum Sq. Dev. 51.65880 124.8361 3.703659 1.830863

Observations 51 51 51 51
Sumber : Eviews Versi 8.0 for windows

a) Nilai Perusahaan (Y)

Sampel yang diteliti berjumlah  17, nilai mean (rata-rata)

sebesar 14.37000, nilai standar deviasi sebesar 1.016453,

nilai maximum sebesar 16.54000 dan nilai minimum sebesar

12.71000.

b) Struktur Modal (X1)


71

Sampel yang diteliti berjumlah  17, nilai mean (rata-rata)

sebesar 14.58529 , nilai standar deviasi sebesar 1.580102,

nilai maximum sebesar 17.67000 dan nilai minimum sebesar

11.80000.

c) Kebijakan Dividen (X2)

Sampel yang diteliti berjumlah 17 nilai mean (rata-rata)

sebesar 0.717059, nilai standar deviasi sebesar 0.272164,

nilai maximum sebesar  1.460000 dan nilai minimum

sebesar 0.160000.

d) Pengungkapan CSR (X3)

Sampel yang diteliti berjumlah 17, nilai mean (rata-rata)

sebesar 0.362157, nilai standar deviasi sebesar 0.191356,

nilai maximum sebesar 0.820000 dan nilai minimum sebesar

0.100000.

2. Analisis Regresi Data Panel

a) Common effect model

Model common effect merupakan model sederhana yaitu

menggabungkan seluruh data time series dengan cross

section, selanjutnya dilakukan estimasi model dengan

menggunakan OLS (Ordinary Least Square). Model ini


72

menganggap bahwa intersep dan slop dari setiap variabel

untuk setiap objek observasi. Kelemahan model ini adalah

ketidaksesuaian model dengan kenyataannya. Kondisi setiap

objek berbeda dan kondisi suatu objek dan satu waktu

dengan waktu lain dapat berbeda.

Tabel 4.3

Common Effect Model

Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 07/29/18 Time: 22:26
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

X1 0.236764 0.085571 2.766871 0.0081


X2 -0.620288 0.527017 -1.176978 0.2451
X3 -0.974343 0.760639 -1.280953 0.2065
C 11.71438 1.288358 9.092487 0.0000

R-squared 0.197207    Mean dependent var 14.37000


Adjusted R-squared 0.145965    S.D. dependent var 1.016453
S.E. of regression 0.939345    Akaike info criterion 2.787916
Sum squared resid 41.47132    Schwarz criterion 2.939432
Log likelihood -67.09187    Hannan-Quinn criter. 2.845815
F-statistic 3.848534    Durbin-Watson stat 0.999939
Prob(F-statistic) 0.015238
Sumber : Eviewsversi 8.0 for windows

Berdasarkan tabel 4.3 model regresi linear berganda

untuk model commond effect :

Y = 0.236764+ -0.620288+-0.974343+11.71438+e
73

Keterangan :

NP : Nilai Perusahaan (Y)

SM : Struktur Modal (X1)

KD : Kebijakan Dividen (X2)

CSR: Pengungkapan CSR (X3)

b) Fixed Effect Model

Tabel 4.4

Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 07/29/18 Time: 22:28
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

X1 0.326743 0.152971 2.135981 0.0407


X2 -1.285499 0.274152 -4.688992 0.0001
X3 0.104977 0.438750 0.239265 0.8125
C 10.48812 2.199406 4.768615 0.0000

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.991349    Mean dependent var 14.37000


Adjusted R-
squared 0.986047    S.D. dependent var 1.016453
S.E. of regression 0.120066    Akaike info criterion -1.115083
Sum squared resid 0.446888    Schwarz criterion -0.357504
Log likelihood 48.43460    Hannan-Quinn criter. -0.825589
F-statistic 186.9737    Durbin-Watson stat 2.867595
Prob(F-statistic) 0.000000
74

Sumber : Eviewsversi 8.0 for windows

Berdasarkan tabel 4.4 model regresi linear berganda

untuk model commond effect :

Y = 0.326743+ -1.285499+0.104977 + 10.48812 + e

c) Random Effect Model

Tabel 4.5

Random Model Effect

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 07/29/18 Time: 22:28
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

X1 0.280979 0.111101 2.529041 0.0149


X2 -1.261388 0.263121 -4.793946 0.0000
X3 0.090653 0.403758 0.224522 0.8233
C 11.14349 1.622774 6.866938 0.0000

Effects Specification
S.D.   Rho  

Cross-section random 1.020354 0.9863


Idiosyncratic random 0.120066 0.0137

Weighted Statistics

R-squared 0.423215    Mean dependent var 0.974010


Adjusted R-
squared 0.386399    S.D. dependent var 0.150144
75

S.E. of regression 0.117612    Sum squared resid 0.650128


F-statistic 11.49539    Durbin-Watson stat 2.468721
Prob(F-statistic) 0.000009

Unweighted Statistics

R-squared 0.143438    Mean dependent var 14.37000


Sum squared resid 44.24896    Durbin-Watson stat 0.946613

Sumber : Eviews Versi 8.0 for windows

Berdasarkan tabel 4.5 model regresi linear berganda

untuk model commond effect :

Y = 0.280979+ -1.261388+ 0.090653 +11.14349 + e

3. Pemilihan Teknik Model Estimasi Data Panel

a) Uji Chow (Common Effect vs Fixed Effect)

Uji signifikansi fixed effect (uji F) atau Chow-test adalah

untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan

fixed effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa

variabel dummy atau OLS. Dalam pengujian ini dilakukan

hipotesa sebagai berikut :

H0 : Model PLS (Restricted)

H1 : Model Fixed Effect (Unrestricted)

Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah

dengan membandingkan tingkat signifikan cross-section Chi-

square. Perbandingan dipakai apabila membandingkan

tingkat signifikan cross-section Chi-square lebih besar dari

0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti model


76

yang paling tepat digunakan adalah Commond Effect Model.

Begitupun sebaliknya, jika tingkat signifikan cross-section

Chi-square kecil dari 0,05, maka H 1 diterima dan H0 ditolak,

yang berarti model yang paling tepat digunakan adalah

Fixed Effect Model.

Tabel 4.6

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: FIXED
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic   d.f.  Prob. 

Cross-section F 177.863078 (16,31) 0.0000


Cross-section Chi-square 231.052943 16 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 07/29/18 Time: 22:30
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

X1 0.236764 0.085571 2.766871 0.0081


X2 -0.620288 0.527017 -1.176978 0.2451
X3 -0.974343 0.760639 -1.280953 0.2065
C 11.71438 1.288358 9.092487 0.0000

R-squared 0.197207    Mean dependent var 14.37000


Adjusted R-
squared 0.145965    S.D. dependent var 1.016453
S.E. of regression 0.939345    Akaike info criterion 2.787916
Sum squared resid 41.47132    Schwarz criterion 2.939432
77

Log likelihood -67.09187    Hannan-Quinn criter. 2.845815


F-statistic 3.848534    Durbin-Watson stat 0.999939
Prob(F-statistic) 0.015238

Sumber : Eviewsversi 8.0 for windows

Berdasarkan Tabel 4.6 tingkat signifikan Cross-Section F

sebesar 0.0000 dan Cross Section Chi-Square sebesar

0.0000. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil daripada 0,05

yang berarti H1 diterima H0 di tolak. Hal ini menunjukan

bahawa model fix yang di terima.

b) Uji Hausman

Tabel 4.7

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: RANDOM
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. 

Cross-section random 1.098526 3 0.7774

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed   Random  Var(Diff.)  Prob. 

X1 0.326743 0.280979 0.011057 0.6634


X2 -1.285499 -1.261388 0.005927 0.7541
X3 0.104977 0.090653 0.029481 0.9335

Cross-section random effects test equation:


Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 07/29/18 Time: 22:32
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
78

Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 10.48812 2.199406 4.768615 0.0000


X1 0.326743 0.152971 2.135981 0.0407
X2 -1.285499 0.274152 -4.688992 0.0001
X3 0.104977 0.438750 0.239265 0.8125

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.991349    Mean dependent var 14.37000


Adjusted R-
squared 0.986047    S.D. dependent var 1.016453
S.E. of regression 0.120066    Akaike info criterion -1.115083
Sum squared resid 0.446888    Schwarz criterion -0.357504
Log likelihood 48.43460    Hannan-Quinn criter. -0.825589
F-statistic 186.9737    Durbin-Watson stat 2.867595
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Eviews Versi 8.0 for windows

Pengujian ini dilakukan untuk menguji metode yang paling

baik digunakan, apakah fixed effect atau random effect. Uji

menggunakan indikator statistik Chi hitung yang untuk

selanjutnya dibandingkan dengan chi square tabel untuk

mengetahui apakah hipotesis null ditolak atau tidak ditolak.

Dimana hipotesis null dari uji ini adalah tidak adanya

hubungan antara error yang ada dalam model dengan

variabel independent. Dalam pengujian ini dilakukan

hipotesa sebagai berikut :

H0 : Model Random Effect

H1 : Model Fixed Effect (Unrestricted)


79

Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah

dengan membandingkan tingkat signifikan cross-section

random. Perbandingan dipakai apabila membandingkan

tingkat signifikan cross-section random lebih besar dari 0,05,

maka H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti model yang

paling tepat digunakan adalah random Effect Model.

Berdasarkan Tabel 4.7 tingkat signifikansi Cross-Setion

random sebesar 0.7774. Tingkat signifikansi tersebut lebih

besar dari 0,05 yang berarti H1 ditolak dan H0 diterima. Hal

ini menunjukan model random effect yang di terima.

c) Kesimpulan Pemilihan Teknik Model

Berdasarkan uji chow dan uji hausman model panel yang

di pilih adalah model random. Pertimbangan memilih random

dapat dilihat dalam uji chow model fixed yang dipilih, uji

hausman model yang dipilih adalah model random. hal ini

berarti model random yang akan menjadi atau yang akan di

pilih dalam data panel.

4. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas Regresi

Gambar 4.1

Uji Normalitas Regresi (Sebelum Transformasi Data)


80

12
Series: Standardized Residuals
Sample 2015 2017
10
Observations 51

8 Mean 4.68e-15
Median -0.401840
Maximum 2.135690
6
Minimum -1.440673
Std. Dev. 0.940733
4 Skewness 0.679669
Kurtosis 2.630244
2
Jarque-Bera 4.217105
Probability 0.121414
0
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Sumber : Eviewsversi 8.0 for windows

Berdasarkan gambar 4.1 nilai Jarque-Bera sebesar

4.217105 lebih kecil nilai χ2 tabel sebesar 68.669. Hal ini

menunjukan bahwa residualnya berdistribusi normal.

b) Uji Multikoliniaritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat ada atau

tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas

dalam suatu model regresi linier berganda. Salah satu cara

mendeteksi keberadaan multikolinearitas di dalam suatu

model adalah dengan melihat jika nilai R 2 yang dihasilkan

dari suatu estimasi model empiris sangat tinggi, tetapi secara

individual variabel-variabel independen banyak yang tidak

signifikan mempengaruhi variabel dependen.

R2< 0,8 maka tidak terdapat multikolinearitas.


R2> 0,8 maka terdapat multikolinearitas.

Tabel 4.8

Uji Multikoliniaritas
81

X1 X2 X3
X1  1.000000 -0.007539  0.170135
X2 -0.007539  1.000000  0.370283
X3  0.170135  0.370283  1.000000
Sumber : Eviewsversi 8.0 for windows

Berdasarkan tabel 4.8 nilai R2 untuk variabel dependen

lebih kecil dari 0,8. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat

multikoliniaritas.

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan adanya problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu

observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan

pada data time series karena “gangguan” pada seseorang

individu/kelompok cenderung memengaruhi “gangguan”

pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya.

Untuk uji autokorelasi, menggunakan variabel DW (Durbin

Watson).Hasil perbandingan akan menghasilkan kesimpulan

seperti kriteria sebagai berikut:


82

1) Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif

2) Jika d > (4 – dl), berarti terdapat autokorelasi negatif

3) Jika du < d < (4 – dl), berarti tidak terdapat autokorelasi

4) Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidak dapat

disimpulkan

Dw = 2.867595

Dl = 2.4889

Du = 2.4608

(4-dl) = 1.5111

Berdasarkan data diatas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa du<d<(4-dl). Dimana nilai Du = 2.4608 lebih kecil dari

nilai Dw = 2.867595 dan Dw lebih kecil dari (4-dl), sehingga

dapat ditarik kesimpulan tidak terdapat autokorelasi.

d) Uji Heteroskedastisitas

Jika dalam regresi residual graphics tidak membentuk

pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit,

pola linear atau kuadratis) maka dalam regresi asumsi

heteroskedastisitas tidak terjadi.

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas
17

16

15

3 14

2 13

1 12

-1

-2
1 - 15
1 - 17
2 - 16
3 - 15
3 - 17
4 - 16
5 - 15
5 - 17
6 - 16
7 - 15
7 - 17
8 - 16
9 - 15
9 - 17
10 - 16
11 - 15
11 - 17
12 - 16
13 - 15
13 - 17
14 - 16
15 - 15
15 - 17
16 - 16
17 - 15
17 - 17

Res idual Ac tual Fitted


83

Sumber : Eviewsversi 8.0 for windows

Dengan hasil di atas kita menduga tidak terjadi

heteroskedastisitas, karena residualnya tidak membentuk

pola tertentu, dengan kata lainnya residualnya cenderung

konstan.

5. Uji Hipotesis

Tabel 4.9

Regresi Linear Berganda

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 07/29/18 Time: 22:40
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

X1 0.252589 0.120060 2.103856 0.0408


X2 0.032991 0.011468 2.876895 0.0060
X3 0.002458 0.008113 0.302912 0.7633
C 1.976578 0.323493 6.110115 0.0000

Effects Specification
S.D.   Rho  

Cross-section random 0.071687 0.9803


Idiosyncratic random 0.010159 0.0197

Weighted Statistics

R-squared 0.248266    Mean dependent var 0.217124


84

Adjusted R-
squared 0.200282    S.D. dependent var 0.011138
S.E. of regression 0.009961    Sum squared resid 0.004663
F-statistic 5.174025    Durbin-Watson stat 2.295089
Prob(F-statistic) 0.003585

Unweighted Statistics

R-squared 0.102465    Mean dependent var 2.662714


Sum squared resid 0.221418    Durbin-Watson stat 1.057250

Sumber : Eviewsversi 8.0 for windows

Keterangan :

NP : Nilai Perusahaan (Y)

SM : Struktur Modal (X1)

KD : Kebijakan Dividen (X2)

CSR : Pengungkapan CSR (X3)

Selanjutnya dilakukan pengujian analisis regresi linier

berganda. Hasil pengujian statistik diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Konstanta sebesar 1.976578, artinya apabila Struktur Modal,

Kebijakan Dividen, Pengungkapan CSR dan Nilai Perusahaan

tidak ada atau nilainya adalah 0, maka Nilai Perusahaan

nilainya sebesar 1.976578.

2) Koefisien regresi variabel Struktur Modal (X 1) sebesar 0.252589,

artinya apabila Struktur Modal (X 1) ditingkatkan 1 satuan, maka

nilai perusahaan mengalami penurunan yaitu sebesar 0.252589

s atuan. Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan satu

arah antara Struktur Modal (X1) dengan Nilai Perusahaan (Y).


85

Apabila Sruktur Modal (X1) dinilai bagus bisa jadi Nilai

Perusahaan (Y) akan menaik.

3) Koefisien regresi variabel Kebijakan Dividen (X2) sebesar

-0.032991, artinya apabila Kebijakan Dividen (X2) ditingkatkan 1

satuan, maka Kebijakan Dividen mengalami penurunan yaitu

sebesar 0.032991 satuan. Koefisien bernilai

4) negatif artinya ada hubungan berlawanan antara Kebijakan

Dividen (X2) dengan Nilai Perusahaan (Y). Apabila Kebijakan

Dividen (X2) dinilai bagus bisa jadi Nilai Perusahaan (Y) akan

menurun.

5) Koefisien regresi variabel Pengungkapan CSR (X 3) sebesar

0.002458, artinya apabila Pengungkapan CSR (X3) ditingkatkan

1 satuan, maka nilai perusahaan mengalami kenaikan yaitu

sebesar 0.002458 satuan. Koefisien bernilai positif artinya ada

hubungan satu arah antara Pengungkapan CSR (X3) dengan

Nilai Perusahaan (Y). Apabila Pengungkapan CSR (X 3) dinilai

bagus bisa jadi Nilai Perusahaan (Y) akan meningkat.

a) Uji Signifikasi Regresi Parsial

1) Hipotesis Pertama

Untuk uji signifikan regresi parsial dapat lihat dari dari

hasil pengujian signifikan dan uji t . Hasilnya dapat dilihat

pada tabel 4.9 dengan nilai koefisien Struktur Modal (X 1)

sebesar 0.252589 yang menandakan bahwa Struktur


86

Modal (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap Nilai

Perusahaan (Y). Nilai siginifikansi sebesar 0.0007< 0,05

dengan nilai thitung sebesar 2.103856< ttabel sebesar

2.011741 yang berarti Struktur Modal (X1) mempunyai

pengaruh siginifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).

Berdasarkan hasil di atas maka Ha diterima dan Ho

ditolak, berarti Struktur Modal (X1) mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y) secara parsial.

Dengan demikian hipotesis H1 terbukti.

2) Hipotesis Kedua

Untuk uji signifikan regresi parsial dapat lihat dari dari

hasil pengujian signifikan dan uji t . Hasilnya dapat dilihat

pada tabel 4.9 dengan nilai koefisien Kebijakan Dividen

(X2) sebesar 0.032991 yang menandakan bahwa

Kebijakan Dividen (X2) mempunyai pengaruh positif

terhadap Nilai Perusahaan (Y). Nilai signifikansi sebesar

0.0060< 0,05 dengan nilai thitung sebesar 2.876895> ttabel

sebesar 2.011741 yang berarti Kebijakan Dividen (X2)

mempunyai pengaruh siginifikan terhadap Nilai

Perusahaan (Y). Berdasarkan hasil di atas maka H a

diterima dan Ho ditolak, berarti Kebijakan Dividen (X2)

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai


87

Perusahaan (Y) secara parsial. Dengan demikian

hipotesis H2 terbukti.

3) Hipotesis Ketiga

Untuk uji signifikan regresi parsial dapat dilihat dari

hasil pengujian signifikan dan uji t . Hasilnya dapat dilihat

pada tabel 4.9 dengan nilai koefisien Pengungkapan

CSR (X3) sebesar 0.002458 yang menandakan bahwa

Pengungkapan CSR (X3) mempunyai pengaruh positif

terhadap Nilai Perusahaan (Y). Nilai siginifikansi sebesar

0.7633 < 0,05 dengan nilai t hitung sebesar 0.302912> ttabel

sebesar 2.011741 yang berarti Pengungkapan CSR (X3)

mempunyai pengaruh tidak siginifikan terhadap Nilai

Perusahaan (Y). Berdasarkan hasil di atas maka H a

ditolak dan Ho diterima, berarti Pengungkapan CSR (X3)

mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap Nilai Perusahaan (Y) secara parsial. Dengan

demikian hipotesis H3 terbukti.

b) Uji Signifikasi Regresi Berganda

Untuk uji signifikan regresi berganda dapat lihat dari dari

hasil pengujian signifikan dan uji F . Hasilnya dapat dilihat

pada tabel bahwa nilai Fhitung = 5.174025> Ftabel = 2.802355

dengan nilai siginifikansi sebesar 0.003585< 0,05 yang

berarti Struktur Modal (X1), Kebijakan Dividen (X2),


88

Pengungkapan CSR (X3) secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang siginifikan terhadap Nilai Perusahaan(Y).

Berdasarkan hasil di atas maka H a diterima dan Ho ditolak,

berarti Struktur Modal (X1), Kebijakan Dividen (X2), dan

Pengungkapan CSR (X3) mempunyai pengaruh yang

siginifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y) secara simultan.

Dengan demikian hipotesis H4 terbukti.

c) Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.9 menyatakan bahwa nilai adjusted R-

Square sebesar 0.200282, artinya besarnya koefisien

determinasi sebesar 0.200282 hal ini menyatakan bahwa

variabel independen menjelaskan variabel dependen

sebesar 20.03%. Sisanya 79.97% dipengaruhi oleh variabel

lain seperti keputusan investasi, kebijakan hutang,

profitabilitas, dan good corporate governance.

6. Interpretasi Hasil Penelitian

a. Hipotesis Pertama (H1)

Nilai koefisien Strukur Modal (X1) sebesar 0.252589 yang

menandakan bahwa Struktur Modal (X1) mempunyai

pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan (Y). Nilai

siginifikansi sebesar 0.0408< 0,05 dengan nilai t hitung sebesar

2.103856> ttabel sebesar 2.011741 yang berarti Struktur

Modal (X1) mempunyai pengaruh siginifikan terhadap Nilai


89

Perusahaan (Y).Menurut Prasetyo, dkk (2013) mendapatkan

hasil penelitian bahwa Struktur Modal berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ni Luh Putu

Rassri Gayatri dan I Ketut Mustanda (2014). Keputusan

struktur modal sangat penting diperhatikan untuk

meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemiliknya.

Pentingnya struktur modal untuk perusahaan dikarenakan

memiliki dampak terhadap posisi keuangan perusahaan

sehingga pihak manajemen keuangan perusahaan harus

mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur

modal agar dapat mengoptimalkan kemakmuran pemegang

saham perusahaan.

b. Hipotesis Kedua (H2)

Nilai koefisien Kebijakan Dividen (X 2) sebesar 0.032991

yang menandakan bahwa Kebijakan Dividen (X 2) mempunyai

pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan (Y). Nilai

siginifikansi sebesar 0.0060< 0,05 dengan nilai t hitung sebesar

2.876895> ttabel sebesar 2.011741 yang berarti Kebijakan

Dividen (X2) mempunyai pengaruh siginifikan terhadap Nilai

Perusahaan (Y). Penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Suci Luthfia Ulfah (2014). Keputusan Kebijakan

Dividen sangat penting diperhatikan untuk meningkatkan


90

nilai perusahaan dan kemakmuran pemiliknya. Pentingnya

Kebijakan Dividen untuk perusahaan dikarenakan semakin

tinggi rasio pembayaran dividen maka akan semakin tinggi

pula nilai perusahaan. Karena, tingginya pembayaran dividen

akan menimbulkan reaksi positif dari investor yang akan

tercermin dari peningkatan harga saham serta memiliki

dampak terhadap posisi keuangan perusahaan sehingga

pihak manajemen keuangan perusahaan harus mengetahui

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Kebijakan Dividen

agar dapat mengoptimalkan kemakmuran pemegang saham

perusahaan

c. Hipotesis Ketiga (H3)

Nilai koefisien Pengungkapan CSR (X3) sebesar 0.002458

yang menandakan bahwa Pengungkapan CSR (X 3)

mempunyai pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan (Y).

Nilai siginifikansi sebesar 0.7633 > 0,05 dengan nilai thitung

sebesar 0.302912 > ttabel sebesar 2.011741 yang berarti

Pengungkapan CSR (X3) mempunyai pengaruh positif tetapi

tidak siginifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y). Penelitian ini

sejalan dengan Wardoyo, Theodora Martina Veronica

(2013). Pengungkapan CSR dapat menjadi pertimbangan

bagi investor disamping ketertarikannya pada kondisi

finansial perusahaan. Secara teori, pengungkapan CSR


91

seharusnya dapat menjadi pertimbangan investor sebelum

berinvestasi, karena didalamnya mengandung informasi

sosial yang telah dilakukan perusahaan. Informasi tersebut

diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk berinvestasi

oleh para investor. Akan tetapi hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa investor tidak merespon atas

pengungkapan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan.

Terdapat indikasi bahwa para investor tidak perlu melihat

pengungkapan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan,

karena terdapat jaminan yang tertera pada UU Perseroan

Terbatas No. 40 Tahun 2007, bahwa perusahaan pasti

melaksanakan CSR dan me-ngungkapkannya, karena

apabila perusahaan tidak melaksanakan CSR, maka

perusahaan akan terkena sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan sehingga dianggap

pengungkapan CSR tidak memberi pengaruh terhadap nilai

suatu perusahaan.

d. Hipotesis Keempat (H4)

Nilai Fhitung = 5.174025> Ftabel = 2.802355 dengan nilai

siginifikansi sebesar 0.003585< 0,05 yang berarti Struktur

Modal (X1), Kebijakan Dividen (X2), Pengungkapan CSR (X3)

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang siginifikan

terhadap Nilai Perusahaan (Y). nilai adjusted R-Square


92

sebesar 0.200282, artinya besarnya koefisien determinasi

sebesar 0.200282 hal ini menyatakan bahwa variabel

independen menjelaskan variabel dependen sebesar

20.03%. Sementara sisanya sebesar 79.97% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti

keputusan investasi, kebijakan hutang, profitabilitas, dan

good corporate governance.

Anda mungkin juga menyukai