Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

RESUME
“PELAPORAN BAPEPAM-LK”

OLEH :
NI PUTU CANDRA VIRGAYANTI 1617051038/ 6G

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2019
PELAPORAN BAPEPAM-LK

Sejak diresmikannya pasar modal Indonesia pada tahun 1977, Badan


Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau biasa disebut sebagai
Bapepam-LK memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses pencarian dana
perusahaan melalui investor. Bapepam-LK merupakan badan di bawah
Departemen Keuangan yang bertanggung jawab untuk mengatur bursa saham
dimana saham dan obligasi peusahaan diperdagangkan dan mengatur prinsip
pengungkapan informasi keuangan sehingga investor dapat menggunakannya
untuk mengambil keputusan.

SEJARAH PERATURAN SURAT BERHARGA

Kebutuhan akan aturan mengenai penerbitan surat berharga kepada


masyarakat telah dilakukan sejak lama. Pada abad ke 19, Pemerintah Belanda
yang menjajah Indonesia, membangun industri agrobisnis untuk meningkatkan
ekonomi Indonesia dengan mendirikan Vereniging voor de Effectenhandel di
Batavia pada 14 Desember 1912, yang menjadi awal pengembangan perdagangan
surat berharga di Indonesia. Pembukaan pasar modal di Batavia diikuti dengan
pembukaan bursa saham di Surabaya dan Semarang. Akan tetapi meletusnya
Perang Dunia II pada saat itu mengakibatkan hilangnya stabilitas negara, karena
pemerintah kolonial Belanda menutup secara paksa bursa saham pada 1940.
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan pada tahun 1945, pemerintah
membuka kembali bursa saham pada tahun 1952. Namun, ketidakstabilan politik
yang dipicu oleh inflasi yang tidak terkendali memaksa pemerintah untuk
menutup bursa efek kembali. Pada tahun 1976 pemerintah Indonesia lalu
mendirikan Badan Pelaksana Pasar Modal, kemudian tahun 1977 Pasar Modal
Indonesia kembali aktif ditandai dengan pelaksanaan penawaran saham Semen
Cibinong kepada publik.
Keputusan Menteri Keuangan No.1548/KMK.013/1990 tentang pasar
modal berdampak pada berkembangnya pasar modal, indeks harga saham
mencapai skor tertinggi pada saat itu, yaitu 681. Selanjutnya Badan Pelaksana
Pasar Modal tersebut berganti menjadi Badan Pengawas Pasar Modal sebagai
pengawas terhadap seluruh kegiatan pasar modal sehingga menciptakan kegiatan
pasar modal yang teratur, wajar, efisian serta melindungi kepentingan pemodal
dan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, Bursa Efek Jakarta diresmikan pada
tahun 1991 dan Undang-Undang Pasar Modal 1995 diterbitkan pada 10 November
1995 dan berlaku efektif 1 Januari 1996. Menyadari perkembangan pasar modal
berhubungan dengan pembangunan pada sektor keuangan non bank, seperti
asuransi, dana pensiun, dan industri pembiayaan, maka dilakukan pengawasan
terintegrasi bersama sektor keuangan, yaitu Bapepam diintegrasikan dengan
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan sehingga terbentuk Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
BADAB PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
(BAPEPAM-LK)

Bapepam-LK memiliki fungsi untuk mengatur dan mengawasi aktivitas


pada pasar modal, termasuk mengembangkan dan mengimplementasikan
kebijakan serta membuat standarisasi teknis bagi lembaga keuangan dalam rangka
melaksanakan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Bapepam-LK memiliki
tanggung jawab secara hukum untuk mengatur perdagangan surat berharga dan
menetapkan pengungkapan yang harus dilakukan oleh perusahaan terbuka.
Bapepam-LK secara konsisten menentukan bahwa inverstor harus memperoleh
informasi yang memadai untuk dapat mengambil keptusan berdasarkan penilaian
risiko dan imbal hasil menurut penilaian mereka sendiri.

STRUKTUR ORGANISASI BADAN

Ketua Bapepam-LK berada di bawah Menteri Keuangan terdiri dari 12


biro dan satu sekretariat dengan tanggung jawabnya yaitu:
1. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil fungsi mengadministrasikan
kewajiban pengungkapan hukum pasar modal dan menelaah seluruh
pernyataan pendaftaran bagi perusahaan yang bergerak di sektor riil, seperti
pabrikasi, pertanian, pertambangan dan yang terkait dengan pengungkapan.
2. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa fungsi mengadministrasikan
kewajiban pengungkapan hukum pasar modal dan menelaah seluruh
pernyataan pendaftaran bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa, seperti
perusahaan properti, agen perjalanan, bank, dan perusahaan keuangan.
3. Biro Pemeriksaan dan Penyidikan berhubungan dengan tindakan penegakan
peraturan oleh Bapepam-LK, memiliki berbagai opsi untuk melakukan
penegakan peraturan dari yang bersifat imbauan sampai tindakan administrasi
dan pengadilan. Tindakan penegakan berupa sanksi administratif sering
digunakan untuk memperoleh bukti dan temuan dari suatu masalah. Litigasi
digunakan untuk masalah pelanggaran hukum yang serius, seperti broker
sekuritas melakukan penjualan palsu, serta dapat menyebabkan penghentian
kegiatan perusahaan dan sekaligus menerima hukum perdata atau pidana.
4. Biro Pengelolaan Investasi mengatur konsultan dan perusahaan investasi,
termasuk menciptakan produk investasi baru.
5. Biro Transaksi dan Lembaga Efek mengatur dan mengawasi perdagangan
dan surat berharga nasional, broker, dan dealer sekuritas.
6. Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan membuat aturan dalam akuntansi,
auditing, tata kelola perusahaan, dan pasar modal syariah termasuk
penerimaan pendaftaran para, profesional dan institusi yang mengandung
pengembangan pasar modal.
7. Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum menyusun aturan pasar
modal, menetapkan sanksi, aturan litigasi, dan mengatur konsultan hukum.
8. Biro Kepatuhan Internal memastikan bahwa seluruh biro berfungsi
sebagaimana aturan yang berlaku dan aturan perbaikan yang telah ditetapkan.
9. Biro Perasuransian mengatur perusahaan asuransi termasuk asuransi
kesehatan untuk pegawai negeri dan lembaga pendukung lainnya.
10. Biro Dana Pensiun mengatur dana pensiun termasuk program pensiun untuk
pegawai negeri dan lembaga pendukung lainnya.
11. Biro Pembiayaan dan Penjaminan mengatur perusahaan pembiayaan dan
penjaminan.
12. Biro Riset dan Teknologi Informasi membuat penelitian dan penggunaan
teknologi pada pasar modal dan lembaga keuangan lainnya.

Dasar Hukum Pembentukan Bapepam-LK

Sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995, Bapepam-LK


bertanggung jawab untuk mengadministrasikan aturan-aturan yang diperlukan
dalam mengatur perusahaan maupun individu yang terlibat dalam pasar modal.
Semua perusahaan yang memiliki kewajiban terbatas harus memenuhi aturan
dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Tahun 2007 (UU No.40/2007), kecuali
diatur oleh undang-undang lain secara khusus seperti undang-undang pasar modal.

Struktur Regulasi

Peraturan Isi Peraturan


Undang-Undang Pasar Modal 1995 Peraturan dasar pendirian Bapepam-
LK, organisasi yang mengatur diriya
sendiri (self-regulatory organization),
institusi dan profesi pendukung pasar
modal, dana investasi, perusahaan
sekuritas, perusahaan penerbit dan
terbuka, investigasi dan sanksi.
Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun Aturan tentang lisensi bursa saham,
2004 sebagai pengganti Peraturan institusi penjamin emisi dan
Pemerintah No. 45 Tahun 1995 penyimpanan sekuritas serta profesi
tentang organisasi pasar modal pendukung pasar modal dan pihak-
pihak yang terlibat dengan pasar
modal.
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun Aturan ini membahas mengenai tujun
1995 tentang prosedur investigasi dan standar yang digunakan serta
formal pasar modal prosedur formal dalam melakukan
investigasi dalam pasar modal.
Keputusan Menteri Keuangan No. Mengatur kepemilikan asing di reksa
646/KMK.010/1995 dana.
Keputusan Menteri Keuangan No. Mengatur kepemilikan asing di dalam
647/KMK.010/1995 perusahaan sekuritas.
Keputusan Menteri Keuangan No. Mengatur jumlah saham dan modal di
179/KMK.010/2003 perusahaan sekuritas.
Keputusan Ketua Bapepam Mengatur lebih rinci lagi mengenai
Undang-Undang Modal Tahun 1995.
Surat Edaran Ketua Bapepam Mengarahkan proses penyusunan
laporan keuangan bagi industri
khusus.
Buletin Staf Akuntansi Petunjuk praktik dan interpretasi
administrasi oleh staf Bapepam-LK
dalam menelaah laporan keuangan.

Undang-Undang Pasar Modal 1995 dapat dijelaskan lebih terperinci


melalui aturan di dalamnya dalam bentuk peraturan pemerintah, keputusan
menteri, keputusan ketua Bapepam-LK, dan surat edaran. Aturan mengenai
Bapepam-LK biasanya disusun oleh keputusan ketua Bapepam-LK yang
mengatur persyaratan penyajian khusus dalam pernyataan pendaftaran,
prospectus, laporan keuangan, dan lain-lain.
Salah satu aturan yang penting, aturan Nomor VIII.G.7, tentang
penyusunan laporan keuangan dan pengungkapan laporan keuangan yang dibuat
oleh peusahaan terbuka dan penerbit surat berharga kepada Bapepam-LK. Aturan
ini didukung oleh surat edaran No.SE.-01/PM/2002 dan SE-02/BL/2008 yang
memberikan arahan pada proses penyusunan laporan keuangan untuk industri.
Adanya Buletin Staf Akuntansi (BSA) memberikan kesempatan kepada
staf Bapepam-LK untuk membuat pengumuman mengenai hal-hal teknis yang
menjadi perhatian dan harus dibahas oleh Bapepam-LK. Buletin ini bukanlah
tindakan formal dari Bapepam-LK, namun banyak penyusun laporan keuangan
yang mengikuti buletin ini karena menganggap pandangan para staf tersebut
merupakan pandangan Bapepam-LK.
Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995 memberikan kewenangan yang
sangat luas kepada Bapepam-LK untuk menetapkan standar akuntansi dan
penyajian laporan keuangan oleh perusahaan terbuka. Bapepam-LK secara umum
menyerahkan pada profesi akuntansi untuk menyusun standar akuntansi melalui
dukungan pada dewan penyusun standar yaitu Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Kauntan Indonesia (DSAK-IAI).

PENERBITAN SURAT BERHARGA: PROSES REGISTRASI

Perusahaan yang ingin menjual surat hutang atau saham harus


menawarkan kepada publik sesuai dengan aturan UU Tahun 1995 tentang pasar
modal dengan cara mendaftarkan surat berharganya kepada Bapepam-LK.
Pendaftar harus menyiapkan laporan keuangan yang sudah diaudit. Laporan
keuangan yang disajikan kepada prospektus adalah laporan keuangan 3 tahun
terakhir atau sejak didirikan jika usia perusahaan kurang dari 3 tahun. Laporan
keuangan tahun yang lalu tersebut harus disajikan secara komparatif dengan
periode sekarang. Bapepam-LK juga meminta penyajian paling sedikit 4 rasio
penting dari informasi keuangan selama 5 tahun terakhir.
Sejumlah jenis surat berharga dan transaksi surat berharga dibebaskan dari
keharusan registrasi menurut undang-undang pasar modal, seperti surat utang
dengan tanggal jatuh tempo satu tahun atau kurang dari 1 tahun, sertifikat
deposito, kebijakan asuransi, surat berharga yang diterbitkan dan dijamin oleh
pemerintah serta surat berharga lainya yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam-LK.
Terkait dengan Undang-Undang Pasar Modal, penawaran publik akan
membutuhkan waktu dan dalam jumlah tertentu, baik itu di dalam wilayah
Indonesia atau kepada warga Indonesia di luar negeri, dan ditawarkan melalui
media massa atau ditawarkan kepada lebih dari 100 orang, atau dihasilkan melalui
penjualan lebih dari 50 orang. Selain itu, penawaran yang tidak memenuhi
ketetapan tersebut tidak dianggap sebagai penawaran kepada publik.
Bapepam-LK mengeluarkan aturan Nomor IX.A.5 yang mengatur
pengecualian dari penawaran publik, yaitu sesuai dengan UU Pasar Modal 1995
jika total penawarannya kurang dari Rp 1 miliar, sehingga tidak membutuhkan
registrasi resmi melalui Bapepam-LK. Proses penawaran tersebut biasanya
diawali dengan pemilihan penjamin emisi (underwriter), yaitu pihak yang
membantu perusahaan dalam proses pendaftaran dengan menyediakan informasi
pemasaran dan secara langsung akan mendistribusikan surat berharga. Perjanjian
penjamin emisi adalah kontrak antara perusahaan penerbit dan penjamin eisi yang
berisi tentang tanggung jawab penjamin emisi dan disposisi akhir untuk surat
berharga yang tidak terjual pada akhir masa penawaran publik.

Pernyataan Registrasi

Proses penawaran surat berharga kepada publik diawali dengan persiapan


pengisian pernyataan registrasi. Termasuk dalam pernyataan registrasi antara lain
adalah prospektus, prospektus ringkas, audit laporan keuangan, “comfort letter”,
“representation letter”, perjanjian penjamin, dan lain-lain. Pernyataan registrasi
harus ditandatangani oleh direktur dan dewan komisaris perusahaan. Perusahaan
kemudian menyerahkan pernyataan registrasi kepada Bapepam-LK yang
kemudian ditelaah oleh Biro Penilaian Keuangan.

Telaah Bapepam-LK dan Penawaran Publik

Sebagian besar pendaftar untuk pertama kali akan menerima “customary


review” yang berisi hasil penilaian dari Bapepam-LK, atau akan menerima
comment letter yang berisi penjelasan tentang kekuarangan yang harus dilengkapi
sebelum surat berharga tersebut ditawarkan untuk dijual. Jika pernyataan
pendaftaran sudah lengkap, maka perusahaan dapat menjual sekuritas pada publik.
Sejak registrasi tersebut disampaikan kepada Bapepam-LK hingga tanggal
efektif penjualan, perusahaan boleh menerbitkan prospektus awal (preliminary
prospectus), yang dianggap sebagai red herring prospectus yang menyediakan
informasi tentative kepada investor tentang hal-hal atau isu-isu mendatang.
Perusahaan biasanya menyiapkan iklan untuk prospektus yang lengkap sampai
dengan melakukan pertemuan bisnis untuk menginformaikan investor tentang
penawaran yang akan datang.
Waktu antara tanggal terakhir laporan keuangan yang dipublikasikan dan
tanggal efektif registrasi tidak boleh lebih dari 180 hari. Jika hal tersebut terjadi,
maka audit laporan keuangan interim lah yang dimasukkan sebagai pengganti
aporan keuangan tahunan.

Tanggung Jawab Hukum Akuntan dalam Proses Registrasi

Perusahaan memiliki akuntan internal yang bertugas untuk menyusun


pengungkapan laporan keuangan yang kemudian diaudit oleh akuntan
eksternal/independen perusahaan. Berdasarkan aturan Bapepam-LK No.VIII.G.5,
akuntan bertanggung jawab atas setiap kesalahan yang signifikan atau
penyampaian informasi yang salah sampai dengan tanggal efektif penyerahan
pernyataan registrasi. Penjamin emisi yang bertanggung jawab atas penjualan
surat berharga sering kali meminta “comfort letter” dari akuntan publik
perusahaan penerbit emiten untuk periode antara tanggal penandatanganan
laporan keuangan oleh auditor hingga maksimum 14 hari setelah tanggal efektif
pernyataan registrasi. Comfort letter menyediakan bukti tambahan yang
menyatakan bahwa akuntan publik tidak menemukan fakta-fakta penting yang
menyebabkan adanya perubahan signifikan, membahayakan posisi keuangan
perusahaan atau hasil operasional perusahaan sejak tanggal penandatanganan
laporan keuangan oleh auditor.

PERSYARATAN PELAPORAN SECARA PERIODIK

Apabila sebuah perusahaan dinyatakan sebagai perusahaan penerbit atau


terbuka, maka harus menyampaikan laporan secara periodik, baik laporan tahunan
dan laporan keuangan periodik termasuk laporan yang diminta oleh Bapepam-LK.
Peraturan X.K.6 mewajibkan perusahaan penerbit dan terbuka untuk
menyampaikan laporan tahunan secara regular pada akhir bulan keempat sesudah
tahun fiskal perusahaan berakhir. Laporan tahunan perusahaan terdiri atas:
1. Financial Highlight
2. Laporan Dewan Komisaris
3. Laporan Direktur
4. Profil perusahaan
5. Analisis dan Diskusi Manajemen
6. Tata Kelola Perusahaan
7. Pernyataan Tanggung Jawab Direktur atas Laporan Keuangan
8. Audit atas Laporan Keuangan
9. Tanda Tangan Dewan Direktur dan Komisaris
Terkait dengan aturan Bapepam-LK No.XK.2, perusahaan penerbit juga
diminta untuk memasukkan laporan keuangan tahunan dan tengah tahun ke
Bapepam-LK sekaligus menyediakan laporan tersebut kepada para pemegang
saham. Perusahaan penerbit juga diwajibkan untuk melaporkan munculnya hal-hal
penting yang tidak ditentukan waktunya atau dikenal sebagai laporan incidental.
Perihal, fakta, atau informasi signifikan yang dapat memengaruhi harga dari surat
berharga atau keputusan investor meliputi:
1. Merger, akuisisi, konsolidasi, atau pendirian joint venture.
2. Pecahan saham atau pembagian dividen.
3. Dividen yang tidak biasa.
4. Perolehan atau kehilangan kontrak penting.
5. Produk baru atau inovasi.
6. Perubahan signifikan dalam pengendalian ataupun manajemen.
7. Tawaran untuk membeli kembali atau melunasi surat utang.
8. Penambahan penjualan surat berharga yang jumlahnya signifikan baik kepada
publik atau kepada pihak lain secara terbatas.
9. Penjualan, atau timbulnya kerugian dari penjualan aset-aset penting.
10. Perselisihan buruh yang relatif penting.
11. Tuntutan hukum untuk melawan perusahaan dan atau direktur atau dewan
komisaris perusahaan.
12. Tawaran pembelian surat berharga perusahaan lain.
13. Penggantian auditor perusahaan.
14. Penggantian agen penjualan perusahaan.
15. Perubahan tahun fiskal perusahaan.

Akuntan juga harus familiar dengan adanya kewajiban direktur aupun


dewan komisaris perusahaan untuk memberi laporan kepada Bapepam-LK
sehubungn dengan jumlah kepemilikan saham dan perubahan kepemilikannya.

Tanggung Jawab Hukum Akuntan pada Laporan Periodik

UU Pasar Modal 1995 menyatakan bahwa adaya risiko hukum pada


tingkat terbatas atas keterlibatan akuntan pada persiapan dan pengisian laporan
periodik. Harus ada tanggung jawab moral dalam pengisian informasi dengan
pernyataan yang salah.

ADOPSI SARBANES-OXLEY ACT 2002 PADA PASAR MODAL


INDONESIA

Penerbitan Sarbanes-Oxley (SOX) pada Juli 2002 telah membawa


pengaruh signifikan terhadap profesi akuntan di seluruh dunia. Di Indonesia,
beberapa provisi SOX telah diadopsi, bahkan beberapa provisi telah diadopsi jauh
sebelum diterbitkannya SOX. Berikut ini adalah penjelasan tentang beberapa
bagian dari SOX dan bagaimana mereka diadopsi menurut peraturan perundangan
di Indonesia.

Badan Pengawas Kantor Akuntan Publik (Public Company Accounting


Oversight Board-PCAOB)

Tidak ada badan serupa PCAOB (Amerika Serikat) di Indonesia.


Bapepam-LK sebagai pengatur pasar modal, mewajibkan registrasi dari akuntan
yang ingin terlibat dalam kegiatan pasar modal. Selain itu, Bapepam-LK memiliki
kewenangan untuk menyetujui, menunda, dan menolak registrasi akuntan.

Auditor Independen

Untuk meningkatkan tingkat independensi auditor, Bapepam-LK


menerbitkan aturan No.VIII.A.2 tentang independensi akuntan yang memberikan
jasa audit di pasar modal. Aturan ini berusaha meningkatkan independensi
akuntan publik melalui beberapa aturan. Salah satunya adalah melarang auditor
untuk memberikan jasa non-audit kepada klien mereka. Aturan No.VIII.A.2 juga
mewajibkan kantor akuntan publik dan akuntan publiknya dirotasi secara regular.
Kantor akuntan publik hanya dapat memberikan jasa audit kepada klien tidak
lebih dari 5 tahun fiskal, sedangkan bagi akuntannya terbatas hanya 3 tahun fiskal.

Tanggung Jawab Perusahaan

Peraturan Bapepam-LK No.IX.1.5 tentang petunjuk pembentukan dan


implementasi tugas dari komie audit telah mewajibkan perusahaan penerbit atau
perusahaan terbuka untuk memiliki komite audit yang bertanggung jawab untuk
memberikan saran/pertimbangan kepada dewan komisaris mengenai laporan atau
hal-hal lain yang diajukan oleh dewan direksi, mengidentifikasi isu-isu yang
membutuhkan penanganan, dan penyelesaian tugas yang terkait dengan tanggung
jawab dewan komisaris, seperti memeriksa informasi keuangan perusahaan yang
akan dipublikasikan kepada masyarakat, menelaah hasil audit yang dilakukan oleh
auditor internal, dan menelaah ketaatan perusahaan pada hukum dan perundang-
undangan di pasar modal.
Peraturan Bapepam-Lk Nomor VIII.G.11 menyatakan bahwa baik direktur
utama maupun direktur keuangan dari setiap perusahaan penerbitn dan terbuka
harus menandatangani laporan keuangan yang akan diserahkan pada Bapepam-LK
serta harus menyertakan pernyataan bahwa mereka bertanggung jawab dalam
pengendalian internal perusahaan.

Peningkatan Pengungkapan Keuangan

Pasal 402 dari SOX menyatakan bahwa untuk menghindari terjadinya


benturan kepentingan, maka perusahaan dilarang untuk memberikan pinjaman
pribadi kepada seluruh direksi atau staf eksekutif. Peraturan Bapepam-LK No
IX.E.1 Tahun 2000 menyatakan bahwa transaksi yang memiliki benturan
kepentingan adalah transaksi yang memiliki perbedaan titik pandang secara
ekonomis antara perusahaan dan direksi, komisaris, pemilik saham mayoritas,
atau pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, serta harus mendapat
persetujuan dari pemegang saham independen.
Pasal 404 dari SOX menyatakan bahwa laporan tahunan dari perusahaan
penerbit harus terdiri atas laporan pengendalian internal yang dibuat oleh
manajemen dimana laporan itu menilai pengendalian internal perusahaan terhadap
keberadaan dan efisiensi dalam penyusunan laporan keuangan, sementara auditor
eksternal perusahaan juga menerbitkan laporan audit yang berhubungan dengan
penilaian manajemen terhadap pengendalian internalnya. Peraturan Bapepam-LK
Nomor VIII.G.11 Tahun 2003 hanya meminta laporan dari direksi perusahaan
terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pengendalian internal perusahaan.

PERSYARATAN PENGUNGKAPAN

Bapepam-LK melalui situsnya selalu merilis pengumuman (press release)


untuk meningkatkan para anggotanya mengenai komitmen dalam penyajian
pengungkapan penuh dan wajar atas laporan keuangan yang dibutuhkan oleh
investor. Bapepam-LK selalu mendorong manajemen untuk menyediakan analisis
terhadap hasil kegiatan perusahaan.

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan analisis manajemen mengenai kondisi keuangan peusahaan


dan hasil kegiatan operasional adalah informasi dasar yang diminta oleh
Bapepam-LK yang dipaparkan pada laporan tahunan. Elemen kunci yang terdapat
dalam diskusi dan analisis manajemen adalah penggambaran pandangan terhadap
masa lalu dan masa datang perusahaan dalam hal likuiditas dan solvabilitasnya.
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam diskusi dan analisis manajemen adalah:
1. Telaah atas segmen usaha.
2. Analisis atas kinerja keuangan perusahaan, termasuk analisis komparatif atas
tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
3. Analisis atas kemampuan pembayaran utang dan tingkat pelunasan piutang.
4. Diskusi mengenai komitmen dalam pengeluaran modal.
5. Menggambarkan dan mendiskusikan transaksi yang tidak biasa dan tidak
sering terjadi yang mempengaruhi informasi keuangan.
6. Komponen-komponen penting atas pendapatan dan biaya.
7. Kenaikan yang signifikan pada tingkat penjualan, pengaruhnya terhadap
kenaikan harga dan kenaikan volume penjualan, serta diskusi mengenai
dampak peluncuran produk baru.
8. Diskusi tentang pengaruh perubahan harga pada penjualan dan pendapatan.
9. Informasi penting dan fakta-fakta yang muncul setelah auditor memberikan
laporan.
10. Diskusi tentang prospek usaha dengan didukung oleh data kuantitatif yang
memadai.
11. Strategi pemasaran produk perusahaan.
12. Diskusi dan gambaran mengenai kebijakan dividen serta pembayaran dividen
untuk 2 tahun yang akan datang.
13. Penggunaan dana hasil penawaran publik.
14. Informasi penting lainnya yang terkait dengan aturan dan hukum yang
memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
15. Perubahan dalam kebijakan akuntansi dan pengaruhnya terhadap kondisi
keuangan.

Pengungkapan Proforma

Pengungkapan proforma merupakan penyajian informasi keuangan “jika


seandainya terjadi” dan biasanya disajikan dalam bentuk laporan keuangan
ringkas. Laporan proforma digunakan untuk menunjukkan pengaruh dari transaksi
utama yang terjadi setelah akhir periode fiskal atau yang terjadi sepanjang tahun
tetapi tidak mencerminkan laporan keuangan historis peusahaan secara penuh.
Bapepam-LK mengharuskan laporan proforma disajikan jika perusahaan
melakukan transaksi penggabungan usaha atau pelepasan usaha, melakukan
reorganisasi perusahaan, juga perubahan aset yang tidak biasa terjadi atau
restrukturisasi utang piutang yang dimiliki perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai