Anda di halaman 1dari 20

PASAR MODAL DI

INDONESIA
Nama Kelompok :
1. 1.DICKY WIRATAMA (2103101006)
2. 2.DEWI PUJAWATI S (2103101013)
3. 3.RISMA HAJIZAH P (2103101032)
Sejarah Pasar Modal
1. Tahun 1878 , Pemerintah Kolonial Belanda mengadakan usaha
pembangunan perekonomian.
2. Desember 1912, Gagasan Pemerintah Indonesia membuat Pasar
Modal di Batavia,
3. 11 Januari 1925, Dibuka lagi Pasar Modal di Surabaya diikuti Pasar
Modal di Semarang.
4. Pertengahan Tahun 1952, dibuka kembali Bursa Efek Indonesia di
Jakarta dengan UU Darurat Pasar Modal
5. Tanggal 10 Agustus 1977, Bursa Efek diresmikan kembali oleh
Presiden Soeharto dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar
Modal).
6. Tahun 1987, Hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87).
7. Tahun 1988-1990, Pintu BEJ terbuka untuk asing.
8. Tahun 1988, Juni : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi
dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
Desember : Hadir Paket Desember 1988 (Pakdes 88).
9. Januari 2012, Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan
10.18 April 2016, Peluncuran IDX Chanel
Peranan dan Fungsi Pasar Modal
Peranan Pasar Modal Fungsi Pasar Modal
 Pasar Modal berperan dalam  Menjadi sumber penghimpun
pengembangan perbankan dana
 Berperan dalam pengembangan  Sebagai alternatif Investasi
dunia Usaha pasar investor
 Berperan dalam meratakan  Sebagai pendorong
pendapatan perkembangan investasi
 Pasar modal sebagai indikator
krisis keuangan
Jenis Instrumen Pasar Modal
 Saham  Obligasi

 Reksadana  Exchange Traded Fund


(ETF)

 Derivatif
Unsur-Unsur Pokok Yang Mendukung
adanya Pasar Modal
1). Adanya perusahaan atau lembaga usaha lainnya yang menawarkan
saham atau obligasi kepada masyarakat dan telah memenuhi syarat-
syarat yang diperlukan.
2). Adanya masyarakat investor, lembaga investasi seperti asuransi,
dana pensiun dan sebagainya, yang bersedia membeli saham atau
obligasi
3). Adanya lembaga pasar modal yang dapat mempertemukan untuk
peminta dana & penyedia dana
4). Adanya perantara dan pedagang efek
Lembaga yang Terlibat dalam Pasar
Modal
1). BAPEPAM
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No.53 Tahun
1990 tentang Pasar Modal adalah
• Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal
• Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap beberapa
lembaga terkait pasar modal
• Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
2). Bursa Efek, adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual beli efek pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek.

3) Perusahaan Efek, adalah pihak yang menjalankan usaha


sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan
atau Manajer Investasi.
4). Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal
 Lembaga penunjang pasar modal menurut UU Pasar Modal yaitu
 - Kustodian, bank yang mendapatkan persetujuan dari OJK untuk bertindak
sebagai pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang
berkaitan dengan Efek serta jasa lain.
 - Biro Administrasi Efek, perseroan yang dapat menyelenggarakan kegiatan
usaha berdasarkan kontrak dengan Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek
dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek dan telah mendapat izin
dari OJK.
 - Wali Amanat, pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek bersifat
utang atau sukuk untuk melakukan penuntutan baik di dalam maupun di
luar pengadilan, yang berkaitan dengan kepentingan pemegang efek bersifat
utang atau sukuk tersebut tanpa surat kuasa khusus.
 - Pemeringkat efek, Penasihat Investasi berbentuk Perseroan Terbatas yang
melakukan kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat. Dalam
melaksanakan kegiatannya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib terlebih
dahulu mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
 Berdasarkan pasal 4 UUPM, yang merupakan profesi penunjang
pasar Modal yaitu,
• Akuntan Publik
a.Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan dan pembukuan
perusahaan
b.Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan.

 Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan
usaha emiten.
• Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta
perubahan anggaran dasar, dan menyiapkan naskah perjanjian dalam
rangka emisi efek

 Agen Penjual, memiliki tugas melayani investor

 Perusahaan Penilai, diperlukan apabila perusahaan emiten akan


melakukan penilaian kembali aktivanya.
Penipuan & Manipulasi Pasar
Dalam kegiatan perdagangan efek , setiap pihak dilarang secara
langsung maupun tidak langsung melakukan penipuan dan
memanipulasi pasar.
Bentuk perbuatan pidana penipuan dalam pasar modal yang
biasanya terjadi ialah, membuat pernyataan tidak benar mengenai
fakta material, atau tidak mau mengungkapkan fakta material
sehingga investor/pemodal tidak mengetahui keadaan yang
sebenarnya
Tahun 1995 tentang Pasar Modal secara tegas melarang kegiatan
perdagangan efek yang mengandung unsur
penipuan, manipulasi, dan perdagangan orang dalam. Ada
beberapa unsur tindak pidana penipuan (Pasal 378 KUHP) yang
dilakukan berhubungan dengan Pasar Modal, yaitu perbuatan
menggerakkan (bewegen) serta menguntungkan diri sendiri atau
orang lain dengan cara :
1. Melawan Hukum
2. Memakai martabat/ kedudukan palsu
3. Tipu muslihat dan rangkaian kebohongan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal adalah ketentuan umum mengenai
undang-undang Pasar Modal. Berisi tentang definisi,
pengertian, serta aturan dan ketentuan mengenai aktivitas
di pasar modal. Di dalamnya berisi tentang:
 BAB I Ketentuan Umum
Memberikan penjelasan tentang definisi, pengertian, serta aturan dan ketentuan yang diatur di UU Pasar
Modal.

BAB II Badan Pengawas Pasar Modal


Aturan mengenai fungsi, peran, otoritas, serta tanggung jawab yang dimiliki Badan Pengawas Pasar
Modal.

BAB III Bursa Efek, Lembaga Kliring, dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian
Memberikan pemaparan fungsi, syarat, dan ketentuan mengenai aktivitas di Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

BAB IV Reksa Dana


Aturan mengenai bentuk dan sifat Reksa Dana, serta ketentuan mengenai pengelolaan Reksa Dana.

 BAB V Perusahaan Efek, Wakil Perusahaan Efek, dan Penasihat Investasi


Aturan mengenai persyaratan, ketentuan, otoritas kegiatan, serta pedoman untuk Perusahaan Efek, Wakil
Perusahaan Efek, dan Penasihat Investasi.
 BAB VI Lembaga Penunjang Pasar Modal
Aturan mengenai persyaratan dan ketentuan tentang Lembaga Penunjang Pasar Modal, yang di dalamnya
termasuk Kustodian, Biro Administrasi Efek, dan Wali Amanat.

BAB VII Penyelesaian Transaksi Bursa dan Penitipan Kolektif


Penjelasan mengenai tata cara aktivitas penyelesaian transaksi bursa, serta syarat dan ketentuan mengenai
penitipan kolektif.

BAB VIII Profesi Penunjang Pasar Modal


Aturan yang mengatur profesi penunjang aktivitas Pasar Modal, serta persyaratan, tata cara, dan kewajiban
saat melakukan aktivitas di Pasar Modal.
 BAB IX Emiten dan Perusahaan Publik
Penjelasan mengenai persyaratan pendaftaran, kewajiban, ketentuan, serta hak yang dimiliki Emiten dan
Perusahaan Publik dalam aktivitas di bursa saham.

BAB X Pelaporan dan Keterbukaan Informasi


Memberikan paparan kewajiban bagi pelaku di bursa saham untuk melapor kepada Badan Pengawas Pasar
Modal, termasuk jenis laporan yang harus disampaikan.

BAB XI Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Perdagangan Orang Dalam


Penjelasan mengenai aktivitas dan kegiatan apa saja yang dilarang di kegiatan Pasar Modal, termasuk
penipuan, dan pelarangan penggunaan orang dalam sesuai ketentuan berlaku.
 BAB XII Pemeriksaan
Dasar hukum mengenai wewenang Bapepam melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran UU Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya, termasuk aturan tata cara pemeriksaan.
 BAB XIII Penyidikan
Aturan mengenai prosedur dan tata cara pelaksanaan penyidikan yang dilakukan Bapepam terhadap
pelanggar UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

BAB XIV Sanksi Administratif


Aturan mengenai sanksi administratif yang diberikan Bapepam terhadap pelanggar UU Pasar Modal dan
peraturan pelaksanaannya.

BAB XV Ketentuan Pidana


Penjelasan mengenai ketentuan pidana terhadap pihak yang melanggar UU Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya.

BAB XVI Ketentuan Lain-lain
Penjelasan mengenai ketentuan menuntut ganti rugi terhadap pihak yang dirugikan dari pelanggaran
UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, serta kewajiban konsultasi dan atau koordinasi
Bapepam dan Bank Indonesia terkait aktivitas pengawasan di Pasar Modal.

 BAB XVII Ketentuan Peralihan


Memberikan paparan kewajiban dan ketentuan bagi Perusahaan Publik setelah UU Pasar Modal ini
diundangkan, dan sifat peraturan lain terkait Pasar Modal setelah UU Pasar Modal ini resmi
berlaku.

BAB XVIII Ketentuan Penutup


Penjelasan mengenai tanggal berlakunya UU Pasar Modal mulai 1 Januari 1996, sekaligus tak
berlakunya UU lama yang mengatur Pasar Modal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai