Anda di halaman 1dari 44

Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal

Bekerjasama Dengan
Pusat Pendidikan Profesinal Pasar Modal

Pendidikan Profesi Konsultan Hukum Pasr Modal Dasar 2


Penegakan Hukum, Perlindungan Konsumen,
Securities & Financial Litigation
Indra Safitri,SH,MM
Ketua Dewan Kehormatan HKHPM
2021
KONSEP PENEGAKAN HUKUM DI PASAR
MODAL & JASA KEUANGAN
Penegakan Hukum Sektor Keuangan
• Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK,adalah lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang ini.

• OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang


terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

• bahwa agar Pasar Modal dapat berkembang dibutuhkan adanya landasan


hukum yang kukuh untuk lebih menjamin kepastian hukum pihak-pihak yang
melakukan kegiatan di Pasar Modal serta melindungi kepentingan masyarakat
pemodal dari praktik yang merugikan;
Objek Penegakan
• OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan:

a) terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;


b) mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil; dan
c) mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.
Ruang Lingkup
• OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;


b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Pencegahan Perbankan
• Pengawasan Perbankan :

1. Likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal


minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap
simpanan, dan pencadangan bank;
2. Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
3. Sistem informasi debitur;
4. Pengujian kredit (credit testing); dan
5. Standar akuntansi bank;
Prudential Banking
• Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank,
meliputi:

1. Manajemen risiko;
2. tata kelola bank;
3. prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
4. pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; dan
Pengawasan Pasar Modal
• Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan
mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur,
wajar,dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat.
Penindakan di Sektor Keuangan
• OJK melakukan suatu langkah hukum untuk yang tujuannya adalah
untuk melindungi konsumen atau investor dari praktek curang dan
tindak pidana keuangan.

• Penindakan dalam rangka pelanggaran ketentuan hukum sektor


keuangan.

• Penindakan dalam rangka tindak pidana sektor keuangan.


Penegakan Hukum
• Pengawasan Pasar.
• Penyelidikan.
• Pemeriksaan.
• Penyidikan.
• Tuntutan Hukum.
PERLINDUNGAN INVESTOR & KONSUMEN
Perlindungan Konsumen
• Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK berwenang
melakukan tindakan pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat,
yang meliputi:
a. memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik
sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya;
b. meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila
kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan
c. tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Pembelaan Hukum oleh OJK
• Memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu kepada Lembaga
Jasa Keuangan untuk menyelesaikan pengaduan Konsumen yang
dirugikan Lembaga Jasa Keuangan dimaksud;

• Ruang lingkup pembelaan masih dalam kewenangan OJK untuk


menekan Lembaga Jasa Keuangan untuk menyelesaikan pengaduan
yang terbukti memang kesalahan yang dilakukan oleh LJK.
Pembelaan Hukum oleh OJK
• mengajukan gugatan:

1. untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang dirugikan dari
pihak yang menyebabkan kerugian, baik yang berada di bawah penguasaan
pihak yang menyebabkan kerugian dimaksud maupun di bawah
penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik; dan/atau
2. untuk memperoleh ganti kerugian dari pihak yang menyebabkan kerugian
pada Konsumen dan/atau Lembaga Jasa Keuangan sebagai akibat dari
pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Ganti kerugian sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b angka 2 hanya


digunakan untuk pembayaran ganti kerugian kepada pihak yang
dirugikan.
TINDAK PIDANA PASAR MODAL & JASA
KEUANGAN (INSIDER TRADING)
Pedoman Prilaku
• Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi dilarang :
a. menggunakan pengaruh atau mengadakan tekanan yang bertentangan dengan kepentingan
nasabah;
b. mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah, kecuali diberi instruksi secara tertulis oleh
nasabah atau diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengemukakan fakta yang material kepada
nasabah mengenai kemampuan usaha atau keadaan keuangannya;
d. merekomendasikan kepada nasabah untuk membeli atau menjual Efek tanpa memberitahukan
adanya kepentingan Perusahaan Efek dan Penasihat Investasi dalam Efek tersebut; atau
e. membeli atau memiliki Efek untuk rekening Perusahaan Efek itu sendiri atau untuk rekening Pihak
terafiliasi jika terdapat kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum dalam hal Perusahaan
Efek tersebut bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan, kecuali pesanan Pihak
yang tidak terafiliasi telah terpenuhi seluruhnya.
Praktek Curang
Praktek Curang adalah pelanggaran
atas ketentuan Pedoman Prilaku
atau varian modus perbuatan dari
ketentuan Pedoman Prilaku yang
berakibat merugikan Nasabah Efek.

Perusahaan Efek bertanggung Praktek Curang dapat merupakan


jawab atas Praktek Curang yang perbuatan awal dari Tindak Pidana
dilakukan oleh Pegawai Perusahaan Pasar Modal yang dilakukan oleh
Efek sepanjang tindakan tersebut Perusahaan Efek atau Pegawai
untuk kepentingan Perusahaan Efek. Perusahaan Efek.
Tindak Pidana Pasar Modal

Tindak Pidana Pasar Modal


adalah jenis perbuatan atau Tindak Pidana Pasar Modal
tindakan yang memenuhi memerlukan suatu proses
unsur pidana pasar modal Masing-masing perbuatan rangkaian pembuktian yang
yaitu penipuan (fraud), tersebut dapat dilakukan panjang dan tidak mudah
manipulasi pasar (market berdiri sendiri atau bersamaan. mengingat rangkaian peristiwa
manipulation) dan yang berhubungan dengan
perdagangan orang dalam alat bukti berupa informasi.
(insider trading).
Fraud
Pasal 90 “ Didalam kegiatan perdagangan efek setiap pihak dilarang
secara langsung atau tidak langsung : a. menipu atau mengelabui pihak
lain dengan menggunakan sarana dan atau cara apapun; b. turut serta
menipu atau mengelabui pihak lain; dan c. membuat pernyataan tidak
benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta yang
material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai
keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud
untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri
atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk
membeli atau menjual efek “
Perdagangan Efek

Yang dimaksud dengan kegiatan


perdagangan Efek dalam Pasal ini
adalah kegiatan yang meliputi
kegiatan penawaran, pembelian, dan
atau penjualan Efek yang terjadi
dalam rangka Penawaran Umum,
atau terjadi di Bursa Efek, maupun
kegiatan penawaran, pembelian dan
atau penjualan Efek di luar Bursa Efek
atas Efek Emiten atau Perusahaan
Publik. (Penjelasan Pasal 90 UUPM).
Sehingga dapat dilakukan didalam
kerangka kegiatan pasar perdana
atau sekunder.
Market Manipulation
Pasal 93”Setiap Pihak dilarang, dengan cara apa
pun, membuat pernyataan atau memberikan
keterangan yang secara material tidak benar
atau menyesatkan sehingga mempengaruhi
harga Efek di Bursa Efek apabila pada saat
pernyataan dibuat atau keterangan diberikan:
a.Pihak yang bersangkutan mengetahui atau
sepatutnya mengetahui bahwa pernyataan atau
keterangan tersebut secara material tidak benar
atau menyesatkan; atau b.Pihak yang
bersangkutan tidak cukup berhati-hati dalam
menentukan kebenaran material dari pernyataan
atau keterangan tersebut.
Market Manipulation
Setiap modus operandi manipulasi pasar berkaitan miss leading informasi yang bersifat
material yang dilakukan secara sengaja atau tidak. Manipulasi pasar umumnya
merupakan modus yang juga terjadi di dalam kasus insider trading. Untuk
mengoptimalkan keuntungan ekonomis dalam pemanfaatan inside information, maka
dengan melakukan transaksi semu akan dapat lebih mendorong atau mempengaruhi
pihak lain untuk ikut menjual atau membeli.
Transaksi Semu

Masyarakat pemodal sangat memerlukan


informasi mengenai kegiatan perdagangan, a.melakukan transaksi Efek yang tidak
keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa Efek mengakibatkan perubahan pemilikan; atau b.
yang tercermin dari kekuatan penawaran jual melakukan penawaran jual atau penawaran
dan penawaran beli Efek sebagai dasar untuk beli Efek pada harga tertentu, di mana Pihak
mengambil keputusan investasi dalam Efek. tersebut juga telah bersekongkol dengan Pihak
Sehubungan dengan itu, ketentuan ini lain yang melakukan penawaran beli atau
melarang adanya tindakan yang dapat penawaran jual Efek yang sama pada harga
menciptakan gambaran semu mengenai yang kurang lebih sama.(Penjelasan Pasal 91
kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau UUPM)
harga Efek, antara lain:
Transaksi Semu

Transaksi semu sering


dijadikan sebagai alat untuk Kompleksitias transaksi
mengoptimalkan kejahatan pasar modal sering
dan merupakan mata rantai menghambat proses
paling penting didalam pembuktian atas ada atau
mewarnai setiap jenis tidaknya transaksi semu
kejahatan di pasar modal, didalam sebuah kejahatan
apakah kejahatan itu yang pasar modal terutama bila
tergolong sebagai fraud, kasus yang terjadi
market manipulation merupakan sebuah skandal.
ataupun insider trading.
Insider Trading

Perdagangan Orang Dalam adalah


perdagangan oleh pihak yang
tergolong sebagai “orang dalam”
(insider) dengan mempergunakan
informasi perusahaan yang belum
dipublikasikan (non public
information) . Informasi tersebut
merupakan informasi material
yang memiliki pengaruh terhadap
perkembangan harga efek.
Orang Dalam (Insider)

Yang dimaksud dengan orang dalam dalam Pasal ini adalah:


a.komisaris, direktur, atau pegawai Emiten atau
Perusahaan Publik;b.pemegang saham utama Emiten atau
Perusahaan Publik;c.orang perseorangan yang karena Yang dimaksud dengan informasi orang dalam dalam
kedudukan atau profesinya atau karena hubungan penjelasan huruf c adalah Informasi Material yang dimiliki
usahanya dengan Emiten atau Perusahaan Publik oleh orang dalam yang belum tersedia untuk
memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi umum.(Penjelasan Pasal 95 UUPM)
orang dalam; atau; d.Pihak yang dalam waktu 6 (enam)
bulan terakhir tidak lagi menjadi Pihak sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, atau huruf c di atas.
Insider Trading
Pasal 97” Setiap Pihak yang berusaha untuk
memperoleh informasi orang dalam dari
orang dalam secara melawan hukum dan
kemudian memperolehnya dikenakan
larangan yang sama dengan larangan yang
berlaku bagi orang dalam sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 dan Pasal 96.

Setiap Pihak yang berusaha untuk


memperoleh informasi orang dalam dan
kemudian memperolehnya tanpa melawan
hukum tidak dikenakan larangan yang
berlaku bagi orang dalam sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 dan Pasal 96,
sepanjang informasi tersebut disediakan
oleh Emiten atau Perusahaan Publik tanpa
pembatasan.
Insider Trading
Pasal 98” Perusahaan Efek yang memiliki informasi orang
dalam mengenai Emiten atau Perusahaan Publik dilarang
melakukan transaksi Efek Emiten atau Perusahaan Publik
tersebut, kecuali apabila: a. transaksi tersebut dilakukan
bukan atas tanggungannya sendiri, tetapi atas perintah
nasabahnya; dan b.Perusahaan Efek tersebut tidak
memberikan rekomendasi kepada nasabahnya mengenai
Efek yang bersangkutan.

Pasal 99” Bapepam dapat


menetapkan transaksi Efek yang
tidak termasuk transaksi Efek yang
dilarang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 95 dan Pasal 96.
Insider Trading

Keterlibatan perusahaan Dengan adanya


efek didalam praktek hubungan terafiliasi
insider trading menjadi antara emiten atau
kunci keberhasilan perusahaan publik
pemilik informasi, karena dengan perusahaan efek
dengan bekerja sama akan memciptakan alur
atau memanfaatkan kerjasama kejahatan
perusahaan efek maka insider trading secara
maksimalisasi informasi efektif dan tertutup.
akan meningkatkan serta
merealisasikan nilai
ekonomis.
Informasi

Informasi sebagai alat bukti Informasi akan Informasi berupa fakta atau
tertuang dalam dokumen- direkonstruksi dalam proses peristiwa dari emiten yang Informasi dapat disesatkan
dokumen perusahaan baik pemeriksaan dan bersifat material yang atau direkayasa untuk
yang diungkapkan kepada penyidikan sehingga akan dapat memberikan memberikan pengaruh
publik maupun yang tergambar seluruh unsur pengaruh pada harga kepada publik.
tersimpan dalam perusahaan. tindak pidana pasar modal. saham.
Insider Trading

Pasal 96” Orang dalam sebagaimana


Pasal 95 “Orang dalam dari Emiten atau
dimaksud dalam Pasal 95 dilarang: a.
Perusahaan Publik yang mempunyai
mempengaruhi Pihak lain untuk
informasi orang dalam dilarang melakukan
melakukan pembelian atau penjualan atas
pembelian atau penjualan atas Efek: a.
Efek dimaksud; atau b. memberi informasi
Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud;
orang dalam kepada Pihak mana pun yang
atau b. perusahaan lain yang melakukan
patut diduganya dapat menggunakan
transaksi dengan Emiten atau Perusahaan
informasi dimaksud untuk melakukan
Publik yang bersangkutan.
pembelian atau penjualan atas Efek.
Pengembalian Keuntungan Tidak Sah
(Disgorgement) - POJK 65/2020
• Pengembalian Keuntungan Tidak Sah adalah perintah Otoritas Jasa
Keuangan untuk mengembalikan keuntungan yang diperoleh atau
kerugian yang dihindari secara tidak sah oleh Pihak yang melakukan
dan/atau Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

• Dana Kompensasi Kerugian Investor adalah dana yang dihimpun dari


pengenaan Pengembalian Keuntungan Tidak Sah dengan tujuan untuk
diadministrasikan dan didistribusikan kepada investor yang dirugikan
dan memenuhi syarat untuk mengajukan klaim.
STUDI KASUS PASAR MODAL & JASA
KEUANGAN
Kasus Cipaganti
Jenis transaksi apakah yang
dilakukan oleh Pemegang
Saham Cipaganti
sehubungan dengan kasus
yang dihadapi?

Terkait dengan Penipuan &


Penggelapan yg dilakukan
oleh Pengurus Cipaganti,
dapatkah proses penyidikan
di pasar modal melindungi
pemegang saham minoritas.

Sesuai dengan kewenangan


penyidikan OJK apakah pasal
pasal tentang tindak pidana
pasar modal dapat
digunakan di Cipaganti,
mengapa?
Kasus A3
Untuk memastikan Nasabah
Efek A3 terlindungi
ketentuan manakah yg
dapat digunakan oleh
penyidik OJK?

Apakah mungkin asset


recovery dapat menjangkau
pemegang saham A3,
langkah apakah yang anda
harus lakukan bilamana
anda adalah penyidik OJK?

Sehubungan dengan
kepailitan A3, apa yg harus
dilakukan untuk mencegah
modus tsb tidak dilakukan
lagi?

Bagaimana Bank Bank yang


dirugikan dalam kasus A3
dapat memanfaatkan UU
OJK untuk mengefektifkan
upaya untuk mencegah
kerugian yg terjadi.
Kasus Pasar Modal Internasional
• Nick Leeson & Barings Bank
• Skandal transaksi tahun 1995 yang dilakukan oleh pialang “rakus” yang menyebabkan
bangkrutnya bank tertua di Inggris.
• Bre X Case
• Skandal pasar modal Canada tahun 1997 yang terkait dengan kolusi dan penipuan atas
informasi explorasi di Busang, Kalimantan yang melibatkan petinggi Bre X, Cendana dan
sejumlah pejabat di Indonesia.
• Enron Corp
• Skandal kebangkrutan perusahaan energi yang membongkar adanya praktek konspirasi
antara petinggi perusahaan dengan auditornya sehingga terjadinya fraud dan insider
trading.
• World Com
• Skandal akuntansi perusahaan yang berkaitan dengan prinsip disclosure dimana
perusahaan telekomunikasi ini dianggap melakukan rekayasa laporan keuangannya.
Kasus Pasar Modal Indonesia
• Kasus PT.HM Sampoerna Tbk-2001
• Transaksi kontroversial yang dilakukan sekelompok investor di pasar segera
BEJ menjelang right issue.
• Kasus PT.Indosat Tbk-2002
• Dugaan adanya manipulasi saham, miss leading information serta insider
trading menjelang program divestasi.
• Kasus PT.Lippo Bank Tbk-2003
• Kasus keterbukaan informasi yang dilakukan emiten atas transaksi material.
• Kasus PT.Sari Husada-2005
• Kasus buy back saham yang memiliki indikasi adanya praktek insider
trading oleh pihak tertentu.
PENEGAKAN HUKUM DALAM REJIM
SECURITIES & FINANCIAL LITIGATION
Tindak Pidana Sektor Keuangan (POJK 22/15)
• Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan adalah setiap
perbuatan/peristiwa yang diancam pidana yang diatur dalam
Undang-Undang yang mengatur mengenai OJK, Perbankan,
Perbankan Syariah, Pasar Modal, Dana Pensiun, Lembaga Keuangan
Mikro, Perasuransian, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, Bank Indonesia sepanjang berkaitan
dengan campur tangan terhadap pelaksanaan tugas OJK dalam
pengaturan dan pengawasan bank, serta Undang-Undang mengenai
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK.
Kewenangan Penyidikan (UU 21/11)
a. menerima laporan, pemberitahuan, atau pengaduan dari seseorang
tentang adanya tindak pidana di sektor jasa keuangan;
b. melakukan penelitian atas kebenaran laporan atau keterangan
berkenaan dengan tindak pidana di sektor jasa keuangan;
c. melakukan penelitian terhadap Setiap Orang yang diduga
melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di sektor jasa
keuangan;
Kewenangan Penyidikan (UU 21/11)

d. memanggil, memeriksa, serta meminta keterangan dan barang


bukti dari Setiap Orang yang disangka melakukan, atau sebagai
saksi dalam tindak pidana di sektor jasa keuangan;
e. melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen
lain berkenaan dengan tindak pidana di sektor jasa keuangan;
Kewenangan Penyidikan (UU 21/11)
f.melakukan penggeledahan di setiap tempat tertentu yang diduga
terdapat setiap barang bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen
lain serta melakukan penyitaan terhadap barang yang dapat dijadikan
bahan bukti dalam perkara tindak pidana di sektor jasa keuangan;
g. meminta data, dokumen, atau alat bukti lain, baik cetak maupun
elektronik kepada penyelenggara jasa telekomunikasi;
h.dalam keadaan tertentu meminta kepada pejabat yang berwenang
untuk melakukan pencegahan terhadap orang yang diduga telah
melakukan tindak pidana di sektor jasa keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan;
Kewenangan Penyidikan
i. meminta bantuan aparat penegak hukum lain;
j. meminta keterangan dari bank tentang keadaan keuangan pihak yang
diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
k.memblokir rekening pada bank atau lembaga keuangan lain dari pihak yang
diduga melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di sektor jasa keuangan;
l. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di sektor jasa keuangan; dan
m.menyatakan saat dimulai dan dihentikannya penyidikan.
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai