Anda di halaman 1dari 27

Hukum

Investasi dan
Pasar Modal
Prinsip Keterbukaan,
Perlindungan Terhadap Investor
Team, Kelompok 8

Reynaldi Ramadan Helmi Yusrizal M. Yogi Riski Akbar


11820712393 11820722300 11820715095

Nurul Khairiah Jonathan Frans S Humaira Dinda Pratiwi


11820722300 11820712561 11820722502
Pengertian Prinsip Keterbukaan

Pentingnya Prinsip Keterbukaan

Dasar Hukum Prinsip Keterbukaan

Sub Bab Pelanggaran Terhadap Prinsip


Keterbukaan

Materi yang akan dibahas


Informasi Materil, Fakta Materil,
Peristiwa Materil

Perlindungan Terhadap Investor di Pasar


Modal

Pertanggungjawaban di Pasar Modal


Apa Itu Prinsip
Keterbukaan?
Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum
yang mensyaratkan emitmen, perusahaan
public, dan pihak lain yang tunduk pada
undang-undang ini untuk menginformasikan
kepada masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh informasi material mengenai
usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan pemodal
terhadap efek dimaksud dan atau harga dan
efek tersebut.
-Pasal 1 angka 25 UUPM
Keterbukaan merupakan prinsip dasar yang dianut secara
universal dan berlaku secara mutlak di pasar modal.
Sebagai pasar yang mempertemukan pihak yang
membutuhkan dana dan pihak yang menawarkan
dana, pasar modal dikelola secara profesional dengan
mengedepankan keterbukaan untuk mempermudah
akses bagi semua pihak yang berkepentingan dengan
kegiatan pasar modal.
Prinsip
Keterbukaan

masa sebelum listing masa sesudah listing

Keterbukaan masa sebelum Keterbukaan pada masa setelah


listing umumnya tercermin listing tercermin dalam laporan
dari prospekturnya berkala yang wajib disampaikan
oleh perusahaan public kepada
BAPEPAM dan mengumumkan
laporan tersebut kepada
masyarakat.

Secara umum pelaksanaan keterbukaan di pasar


modal dilakukan dalam 3 (tiga) tahap

Primary Market Secondary Market Timely Disclosure.


Level Level
TRANSPARANSI DI PASAR
MODAL DAPAT DITINJAU DARI ;
Aspek Substansi Aspek Yuridis
Transparansi atau keterbukaan memampukan publik Transparansi atau keterbukaan memampukan publik
untuk mendapatkan akses informasi penting yang untuk mendapatkan akses informasi penting yang
berkaitan perusahaan. berkaitan perusahaan. Suatu jaminan bagi hak publik
Suatu pasar modal dikatakan fair dan efisien apabila untuk mendapatkan akses penting dengan sanksi untuk
semua pemodal memperoleh informasi dalam waktu yang hambatan atau kelalaian yang dilakukan perusahaan.
bersamaan disertai kualitas informasi yang sama (equal Mengenai sanksi hukum, UUPM memuat sanksi pidana,
treatment dalam sanksi perdata, dan sanksi
akses informasi). administrasi. Pengenaan sanksi yang termuat dalam
UUPM serta penegakan hukum atas stiap pelanggaran
ketentuan mengenai keterbukaan ini menjadikan
pemegang saham atau investor terlindungi secara hukum
dari parktikpraktik manipulasi dalam perusahaan publik.
Pentingnya Prinsip
Keterbukaan
Prinsip keterbukaan sangat penting di pasar modal,
karena dapat menciptakan mekanisme pasar yang
efisien, yang dapat menghindarkan atau meminimalkan
kejadian yang dapat menimbulkan akibat buruk bagi
investor publik

Prinsip keterbukaan mempunyai peranan penting bagi investor sebelum


mengambil keputusan untuk melakukan investasi disebabkan melalui
keterbukaan akan terbentuk suatu penilaian terhadap investasi, yang dapat
menentukan pilihan secara optimal terhadap portofolio mereka. Makin jelas
informasi perusahaan, maka keinginan investor untuk melakukan investasi akan
makin tinggi.
PERTAMA
Prinsip keterbukaan berfungsi memelihara kepercayaan publik terhadap pasar
modal. Apabila tidak ada keterbukaan dalam pasar modal akan dapat
menyebabkan investor tidak percaya pada mekanisme pasar, sebab prinsip
keterbukaan mempunyai peranan penting bagi investor sebelum mengambil
keputusan untuk melakukan investasi.

Fungsi KEDUA
Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien.
Filosofi ini didasarkan atas konstruksi pemberian informasi yang secara penuh
Prinsip akan menciptakan pasar modalyang efisien di mana harga saham secara penuh
merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian prinsip
keterbukaan berperan untuk meningkatkan penyediaan informasi yang benar
keterbukaan agar dapat ditetapkan harga pasar yang akurat.

KETIGA
Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan. Fungsi prinsip
keterbukaan membuat prinsip keterbukaan menjadi fokus sentral pasar modal.
Undang-undang Pasar Modal yang mengatur kewajiban pelaksanaan prinsip
keterbukaan menentukan investor dan pelaku bursa lainnya memiliki informasi
yang cukup dan akurat untuk mengambil suatu keputusan.
Prinsip Keterbukaan di pasar
modal bertujuan untuk :
Memberikan perlindungan hukum bagi semua pihak
yang berkepentingan dengan pasar moda terutama
bagi calon investor (pemodal).

memberikan informasi seluas-luasnya bagi semua pihak


yang berkepentingan dengan pasar modal sebagai
dasar pertimbangan pengembilan suatu keputusan.

meningkatkan kepercayaan publik kepada pasar modal, hal ini didasarkan


pemikiran bahwa aktivitas pasar modal sangat bergantung pada tingkat
kepercayaan masyarakat, sehingga untuk menumbuhkan kepercayaan
diberikan ruang seluasluasnya untuk mendapat informasi di pasar modal.
Dasar Hukum
Prinsip Keterbukaan
Prinsip keterbukaan merupakan pedoman
umum yang mensyaratkan emiten,
perusahaan publik dan pihak lain tunduk
pada UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal untuk menginformasikan kepada
masyarakat pada waktu yang tepat seluruh
informasi mengenai efek emiten yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan investor
terhadap harga efek dimaksud.
Pelanggaran Terhadap Prinsip Keterbukaan
Pada umumnya pelanggaran prinsip keterbukaan terdiri dari
pernyataan menyesatkan (misleading statement) yang
disebabkan adanya tindakan yang memberikan penyampaian
yang keliru atau tidak benar kepada pihak lainnya dalam
berkontrak (misrepresentation).
Dalam pandangan hukum pasar modal pelanggaran peraturan
prinsip keterbukaan tersebut dikategorikan sebagai penipuan
(fraud).
Peraturan pelaksanaan prinsip keterbukaan
di pasar modal Indonesia telah memuat kasus
ketentuan-ketentuan mengenai larangan Indikasi pembukuan ganda milik
perbuatan yang menyesatkan, baik dalam anak perusahaan PT. Sumarecon
prospektus maupun dalam pengumuman di Agung yang dilakukan oleh dua
medai massa yang berhubungan dengan akuntan publik.
suatu penawaran umum.
Bapepam kala itu memberikan
sanski terhadap akuntan publik
Ketentuan larangan perbuatan yang tersebut dengan membekukan ijin
menyesatkan, telah menetapkan sanksi sebagai profesi penunjang pasar
berupa ancaman pidana penjara paling lama modal.
sepuluh tahun dan denda paling banyak lima
belas miliar rupiah terhadap pelanggaran
atas perbuatan-perbuatan tersebut.
Jenis Jenis pelanggaran prinsip
keterbukaan yang berkaitan
Pdengan prospektus yaitu:
1. PENIPUAN
Yang dimaksud dengan melakukan penipuan menurut UUPM Pasal 90 huruf c
adalah membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak
mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat tidak
menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat
dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindari kerugian untuk diri
sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk
membeli atau menjual efek. Larangan ini ditujukan kepada semua pihak
yang terlibat dalam perdagangan efek, bahkan turut serta melakukan
penipuan pun tak lepas dari jerat pasal ini.
2. MANIPULASI PASAR
Manipulasi pasar adalah kegiatan untuk menciptakan gambaran semu atau
menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar atau harga
efek di bursa efek atau memberikan pernyataan atau keterangan yang tidak
benar atau menyesatkan sehingga harga efek di bursa terpengaruh.

Transaksi yang tidak mengakibatkan perubahan kepemilikan atau


penawaran jual atau beli efek pada harga tertentu dimana pihak tersebut
juga telah bersekongkol dengan pihak lain yang melakukan penawarn beli
atau jual efek yang sama pada harga yang lebih kurang sama. Motif adalah
untuk meningkatkan, menurunkan atau mempertahankan herga efek.

Pihak yang melakukan manipulasi pasar dapat mengakibatkan banyak investor


mengalami kerugian. Jenis-jenis manipulasi diantaranya adalah menciptakan
gambaran yang salah mengenai perdagangan saham yang aktif, peningkatan harga
saham dalam rangka mendorong terjadinya jua beli saham pada harga yang terlalu
tinggi yang sebenarnya merupakan harga yang bersifat artifisial.
3. MISREPRESENTATION
Perbuatan yang ditandai dengan adanya keterangan (baik
dalam bentuk pernyataan lisan ataupun dalam dokumen
tertulis) yang secara material tidak benar atau menyesatkan.

Ia mengetahui atau sepatutnya mengetahui


Test terhadap pengenaan tanggung bahwa keterangan tersebut secara material
jawab si pelaku, dalam hal ini dapat tidak banar atau manyesatkan.
dilakukan antara lain berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
Ia tidak cukup hati-hati dalam menentukan
kebenaran material dari keterangan
tersebut
4. INSIDER TRADING

Insider trading bertentangan dengan prinsip keterbukaan, karena yang


bersangkutan membeli atau menjual saham berdasarkan informasi dari
“orang dalam” yang tidak publik sifatnya.

Tindakan tersebut merugikan


pihak lain yang tidak menerima
informasi yang sama pada waktu
yang sama, sehingga ia tidak
Kasus PT. Agro Pantes
dapat mengambil keputusan
untuk membeli atau menjual Sebab pialang yang melepaskan saham setelah
saham yang dipegangnya. mengetahui bahwa laba PT. Agro Pantes yang
diproyeksikan oleh pialang yang bersangkutan
saja, dan tidak disebarkan kesemua investor. Kasus
PT. Agro Pantes tersebut merupakan peristiwa
insider trading pertama yang terjadi di Indonesia.
INFORMASI MATERIAL DAN FAKTA MATERIAL
“Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta
PASAL 1 ANGKA 7
penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau
UU NOMOR 8
fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek
TAHUN 1995
dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau Pihak
TENTANG PASAR
lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta
MODAL
tersebut.”

Keterbukaan informasi merupakan prinsip dari nadi bergeraknya industri


Pasar Modal. Prinsip yang wajib dipatuhi oleh seluruh stakeholders-nya
sebagaimana diatur oleh Pasal 1 angka 25 UU No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal (UUPM) yang mensyaratkan bahwa Emiten atau Perusahaan
Publik, dan pihak-pihak lain yang tunduk pada UUPM untuk
menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat.
Tidak semua informasi harus disampaikan
kepada publik, tetapi merujuk kepada
Peraturan Bapepam No. X.K.1. Keterbukaan
Informasi telah menenentukan bahwa
hanyalah Informasi atau fakta material
yang dapat mempengaruhi harga efek
atau keputusan investasi pemodal yang
wajib diinformasikan ke Bapepa - LK dan
masyarakat paling lambat akhir hari kerja
ke-2 setelah keputusan atau terdapatnya
informasi atau fakta material tersebut
yang mempengaruhi nilai efek perusahaan
atau keputusan investasi pemodal.
Tolok ukur dan kriteria fakta material harus berpedoman
Peraturan Bapepam No. X.K.1

kepada peristiwa, kejadian, atau fakta material tertentu yang


antara lain adalah informasi:
Perubahan dalam pengendalian atau
perubahan penting dalam manajemen;
Penggabungan usaha, pembelian
Pengumuman pembelian kembali atau
saham, peleburan usaha atau
pembayaran Efek yang bersifat utang;
pembentukan usaha patungan;
Penjualan tambahan efek kepada
Pemecahan saham atau pembagian
masyarakat atau secara terbatas yang
dividen saham;
material jumlahnya;
Pendapatan dari dividen yang luar
Pembelian, atau kerugian penjualan
biasa sifatnya;
aktiva yang material;
Perolehan atau kehilangan kontrak
Perselisihan tenaga kerja yang relatif
penting;
penting;
Produk atau penemuan baru yang
Tuntutan hukum yang penting terhadap
berarti
perusahaan, dan atau direktur dan
komisaris perusahaan.
peristiwa material
Mengenai usaha atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
pemodal terhadap efek dimaksud dan harga efek tersebut.

informasi memegang peranan dan fungsi yang amat penting dalam menentukan keputusan
investasi. begitu pentingnya peran dan fungsi informasi bagi pelaku pasar sehingga
kebanyakan pelaku pasar selalu mencari-cari informasi yang bisa mendatangkan capital
gain. Bahkan tidak jarang, informasi yang masih belum jelas nara sumbernya sudah
dianggap sebagai informasi yang valid. Pelaku pasar yang aktif selalu berusaha keras untuk
mendapatkan informasi material yang valid, meskipun kadang-kadang informasi itu belum
saatnya jadi konsumsi publik.
PERLINDUNGAN TERHADAP
INVESTOR DIPASAR MODAL
Rezim Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UUPM)
menentukan dan mengatur bahwa otoritas yang
berwenang atas pasar modal adalah Bapepam-LK.
Otoritas ini berada dibawah Kementerian
Keuangan untuk membina, mengatur, dan
mengawasi pasar modal. Dalam kegiatannya,
Bapepam-LK berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Keuangan.
Bapepam-LK lah yang memiliki wewenang untuk
melaksanakan perlindungan hukum pasar modal
yang bersifat preventif dan represif.
PERTAMA
Untuk melindungi investor maka pihak emiten yang akan menjual efek dalam
Penawaran Umum harus memberikan kesempatan kepada investor untuk
membaca prospektus berkenaan dengan efek yang diterbitkan, sebelum
pemesanan ataupun pada saat pemesanan dilakukan. Pada akhirnya setelah
Bapepam-LK memperhatikan kelengkapan dan kejelasan dokumen emiten untuk
melakukan Penawaran Umum demi memenuhi prinsip keterbukaan pasar modal.

KEDUA
Tindakan pencegahan selanjutnya yang dilakukan oleh Bapepam-LK adalah
mengatur bahwa prospektus efek dilarang memuat konten menyesatkan atau
keterangan yang tidak benar tentang Fakta Material atau menyajikan informasi
tentang kelebihan dan kekurangan efek yang ditawarkan. Dalam praktiknya
Bapepam-LK membuat standar penyusunan prospektus atas efek yang akan
ditawarkan. Tindakan perlindungan ini dimulai pada saat Bapepam-LK
memberikan izin terhadap SRO, Reksadana, perusahaan efek, maupun profesi-
profesi penunjang untuk berkegiatan di pasar modal.
Pertanggungjawaban di
Pasar Modal
Perusahaan secara institusional mempunyai tanggung jawab
terhadap setiap informasi yang diberikannya kepada masyarakat
sejak ijin melakukan penawaran umum.
Dalam kegiatan pasar modal, salah satu mekanisme agar
keterbukaan informasi terjamin bagi investor adalah lewat
keharusan menyediakan prospektus.

Profesi penunjang pasar modal adalah segolongan pihak lain yang oleh hukum
dikelompokan sebagai pihak yang mempunyai fungsi untuk ikut menunjang pasar
modal. Emiten dan pihak yang terkait dalam pembuatan prospektus, wajib
bertanggung jawab menyampaikan informasi penting yang berkaitan dengan
efek perusahaan tersebut kepada investor.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan dalam pembuatan prospektus
yang tidak benar maka tanggung jawab bagi para pihak yang membuat prospektus tersebut.
Hal ini diatur dalam pasal 80 ayat (1) UUPM, yang menyatakan setiap pihak yang terkait diwajibkan untuk
mempertanggung jawabkan kerugian akibat penyampaian informasi yang tidak benar tersebut.

Adapun tanggung jawab yuridis yang dibebankan kepada emiten dan profesi
penunjang dalam pembuatan prospektus yang menyimpang atau tidak benar
sehingga menyesatkan dan merugikan investor diatur dalam pasal 111 UUPM yang
menyatakan bahwa :
“setiap Pihak yang menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran atas
Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya dapat menuntut ganti
rugi, baik sendiri-sendiri maupun bersamasama dengan pihak lain yang
memiliki tuntutan yang serupa, terhadap pihak atau pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut”.

Jadi dengan demikian pasal 111 UUPM tersebut membebankan tanggung


jawab emiten dan profesi penunjangnya untuk membayar ganti rugi
kepada investor yang merasa dirugikan akibat pembuatan prospektus
yang tidak benar tersebut.
Sekian,
Terimakasih!
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai