• Memberikan izin kepada bursa efek, Lembaga kliring dan penjamin (LPK),
Lembaga penyelesaian dan penyimpanan (LPP), reksa dana, Perusahaan efek,
penasihat investasi dan biro administrasi efek.
• Memberi izin perorangan untuk wakil penjamin emisi, efek, wakil perantara
pedagang efek dan wakil manajer ivestasi, dll.
Pengaturan dan pengawasan pasar modal beralih dari bapepam LK kepada OJK sebagai
diamanatkan Pasal 6 huruf b UUOJK per 31 Desember 2012
OJK adalah Lembaga independent dalam melaksanakan tugas dan wewenang, bebas dari
campur tangan pihak lain (Pasal 1 Angka 1 WOJK jo. Pasal 2 ayat (2) WOJK)
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, menurut Pasal 8 UUOJK, OJK
mempunyai wewenang :
Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari
transaksi bursa.
KSEI adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
D. PERUSAHAAN EFEK
Perusahaan Efek harus berbentuk Perseroan dan mendapatkan izin usaha dari
Bapepam (Pasal 30 Ayat (1) UU Pasar Modal)
b. Perantara Pedagang Efek : umumnya disebut sebagai pialang, broker atau dealer.
broker atau dealer atau pihak perantara pada transaksi efek, terutama memperantarai
penjualan dan pembelian efek dan memiliki peran penting pada infrastruktur pasar modal.
c. Manajer Investasi : pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para
nasabahnya atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah,
kecuali Perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan UU yang berlakun (Pasal 1 Angka 11 UUPM).
• Efek yang dititipkan wajib dibukukan dan dicatat secara tersendiri (Pasal 44 ayat
(2) UUPM), efek yang disimpan dan dicatat pada rekening efek kustodian bukan
merupan bagian dari harta kustodian tersebut (Pasal 44 ayat (3) UUPM).
• Kustodian hanya dapat mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada
rekening efek atas perintah tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang
memberi wewenang untuk bertindak atas namanya (Pasal 45 UUPM).
• Kustodian wajib memberikan ganti rugi kepada pemegang rekening atas setiap
kerugian yang timbul akibat kesalahannya (Pasal 46 UUPM).
• Menurut Pasal 47 UUPM, kustodian atau pihak terafiliasinya dilarang
memberikan keterangan mengenai rekening efek nasabah kepada pihak mana
pun, kecuali kepada :
a. Pihak yang ditunjuk secara tertulis oleh pemegang rekening atau ahli waris
pemegang rekening.
b. Polisi, jaksa, atau hakim untuk kepentingan peradilan perkara pidana.
c. Pengadilan untuk kepentingan peradilan perkara perdata atas permintaan
pihak – pihak yang berpekara.
d. Pejabat pajak untuk kepentingan perpajakan.
e. Bapepam, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjamin, emiten, Biro
Administrasi Efek, atau Kustodian lain dalam rangka melaksanakan fungsi
masing-masing.
f. dll
Kustodian dibedakan menjadi 2 Kelompok :
A. Kustodian Sentral
Tugas utama kustodian sentral adalah menyimpan efek dan kemudian
melakukan transfer efek melalui proses pemindah bukuan.
Tujuan utama dari kustodian sentral ini adalah untuk menjamin pemindah
bukuan efek sebagai cara penyelesaian transaksi efek dengan cara menjadikan
efek dalam bentuk immobilized or dematerialized form.
Rekening Efek adalah cacatan yang menunjukan posisi efek dan dana nasabah
pada bank kustodian (Penjelasan Pasal 1 Angka 8 UUMP)
Menurut Pasal 49 ayat (1) UUPM, pendaftaran pemilikan efek dalam buku
daftar pemegang efek emiten dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek
dapat dilakukan oleh biro administrasi efek berdasarkan kontrak yang dibuat
oleh emitan dengan biro administrasi efek dimaksud, kontrak tersebut wajib
secara jelas memuat hak dan kewajiban biro administrasi efek dan emiten,
termasuk hak dan kewajiban kepada pemegang efek.
Menurut peraturan VI.B.1 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
Nomor Kep-35/PM/1996 tentang Perizinan Biro Administrasi Efek
(selanjutnya disebut Peraturan VI.B.1), Tugas Biro Administrasi Efek (BAE)
meliputi:
Tugas Biro Administrasi Efek (BAE) harus dituangkan dalam kontrak yang
dibuatkan secara notarial oleh Biro Administrasi Efek (BAE) dengan emiten,
sebagaimana diatur di dalam angka 5 peraturan VI.B.I.
Biro Administrasi Efek (BAE) menyediakan jasa yang terbagi menjadi :
• Wali amanat dilarang mempunyai hubungan kredit dengan emiten dalam jumlah
sesuai dengan ketentuan Bapepam yang dapat mengakibatkan benturan
kepentingan antara wali amanat sebagai kreditur dan wakil pemegang efek
bersifat utang (Pasal 51 ayat (3) UUPM)
• Selain itu wali amanat dilarang merangkap sebagai penanggung dalam emisi efek
bersifat utang yang sama (Pasal 54 UUPM).
• Dalam hal terjadi kerugian, wali amanat wajib memberikan ganti rugi kepada
pemegang efek bersifat utang atas kerugian karena kelalaiannya dalam
pelaksanaan tugas sebagaimana diatur dalam undang – undang ini dan/atau
peraturan pelaksanaannya serta kontrak perwaliamatan (Pasal 53 UUPM).
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Profesi penunjang wajib bertanggung jawab atas pendapat atau keterangan yang
diberikan. Pertanggungjawaban ini hanya sebatas pada pendapat atau keterangan
yang diberikan (Pasal 80 ayat 2 UUPM).
Pihak yang dikatagorikan sebagai profesi penunjang ada empat, yaitu :
1. Akuntan
Berdasarkan Pasal 64 ayat (1) UUPM disebutkan bahwa akuntan merupakan salah
satu profesi penunjang pasar modal. Menurut penjelasan Pasal 64 ayat (1) huruf a
UUPM, akuntan adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri dan
terdaftar di Bapepam. Adapun menurut angka 1 Peraturan Nomor VIII.A.I :
Pendaftaran akuntan yang melakukan kegiatan di pasar modal (selanjutnya disebut
peraturan VIII.A.1) wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam dan LK serta
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Persyaratan untuk menjadi akuntan pasar modal, sebagai berikut :
g. Tidak bekerja rangkap dalam jabatan apapun pada kantor akuntan lain dan/atau
pada pihak yang memperoleh izin, persetujuan dan pendaftaran dari Bapepam dan
LK, serta pihak yang mengajukan pernyataan pendaftaran atau yang pernyataan
pendaftarannya telah menjadi efektif, kecuali :
2) Dosen pada perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan sebagai pimpinan,
Akuntan publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa
sebagaimana diatur dalam undang – undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
yang selanjutnya disebut sebagai UU Akuntan Publik (Pasal 1 Angka 1 UU Akuntan Publik).
Menurut Pasal 3 ayat (1) UU Akuntan Publik, akuntan publik memberikan jasa asuransi
yang meliputi :
a. Jasa audit atas informasi keuangan historis;
b. Jasa review atas informasi keuangan historis;
c. Jasa asuransi lainnya.
Dalam kegiatan dipasar modal, akuntan publik mempunyai peran dalam mengungkapkan
informasi keuangan perusahaan, meng-audit laporan keuangan emiten dan memberikan
pendapat atas data yang terdapat di dalam laporan keuangan tersebut. Berdasarkan data
yang terdapat dalam laporan keuangan akuntan publik akan memberikan pendapat yang
dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
Menurut Penjelasan Pasal 64 ayat (1) huruf b UUPM, konsultan hukum yang merupakan
profesi penunjang pasar modal ahli hukum yang memberikan pendapat hukum kepada
pihak lain dan terdaftar di Bapepam.
Menurut angka 1 huruf a Peraturan Nomor VIII.B.1: Pendaftaran Konsultan Hukum yang
Melakukan Kegiatan di Pasar Modal, Konsultan Hukum Pasar Modal (selanjutnya disebut
Peraturan VIII.B.1) adalah konsultan hukum yang telah memperoleh surat tanda terdaftar
dari Bapepam dan LK untuk melakukan kegiatan dibidang pasar modal.
Persyaratan untuk menjadi konsultan hukum pasar modal, yaitu :
a. Legal audit dipakai sebagai dasar untuk membuat legal opinion dan memorandum.
b. Dalam membuat legal audit, konsultan hukum harus mengobservasi informasi atau
fakta material dari emiten.
c. Laporan legal audit merupakan informasi yang tersedia bagi publik.
Hal – hal yang harus diperiksa oleh konsultan hukum dalam melakukan legal audit :
a. Perizinan
Menelaah kelengkapan perizinan, seperti NPWP, Nomor Pengusaha Kena Pajak
(PKP), Izin Usaha, Izin HO, Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan, Izin Pengolahan
Limbah, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Tanda Daftar Perusahaan
dan lain – lain.
b. Aset
Pemeriksaan dilakukan terhadap kepemilikan aset tetap, seperti tanah, bangunan,
termasuk kepemilikan benda bergerak, mesin – mesin, peralatan, kendaraan,
kepemilikan saham di Perusahaan lain, dan Hak Kekayaan Intelektual.
a. Penilaian Properti
Dalam melakukan kegiatan penilaian properti, penilai melakukan kegiatan antara lain:
penilaian real properti, penilaian personal properti, penilaian
Pembangunan/pengembangan proyek, penilaian pengembangan properti, penilaian
aset perkebunan, penilaian aset perikanan, dan penilaian aset kehutanan.
b. Penilaian Usaha
Dalam melakukan kegiatan usaha, penilai melakukan kegiatan antara lain penilaian
perushaan dan/atau badan usaha, penilaian penyertaan dalam perusahaan, penilaian
aktiva tak berwujud dan pemberian pendapat kewajaran atas transaksi.
Dalam melakukan penilaian harta kekayaan atau aset perusahaan, perlu diperhatikan
beberapa faktor yaitu :
b. Kondisi fisik
e. Metode penilaian
4. Notaris
Notaris merupakan salah satu profesi penunjang pasar modal yang diatur di dalam
Pasal 64 UUPM. Di dalam Penjelasan Pasal 64 ayat (1) huruf d UUPM jo. Pasal 64
ayat (2) UUPM, disebutkan bahwa notaris adalah sebagai pejabat umum yang
berwenang membuat akta autentik dan terdaftar di Bapepam.
d. Pembuatan kontrak – kontrak penting seperti kontrak reksa dana, Kontrak Investasi
Kolektif (KIK), Kontrak Penjaminan Emisi, dan Kontrak Perwaliamatan.
e. Pembuatan akta penting lainnya seperti Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana.
Untuk menjadi notaris pasar modal harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
OJK melalui Peraturan Nomor VIII.D.1: Pendaftaran Notaris yang melakukan kegiatan di
pasar modal, yaitu :
a. Telah diangkat sebagai notaris oleh Menteri Kehakiman dan telah diambil sumpahnya
sebagai notaris dari instansi yang berwenang.
c. Wajib memiliki keahlian dibidang pasar modal, dan persyaratan keahlian dapat
dipenuhi melalui program latihan yang diakui Bapepam.
d. Sanggup secara terus – menerus mengikuti program Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL)
di bidang kenotariatan dan peraturan perundang – undangan dibidang pasar modal.
OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal
SRO
A. PASAR PERDANA
Pasar Perdana pada dasarnya terbagi menjadi dua segmen pasar yaitu :
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana merupakan tempat ditransaksikan Efek atau sekuritas untuk pertama kali
sebelum Efek tersebut dicatatkan di Bursa Efek. Menurut Marzuki Usman, dkk., pasar
perdana (primary market) adalah pasar tempat pembelian surat berharga oleh pemodal
sebelum surat berharga tersebut dicatatkan di bursa utama.
Di pasar perdana, pihak emiten menawarkan Efek kepada Masyarakat umum untuk
pertama kalinya, oleh karena itu kegiatan di pasar perdana disebut dengan penawaran
umum (Initial Public Offering/IPO) yang merupakan kegiatan penawaran Efek yang
dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada Masyarakat (Pasal 1 Angka 15 UUPM).