Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga milik negara yang bertugas untuk mengatur
sektor jasa keuangan. Biasanya OJK mengawasi lembaga jasa keuangan seperti perbankan,
pasar modal, investasi, asuransi, dan lembaga penyedia jasa keuangan lainnya.
Saat hendak memilih lembaga jasa keuangan, sebaiknya memilih lembaga yang sudah
diawasi oleh OJK agar keamanan lebih terjamin. OJK sudah ada sejak tahun 2012 dan
merupakan lembaga independen sehingga bebas menjalankan fungsinya tanpa campur
tangan pihak lain.
Dewan Komisioner
Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial. Dewan
Komisioner beranggotakan 12 (dua belas) orang anggota yang ditetapkan dengan
Keputusan Presiden.
Susunan Dewan Komisioner terdiri atas:
1. seorang Ketua merangkap anggota;
2. seorang Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
3. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
5. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa
Karbon merangkap anggota;
6. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun,
merangkap anggota;
7. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal
Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap
anggota;
8. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset
Keuangan Digital dan Aset Kripto merangkap anggota;
9. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi,
dan Pelindungan Konsumen merangkap anggota;
10. seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
11. seorang anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan
Gubernur Bank Indonesia; dan
12. seorang anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat
setingkat eselon I Kementerian Keuangan.