Anda di halaman 1dari 8

Nama : Faisal Yodha Pranawa

Nim : 12010119130116

Mata Kuliah : Pasar Keuangan ( A )

Dosen Pengampu : Drs. Raden Djoko Sampurno, M.M.

Tugas : Mencari Struktur Pasar Modal di Indonesia

Pengertian Pasar Modal

Menurut UU Pasar Modal No 8 Tahun 1995 menjelaskan bahwa pasar modal


merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan jual beli efek, perusahaan
publik yang menerbitkan efeknya, serta lembaga dan profesi yang berhubungan dengan efek.
Di mana, instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal sifatnya jangka panjang meliputi
saham, reksa dana, obligasi, right, waran, dan instrumen derivatif lainnya.

Secara sederhana, pasar modal merupakan media penghubung antara pemodal atau
investor dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Di mana, investor merupakan pihak yang
memiliki dana dan bersedia menyalurkannya, lalu perusahaan atau institusi pemerintah sebagai
pihak yang membutuhkan modal atau dana dalam mengembangkan bisnis mereka.

Dengan ini pasar modal memiliki beberapa fungsi utama yaitu sebagai sarana
pendanaan atau pengalokasian dana dari investor ke perusahaan dan sarana bagi masyarakat
luas untuk berinvestasi pada instrumen keuangan.
Struktur Pasar Modal di Indonesia

Setelah memahami apa itu pasar modal dan fungsi utamanya hadir sebagai media dalam
berinvestasi, tentunya pasar modal ini bisa berjalan karena adanya kebijakan yang telah dibuat
dan ditetapkan sebelumnya. Kebijakan ini masuk ke dalam struktur pasar modal yang
membawahi beberapa tingkat yang di dalamnya ada perusahaan, investor, Bursa Efek
Indonesia dan masih banyak lainnya.
Untuk memahami struktur pasar modal yang ada di Indonesia, berikut ini akan
dijelaskan secara lengkap mulai dari atas hingga bawah. Di antaranya:

 BAPEPAM atau OJK

Badan pengawas ini merupakan tingkatan yang paling atas dalam struktur pasar
modal di Indonesia. BAPEPAM dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk
menciptakan kegiatan pasar modal yang rapi, teratur, efisien, wajar, dan juga dapat
melindungi kepentingan investor dan masyarakat. Hal ini sebagaimana telah diatur
melalui UU Pasar Modal No 8 Tahun 1995.

Namun, per tanggal 31 Desember melalui UU No 21 Tahun 2011 menjelaskan


bahwa fungsi, tugas, serta wewenang BAPEPAM diambil alih oleh Otoritas Jasa
Keuangan atau OJK sebagai lembaga pengawas pasar modal di Indonesia. Adapun
tugas BAPEPAM atau yang kini lebih dikenal sebagai OJK secara garis besar adalah
membina, mengatur, serta mengawasi kegiatan pasar modal di Indonesia. Di mana
wewenang yang dimaksud meliputi beberapa hal seperti izin kegiatan usahanya bagi
bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian,
perusahaan efek, reksa dana, penasihat investasi, biro administrasi efek, wakil penjamin
emisi efek, wakil perantara pedagang efek, manajer investasi, wakil agen penjual reksa
dana, persetujuan bank kustodian, dan masih banyak lainnya.

 Bursa Efek

Tingkatan struktur pasar modal di Indonesia berikutnya adalah bursa efek yang
berada di bawah wewenang OJK. Tugas utama bursa efek menurut UU pasar modal
adalah menyelenggarakan dan memfasilitasi sistem atau sarana yang bertujuan untuk
mempertemukan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan efek seperti pemodal
dan perusahaan. Dengan adanya bursa efek, setiap transaksi perdagangan efek akan
teratur, efisien, dan wajar. Di Indonesia sendiri bursa efek lebih dikenal dengan sebutan
Bursa Efek Indonesia yang merupakan aliansi antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya. Bursa Efek dapat membentuk aliansi dengan bursa lain untuk meningkatkan
efisiensi dan likuditas. Sebagai contoh pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya diganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Bursa
Efek memiliki peranan dalam menciptakan pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien.
Sebagai sarana bagi investor untuk menerapkan diversifikasi investasi dengan aman,
tertib dan optimal. Memberikan kesempatan perolehan sumber pendanaan yang lebih
ekonomis bagi Emiten. Menciptakan likuiditas perdagangan efek dan mengurangi biaya
transaksi. Sebagai Self Regulatory Organization (SRO) memiliki kewenangan untuk
membuat peraturan yang berhubungan dengan kegiatan usahanya Selain itu, Bursa
Efek dapat mengatur dan mengawasi fungsi: keanggotaan, pencatatan, perdagangan;
kesepadanan efek, kliring, penyelesaian transaksi bursa dan hal lain yang berkaitan
dengan kegiatan Bursa (Undang-Undang No 8 Pasal 9 ayat 1 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal).

Ketentuan Bursa Efek mempunyai kekuatan mengikat untuk dipatuhi oleh


pelaku pasar modal. Saat ini SRO terdiri dari Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan (LKP), Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Yang menjadi
pemegang saham Bursa Efek adalah perusahaan Efek yang telah memperoleh izin
usaha untuk melakukan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek (Undang-Undang
No 8 Pasal 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal). Sedangkan penyelenggara dalam Bursa
Efek antara lain perseroan yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM (Undang-
Undang No 8 Pasal 6 ayat 1 Tahun 1995 tentang Pasar Modal). Anggota Bursa Efek
meliputi perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM
dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa Efek sesuai
dengan peraturan Bursa Efek (Undang-Undang No 8 Pasal 1 ayat 2 tentang Pasar
Modal) dan pemegang saham Bursa Efek yang memenuhi syarat sebagai Anggota
Bursa Efek (PP No 45 Pasal 6 ayat 1 Tahun 1995). Transaksi bursa ditentukan oleh
Bursa Efek meliputi kegiatan jual beli efek, pinjam-meminjam efek, atau lain mengenai
efek atau harga efek (Undang-Undang No 8 Pasal 1 ayat 28 Tahun 1995 Tentang Pasar
Modal).

 Lembaga Kliring dan Penjaminan LKP atau KPEI


Tugas Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah menyediakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. LKP di
Indonesia dilaksanakan oleh PT. KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia). Yang
menjadi pemegang saham Lembaga Kliring dan Penjaminan serta Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi
Efek, Bank Kustodian atau pihak lain atas persetujuan BAPEPAM. Mayoritas saham
Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib dimiliki oleh Bursa Efek.

 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP atau KSEI


LPP merupakan pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral,
perusahaan efek, dan pihak lain serta penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan
efisien. Di Indonesia LPP dilaksanakan oleh PT.Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT
KSEI) dan beroperasi sejak tahun 1998. Layanan jasa yang diberikan KSEI meliputi:
administrasi rekening efek, penyelesaian transaksi efek, distribusi hasil corporate
action, dan jasa-jasa terkait lainnya seperti post trade processing, penyediaan laporan-
laporan jasa kustodian sentral. Layanan jasa KSEI disediakan bagi pemegang
rekening KSEI yang terdiri dari perusahaan efek dan bank kustodian.

 Perusahaan Efek ( Sekuritas )


Berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1995, perusahaan efek yang
melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Perdagangan Efek
dan/atau, Manajer Investasi telah memperoleh izin usaha sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh BAPEPAM. Sebagai Penjamin Emisi Efek, Perusahaan Efek
melakukan kontrak dengan Emiten untuk melaksanakan Penawaran Umum dengan
atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Sebagai pedagang
efek (broker), Perusahaan Efek menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai perantara dalam
jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain dan pedagang efek. Sedangkan
sebagai Manajer Investasi, perusahaan/perorangan yang telah memperoleh izin usaha
dari BAPEPAM untuk mengelola portofolio efek untuk para investor/nasabah baik
secara perorangan atau kolektif.

 Lembaga Penunjang Pasar Modal


Lembaga yang menunjang kegiatan industri Pasar Modal, meliputi Bank Umum
sebagai Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali Amanat, Penasihat Investasi,
Pemeringkat Efek.
1. Bank Kustodian
Penyelenggara kegiatan usaha Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Perusahaan Efek, Bank Umum yang telah mendapat persetujuan
BAPEPAM. Jasa-jasa yang diberikan meliputi menyediakan tempat penitipan harta
yang aman bagi surat-surat berharga (efek), mencatat/membukukan semua titipan pihak
lain secara cermat, mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk
kepentingan pihak yang diwakilinya, mengamankan pemindahtanganan efek, menagih
dividen saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang berkaitan dengan efek yang
dititipkan tersebut.
2. Badan Administrasi Efek
Biro Administrasi Efek merupakan lembaga penunjang Pasar Modal yang
berperan dalam administrasi efek, baik pada Pasar Perdana maupun pada Pasar
Sekunder, dengan tugas mengadministrasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
efek-efek yang ditawarkan oleh Emiten dengan biaya yang lebih ekonomis
dibanding administrasi tersebut dilakukan sendiri oleh emiten, menyediakan jasa untuk
emiten dalam bentuk pencatatan dan pemindahan kepemilikan Efek-efek emiten,
aktivitas hariannya adalah penyerahan efek kepada yang berhak dan menerima efek
untuk disimpan, menyampaikan laporan tahunan kepada emiten tentang posisi efek-
efek yang ditanganinya, dalam persiapan penawaran umum di Pasar Perdana,
membantu emiten dalam pencatatan efek.
3. Wali Amanat
Wali Amanat merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan
seluruh pemegang obligasi atau sekuritas utang. Peranannya diperlukan dalam emisi
obligasi. Sebagai pemimpin dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO),
kewajiban utamanya mewakili para pemegang obligasi dan surat-surat hutang baik di
dalam maupun diluar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang obligasi
atau sekuritas hutang sesuai syarat emisi atau berdasarkan Undang-Undang yang
berlaku. Kegiatan sebagai wali amanat dilakukan oleh Bank Umum setelah terdaftar
sebagai wali amanat di BAPEPAM.
4. Penasihat Investasi
Penasihat Investasi merupakan perusahaan yang memberikan nasihat kepada
pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.
5. Pemeringkat Efek
Pemeringkat Efek merupakan perusahaan swasta yang melakukan
peringkat/ranking atas efek yang bersifat hutang seperti obligasi, tujuannya
memberikan pendapat (independen, obyekif, jujur) mengenai risiko suatu efek Hutang.
Di Indonesia pemeringkat efek adalah PT. Pefindo dan PT. Kasnic Duff & Phelps
Credit Rating Indonesia (DCR). Manfaat pemeringkatan efek bagi investor adalah
memberi informasi atas risiko suatu investasi yang dilakukan investor khususnya atas
sekuritas hutang dan sebagai referensi dalam menentukan tingkat kembalian yang
wajar.
6. Penilai Harga Efek
7. Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal

 Profesi Penunjang Pasar Modal


Perusahaan yang diperlukan untuk dijadikan mitra oleh emiten dalam rangka
Penawaran Umum. Pihak tersebut antara lain Akuntan Publik, Konsultan Hukum,
Perusahaan Penilai (Appraisal) dan Notaris. Akuntan Publik memiliki tugas untuk
melaksanakan audit atas laporan keuangan emiten menurut standar audit yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan membantu emiten dalam menyusun
prospektus dan laporan tahunan sesuai ketentuan yang ditetapkan BAPEPAM dan
Bursa Efek. Konsultan hukum berperan dalam memberikan pendapat dari segi hukum,
melakukan pemeriksaan atas fakta hukum mengenai emiten dan memberi pendapat
pada saat emiten melakukan Penawaran Umum khususnya dari segi hukum. Perusahaan
penilai berperan dalam menentukan nilai wajar aktiva tetap dalam Penawaran Umum.
Notaris berperan dalam membuat akte perubahan anggaran dasar emiten, membuat
perjanjian penjaminan emisi efek, Perjanjian antar Penjamin Emisi Efek, dan Perjanjian
Agen Penjual.

 Pemodal (Investor)
Investor adalah pihak yang menginvestasikan dananya pada sekuritas.
Berdasarkan asal negaranya dibedakan menjadi 2 yaitu investor domestik dan investor
asing. Selain itu, investor juga dapat dibedakan atas investor perseorangan dan investor
institusi.

 Emiten
Emiten merupakan perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi dan dapat
dibeli oleh masyarakat umum. Emiten saham biasanya menjual saham melalui
penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) kepada investor publik,
penawaran kepada para pemegang saham yang ada (right issue), maupun penawaran
saham berikutnya. Emiten obligasi merupakan emiten yang menjual obligasi melalui
penawaran umum baik IPO maupun penawaran obligasi berikutnya.

Referensi yang di gunakan :


1. http://www.pasarinvestasi.com/library.php?page=struktur_pasar_modal
2. https://www.kpei.co.id/page/struktur-pasar-modal-indonesia
3. https://ajaib.co.id/mengenal-pengertian-dan-struktur-pasar-modal-di-indonesia/
4. https://www.taupasar.com/2019/08/pasar-modal-pengertian-struktur-terbaru.html

5. Hendi M. Fakhruddin, 2005, Pasar Modal Indonesia, Perkembangan dan Struktur


Kelembagaan, PT Bursa Efek Jakarta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai