Investasi dan
Pasar Modal
Prinsip Keterbukaan,
Perlindungan Terhadap Investor
Team, Kelompok 8
Fungsi KEDUA
Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien.
Filosofi ini didasarkan atas konstruksi pemberian informasi yang secara penuh
Prinsip akan menciptakan pasar modalyang efisien di mana harga saham secara penuh
merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian prinsip
keterbukaan berperan untuk meningkatkan penyediaan informasi yang benar
keterbukaan agar dapat ditetapkan harga pasar yang akurat.
KETIGA
Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan. Fungsi prinsip
keterbukaan membuat prinsip keterbukaan menjadi fokus sentral pasar modal.
Undang-undang Pasar Modal yang mengatur kewajiban pelaksanaan prinsip
keterbukaan menentukan investor dan pelaku bursa lainnya memiliki informasi
yang cukup dan akurat untuk mengambil suatu keputusan.
Prinsip Keterbukaan di pasar
modal bertujuan untuk :
Memberikan perlindungan hukum bagi semua pihak
yang berkepentingan dengan pasar moda terutama
bagi calon investor (pemodal).
informasi memegang peranan dan fungsi yang amat penting dalam menentukan keputusan
investasi. begitu pentingnya peran dan fungsi informasi bagi pelaku pasar sehingga
kebanyakan pelaku pasar selalu mencari-cari informasi yang bisa mendatangkan capital
gain. Bahkan tidak jarang, informasi yang masih belum jelas nara sumbernya sudah
dianggap sebagai informasi yang valid. Pelaku pasar yang aktif selalu berusaha keras untuk
mendapatkan informasi material yang valid, meskipun kadang-kadang informasi itu belum
saatnya jadi konsumsi publik.
PERLINDUNGAN TERHADAP
INVESTOR DIPASAR MODAL
Rezim Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UUPM)
menentukan dan mengatur bahwa otoritas yang
berwenang atas pasar modal adalah Bapepam-LK.
Otoritas ini berada dibawah Kementerian
Keuangan untuk membina, mengatur, dan
mengawasi pasar modal. Dalam kegiatannya,
Bapepam-LK berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Keuangan.
Bapepam-LK lah yang memiliki wewenang untuk
melaksanakan perlindungan hukum pasar modal
yang bersifat preventif dan represif.
PERTAMA
Untuk melindungi investor maka pihak emiten yang akan menjual efek dalam
Penawaran Umum harus memberikan kesempatan kepada investor untuk
membaca prospektus berkenaan dengan efek yang diterbitkan, sebelum
pemesanan ataupun pada saat pemesanan dilakukan. Pada akhirnya setelah
Bapepam-LK memperhatikan kelengkapan dan kejelasan dokumen emiten untuk
melakukan Penawaran Umum demi memenuhi prinsip keterbukaan pasar modal.
KEDUA
Tindakan pencegahan selanjutnya yang dilakukan oleh Bapepam-LK adalah
mengatur bahwa prospektus efek dilarang memuat konten menyesatkan atau
keterangan yang tidak benar tentang Fakta Material atau menyajikan informasi
tentang kelebihan dan kekurangan efek yang ditawarkan. Dalam praktiknya
Bapepam-LK membuat standar penyusunan prospektus atas efek yang akan
ditawarkan. Tindakan perlindungan ini dimulai pada saat Bapepam-LK
memberikan izin terhadap SRO, Reksadana, perusahaan efek, maupun profesi-
profesi penunjang untuk berkegiatan di pasar modal.
Pertanggungjawaban di
Pasar Modal
Perusahaan secara institusional mempunyai tanggung jawab
terhadap setiap informasi yang diberikannya kepada masyarakat
sejak ijin melakukan penawaran umum.
Dalam kegiatan pasar modal, salah satu mekanisme agar
keterbukaan informasi terjamin bagi investor adalah lewat
keharusan menyediakan prospektus.
Profesi penunjang pasar modal adalah segolongan pihak lain yang oleh hukum
dikelompokan sebagai pihak yang mempunyai fungsi untuk ikut menunjang pasar
modal. Emiten dan pihak yang terkait dalam pembuatan prospektus, wajib
bertanggung jawab menyampaikan informasi penting yang berkaitan dengan
efek perusahaan tersebut kepada investor.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan dalam pembuatan prospektus
yang tidak benar maka tanggung jawab bagi para pihak yang membuat prospektus tersebut.
Hal ini diatur dalam pasal 80 ayat (1) UUPM, yang menyatakan setiap pihak yang terkait diwajibkan untuk
mempertanggung jawabkan kerugian akibat penyampaian informasi yang tidak benar tersebut.
Adapun tanggung jawab yuridis yang dibebankan kepada emiten dan profesi
penunjang dalam pembuatan prospektus yang menyimpang atau tidak benar
sehingga menyesatkan dan merugikan investor diatur dalam pasal 111 UUPM yang
menyatakan bahwa :
“setiap Pihak yang menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran atas
Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya dapat menuntut ganti
rugi, baik sendiri-sendiri maupun bersamasama dengan pihak lain yang
memiliki tuntutan yang serupa, terhadap pihak atau pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut”.