KELEMBAGAAN
DI PASAR MODAL
KELOMPOK 2
Bapepam dan LK adalah singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. PMK Nomor
184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan Bab XIII pasal 1495, Bapepam dan
LK mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan sehari-hari pasar modal
serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam Pasal 1495, Bapepam dan LK menyelenggarakan fungsi:
-Bank Kustodian
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang
berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-
hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening Efek yang
menjadi nasabahnya. Selain Perusahaan Efek, yang dapat menjalankan kegiatan
Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapatkan persetujuan dari OJK.
Kkustodian dibedakanm menjadi dua kelompok:
a. kustodian sentral
Penyelesaian transaksi efek tidak hanya membutuhkan kegiatan kliring yang ditujukan untuk menentukan hak dan
kewajiban para pihak yang bertransaksi, melainkan juga memerlukan custodian sentral yang menyimpan dan sekaligus
memiliki tugas untuk melakukan penyelesaian transaksi efek. Tugas utam custodian sentral adalah penyimpan efek dan
kemudian melakukan transaksi efek melalui proses pemindahaan bukuan. Tujuan utama dari custodian sentral adalah
untuk menjamin pemindahaanbukuan efek sebagai cara penyelesaian transaksi efek dengan cara menjadi efek dalam
bentuk immobilized or dematerialized form.
Diindonesia kustodian sentral diselenggarakan oleh PT custodian sentral efek Indonesia. Custodian sentral dilakukan oleh
PT KSEI sesuai dengan fungsinya sebagai LPP yang memuat pasal 1 angka 10 UUPM adalah pihak yang
menyelenggarakan kegiatan custodian sentral bagi bank custodian, perusahaan efek dan pihak lain.
b. Custodian umum
Custodian umum diselenggarakan oleh bank umum dan perusahaan efek. Custodian umum dengan custodian sentral
memiliki keterkaitan karena custodian umum harus membuka rekening efek di KSEI.keterkaitan KSEI dengan
custodian umum dapat dilihat dari alur penyimpanan atau penitipan rekening efek yang diuraikan, sebagai berikut:
1. Pemilik efek menitipkan efek dalam rekening efek atas Namanya pada perusahaan efek
2. Perusahaan efek menitipkan efek tersebut dalam rekening efek atas nama perusahaan efek yang dimaksud pada bank
kustodan
3. Bank custodian menitipkan efek tersebut dalam rekening efek atas nama bank custodian pada Lembaga penyimpanan
dan penyelesaian
4. Efek dalam penitipan kolektif
-Biro Administrasi Efek (BAE)
BAE adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK untuk melakukan
kegiatan usaha sebagai Biro Administrasi Efek. BAE adalah Pihak yang, berdasarkan
kontrak dengan Emiten, melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang
berkaitan dengan Efek. Setiap BAE wajib mengadministrasikan, menyimpan dan
memelihara catatan, pembukuan, data dan keterangan tertulis yang berhubungan dengan
Emiten yang efeknya diadministrasikan oleh BAE. Lingkup kerja utama dari BAE adalah
jasa administrasi saham, yang meliputi:
1. Tata laksana pencatatan, pengadministrasian dan penyimpanan Efek;
2. Mutasi Saham (pemindahan hak, pemecahan saham, penggabungan saham);
3.Permohonan penggantian Saham hilang;
4.Penerbitan Saham pengganti.
5. Hingga Desember 2015, terdapat 11 BAE yang telah mendapatkan izin usaha dari OJK.
-Wali Amanat
Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat dilakukan oleh Bank Umum dan pihak lain yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan usaha
sebagai Wali Amanat, Bank Umum atau pihak lain wajib terlebih dahulu terdaftar di
OtoritasJasa Keuangan.
Wali Amanat merupakan Pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan pemegang Efek
yang bersifat utang. Oleh karena Efek bersifat utang merupakan surat pengakuan utang yang
bersifat sepihak dari pihak penerbit (Emiten) dan para kreditur (investor) jumlahnya relatif
banyak, maka perlu dibentuk suatu lembaga yang mewakili kepentingan seluruh kreditur.
Kegiatan Wali Amanat di sektor Pasar Modal mencakup antara lain:
1. Penyusunan kontrak perwaliamanatan dengan Emiten;
2. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas Emiten;
3. Melakukan pengawasan terhadap jaminan Obligasi termasuk kecukupan pemenuhan sinking
fund;
4. Mengikuti secara terus menerus perkembangan perusahaan Emiten;
5. Penyampaian laporan dan keterbukaan informasi kepada pemegang Obligasi;
6. Penyelenggara Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) serta melaksanakan keputusan
RUPO;
7. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pembayaran bunga dan pinjaman pokok
obligasi; dan
8. Sebagai Agen Utama Pembayaran.
Hingga Desember 2015, terdapat 11 Wali Amanat yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
-Pemeringkat Efek
Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat Investasi berbentuk Perseroan Terbatas yang
melakukan kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat. Dalam melaksanakan
kegiatannya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib terlebih dahulu mendapatkan izin usaha
dari Otoritas Jasa Keuangan.
• Pihak sebagai entitas (peringkat perusahaan), termasuk Reksa Dana dan Dana Investasi Real
Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Dalam menjalankan, Perusahaan Pemeringkat Efek Wajib berdomisili dan melakukan kegiatan
operasional di Indonesia. Selain itu, Perusahaan Pemeringkat Efek juga wajib memiliki prosedur
dan metodologi pemeringkatan yang dapat diperjelas, sistematis, dan telah melalui pengujian
serta dilaksanakan secara konsisten dan bersifat transparan. Selanjutnya, Perusahaan
Pemeringkat Efek yang melakukan pemeringkatan atas permintaan Pihak tertentu, wajib
membuat perjanjian pemeringkatan dengan Pihak yang dimaksud
TERIMAKASIH!
Ada Pertanyaan?