Anda di halaman 1dari 14

Pemuliaan Hukum

Implementasi Prinsip
Transparansi Sebagai Salah
Satu Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance dalam
Pasar Modal

Elis Herlina

ABSTRAK

Keterbukaan atau transparansi merupakan prinsip dari Good Corporate Governance yang
diakomodasikan ke dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, dimana
pada sektor pasar modal keterbukaan adalah mutlak. Namun demikian, terdapat suatu dilema
yang inheren dalam hukum pasar modal itu sendiri. Di satu pihak hukum terus mengejar
dengan memperinci sedetail-detailnya tentang hal-hal apa saja yang harus diinformasikan
oleh pihak yang berkewajiban untuk itu, di lain pihak hukum juga harus memproteksi
kepentingan-kepentingan tertentu dari pihak yang diwajibkan membuka informasi tersebut.
Penelitian ini mengkaji Bagaimana implementasi prinsip transparansi sebagai salah satu
prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam pasar modal. Penelitian ini merupakan
penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pasal 35 Undang-Undang
Pasar Modal secara tegas menetapkan bahwa perusahaan efek atau penasihat investasi dilarang
untuk mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengungkapkan fakta material kepada
nasabah mengenai kemampuan usaha atau keadaan keuangannya. Sehingga dari sisi yuridis,
transparansi merupakan jaminan bagi hak publik untuk terus mendapatkan akses penting
dengan sanksi untuk hambatan atau kelalaian yang dilakukan perusahaan.

Kata Kunci: perusahaan efek, penasihat investasi, Good Corporate Governance

Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018 1


Pemuliaan Hukum
Pendahuluan

P
embangunan nasional sebagai salah satu sarana investasi
merupakan pencerminan dapat bermanfaat untuk menyalurkan
kehendak untuk terus menerus dananya ke pelbagai sektor produktif
meningkatkan kesejahteraan dan dalam rangka meningkatkan nilai
kemakmuran rakyat Indonesia secara tambah terhadap dana yang dimilikinya.
adil dan merata, serta mengembangkan Keberadaan pasar modal adalah
kehidupan masyarakat dan untuk pertumbuhan ekonomi dan
penyelenggaraan yang maju dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
demokratis berdasarkan Pancasila dan Terlebih lagi saat ini, kinerja pasar modal
Undang-Undang Dasar 1945. sangat menggembirakan, menyusul
Pembangunan ekonomi merupakan kian besarnya kontribusi dan peranan
bagian dari pembangunan nasional. pasar modal tidak saja bagi pembiayaan
Salah satu tatanan hukum yang usaha perusahaan, tapi juga bagi imbal
diperlukan dalam menunjang hasil investasi investor. Hal itu bisa
pembangunan ekonomi adalah dicapai karena terus meningkatnya
ketentuan di bidang pasar modal yang komitmen pemerintah dari tahun ke
diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun terhadap pentingnya peranan
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. pasar modal bagi alternatif pembiayaan
Pasar modal bertujuan menunjang usaha dan tercapainya pertumbuhan
pelaksanaan pembangunan nasional ekonomi.
dalam rangka meningkatkan Industri pasar modal telah
pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas menjadi salah satu barometer penting
ekonomi nasional ke arah peningkatan perekonomian suatu negara. Melalui
kesejahteraan rakyat. Dalam rangka industri ini lahir perusahaan-perusahaan
mencapai tujuan tersebut pasar modal yang diizinkan untuk menawarkan
mempunyai peran strategis sebagai salah saham mereka kepada publik setelah
satu sumber pembiayaan bagi dunia proses “going public”. Dengan sistem
usaha, termasuk usaha menengah dan ini, para pemodal atau investor kecil
kecil untuk pembangunan usahanya, di dapat turut memiliki saham sebuah
sisi lain pasar modal juga merupakan perusahan terbuka. Di sisi lain industri
wahana investasi bagi masyarakat, pasar modal juga memunculkan banyak
termasuk pemodal kecil dan menengah. permasalahan mendasar. Sesuai dengan
Pasar modal merupakan salah satu fungsinya, pasar modal mengubah nilai
bagian dari pasar keuangan (financial ekonomi suatu perusahaan menjadi
market), disamping pasar uang (money nilai finansial (nilai pasar dari saham
market) yang sangat penting peranannya suatu perusahaan). Dan dengan
bagi pembangunan nasional sejumlah alasan, nilai finansial sebuah
pada umumnya, khususnya bagi perusahaan terbuka dapat dicitrakan
pengembangan dunia usaha sebagai jauh di atas, atau sebaliknya terjerumus
salah satu alternatif sumber pembiayaan jauh di bawah nilai ekonomi yang
eksternal oleh perusahaan. Di lain pihak sesungguhnya.1
dari sisi pemodal (investor), pasar modal 1 I Nyoman Tjager, F. Antonius Alijoyo, Humprey D.
Djemat, Bambang Soembodo, Corporate Gover-

2 Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018


Pemuliaan Hukum
Hal ini melahirkan tuntutan agar Rumusan Masalah
perusahaan-perusahaan terbuka
tersebut dikelola dengan sebaik-baiknya Berdasarkan uraian di atas, maka
bagi kesejahteraan pihak-pihak yang permasalah yang akan dibahas adalah:
berkepentingan (stakeholders), terutama Bagaimana implementasi prinsip
agar kepentingan para pemegang transparansi sebagai salah satu prinsip-
saham minoritas terlindungi dengan prinsip Good Corporate Governance dalam
semestinya. Penerapan prinsip-prinsip pasar modal?
Good Corporate Governance (GCG),
yang didukung dengan regulasi yang
memadai akan mencegah berbagai Tujuan Penelitian
bentuk ketidakjujuran yang merugikan
para stakeholders. Adapun tujuan penelitian ini adalah
Keterbukaan atau transparansi mengetahui dan mengkaji bagaimana
merupakan prinsip dari Good Corporate implementasi prinsip transparansi
Governance yang diakomodasikan ke sebagai salah satu prinsip-prinsip Good
dalam peraturan perundang-undangan Corporate Governance dalam pasar modal.
di bidang pasar modal, dimana pada
sektor pasar modal keterbukaan adalah
mutlak. Dalam Pasal 1 angka 25 Undang- Metode Penelitian
Undang Pasar Modal dijelaskan, bahwa
transparansi dalam pasar modal berarti Penelitian ini merupakan penelitian
keharusan emiten, perusahaan publik, yuridis normatif, yaitu penelitian yang
dan pihak lain yang tunduk kepada menitikberatkan kepada data sekunder
UUPM untuk menginformasikan atau data kepustakaan,2 bersifat
kepada masyarakat dalam waktu deskriptif analitis, yaitu penelitian
yang tepat seluruh informasi material dengan menyampaikan gambaran
mengenai usahanya atau efeknya yang mengenai fakta-fakta yang ada
dapat berpengaruh terhadap keputusan ditunjang dengan ketentuan-ketentuan
pemodal terhadap efek yang dimaksud yang berlaku dan diterapkan.3 Teknik
atau harga dari efek tersebut. pengumpulan data dilakukan dengan
Namun demikian, terdapat suatu penelitian kepustakaan (library research),
dilema yang inheren dalam hukum pasar yaitu mengumpulkan data sekunder
modal itu sendiri. Di satu pihak hukum yang menggunakan bahan hukum
terus mengejar dengan memperinci primer, sekunder dan tersier. Wawancara
sedetail-detailnya tentang hal-hal dilakukan sebagai data penunjang.
apa saja yang harus diinformasikan Data yang diperoleh dianalisis dengan
oleh pihak yang berkewajiban untuk menggunakan metode deskriptif
itu, di lain pihak hukum juga harus kualitatif.4

memproteksi kepentingan-kepentingan 2 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian


tertentu dari pihak yang diwajibkan Hukum dan Juritmetri, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1990, hlm. 10.
membuka informasi tersebut.
3 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,
nance Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas Universitas Indonesia Pers, Jakarta, 1986, hlm. 86.
Bisnis Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta, 2003, 4 Maria S.W. Sumardjono, Pedoman Pembuatan Usu-
hlm. 19. lan Penelitian, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta,

Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018 3


Pemuliaan Hukum
Hasil Penelitian dan Adapun pihak-pihak atau institusi
Pembahasan yang terlibat di pasar modal Indonesia
tercantum dalam Undang-Undang
Pasar Modal dan Good Corporate Pasar Modal. Pihak-pihak tersebut
Governance adalah:
Pasal 1 angka 13 Undang-Undang 1. Badan pengawas Pasar Modal
Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 (Bapepam)
mendefinisikan pasar modal adalah Bapepam diberi kewenangan yang
kegiatan yang bersangkutan dengan meliputi kewenangan untuk membuat
Penawaran Umum dan perdagangan peraturan, melakukan pemeriksaan
Efek, Perusahan Publik yang berkaitan dan penyidikan, menjatuhkan sanksi
dengan Efek yang diterbitkannya, serta administratif dan denda. Secara garis
lembaga dan profesi yang berkaitan besar fungsi-fungsi yang dimiliki
dengan Efek. Bapepam adalah fungsi pembuatan
Dalam pasar modal terdapat peraturan (rule-making), pemeriksaan
beberapa istilah seperti modal atau dan penyidikan, dan penegakan hukum
dana, efek atau sekuritas, pedagang (law enforcement).6
perantara, exchange atau bursa. Modal
atau dana yang diperdagangkan dalam 2. Bursa Efek
pasar modal diwujudkan dalam bentuk Bursa Efek adalah pihak yang
surat berharga atau dalam terminologi menyelenggarakan dan menyediakan
financial market disebut efek yang sistem dan atau sarana untuk
berupa saham, obligasi atau sertifikat mempertemukan penawaran jual beli
atas saham atau dalam bentuk surat efek pihak-pihak lain dengan tujuan
berharga lainnya atau surat berharga untuk memperdagangkan efek diantara
yang merupakan derivatif dari bentuk mereka (UUPM Pasal 1 angka 4).
surat berharga saham atau sertifikat Perdagangan efek yang sah menurut
yang diperjualbelikan di pasar modal undang-undang adalah di bursa efek.
tersebut. Dalam bahasa Inggris disebut Penyelenggara bursa efek haruslah
securities, effecten (bahasa Belanda), effectus perseroan yang telah memperoleh izin
(bahasa Latin). Kata securities bersumber usaha dari Bapepam (UUPM Pasal 6
pada pengertian bahwa surat berharga ayat 1).
tersebut memberikan garansi atau
jaminan yang dapat dicairkan dengan 3. Perusahaan Efek
sejumlah uang sesuai dengan nilai yang Perusahaan efek adalah perusahaan
tercantum dalam surat berharga itu. yang telah mendapat izin usaha dari
Sedangkan kata bursa diambil dari kata Bapepam untuk dapat melakukan
bourse, yang berarti tempat bertemunya kegiatan sebagai penjamin emisi efek,
penjual dan pembeli untuk komoditas perantara perdagangan efek, atau
tertentu dengan penyelenggaraannya manajer investasi, atau kegiatan lain
melalui prosedur perantara.5 yang sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Bapepam.7 Peraturan
1989, hlm. 24-25.
5 M. Irsan Nasarudin, Indra Surya, Aspek Hukum
Pasar Modal Indonesia, Kencana, Jakarta, 2007, 6 Ibid hlm. 116
hlm. 11 7 Ibid hlm. 141

4 Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018


Pemuliaan Hukum
Pemerintah No. 45 Tahun 1995 Pasal 5. Emiten, Perusahaan Publik, dan
32 menyebutkan bentuk perusahaan Reksadana
efek berupa perusahaan yang sahamnya Emiten adalah pihak yang melakukan
dimiliki seluruhnya oleh Warga Negara penawaran umum dalam rangka
RI dan atau berbadan hukum, atau menjaring dana bagi kegiatan usaha
perusahaan patungan yang sahamnya perusahaan atau pengembangan usaha
dimiliki oleh WNRI dan atau badan perusahaan.8 Usaha mendapatkan dana
hukum Indonesia dan WNA atau badan itu dilakukan dengan menjual efek
hukum asing. kepada masyarakat luas melalui pasar
modal. Ada empat keharusan yang
4. Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat dilakukan emiten beraktivitas
(LKP) dan Lembaga Penyimpanan di pasar modal, yaitu keterbukaan
dan Penyelesaian (LPP) informasi, peningkatan likuiditas,
Lembaga Kliring dan Penjaminan pemantauan harga efek, serta menjaga
(LKP) berbentuk perseroan, yaitu hubungan baik dengan investor.
PT Kliring Penjamin Efek Indonesia Perusahaan Publik adalah tahap
(KPEI). PP No. 45 Tahun 1995 Pasal 15 selanjutnya setelah emiten. Perusahaan
dan 16 menyebutkan Lembaga Kliring publik adalah yang sahamnya telah
dan Penjaminan harus memperoleh dimiliki sekurang-kurangnya oleh
izin dari Bapepem dan memiliki 300 pemegang saham dan memiliki
modal disetor sekurang-kurangnya modal disetor sekurang-kurangnya Rp.
Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas 3.000.000.000,00,- (tiga miliar rupiah)
miliar rupiah). KPEI pada dasarnya atau memiliki jumlah pemegang saham
mempunyai peran yang merupakan dan modal yang disetor yang ditetapkan
kelanjutan dari kegiatan bursa efek oleh peraturan pemerintah (UUPM
dalam rangka penyelesaian transaksi Pasal 1 angka 22).
bursa yang dikliringkan secara terus Reksa Dana (Mutual Fund) menurut
menerus, sehingga dapat ditentukan Undang-Undang Pasar Modal No. 8
hak dan kewajiban anggota bursa tahun 1995 adalah suatu wadah yang
yang melakukan transaksi. Lembaga dipergunakan untuk menghimpun
Penyimpanan dan Penyelesaian dana dari masyarakat pemodal untuk
(LPP) berbentuk perseroan, yaitu PT kemudian diinvestasikan ke dalam porto
Kustodian Sentral Efek Indonesia folio efek oleh manajer investasi.9
(KSEI). KSEI juga harus mempunyai
izin dari Bapepam dan memiliki 6. Investor
modal disetor sekurang-kurangnya Rp. Investor adalah pihak terpenting
15.000.000.000,00 (lima belas miliar yang berperan di dalam kegiatan pasar
rupiah). KSEI melaksanakan fungsi modal, salah satu indikator terpenting
sebagai kustodian sentral yang aman dalam pasar modal adalah keberadaan
dalam rangka penitipan efek dengan investor. Investor yang terlibat dalam
kewajiban memenuhi persyaratan teknis pasar modal Indonesia adalah investor
tertentu.
8 Ibid hlm. 151
9 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan
Hukum), PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, hlm.
105

Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018 5


Pemuliaan Hukum
domestik dan asing, perorangan dan waktu serta transparansi sehubungan
institusi yang mempunyai karakteristik dengan struktur dan operasi koorporasi,
masing-masing. Perkembangan pasar tanggung jawab dewan (maksudnya
modal tidak lepas dari kebutuhan dan Dewan Komisaris maupun Direksi)
pengaruh investor. terhadap perusahaan, pemegang saham,
dan pihak-pihak yang berkepentingan
7. Lembaga-lembaga Penunjang Pasar lainnya. Atau secara ringkas prinsip
Modal tersebut dapat dirangkum sebagai:
Terdiri dari Biro Administrasi Efek perlakuan setara (equitable treatment atau
(BAE), Kustodian, Wali Amanat fairness), transparansi (transparency),
(Trustee), Penasihat Investasi, serta akuntabilitas (accountability), dan
Pemeringkat Efek (Rating Company). responsibilitas (responsibility).10

Sisitem tatakelola perusahaan yang Prinsip-prinsip tersebut terkait


baik merupakan jalinan keterkaitan antar dengan permasalahan yang dihadapi
stakeholder perusahaan yang digunakan dunia usaha pada umumnya, yakni
untuk menetapkan dan mengawasi masalah korupsi dan ketidakjujuran,
arah stratejik dan kinerja usaha suatu tanggung jawab sosial dan etika
organisasi. Dalam prakteknya GCG korporasi, tata kelola sektor publik, dan
merupakan acuan tertulis (pedoman) reformasi hukum.
mengenai kesepakatan antar para
stakeholders dalam mengidentifikasi a. Fairness (Kewajaran)
dan merumuskan keputusan-keputusan Perlakuan yang sama terhadap
stratejik secara efektif dan terkoordinasi. para pemegang saham, terutama
Dengan bekal dari pedoman tersebut, kepada pemegang saham minoritas
maka dapat dibangun saling kepercayaan dan pemegang saham asing, dengan
antara pemilik perusahaan dan para keterbukaan informasi yang penting,
pimpinan perusahaan. serta melarang pembagian untuk pihak
Dalam konteks tumbuhnya kesadaran sendiri dan perdagangan saham oleh
akan arti penting Corporate Governance orang dalam (insider trading).11
ini, Organization for Economic Corporation Prinsip diwujudkan antara lain
and Development (OECD) telah dengan membuat peraturan korporasi
mengembangkan seperangkat prinsip- yang melindungi kepentingan
prinsip Good Corporate Governance minoritas, membuat pedoman perilaku
(GCG) dan dapat diterapkan secara perusahaan dan atau kebijakan-
luwes (fleksibel) sesuai dengan keadaan, kebijakan yang melindungi korporasi
budaya, dan tradisi di masing-masing terhadap perbuatan buruk orang dalam,
negara. self dealing, dan konflik kepentingan,
Prinsip-prinsip OECD mencakup menetapkan peran dan tanggung
lima bidang utama, yaitu hak-hak para jawab Dewan Komisaris, Direksi, dan
pemegang saham (stakeholders) dan Komite, termasuk sistem remunerasi,
perlindungannya, peran para karyawan menyajikan informasi secara wajar/
dan pihak-pihak yang berkepentingan pengungkapan penuh material apa pun.
(stakeholders) lainnya, pengungkapan
(disclosure) yang akurat dan tepat 10 I Nyoman Tjager, op cit hlm. 50
11 Loc cit

6 Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018


Pemuliaan Hukum
b. Disclosure dan Transparency dan auditor. Jadi, merupakan bentuk
(Transparansi) pertanggungjawaban manajemen
Hak-hak para pemegang saham, yang kepada perusahaan dan para pemegang
harus diberi informasi dengan benar saham.
dan tepat pada waktunya mengenai Prinsip ini diwujudkan antara
perusahaan, dapat ikut berperan lain dengan menyiapkan Laporan
serta dalam pengambilan keputusan Keuangan (Financial Statement) pada
mengenai perubahan-perubahan waktu yang tepat dan dengan cara yang
mendasar atas perusahaan, dan turut tepat, mengembangkan Komite Audit
memperoleh bagian dari keuntungan dan Risiko untuk mendukung fungsi
perusahaan. pengawasan oleh Dewan Komisaris,
Pengungkapan yang akurat dan mengembangkan dan merumuskan
tepat pada waktunya serta transparansi kembali peran dan fungsi Internal
mengenai semua hal yang penting Audit sebagai mitra bisnis strategis
bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, berdasarkan best practices (bukan sekedar
serta para pemegang kepentingan audit). Transformasi menjadi “Risk-
(stakeholders). based” Audit, menjaga manajemen
Prinsip ini diwujudkan antara kontrak yang bertanggung jawab dan
lain dengan mengembangkan sistem menangani pertentangan (dispute),
akuntansi (accounting sytem) yang penegakan hukum (sistem penghargaan
berbasiskan standar akuntansi dan dan sanksi), menggunakan External
best practices yang menjamin adanya Auditor yang memenuhi syarat (berbasis
laporan keuangan dan pengungkapan profesionalisme).13
yang berkualitas, mengembangkan
Information Technology (IT) dan d. Responsibility (Responsibilitas)
Managemeni Information System (MIS) Peranan pemegang saham harus
untuk menjamin adanya pengukuran diakui sebagaimana ditetapkan oleh
kinerja yang memadai dan proses hukum dan kerja sama yang aktif
pengambilan keputusan yang antara perusahaan serta para pemegang
efektif oleh Dewan Komisaris dan kepentingan dalam menciptakan
Direksi, mengembangkan enterprise kekayaan, lapangan kerja, dan
risk management yang memastikan perusahaan yang sehat dari aspek
bahwa semua resiko signifikan telah keuangan.
diidentifikasi, diukur, dan dapat dikelola Ini merupakan tanggung jawab
pada tingkat toleransi yang jelas, korporasi sebagai anggota masyarakat
mengumumkan jabatan yang kosong yang tunduk kepada hukum dan
secara terbuka.12 bertindak dengan memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat
c. Accountability (Akuntabilitas) sekitarnya.
Tanggung jawab manajemen melalui Prinsip ini diwujudkan dengan
pengawasan yang efektif berdasarkan kesadaran bahwa tanggung jawab
balance of power antara manajer, merupakan konsekuensi logis dari adanya
pemegang saham, Dewan Komisaris, wewenang, menyadari akan adanya

12 Ibid hlm. 51 13 Ibid hlm. 52

Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018 7


Pemuliaan Hukum
tanggung jawab sosial, menghindari perusahaan terhadap peraturan
penyalahgunaan kekuasaan, menjadi perundang-undangan yang berlaku
profesional dan menjunjung etika, dan prinsip-prinsip korporasi.
memelihara lingkungan bisnis yang 5. Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan
sehat.14 dan kesetaraan di dalam memenuhi
Seiring dengan itu, pemerintah hak-hak stakeholder yang timbul
Republik Indonesia, dalam hal ini kantor berdasarkan perjanjian dan peraturan
kementrian BUMN telah mengeluarkan perundang-undangan yang berlaku.
berbagai keputusan ynag mewajibkan
BUMN-BUMN menerapkan prinsip- Implementasi Prinsip
prinsip good corporate governance, Transparansi Sebagai Salah Satu
misalnya keputusan Menteri BUMN Prinsip-Prinsip Good Corporate
No. Kep-117/M-MBU/2002 tentang Governance dalam Pasar Modal
penerapan praktik Good Corporate Transparansi merupakan terminologi
Governance pada Badan Usaha Milik yang sangat penting dan prinsip yang
Negara (BUMN). fundamental dalam pasar modal.
Dalam keputusan ini juga dijabarkan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
tentang prinsip-prinsip good corporate transparansi diartikan sebagai : (1) sifat
governance yang sejalan dengan prinsip- yang tembus cahaya; (2) nyata; (3) jelas,
prinsip yang dirumuskan oleh OECD atau secara umum memberikan arti
sebagai berikut:15 tembus pandang.16
1. Transparansi, yaitu keterbukaan Dalam pasal 1 angka 25 UUPM
dalam melaksanakan proses dijelaskan bahwa transparansi dalam
pengambilan keputusan dan pasar modal berarti keharusan emiten,
keterbukaan dalam mengemukakan perusahaan publik, dan pihak lain
informasi meteriil dan relevan yang tunduk kepada UUPM untuk
mengenai perusahaan. menginformasikan kepada masyarakat
2. Kemandirian, yaitu suatu keadaan dalam waktu yang tepat seluruh
dimana perusahaan dikelola informasi material mengenai usahanya
secara professional tanpa benturan atau efeknya yang dapat berpengaruh
kepentingan dan pengaruh/tekanan terhadap keputusan pemodal terhadap
dari pihak manapun yang tidak efek yang dimaksud atau harga dari
sesuai dengan peraturan perundang- efek tersebut. Informasi atau fakta
undangan yang berlaku dan prinsip- material adalah informasi ataupun
prinsip korporasi yang sehat. fakta penting yang relevan mengenai
3. Akuntabilitas, yaitu kejelasan peristiwa, kejadian, atau fakta yang
fungsi, pelaksanaan dan dapat mempengaruhi harga efek pada
pertanggungjawaban organ, sehingga bursa dan atau keputusan pemodal/
pengelolaan perusahaan terlaksana calon pemodal atau pihak lain yang
secara efektif. berkepentingan atas informasi ataupun
4. Pertanggungjawaban, yaitu fakta tersebut.
kesesuaian di dalam mengelola Emiten wajib menyampaikan
informasi secara lengkap dan akurat.
14 Loc cit.
15 Ibid hlm. 53 16 M. Irsan Nasarudin, Indra Surya, op cit hlm. 225

8 Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018


Pemuliaan Hukum
Dikatakan lengkap, kalau informasi Penyampaian informasi yang tidak
yang disampaikan itu utuh, tidak ada lengkap berkaitan dengan kuantitas
yang tertinggal atau disembunyikan, informasi. Hal ini tidak bisa dijadikan
disamarkan, atau tidak menyampaikan pedoman bagi investor untuk mengambil
apa-apa atas fakta material. Dikatakan keputusan jual atau beli. Sedangkan
akurat, jika informasi yang disampaikan sikap diam atau tidak menyampaikan
mengandung kebenaran dan ketepatan. informasi apa-apa atas fakta material
Jika tidak memenuhi syarat tersebut, merupakan sikap yang tidak informatif
maka informasi dikatakan sebagai dari emiten, karena emiten menolak
informasi yang tidak benar atau untuk memberikan penjelasan mengenai
menyesatkan (UUPM Pasal 80 ayat 1). peristiwa material.
Setiap pihak yang terkait diwajibkan Transparansi atau keterbukaan
untuk mempertanggung jawabkan merupakan suatu bentuk perlindungan
kerugian yang dirimbulkan akibat kepada masyarakat investor. Dari segi
penyampaian informasi tersebut. substansial, transparansi memampukan
Dengan demikian, pengaturan publik untuk mendapatkan akses
mengenai keterbukaan atau transparansi informasi penting yang berkaitan
ini merupakan syarat mutlak yang dengan perusahaan. Suatu pasar modal
bersifat universal dalam dunia pasar dikatakan fair dan efisien, apabila semua
modal dan menjadi prinsip yang pemodal memperoleh informasi dalam
amat diperlukan oleh investor untuk waktu yang bersamaan disertai kualitas
meyakinkan dirinya mendapatkan informasi yang sama.
informasi yang benar dan lengkap. Dari sisi yuridis, transparansi
Ada beberapa hal yang seringkali merupakan jaminan bagi hak publik
dilarang dalam keterbukaan informasi, untuk terus mendapatkan akses penting
yaitu sebagai berikut:17 dengan sanksi untuk hambatan atau
a. Memberikan informasi yang salah kelalaian yang dilakukan perusahaan.
sama sekali. Pengenaan sanksi yang termuat dalam
b. Memberikan informasi yang setengah UUPM serta penegakan hukum atas
benar. setiap pelanggaran terhadap ketentuan
c. Memberikan informasi yang tidak mengenai keterbukaan atau transparansi
lengkap. ini menjadikan pemegang saham atau
d. Sama sekali diam terhadap fakta/ investor terlindungi secara hukum
informasi material. dari praktik-praktik manipulasi dalam
perusahaan publik.
Memberikan informasi yang salah Bentuk perlindungan hukum tersebut
dan setengah benar berkaitan dengan adalah:
kualitas informasi, artinya informasi a. Memberikan kepastian hukum
yang disampaikan tidak akurat atau melalui peraturan perundang-
tidak benar atau menyesatkan, yang undangan.
semata-mata ditujukan sebagai sebagai b. Penegakkannya.
window dressing untuk menarik investor,
hal mana tergolong kejahatan korporasi. UUPM menyediakan kerangka
hukum yang kokoh untuk menjamin
17 Munir Fuady, op cit hlm. 79

Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018 9


Pemuliaan Hukum
transparansi untuk menciptakan untuk beberapa waktu dengan alasan
kepercayaan dan menarik calon investor pengurangan biaya penyebaran dan
untuk berinvestasi di pasar modal. Di penerbitan laporan.
lain pihak, perusahaan publik atau 3. Investor menginginkan untuk
emiten yang ingin sahamnya dibeli memperoleh data yang rinci dan
oleh para investor dan dapat masuk akurat, sementara emiten hanya
dalam standar internasional, harus bersedia memberikan informasi
berusaha untuk membuka diri dan secara garis besar.
menerapkan keterbukaan informasi
dengan kualitas yang terjaga dalam hal Bila investor mengalami kerugian,
akurasi, kelengkapan, ketepatan waktu, karena tidak memperoleh informasi
dan ketepatan informasi. Membuka atau memperoleh informasi yang salah,
diri berarti bersedia memberikan akses emiten bertanggung jawab untuk itu.
seluasnya kepada pemegang saham atau Pasal 85 ayat 2 UUPT memberikan
investor untuk mengetahui keadaan kemungkinan kepada pemegang saham
atau informasi penting perseroan. untuk melakukan penuntutan atas
Keterbukaan juga mengandung kelalaian direksi dan komisaris untuk
arti mengungkapkan semua hal kerugian yang dialami oleh perseroan
secara tuntas, benar, dan lengkap. yang menyebabkan kerugian pada
Pengungkapan ini meliputi informasi pemegang saham.
mengenai mengenai keadaan keuangan, Dengan demikian, terdapat suatu
kinerja perusahaan, kepemilikan, dan situasi yang sulit, dimana secara hukum
pengelolaan perusahaan. Kemudian emiten dituntut untuk menerapkan
informasi yang diungkapkan perusahaan keterbukaan di dalam menyampaikan
harus disusun, diaudit, dan disajikan informasi yang berhubungan dengan
sesuai dengan standar yang berkualitas perusahaan, tetapi di sisi lain
tinggi. emiten dan perusahaan publik perlu
Namun demikian, terdapat mempertimbangkan secara matang
pertentangan batasan dan kendala mengenai hal-hal apa saja yang bisa
untuk menerapkan keterbukaan antara diungkap kepada publik. Ekses yang
investor atau pemegang saham di satu muncul dari pengungkapan informasi
pihak dengan emiten di pihak lain, rinci ke publik bisa menjadikan
yaitu:18 perusahaan pesaing mengetahui
1. Investor atau pemegang saham keadaan perusahaan. Karena itu,
menginginkan keterbukaan yang emiten meminta untuk diberikan hak
sifatnya full disclosure dalam menjaga informasi yang merupakan
mendapatkan informasi mengenai rahasia perusahaan.
emiten, sementara emiten hanya Pelaksanaan keterbukaan di pasar
bersedia membuka informasi hingga modal pada dasarnya melalui 3 (tiga)
tingkatan tertentu. tahap, yaitu:19
2. Investor menginginkan informasi a. Keterbukaan pada saat melakukan
yang tepat waktu, sementara emiten penawaran umum (primary market
berusaha untuk menahan informasi level), yang didahului dengan

18 M. Irsan Nasarudin, Indra Surya, op cit hlm. 228. 19 Ibid hlm. 229

10 Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018


Pemuliaan Hukum
pengajuan Pernyataan Pendaftaran yang disebut “prospektus” bagi suatu
Emisi ke Bapepam dengan perusahaan dalam proses melakukan
menyertakan semua dokumen go publik. Prospektus adalah setiap
penting yang dipersyaratkan dalam informasi tertulis sehubungan dengan
Peraturan Nomor IX.C.I. tentang penawaran umum dengan maksud agar
Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan pihak lain membeli efek.20
Pendaftaran, antara lain: Prospektus, Ada tiga macam prospektus,
Laporan Keuangan yang telah yaitu prospektus awal (pleriminary/
diaudit akuntan, Perjanjian Emisi, redherring prospectus) yang diterbitkan
Legal Opinion, dan sebagainya. dalam rangka penawaran awal (book
b. Keterbukaan setelah emiten mencatat building), prospektus ringkas (iklan),
dan memperdagangkan efeknya di dan prospektus lengkap (cetakan).
bursa (secondary market level). Dalam Prospektus harus kredibel, artinya segala
hal ini emiten wajib menyampaikan isinya dapat dipertanggungjawabkan
laporan keuangan secara berkala dan kebenarannya. Kealpaan, kesalahan,
terus menerus (continuously disclosure) atau ketidakcukupan full disclosure
kepada Bapepam, termasuk laporan dalam penyampaian informasi dapat
keuangan berkala yang diatur dalam dikenakan sanksi pidana, perdata,
Peraturan Nomor X.K.2. atau administratif yang berupa denda
c. Keterbukaan karena terjadi peristiwa dan peringatan tertulis kepada direksi,
penting dan laporannya harus komisaris, pemegang saham utama
disampaikan secara tepat waktu perusahaan, akuntan, atau konsultan
(timely disclosure), yakni peristiwa hukum yang terlibat dalam penawaran
yang dirinci dalam Peraturan Nomor umum.
X.K.1. Kewajiban untuk menerapkan
prinsip keterbukaan adalah untuk
Secara universal prinsip full disclosure menghindari perilaku perusahaan
dianut di pasar modal seluruh dunia. terbuka yang berasal dari perusahaan
Prinsip ini bermakna sebagai kewajiban keluarga untuk bersikap defensif dan
emiten, perusahaan publik, atau siapa tidak informatif terhadap semua fakta
saja yang terkait untuk mengungkapkan material. Secara historis perusahaan-
informasi sejelas, seakurat, dan perusahaan terbuka di Indonesia
selengkap mungkin mengenai fakta merupakan perusahaan yang dikuasai
material yang berkaitan dengan oleh sejumlah keluarga. Kesunggguhan
tindakan perusahaan atau efeknya untuk menjadi perusahaan terbuka
yang berpotensi kuat mempengaruhi secara konsekuen belum terlihat. Secara
keputusan pemegang saham atau kuantitatif, perusahaan-perusahaan
calon investor terhadap saham, karena terbuka tersebut melepas saham untuk
informasi itu berpengaruh pada efek ditawarkan kepada masyarakat tidak
atau harga efeknya. lebih dari 30% atas modal ditempatkan/
Salah satu mekanisme agar disetor.
keterbukaan informasi terjamin bagi UUPM telah memenuhi penerapan
investor atau publik adalah lewat prinsip GCG dengan memasukkan
keharusan menyediakan suatu dokumen
20 Ibid hlm. 231

Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018 11


Pemuliaan Hukum
ketentuan mengenai keterbukaan terutama yang berkaitan dengan strategi
informasi. Norma-norma yang terdapat bisnis. Kalau strategi bisnis juga harus
dalam Undang-Undang No. 8 Tahun dikemukakan secara transparan, hal
1995 menginginkan tegaknya prinsip itu akan sangat merugikan perusahaan
keterbukaan. Selain dari UUPM Pasal publik, karena banyak perusahaan yang
82 ayat 2 jo Peraturan IX.E.1., UUPM tidak go public akan memanfaatkan
Pasal 35 secara tegas menetapkan informasi itu dalam persaingan bisnis.
bahwa perusahaan efek atau penasihat Transparansi tidak akan berarti, kalau
investasi dilarang untuk mengemukakan pada akhirnya perusahaan bersangkutan
secara tidak benar atau tidak menderita kerugian. Transparansi bisa
mengungkapkan fakta material kepada dilakukan, kalau struktur permodalan
nasabah mengenai kemampuan usaha emiten secara mayoritas dimiliki publik
atau keadaan keuangannya. Sebagai dan dikelola professional oleh pihak
pihak yang memperoleh kepercayaan independen.21
dari nasabahnya, perusahaan efek wajib
secara benar dan jujur mengungkapkan
fakta material untuk diketahui oleh Penutup
nasabah mengenai kemampuan
professional dan keadaan keuangannya. Hasil penelitian menyimpulkan
Selain itu UUPM Pasal 75 ayat bahwa penerapan prinsip-prinsip
1 menyebutkan bahwa Bapepam Good Corporate Governance (GCG),
wajib mempertahankan kelengkapan, yang didukung dengan regulasi yang
kecukupan, objektivitas, kemudahan memadai akan mencegah berbagai
untuk dimengerti, dan kejelasan bentuk ketidakjujuran yang merugikan
dokumen pernyataan pendaftaran para stakeholders. Keterbukaan atau
memenuhi prinsip keterbukaan. Pasal- transparansi merupakan prinsip
pasal lain yang mendukung keterbukaan dari Good Corporate Governance yang
adalah Pasal 40, 72, 78, 79, 80, 81, 83, diakomodasikan ke dalam peraturan
84, 86 dan 87. perundang-undangan di bidang pasar
Salah satu penghambat dalam modal, dimana pada sektor pasar modal
pelaksanaan transparansi di pasar modal keterbukaan adalah mutlak.
adalah struktur permodalan. Karena Dalam Pasal 1 angka 25 Undang-
sebagian mayoritas saham perusahaan Undang Pasar Modal dijelaskan, bahwa
publik dimiliki oleh pendiri, maka transparansi dalam pasar modal berarti
keterbukaan masih sangat mengacu keharusan emiten, perusahaan publik,
pada kepentingan pemegang saham dan pihak lain yang tunduk kepada
sendiri. Hal ini membuat investor UUPM untuk menginformasikan
sukar mendapatkan informasi penting kepada masyarakat dalam waktu
yang berkaitan dengan perusahaan yang tepat seluruh informasi material
tersebut. Apalagi pengelolanya masih mengenai usahanya atau efeknya yang
berafiliasi dengan pendirinya. Dengan dapat berpengaruh terhadap keputusan
melaksanakan prinsip keterbukaan pemodal terhadap efek yang yang
tidak berarti perusahaan publik tidak dimaksud atau harga dari efek tersebut.
punya lagi hal-hal yang disembunyikan,
21 Transparansi di Bursa, http://www.hamline.edu

12 Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018


Pemuliaan Hukum
Emiten wajib menyampaikan dilarang untuk mengemukakan secara
informasi secara lengkap dan akurat. tidak benar atau tidak mengungkapkan
Dikatakan lengkap, kalau informasi fakta material kepada nasabah mengenai
yang disampaikan itu utuh, tidak ada kemampuan usaha atau keadaan
yang tertinggal atau disembunyikan, keuangannya. Sehingga dari sisi yuridis,
disamarkan, atau tidak menyampaikan transparansi merupakan jaminan bagi
apa-apa atas fakta material. Dikatakan hak publik untuk terus mendapatkan
akurat, jika informasi yang disampaikan akses penting dengan sanksi untuk
mengandung kebenaran dan ketepatan. hambatan atau kelalaian yang dilakukan
Jika tidak memenuhi syarat tersebut, perusahaan.
maka informasi dikatakan sebagai Dengan demikian, transparansi
informasi yang tidak benar atau bertujuan memberi referensi harga
menyesatkan (UUPM Pasal 80 ayat 1). bagi para pelaku pasar modal, juga
Pelaksanaan keterbukaan di pasar menentukan kemajuan pasar modal,
modal pada dasarnya melalui 3 (tiga) karena mempengaruhi tingkat
tahap, yaitu: kepercayaan investor. Dalam hal ini
a. Keterbukaan pada saat melakukan diperlukan kedewasaan dan peningkatan
penawaran umum (primary market profesionalisme para pelaku pasar
level) modal, sehingga setiap gerak langkah
b. Keterbukaan setelah emiten mencatat dan usaha yang dilakukan lebih
dan memperdagangkan efeknya di diarahkan secara bersama-sama untuk
bursa (secondary market level). membantu menciptakan pengembangan
c. Keterbukaan karena terjadi peristiwa pasar modal nasional yang lebih
penting. transparan dan efisien yang mampu
menarik para investor baru, bukannya
Salah satu mekanisme agar untuk saling merugikan sesama anggota
keterbukaan informasi terjamin bursa.
bagi investor atau publik adalah
lewat keharusan menyediakan suatu
dokumen yang disebut “prospektus” Rekomendasi
bagi suatu perusahaan dalam proses
melakukan go publik. Prospektus harus Rekomendasi peneliti antara lain:
kredibel, artinya segala isinya dapat Perusahaan efek, khususnya penjamin
dipertanggung jawabkan kebenarannya. emisi serta profesi penunjang pasar
UUPM telah memenuhi penerapan modal diharapkan lebih berperan dalam
prinsip GCG dengan memasukkan meningkatkan transparansi para calon-
ketentuan mengenai keterbukaan calon emiten. Selain itu para perusahaan
informasi. Norma-norma yang terdapat efek diharapkan lebih meningkatkan
dalam Undang-Undang No. 8 Tahun sumber daya manusia, mengembangkan
1995 menginginkan tegaknya prinsip keahlian individu masing-masing, dan
keterbukaan. Selain dari UUPM Pasal memperbaiki infrastruktur perusahaan.
82 ayat 2 jo Peraturan IX.E.1., UUPM
Pasal 35 secara tegas menetapkan bahwa
perusahaan efek atau penasihat investasi

Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018 13


Pemuliaan Hukum
Daftar Pustaka

Buku Internet

I Nyoman Tjager, F. Antonius Alijoyo, Muh. Arief Effendi, Transparansi


Humprey D. Djemat, Bambang Laporan Keuangan Perusahaan
Soembodo, Corporate Governance sebagai Implemenrasi GCG Cegah
Tantangan dan Kesempatan Bagi Fraud, http://muhariefeffendi.
Komunitas Bisnis Indonesia, PT wordpress.com
Prenhallindo, Jakarta, 2003 _______________, Meningkatkan
M. Irsan Nasarudin, Indra Surya, Aspek Transparansi & Akuntabilitas
Hukum Pasar Modal Indonesia, Publik Melalui Keterbukaan
Kencana, Jakarta, 2007 Informasi, http:muhariefeffendi.
Munir Fuady, Pasar Modal Modern wordpress.com
(Tinjauan Hukum), PT Citra Transparansi di Bursa, http://www.
Aditya Bakti, Bandung, 2001. hamline.edu

Perundang-undangan

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995


Tentang Pasar Modal

14 Nomor 1 Volume 1 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai