Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS HUKUM INVESTASI SAHAM YANG MENGALAMI

KERUGIAN DAN BANGKRUT SERTA DITUTUP AKIBAT KRISIS


DOMESTIK

Kelompok 9:
1. Novembry Sahusilawane
2. Alvira Aditya Putri
3. Julvito Tandianan
4. Ruth Syntia Sinaga
DAFTAR SUMBER HUKUM

1. Undang-Undang Nomlor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal


2. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang
Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang
Penanaman Modal
3. Peraturan Kepala Badan Koordinasi penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009
tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal
ANALISIS HUKUM

Perusahaan yang mengalami kebangkrutan akan diawali dengan


kondisi financial distress pada perusahaan tersebut. Tetapi, jika perusahaan yang
sedang mengalami kondisi financial distress belum dapat dipastikan akan diakhiri
dengan kebangkrutan. Hal ini bergantung pada kemampuan sebuah perusahaan
untuk mencegah dan mengatasi kondisi financial distress yang akan mengarah pada
kebangkrutan. Kebangkrutan yang terjadi apabila perusahaan tidak mampu untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo baik dari aktivitas operasi perusahaan saat
ini atau dari pembayaran wajib perusahaan. 1
Di Indonesia Penanaman Modal Asing pada mulanya diatur dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang
diundangkang pada tanggal 10 Januari 1967, pengaturannya diperbaharui dengan
Undang-Undang nomor 11 Tahun 1970 tentang perubahan dan tambahan dan
kemudian diperbarui lagi dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal yang diundangkan pada tanggal 26 April 2007, serta diatur
dengan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang daftar bidang usaha yang
tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan dibidang Penanaman
Modal sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan atas Persetujuan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang daftar bidang
usaha yang tertutup dalam bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan
doibidang Penanaman Modal, berkaitan dengan Peraturan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan tata
cara permohonan Penanaman Modal, dan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun
2010 tentang Daftar Bidang usaha tertutup dan terbuka tentang Pasar Modal.
Produsen dalam pasar modal menghasilkan barang berupa surat
berharga atau efek atau sekuritas (emiten) dan produsen yang memiliki produk
berupa jasa keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi (bursa efek). Produksi
surat berharga atau efek oleh emiten atau biasa dikenal dengan istilah penerbitan

1
http://repository.uin-suska.ac.id/16404/6/6.%20BAB%20I.pdf. Diakses pada tanggal 12 Maret
2021
surat berharga atau efek ini bertujuan untuk menambah keuntungan bagi produsen
(emiten) benda berupa efek.
Keuntungan yang dapat diambil berupa adanya kepercayaan
masyarakat terhadap kegiatan usaha yang dilakukan, bertambahnya modal untuk
menjalankan kegiatan usahanya, serta dapat turut berpartisipasi aktif isu-isu global,
misalnya isu lingkungan hidup. Produk surat berharga atau efek yang telah
diterbitkan oleh perusahaan sebagai pelaku kegiatan usaha diedarkan kepada
masyarakat investor melalui bursa. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan
melakukan transaksi efek di bursa adalah untuk perluasan usaha atau ekspansi,
perbaikan struktur modal, dan melakukan divestasi atau pengalihan pemegang
saham.2
Perlindungan hukum bagi investor menurut Undang-Undang Nomor
Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dalam Pasal 4 dinyatakan bahwa pembinaan
pengaturan, pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh
Bapepam dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang
teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
Rezim Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
(selanjutnya disebut UUPM) menentukan dan mengatur bahwa otoritas yang
berwenang atas pasar modal adalah Bapepam-LK. Otoritas ini berada dibawah
Kementerian Keuangan untuk membina, mengatur, dan mengawasi pasar modal.
Dalam kegiatannya, Bapepam-LK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Keuangan. Bapepam-LK lah yang memiliki wewenang untuk
melaksanakan perlindungan hukum pasar modal yang bersifat preventif dan
represif.
Dalam rezim UUPM, Bapepam-LK merupakan pengejawantahan
institusi untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pasar yang
mengalami depresi sejak munculnya krisis keuangan di sejumlah negara Asia. Pada
akhirnya pun kiris keuangan inilah yang turut menjadi salah satu faktor
pembentukan OJK sebagai lembaga pengawas jasa keuangan di Indonesia.

2
Budi Untung, 2011. Hukum Bisnis Pasar Modal. Andi. Yogyakarta, hlm. 68
Dalam menjalankan fungsinya, Bapepam-LK memiliki wewenang
berupa:3
a) Memberi izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana,
Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek;
memberi izin kepada orang perseorangan bagi Wakil Penjamin
Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, dan Wakil Manajer
Investasi; dan memberi persetujuan bagi Bank Kustodian;
b) Mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali
Amanat;
c) Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan
memberhentikan untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur
serta menunjuk manajemen sementara Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sampai dengan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang baru;
d) Menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan Pendaftaran serta
menyatakan, menunda, atau membatalkan efektifnya Pernyataan
Pendaftaran;
e) Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak
dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran
terhadap undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya;
f) Mewajibkan setiap Pihak untuk menghentikan atau memperbaiki
iklan atau promosi yang berhubungan dengan kegiatan di Pasar
Modal; atau mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi yang
dimaksud;
g) Melakukan pemeriksaan terhadap setiap Emiten atau Perusahaan
Publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan

3
Hilda Hilmiah Dimyati, 2014. Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar Modal.
https://media.neliti.com/media/publications/40834-ID-perlindungan-hukum-bagi-investor-dalam-
pasar-modal.pdf. Diakses pada tanggal 12 Maret 2021
Pendaftaran kepada Bapepam; atau Pihak yang dipersyaratkan
memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan,
pendaftaran profesi berdasarkan undang-undang ini;
h) Menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam
rangka pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud
dalam huruf g;
i) Mengumumkan hasil pemeriksaan;
j) Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa
Efek atau menghentikan Transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk
jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal;
k) Menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka
waktu tertentu dalam hal keadaan darurat;
l) Memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan
sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan
keputusan membatalkan atau menguatkan pengenaan sanksi
dimaksud;
m) Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan,
dan penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal;
n) Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian
masyarakat sebagia akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang
kegiatan Pasar Modal;
o) Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas
undang-undang ini atau peraturan pelaksanaannya;
p) Menetapkan instrumen lain sebagai efek, selain yang telah
ditentukan dalam Pasal 1 angka 5; dan
q) Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan undang-undang
ini.
Untuk melindungi investor maka pihak emiten yang akan menjual efek
dalam Penawaran Umum harus memberikan kesempatan kepada investor untuk
membaca prospektus berkenaan dengan efek yang diterbitkan, sebelum pemesanan
ataupun pada saat pemesanan dilakukan. Pada akhirnya setelah Bapepam-LK
memperhatikan kelengkapan dan kejelasan dokumen emiten untuk melakukan
Penawaran Umum demi memenuhi prinsip keterbukaan pasar modal. Hal ini
penting mengingat prospektus atas efek merupakan pintu awal dan waktu untuk
mempertimbangkan bagi investor apakah akan memutuskan membeli atau tidak
atas suatu efek.
Tindakan pencegahan selanjutnya yang dilakukan oleh Bapepam-LK
adalah mengatur bahwa prospektus efek dilarang memuat konten menyesatkan atau
keterangan yang tidak benar tentang Fakta Material atau menyajikan informasi
tentang kelebihan dan kekurangan efek yang ditawarkan. Dalam praktiknya
Bapepam-LK membuat standar penyusunan prospektus atas efek yang akan
ditawarkan. Tindakan perlindungan ini dimulai pada saat Bapepam-LK
memberikan izin terhadap SRO, Reksadana, perusahaan efek, maupun profesi-
profesi penunjang untuk berkegiatan di pasar modal.
Jika Bapepam-LK berpendapat bahwa pelanggaran terhadap undang-
undang pasar modal dan peraturan pelaksananya mengakibatkan kerugian di
industri jasa pasar modal serta membahayakan kepentingan hak-hak investor, maka
Bapepam-LK menetapkan dimulainya tindakan penyidikan. Penyidikan ini
dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Bapepam-LK
dan diberi wewenang untuk:
a) Menerima laporan, pemberitahuan atau pengaduan dari seseorang
tentang adanya tindak pidana di bidang Pasar Modal;
b) Melakukan penelitian atas kebenaran laporan atau keterangan
berkenaan dengan tindak pidana di bidang Pasar Modal;
c) Melakukan penelitian terhadap Pihak yang diduga melakukan atau
terlibat dalam tindak pidana di bidang Pasar Modal;
d) Memanggil, memeriksa, dan meminta keterangan dan barang bukti
dari setiap Pihak yang disangka melakukan, atau sebagai saksi dalam
tindak pidana di bidang pasar modal;
e) Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain
berkenaan dengan tindak pidana di bidang pasar modal;
f) Melakukan pemeriksaan di setiap tempat tertentu yang diduga
terdapat setiap barang bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen
lain serta melakukan penyitaan terhadap barang yang dapat dijadikan
bahan bukti dalam perkara tindak pidana di bidang Pasar Modal;
g) Memblokir rekening pada bank atau lembaga keuangan lain dari
pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di
bidang Pasar Modal;
h) Meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana di bidang Pasar Modal; dan
i) Menyatakan saat dimulai dan dihentikannya penyidikan.
Dalam persoalan ganti rugi untuk kepentingan WNI yang menanamkan
modal asingnya keperusahaan di luar Negeri dengan membentguk Pantia penetapan
ganti kerugian yang tugasnya mengurus persoalan ganti bagi penginvestor WNI
yang terkena dampak krisis domestik.
Secara aturan perundang-undangan penginvestor keperusahaan asing
memang sudah dibuat sedemikan detail. Akan tetapi dalam implementasinya proses
ganti rugi dalam rangka melindungi penginvestgor dalam Negeri tidak berjalan
sesuai rencana. Persoalan ketersediaan dana dari Negara lain untuk mengganti
terkait krisis domestik.4
Perlindungan terhadap kepentingan pemilik modal bukanlah hal baru.
Berdasarkan pengamatannya, hal itu sudah menjadi sebuah rezim kebiasaan bahkan
sejak zaman penjajahan. Bahkan, ia menengarai bahwa perlindungan investasi telah
menjadi sebuah tata hukum perjanjian internasional yang bersifat universal. Akan
tetapi, Rachmi melihat ada perubahan bentuk yang menyesuaikan keadaan
zaman.Perjanjian perlindungan investasi ini menjadi standar ganda bagi investor
WNI. Perjanjian itu menjadi aturan yang memberikan perlindungan bagi
pengeinvestor dalam negeri yang menekankan pada aspek ganti rugi dalam hal
Negara yang mengalami krisis domestik ada dua alasan yang mendasari perjanjian
perlindungan investasi lahir pada masa itu. Pertama, negara-negara terkena krisis

4
Hulman Panjaitan, 2003. Hukum Penanaman Modal Asing, Ind-Hill. Jakarta, hlm. 69-70
domestik. Kedua, tindakan pengambilalihan asset atau nasionalisasi. Makanya di
dalam perjanjian perlindungan investasi biasanya pemilik modal minta perlakuan
yang setara dan adil antara investor asing dan domestik. 5
Hak negara untuk mengambil kebijakan-kebijakan khusus guna
melindungi moralitas, ketertiban umum, kesehatan, lingkungan hidup, dan
mencegah praktik bisnis yang curang. Langkah terpenting yang perlu dilakukan
dalam proses peninjauan kembali adalah mengubah ketentuan mengenai
penyelesaian sengketa antara investor asing dan pemerintah. Investor asing
seyogianya tidak diberi hak untuk secara langsung mengajukan gugatan di arbitrase
internasional tanpa memerlukan persetujuan sebelumnya dari pemerintah.
Mekanisme penyelesaian sengketa tersebut perlu disesuaikan kembali dengan Pasal
32 Ayat 4 Undang-Undang Penanaman Modal. Sesuai dengan ketentuan tersebut,
suatu sengketa akan diselesaikan melalui mekanisme arbitrase internasional apabila
investor asing dan Pemerintah Indonesia membuat suatu persetujuan khusus secara
tertulis guna menyerahkan sengketa dimaksud ke arbitrase internasional. Ketentuan
seperti ini diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan mekanisme penyelesaian
sengketa melalui arbitrase internasional oleh investor nakal. Pemerintah tidak perlu
mengkhawatirkan kemungkinan dampak negatif proses peninjauan kembali
tersebut terhadap arus modal asing ke Indonesia. Sepanjang peraturan perundangan
nasional masih terus memberikan perlindungan yang memadai dan iklim investasi
masih tetap kondusif, arus modal asing tidak terpengaruh oleh proses tersebut. 6

DAFTAR PUSTAKA

Buku

5
http:// www.hukumonline.com/berita/baca /lt563a01e22b985 /penyelesaian-sengketa- perjanjian-
investasi- perlu-dikritisi. Diakses Pada Tanggal 12 Maret 2021
6
https:/ /nasional. sindonews. com/ read/ 1005285/18/ kedaulatan-dalam-perjanjian-investasi-
internasional-1432606936. Diakses Pada Tanggal 12 Maret 2021
Budi Untung, 2011. Hukum Bisnis Pasar Modal. Andi. Yogyakarta.

Hulman Panjaitan, 2003. Hukum Penanaman Modal Asing, Ind-Hill. Jakarta.

Website/ Internet

http://repository.uin-suska.ac.id/16404/6/6.%20BAB%20I.pdf.

Hilda Hilmiah Dimyati, 2014. Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar
Modal. https://media.neliti.com/media/publications/40834-ID-perlindungan-
hukum-bagi-investor-dalam-pasar-modal.pdf

http:// www.hukumonline.com/berita/baca /lt563a01e22b985 /penyelesaian-


sengketa- perjanjian-investasi- perlu-dikritisi.

https:/ /nasional. sindonews. com/ read/ 1005285/18/ kedaulatan-dalam-perjanjian-


investasi-internasional-1432606936

Anda mungkin juga menyukai