NAMA:
HERZIAN FATIHA
MATARIF
25/10/2020
ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODAL
Pasar modal adalah tempat tidak terbatas hanya secara fisik, di mana orang membeli dan
menjual surat berharga atau instrument keuangan, seperti saham, surat utang,dan produk
keuangan lainnya. Surat-surat berharga yang dikeluarkan penjual tersebutmemberikan
hak tak berwujud (intangible rights) kepada pembelinya untuk memperolehdeviden, bunga,
penempatan manajemen, dan hak-hak lainnya.
Masalah etika ini perlu kita angkat sebagai pusat perhatian karena sebuah pasar,seperti
pasar modal Indonesia, tidak hanya perlu menyandarkan diri kepada aspek legal semata,
tapi juga pada etika. Sebuah bursa yang kehilangan etika akan
kehilangankredibilitasnya.
1.PASAR MODAL
Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan pengertian pasarmodal yang
lebih spesifik, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umumdan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yangditerbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar
modalmemiliki peran besar bagi perekonomian dari suatu negara karena pasar
modalmenjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.Pasar
modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakanfasilitas atau wahana
yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yangmemiliki kelebihan dana
(investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Denganadanya pasar modal maka
pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikandana tersebut dengan harapan
memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak issuer(dalam hal ini perusahaan)
dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentinganinvestasi tanpa harus
menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan.
Pasar modaldikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan dan
kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai
dengankarakteristik investasi yang dipilih
9. investasi;
10. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial;
Meskipun pada periode audit akan dikoreksi oleh akuntan publik, investortelah
menyajikan informasi yang tidak semestinya selama tiga triwulan. Dalam periodetiga
triwulan tersebut, investor berpotensi membuat keputusan yang tidak efisienterkait
alokasi modal yang dimiliki sebagai akibat dari laporan keuangan triwulananyang disajikan
oleh emiten. Dampak negatif dari pembuatan keputusan yang tidakefisien tersebut akan
terakumulasi pada kuartal ke empat setelah laporan keuangantahunan yang diaudit oleh
akuntan publik disajikan.
A.PENIPUAN
B.MENIPULASI PASAR
1) Insider Trading
Secara teknis Corporate Insiders dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a) Traditional Insiders
b) Temporary Insiders
Temporary Insiders atau quasi insiders adalah pihak luar
perusahaanmempunyai hubungan trust dan confidence (hubungan erat)
dengan perusahaan atau mempunyai hubungan jangka pendek yang
mengakibatkanfiduciary obligations mereka kepada perusahaan. Oleh
karena hubungantersebut memungkinkan pihak luar tersebut memperoleh
inside information.Yang termasuk dalam temporary insisders adalah
konsultan hukum, notaris,akuntan atau penasehat keuangan dan investasi,
serta pemasok atau kontraktoryang bekerja sama dengan
emiten/perusahaan publik tersebut.
Pelanggaran etika terutama yang dilakukan oleh para pelaku insider
tradingadalah kepemilikan informasi. Yang dimaksud dengan informasi
dalam insidertrading adalah informasi material yang penting dan belum
dibuka untuk umum(undisclosed information), misalnya:
3.Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur dankomisaris
perusahaan;
Beberapa praktek Insider trading terkadang dapat dideteksi dengan cukup mudah.
Hal tersebut dapat dideteksi dari beberapa fakta-fakta yang ada ketikapraktek tersebut
terjadi diantaranya ada atau tidaknya orang dalam yangmelakukan transaksi atas
efek perusahaan dimana yang bersangkutan menjadiorang dalam. Selain itu, dapat pula
dideteksi dari adanya peningkatan harga danvolume perdagangan efek sebelum
diumumkannya informasi material kepadapublik dan terjadinya peningkatan atau
penurunan harga dan volumeperdagangan yang tidak wajar.Namun, seperti halnya
bentuk kejahatan kerah putih (white collar crime)lainnya, insider trading amat sulit
untuk dibuktikan karena pembuktian tindakkejahatan ini memerlukan standard
pembuktian yang tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh Mulya Lubis dan Alexander Lay
(2008) “Standar pembuktianpraktek insider trading tidak mudah karena praktek ini
termasuk tindak pidana dalam pasar modal yang memerlukan standar pembuktian yang
mengalahkankeraguan rasional. Standar pembuktian tersebut memungkinkan pelaku
insidertrading dibebaskan oleh pengadilan karena pengadilan tidak
mampumembuktikan bahwa pelaku bersalah”
Dalam sistem hukum Indonesia terdapat lima alat pembuktian yang dianggapsah,
yaitu:
surat-surat,
kesaksian,
persangkaan,
pengakuan dan
sumpah.
Jika ditelaah, alat bukti yang dimaksud dalam pasal tersebut maka insidertrading
tidak dapat dibuktikan karena bukti transaksi yang dilakukan di bursamerupakan hasil
elektronik yaitu berupa print out dan bukan termasuk kategorisurat sebagaimana
disebutkan dalam undang-undang. Namun pembuktianpraktek insider trading masih
dapat dilakukan dengan investigasi para pihakyang dideteksi telah melakukan praktek
tersebut dan juga dari pemeriksaandokumen-dokumen tertulis, termasuk di dalamnya
lembaran transaksielektronik.
Dalam UUPM Pasal 104 disebutkan bahwa praktek Insider trading merupakantindak
kejahatan pidana. Oleh karena itu, dalam pasal tersebut disebutkan bahwasanksi hukum
atas tindakan tersebut adalah berupa ancaman pidana penjarapaling lama sepuluh tahun
dan denda paling banyak lima belas miliar rupiah.
Marking the close yaitu tindakan merekayasa harga permintaan atau penawaranefek
pada saat atau mendekati saat penutupan perdagangan dengan tujuan membentuk
harga efek atau harga pembukaan yang tinggi pada hari perdagangan berikutnya.
Painting the tape yaitu kegiatan perdagangan antara rekening efek satu
denganrekening efek lain yang masih berada dalam penguasaan satu pihak
ataumempunyai sedemikian rupa sehingga tercipta perdagangan semu.
Cornering the market yaitu membeli efek dalam jumlah besar sehingga
dapatmenguasai pasar (menyudutkan pasar).
5). Pools
Pools yaitu penghimpunan dana dalam jumlah besar oleh sekelompok
investordimana dana tersebut dikelola oleh broker atau seseorang yang
memahamikondisi pasar. Manager dari pools tersebut membeli saham suatu
perusahaandan menjualnya kepada anggota kelompok investor tersebut untuk
mendorongfrekuensi jual beli Efek sehingga dapat meningkatkan harga Efek tersebut.
Wash Sale yaitu transaksi yang terjadi antara pihak pembeli dan penjual yangtidak
menimbulkan perubahan kepemilikan dan/atau manfaatnya (beneficiary ofownership) atas
transaksi saham tersebut. Tujuannya untuk membentuk harganaik, turun atau tetap
dengan memberi kesan seolah-olah harga terbentukmelalui transaksi yang berkesan
wajar. Selain itu juga untuk memberi kesanbahwa Efek tersebut aktif diperdagangkan.
Bagi investor yang tidak aktif menjalankan bisnis itu sendiri terdapat tigapendekatan
yang dapat digunakan yaitu:
A. Pendekatan Negatif
Pendekatan negatif ini disebut juga teori penghindaran, di mana para investor
yangberetika, akan menghindari investasi di bidang atau perusahaan yang
tidakdisukainya, atau bertentangan dengan prinsip etika bisnis yang dianutnya atau
jugamelakukan kegiatan bisnis di bidang-bidang yang melanggar ketentuan
lingkungan,produksi zat kimia yang berbahaya, produksi senjata, atau melakukan investasi
dinegara-negara yang melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia.
B. Pendekatan Positif
Dalam hal ini para investor hanya akan melakukan investasi pada bidang usaha
ataubisnis yang sesuai dengan etika bisnis yang dianutnya. Dalam penerapannya
investor dapat menyusun daftar perusahaan atau bidang bisnis yang dipandangsesuai
dengan etika bisnis yang umum.
C. Pendekatan Aktif
Dengan pendekatan ini para investor akan melakukan investasi di bidang bisnisyang
menurutnya tidak sesuai dengan etika bisnis yang umum dianut, dan dalammelakukan
investasi di bidang itu terkandung tujuan untuk mengambil alih kontrolterhadap
perusahaan tersebut untuk selanjutnya melakukan perubahan agarperusahaan
tersebut menjalankan bisnis sesuai dengan etika bisnis yang umum.
Masyarakat akan semakin takut dan ragu untuk berinvestasi di pasar modaljika aksi
manipulatif masih terus terjadi. Harus menjadi catatan bersama bahwa dalamberbagai
kasus pelanggaran di industri pasar modal, kerugian yang dialami investorbukanlah bagian
dari risiko investasi. Praktik penipuan atau penggelapan dana nasabah,misalnya, tentu tidak
masuk dalam risiko investasi yang dipikirkan investor sebelummemutuskan untuk menaruh
dananya pada produk investasi tertentu. Apa yang terjadidalam sejumlah kasus di sektor
finansial tanah air yang menyita perhatian publikdewasa ini adalah risiko di luar lingkup
investasi. Sehingga, berbagai pelanggaran ituharus diusut sampai tuntas, sampai ke akar-
akarnya. Setelah semuanya tuntas, habitusbaru industri pasar modal harus dibentuk dengan
landasan etika bisnis yang kuat agar tak ada lagi aksi manipulasi yang merugikan pada masa
mendatang. Pasar modal yangkuat dan menjanjikan adalah industri pasar modal yang
menyuburkan etika bisnis.
Kasus ini merupakan kasus yang masih banyak menyisakan pertanyaanpublik. Kasus
ini baru mencuat ketika I Putu Gede Ary Sutha, ketua Bapepamwaktu itu yang masa
jabatannya hampir berakhir, mengumumkan bahwa terjadiindikasi Insider trading dalam
perdagangan saham semen gresik. Diamengungapkan bahwa kasus ini melibatkan
mantan menteri keuangan dan sejumlahperusahaan sekuritas, termasuk perusahaan
sekuritas milik negara.
Setelah melalui penyelidikan, ditemukan fakta bahwa terdapat 15 pialangyang
secara agresif melakukan aksi beli. Diantara 15 pialang tersebut terdapat 3perusahaan
sekuritas yang terkait dengan Semen Gresik (yaitu Danareksa Sekuritasdan Bahana
Securities, Jardine Fleming Nusantara) yang menurut Undang-Unangtergolong sebagai orang
dalam.
Inside Information yang diduga menjadi basis dalam aksi beli itu adalahrencana
divestasi saham Semen Gresik oleh pemerintah kepada pihak asing (salahsatunya Cement
Mexico). Dalam proses penyelesaian kasus ini, Bapepammengumumkan bahwa tidak
ada bukti yang mengacu kepada Insider trading tetapiapabila ’dikemudian hari’ ditemukan
unsur-unsur yang dapat dijadikan bukti tindakpidana pasar modal maka, Bapepam akan
melakukan proses penyidikan untuk kasustersebut.