Anda di halaman 1dari 17

Lampiran

MATERI PEMBELAJARAN

OTORITAS JASA KEUANGAN

1. Pengertian OJK (Otoritas Jasa Keuangan)


Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan(Undang-Undang OJK), Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen
dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. Pasal 2 Undang-Undang tersebut
menjelaskan bahwa Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk
hal-hal yang secara tegas di atur dalam Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan.
Adanya Otoritas Jasa Keuangan menjadikan otoritas pengaturan dan pengawasan
kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lain beralih dari Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) ke Otoritas Jasa Keuangan. Demikian pula, otoritas
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan dialihkan dari Bank
Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan
adalah lembaga Negara yang independen yang di beri kewenangan untuk menjalankan tugas
pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan di Indonesia. Lembaga yang diatur dan
diawasinya adalah perbankan, pasar modal dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang
terdiri atas asuransi, dana pensiun, pergadaian dan lembaga pembiayaan.
2. Tujuan, Peran/Fungsi, Tugas dan Wewenang Otoritas Jasa keuangan
a. Tujuan
Tujuan pendirian Otoritas Jasa Keuangan menurut UU RI Nomor 21 Tahun 2011 pasal 4
yaitu agar keseluruhan kegiatan didalam sektor jasa keuangan:
 Terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel;
 Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan
stabil; serta
 Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
b. Peran/Fungsi
Peran/fungsi OJK ialah menyelenggarakan system pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
c. Tugas
OJK memiliki tiga tugas utama , yaitu:
 Tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sector
perbankan;
 Tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sector
pasar modal;
 Tugas pengaturan dan pangawas terhadap kegiatan jasa keuangan di sector
perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan
lainnya.

d. Wewenang
Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, OJK
mempunyai wewenang sebagai berikut:
 Mengatur dan mengawasi kelembagaan Bank yang meliputi:
 Perizinan untuk pendirian Bank, pembukaan kantor Bank, anggaran
dasar, rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya
manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin
usaha bank;
 Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk
hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
 Mengatur dan mengawasi kesehatan bank yang meliputi:
 Likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas asset, rasio kecukupan
modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman
terhadap simpanan, dan pencadangan bank;
 Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
 Sistem informasi debitur;
 Pengujian kerdit (credit testing); dan
 Standar akuntansi bank;
 Mengatur dan mengawasi aspek kehati-hatian bank yang meliputi:
 Manajemen risiko;
 Tata kelola bank;
 Prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang;
 Pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; dan
 Melakukan pemeriksaan bank.
Khusus terkait dengan tugas pengaturan industri jasa keuangan, OJK memiliki wewenang
sebagai berikut:

 Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang


OJK;
 Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
 Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
 Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
 Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap
Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga
Jasa Keuangan;
 Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan
menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.s

Adapun khusus terkait dengan tugas pengawasan industri jasa keuangan, OJK mempunyai
wewenang sebagai berikut:

 Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;


 Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
 Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan
tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan atau penunjang kegiatan
jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan;
 Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan atau pihak
tertentu;
 Melakukan penunjukkan pengelola statuter;
 Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
 Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
 Memberikan dan atau mencabut:
- Izin usaha
- Izin orang perseorangan;
- Efektifnya pernyataan pendaftaran;
- Surat tanda terdaftar;
- Persetujuan melakukan kegiatan usaha;
- Pengesahan;
- Persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
- Penetpan lainnya.
BAHAN AJAR

BANK

A. Pengertian bank
Istilah bank berasal dari bahasa Itali, yaitu banco yang berarti meja atau bangku.
Dalam kehidupan sehari-hari bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menerima simpanan dana dari masyarakat baik dalam bentuk tabungan,
deposito, maupun giro selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada masyarakat yang
membutuhkannya dalam bentuk pinjaman tentang perbankan, bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat.

B. Fungsi bank
Fungsi utama suatu bank, yaitu sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang
membutuhkan.
1) Menghimpun dana
Sebagai penghimpun dana, bank memiliki beberapa sumber dana, diantaranya;
 Dana sendiri berupa setoran modal waktu pendirian dan penjualan saham
di bursa efek jika bank tersebut sudah go public (menjual sebagian
sahamnya kepublik/masyarakat luas dan mencatatnya ke bursa efek
Indonesia)
 Dana masyarakat yang dikumpulkan melalui usaha perbankan
Seperti tabungan, deposito dan giro
 Dana Pasar Uang Antar Bank
2) Menyalur kredit
Bank menyalurkan kembali dana yang dihimpun dalam bentuk kredit kepada
masyarakat yang memerlukan dana untuk kegiatan usaha (investasi, modal kerja)
atau untuk kegiatan konsumsi.
3) Memberikan pelayanan jasa
Bank juga berfungsi sebagai pelayan lalulintas pembayaran berupa transfer dana,
inkaso, cek, kartu kredit, uang elektronik dan pelayanan lainnya.
C. Jenis bank
1. Berdasarkan kelembagaan;
a) Bank Umum
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 3
menjelaskan bahwa bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip-prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Contohnya Bank Mandiri,BNI, BRI, dan BCA
b) Bank Perkrditan Rakyat (BPR)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 4
menjelaskan bahwa BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Contohnya BPR Christa jaya
2. Berdasarka kepemilikan;
a) Bank persero, yaitu bank yang sahamnya (modalnya) seluruhnya atau sebagian
dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Contohnya bank Mandiri, BRI, BNI dan
BTN.
b) Bank swasta nasional, yaitu bank yang sahamnya (modalnya) seluruhnya atau
sebagian dimiliki oleh swasta nasional. Contohnya bank Mega dan bank
Bukopin.
c) Bank pembangunan daerah, yaitu bank yang sahamnya (modalnya) seluruhnya
atau sebagian dimiliki oleh pemerintah daerah. Contohnya Bank NTT, Bank
Kaltim, Bank Jatim dan sebagainya
d) Bank campuran, bank yang sahamnya (modalnya) seluruhnya atau sebagian
dimiliki oleh swasta nasional dan asing. Contohnya Bank CIMB Niaga, Bank
BNP Paribas Indonesia, Bank DBS Indonesia dan sebainya
e) Bank asing, yaitu bank yang sahamnya (modalnya) seluruhnya atau sebagian
dimiliki oleh asing. Contohnya Bank of Tokyo-Mitsubishi, Citibank, HSBC
dan sebainya.

D. Prinsip kegiatan usaha bank(Konvensional dan Syariah)


Prinsip kegiatan usaha bank yang berkembang di Indonesia terdiri atas;
1) Bank Konvensional
Bank Konvensional adalah bank yang dalam menjalankan usahanya berbasis pada
prinsip bunga.
2) Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

E. Produk bank
1) Kredit pasif
 Giro adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya hanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dan
bilyetgiro.
 Tabungan berjangka (deposito berjangka) adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
 Tabungan adalah simpanan yang penarikannya tidak terikat pada jangka waktu
tertentu.
2) Kredit aktif
 Kredit rekening Koran (R/K)
adalahKredit yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya dengan jaminan surat-
surat berharga, barang dalam gudang atau barang bergerak.
Jaminan dari kredit rekening Koran dapat berupa surat-surat berharga, barang-
barang yang ada dalam gudang peminjam, dan penyerahan barang-barang
bergerak atau tidak bergerak.
 Kredit reimburse (letter of credit)
Adalah Pinjaman yang diberikan kepada langganan (nasabah) atas pembelian
sejumlah barang, dan yang membayar adalah bank. misalnya, A di Jakarta
membeli barang dan B di Medan. Atas permintaan A kepada bank, bank
membayar lebih dahulu harga barang kepada B. Jika barang sudah tiba di tempat
A kemudian dijual, maka hasil penjualan diserahkan kepada bank sesuai dengan
jumlah pembayaran bank kepada B.
 Kredit aksep
Kredit aksep adalah pinjaman yang diberikan kepada anggaran (nasabah) dengan
mengeluarkan wesel. Wesel ini dapat diperdagangkan
 Kredit dokumenter
Kredit dokumenter adalah pinjaman yang diberikan kepada langganan (nasabah),
setelah nasabah menyerahkan dokumen pengiriman barang yang telah disetujui
oleh kapten kapal yang mengangkut barang tersebut.

 Kredit dengan jaminan surat-surat berharga


adalahPinjaman yang diberikan kepada langganan (nasabah) untuk membeli
surat-surat berharga, dan sekaligus surat-surat berharga tersebut berlaku sebagai
jaminan.

F. Lembaga Penjamin Simpanan


Lembaga Penjamin Simpanan adalah lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (UU LPS)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009. Lembaga
Penjamin Simpanan berfungsi menjamin simpanan nasabah bank dan turut aktif dalam
manjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya. Lembaga Penjamin
Simpanan menjamin simpanan nasabah bank yang berbentuk tabungan, deposito, giro,
sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Materi Pembelajaran
PASAR MODAL

A. Pengertian pasar modal


Pasar modal atau sering disebut juga sebagai bursa efek, adalah tempat bertemunya
permintaan dan penawaran dana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian
surat-surat berharga. Dana dari pasar modal umumnya digunakan untuk membiayai
proyek-proyek yang tidak segera menghasilkan uang. Misalnya untuk pembangunan
pabrik, jalan toldan pengembangan produk.

B. Fungsi pasar modal


Dalam perekonomian nasional, keberadaan pasar modal memiliki fungsi sebagai:
o Sebagai sarana penambahan modal bagi badan usaha
o Sebagai sarana pemerataan pendapatan
o Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
o Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
o Sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara
o Sebagai indikator perekonomian negara

C. Peran pasar modal


Secara umum peran pasar modal adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sarana penambah modal bagi badan usaha.
2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan.
3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi.
4. Sebagai sarana penciptaan lapangan kerja
5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara
6. Sebagai indikator perekonomian negara

D. Lembaga penunjang pasar modal


1. Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek
untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok
nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pension, dan bank yang melakukan
sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kustodian adalah perusahan yang memberikan jasa:
a.penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain termasuk
menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain;
b. menyelesaikan transaksi efek;
c. mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang
bersifatutang.
4. Perantara pedagang efek adalah perusahaan yang melakukankegiatan usaha jual
beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak nasabah.
5. Penjamin emisi efek adalah perusahaan yang membuat kontrakdengan emiten
untuk melakukan penawaran umum bagikepentingan emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeliatas efek yang tidak terjual.
6. Biro administrasi efek adalah perusahaan yang berdasarkan kontrak dengan emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan efekdan pembagian hak yang berkaitan dengan
efek.
7. Pemeringkat efek adalah badan swasta yang melakukanpemeringkatan atas efek
yang bersifat utang. Tujuanpemeringkatan ialah untuk memberikan opini yang
independen,obyektif, dan jujur mengenai risiko efek utang.

E. Instrumen/produk pasar modal


Adapun instrumen pasar modal diantaranya

1. Saham, adalah tanda penyertaan modal pada PerseroanTerbatas (PT)

sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-UndangHukum Dagang

(KUHD).Saham yang diperjualbelikan di bursa efek terdiri atas:

1) Saham biasa (common stock), yaitu saham yang tidakmemperoleh hak istimewa.

Pemegang saham biasamempunyai hak untuk memperoleh dividen (bagian laba

PT) sepanjang perseroan memperoleh keuntungan.

2) Saham preferen (preffered stock), yaitu saham yangmemiliki hak istimewa untuk

mendapatkan lebih duluatas dividen dan atau bagian kekayaan pada

saatpembubaran perseroan dari saham biasa. Di samping itu,mempunyai

preferensi untuk mengajukan usul

pencalonan Direksi/Komisaris.
2. Obligasi, adalah surat tanda meminjamkan uang yangmempunyai jangka waktu

tertentu, biasanya lebih dari 1tahun. Jadi, pada hakikatnya obligasi adalah surat

tagihanatas beban atau tanggungan pihak yang menerbitkan/mengeluarkan

obligasi tersebut.

3. Waran, adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaanyang memberi hak

kepada pemegangnya untuk memesansaham dari perusahaan tersebut pada

harga dan jangka

waktu tertentu.

4. Sertifikat danareksa adalah surat berharga yang diterbitkan oleh PT Danareksa

(Persero) untuk mewakili efek/surat berharga yang dibeli oleh PT Danareksa

sebagai pendukung atau jaminannya. Sementara itu, sertifikat dana adalah jenis

sertifikat atas tunjuk yang didukung oleh portepel berasal dari sebagian kekayaan

danareksa yang dipisahkan, yang terdiri atas saham, obligasi dan surat berharga

pasar uang di mana pengelola portepelnya dilakukan oleh danareksa selaku

pengelola dana.

F. Mekanisme transaksi di pasar modal


 Pelaksanaan perdagangan
 Pembagian pasar yang ada di bursa efek
 Pesanan nasabah
 Satuan perdagangan dan satuan perubahan harga
 Auto rejection
 Proses penawaran jual dan permintaan beli di JATS
 Biaya transaksi

G. Investasi di pasar modal


Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi
dipasar modal:
- Investor terlebih dahulu harus membuka rekening di salah satu perusahaan efek
- Investor yang membuka rekening di perusahaan efek akan mengisi dokumen-
dokumen apa saja yang diperlukan.
Dalam investasi di pasar modal tidak terdapat batasan jumlah dana yang dibutuhkan.
Dalam perdagangan saham jumlah yang diperjualbelikan dilakukan dalam satuan lot.
Jumlah minimal saham yang dapat diperjualbelikan oleh pemodal minimal sebanyak
satu lot (1 lot = 500 lembar saham). Dana yang dibutuhkan menjadi bervariasi
disebabkan karena harga saham yang tercatat dalam bursa bermacam-macam.

ASURANSI
A. Pengertian asuransi
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana pihak penanggung mengikatkan
diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransu untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab atin kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
B. Fungsi asuransi
Asuransi berfungsi sebagai mekanisme untuk mengalihkan risiko, yaitu mengalihkan
risiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung).
C. Jenis asuransi
Jenis-jenis asuransi diantaranya adalah
 Asuransi jiwa
 Asuransi kerugian
 Reasuransi
D. Prinsip kegiatan usaha asuransi
Secara operasional, perusahaan asuransi berdasarkan prinsip syariah mengacu kepada
SK Dirjen Lembaga Keuangan Nomor 4499/LK/2000 tentang jenis, penilaian dan
Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan
system syariah dan beberapa Keputusan Menteri keuangan (KMK), yaitu KMK
Nomor 424/KMK.06/2003 tentang penyelenggaraan perusahaan asuransi; KMK
Nomor 424/KMK.06/2003 tentang kesehatan keuangan asuransi dan reasuransi; dan
KMK Nomor 424/KMK.06/2003 tentang perizinan usaha dan kelembagaan
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
E. Produk asuransi
Seseorang yang memanfaatkan produk asuransi biasanya memegang polis asuransi.
Polis asuransi adalah suatu kontrak perjanjian yang sah antara penanggung (dalam hal
ini perusahaan asuransi) dengan tertanggung, pihak penanggung bersedia
menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan ating
dengan imbalan pembayaran (premi) tertentu dari tertanggung.

DANA PENSIUN
A. Pengertian dana pensiun
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang dana pensiun, bahwa dana
pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Dengan demikian, jelas bahwa yang mengelola dana
pesiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti bank umum asuransi
jiwa. Dana pensiun adalah dana yang secara khusus dihimpun dengan tujuan untuk
memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai usia pensuin(retirement), cacat
(disability), atau meninggal dunia(death). Dana pensiun itu dikelola oleh trust, badan
khusus sejenis lembaga kuangan atau perusahaan asuransi atau badan khusus yang
dibentuk untuk mengelola dana pensiun

B. Fungsi dana pensiun


Dana pensiun berfungsi sebagai badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun.

C. Peran dana pensiun


Adapun peran dari pada dana pensiun, yaitu sebagai pelayanan yang dapat
dikembangkan atau diinvestasikan yang akan membentuk saldo atau manfaat pensiun.

D. Jenis dana pensiun


1. Pensiun Normal
Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa
pensiun seperti yang telah ditetapkan perusahaan.
2. Pensiun Dipercepat
Pensiun yang diberikan untuk kondisi tertentu (pengurangan pegawai)
3. Pensiun Ditunda
Diberikan kepada karyawan yang meminta pensiun sendiri saat usia pensiun
belum mencukupi.
4. Pensiun Cacat
Pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan sehingga
dianggap tidak mampu lagi untuk bekerja

E. Prinsip kegiatan usaha dana pensiun


1. Transparansi (Transparancy)
Semua sisi keberadaan Dana Pensiun dan pengelolaannya harus terungkap secara
terbuka dan transparan, sehingga seluruhnya dapat dikendalikan dengan baik.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Sistem Pengendalian Internal yang baik dan diterapkan dengan konsekuen akan
memberikan kepastian tentang akuntabilitas dan penetapan hak serta kewajiban
dan tanggung gugat dari semua jajaran Dana Pensiun.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Kesesuaian dan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan dalam peraturan per-
Undang-Undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan kegiatan yang
sehat akan dapat dijaga dan dipelihara, dengan adanya penetapan dan
4. Penerapan standar Pengendalian Internal yang baku.
Pada sisi yang lain, pengelolaan Dana Pensiun yang selalu dalam keadaan
terkendali dengan baik, akan menjamin tercapainya tingkat kepatuhan yang tinggi
terhadap hukum dan semua ketentuan serta peraturan yang berlaku.
5. Kemandirian (Independency)
Sistem Pengendalian Internal yang baik dan diterapkan secara konsisten akan
memberikan batasan yang jelas tentang kemampuan serta kelebihan dan
kekurangan masing-masing pihak, sehingga Dana Pensiun akan dapat dikelola
secara profesional, tanpa adanya benturan dan pertentangan kepentingan serta
pengaruh atau tekanan dari pihak manapun juga, baik Internal maupun eksternal.
6. Kewajaran (Fairness)
Keadilan dan kesetaraan serta kewajaran di dalam memenuhi semua hak-hak
Pihak Terkait dan Mitra Kerja yang timbul berdasarkan perjanjian dan semua
peraturan per-Undang-Undang-an yang berlaku hanya akan dapat terlaksana
apabila seluruh kegiatan pengelolaan Dana Pensiun dapat terkendali dengan bai

LEMBAGA PEMBIAYAAN

A. Pengertian lembaga pembiayaan


Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana aau barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat (Pasal 1 Butir 1 Keppres No. 61 Tahun 1988)
B. Fungsi lembaga pembiayaan
C. Peran lembaga pembiayaan
D. Jenis lembaga pembiayaan
 Sewa Guna Usaha
 Modal Ventura
 Perdagangan Surat Berharga
 Anjak Piutang
 Usaha Kartu Kredit
 Pembiayaan Konsumen
E. Prinsip lembaga pembiayaan
F. Produk lembaga pembiayaan
1. Perusahaan Perdagangan Surat Berharga
Badan usaha yang melakukan kegiatan perdagangan surat berharga. Seperti
pedagang efek, sekuritas.
2. Perusahaan Anjak Piutang
Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan
atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
3. Perusahaan Kartu Kredit
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk membeli barang dan
jasa dengan menggunakan kartu Kredit.
4. Perusahaan Pembiayaan Konsumen
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau
berkala oleh konsumen

PERGADAIAN

A. Pengertian pergadaian
Pergadaian diartikan sebagai kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada
pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan
ditebus sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.

B. Fungsi pergadaian
Pergadaian berfungsi sebagai suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam
bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan
dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.

C. Peran pergadaian
Peran Perum Pegadaian sebagai lembaga keuangan saat ini maupun dimasa yang akan
datang sangat penting untuk mewujudkan pemberdayaanekonomi rakyat terutama
masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawahatau Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) baik di perkotaan maupun dipedesaan.
D. Jenis pergadaian
E. Prinsip kegiatan usaha pergadaian
F. Produk pergadaian
1. Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan
prosedurpelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini,
Pemerintahmelindungi rakyat kecil yang tidak memiliki akses kedalam perbankan.
2. Kredit Angsuran Sistem Fidusia(Kreasi) adalah kredit dengan sistem Fidusia,
yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk
mengembangkan usahanya.
3. Kredit Angsuran Sistem Gadai(Krasida) merupakan pemberian pinjaman kepada
para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembanganusaha) atas dasar
gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.
4. RAHN (Gadai Syariah) adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip-
prinsip Syariah, dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan
Ijaroh (biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan).

Anda mungkin juga menyukai