A.2
UNIVERSITAS JAYABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasar Modal Indonesia sebagai sarana tempat penjual dan pembeli dana jangka
panjang yang disebut efek, dewasa ini telah berkembang secara fantastis dan dinamis.
Para Anggota Bursa dalam Pasar Modal Indonesia yang salah satunya adalah perantara
pedagang efek mempunyai peranan yang sangat penting dalam perdagangan efek. Seiring
perdagangan efek. Sehingga para perantara pedagang efek memiliki kewajiban dan
Hasil penelitian menunjukkan, sistem perdagangan efek secara manual sudah tidak
lagi efektif. Maka dipergunakanlah sistem perdagangan jarak jauh (remote trading system)
yang memberikan kemudahan transaksi dan membantu kerja perantara pedagang efek.
Guna menjaga eksistensi dan terlaksananya program perdagangan jarak jauh Bursa
Efek Indonesia yang baik, maka setiap Perusahaan Efek yang menjadi Anggota Bursa
Efek harus memenuhi semua persyaratan teknis, sumber daya manusia dan operasional
yang mendukung pelaksanaan sistem Remote Trading. Dengan demikian setiap Perantara
Pedagang Efek harus mengetahui dan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya agar
tercipta transaksi efek yang transparan, efisien, dan wajar di Pasar Modal Indonesia1
1
Hamud M. Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta : Tatanusa, 2006), hlm. 1
diukur dari seberapa jauh perkembangan Pasar Modal atau industri sekuritas pada suatu
negara. Pada tahap pertama perkembangan perekonomian, muncul uang sebagai alat
lebih jauh, rumah tangga mulai mampu menyisihkan sebagian dari pendapatannya
dalam bentuk tabungan. Peningkatan arus tabungan ini, dimobilisir ke dalam sistem
seperti industri perdagangan dan pertanian. Karena itu, sektor keuangan pada umumnya
di Pasar Modal pada khususnya telah menjadi salah satu indikator dalam mengukur
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif
bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas,
asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai
panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal adalah
meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya"
secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di berbagai negara, pasar
modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi
2
Marzuki Usman, (et al), ABC Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kerjasama AntaraLembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, 1990), hlm. 1-2
sumber dana alternatif bagi perusahaan. Memang diakui bahwa tingkat resiko berinvestasi
dipasar modal lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di bank. Namun salah satu
keuntungan yang diperoleh para investor di pasar modal adalah dividen atas keuntungan sebuah
perusahaan dimana dia membeli saham. Besar kecilnya dividen ini tergantung pada keuntungan
yang diperoleh perusahaan. Sedangkan bila perusahaan dalam keadaan rugi, tentu pemberian
waktu singkat.
Fair : transaksi berlangsung tanpa pemihakan (netral) dan atas dasar penyebaran
informasi yang rata.
Likuid : kemampuan pasar untuk menampung semua kebutuhan penjual danpembeli
Saat setiap.
Transparan : mampu menyediakan setiap informasi seketika (realtime) pada semua pelaku
pasar modal, kapan saja.
Selama ini, kajian mengenai perusahaan efek masih sangat minim, padahal perusahaan
efek merupakan salah satu pilar penyokong dari berdiri tegaknya suatu pasar modal.
3
Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta:Ghalia Indonesia,1988), hlm. 55
B. Identifikasi Masalah:
2. Bagaimana peranan penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, serta manajer
C. Tujuan penulisan:
2. Untuk mengetahui peranan penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, serta
PEMBAHASAN
Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha dan memiliki izin Otoritas Jasa
Keuangan sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE), Perantara Pedagang Efek (PPE), dan atau Manajer
Investasi (MI). Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 Pasal 32 menyebutkan bentuk
perusahaan efek berupa perusahaan yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh warga negara
republik indonesia dan atau berbadan hukum atau perusahaan patungan yang sahamnya
dimiliki Warga Negara Republik Indonesia dan badan hukum Indonesia dan Warga Negara
Peraturan ini berlaku bagi perusahaan efek nasional maupun patungan. Perusahaan efek
yang sudah ada diberikan tenggang waktu sampai pada tanggal 31 Desember 2003 untuk
penyesuaian permodalan tahap pertama dan tanggal 31 Desember 2004 untuk penyesuain tahap
kedua bagi perusahaan efek yang tidak mampu memenuhi ketentuan ini, akan diminta untuk
melakukan merger dengan perusahaan efek lainnya sehingga MKBD nya bisa mencapai
persyaratan. Hingga tanggal 29 Desember 2003, sebanyak 54 perusahaan efek anggota bursa,
dari 191 perusahaan efek, belum dapat memenuhi persyaratan MKBD perusahaan efek yang
memenuhi MKBD terdiri dari 34 perusahaan efek yang memiliki izin sebagai perantara
perdagangan efek (PPE) yang mengadministrasikan rekening efek. 15 PPE yang tidak
mengadministrasikan rekening efek, 24 PE yang memiliki izin sebagai PPE, penjamin Emisi
Efek (PEE), manajer investasi (MI). 42 yang memiliki izin PPE dan PEE dan MI. Jika demikan
kondisinya, maka ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan perusahaan efek, pertama
melakukan merger dengan perusahaan efek lain dan yang kedua siap menerima konsekuensi
perusahaan efek yang kuat dan efisien. Kualitas dan bonafiditas perusahaan efek yang demikian
diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengembangan pasar modal di Indonesia
menuju pasar modal yang berstandar dunia, teratur, efisien, dan tentunya mampu menarik
minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Pemberian tenggang waktu ini berguna untuk
memberikan kesempatan kepada perusahaan efek untuk mengukur kapasitas dan berupaya
melakukan marger. Bagi Bapepam tentu jauh lebih baik perusahaan efek di Indonesia tidak
terlalu banyak namun kuat dari sisi sumber daya keuangan, manusia, dan infrastruktur
teknologi.
Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara
Perusahaan Efek yang melakukankegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan
Perantara Pedagang Efekdapat dilakukan antara lainmelalui peningkatan tata kelolayang baik,
Efek, yaitu :
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN PERATURAN OTORITAS JASA
saham Bursa Efek yang sama melalui: mempunyai hak suaranamun dapat
1) kepemilikan, baik langsung dibuktikan telah melakukan
maupun tidak langsung, sekurang- pengendalian baik secara langsung
kurangnya 20% (dua puluh
maupun tidak langsung terhadap
perseratus) dari saham yang
mempunyai hak suara; Perusahaan Efek yang melakukan
50.000.000 dengan modal kerrja bersih kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek
MKBD Rp. 25.000.000. pada tahap kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek
2003.
4. Perusahaan efek yang bertindak
Rp.200.000.000
35.000.000.000.
Dalam hal Perusahaan Efek hanya memiliki Pasal 20:
izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, 1) Untuk melakukan kegiatan lain
1. Perusahaan Efek tersebut dapat ayat (4) huruf b dan ayat (5) huruf b,
Penjamin Emisi Efek, dan Bapepam usaha sebagai Penjamin Emisi Efek atau
sebagai Penjamin Emisi Efek, dan dalam Lampiran yang merupakan bagian
tahun pertama;
Untuk lebih dapat memahami kegiatan perusahaan efek berikut struktur organisasi yang
terdapat dalam Pasar Modal Indonesia.Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia Berikut ini
Penjamin Emisi Efek (PEE) adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk
melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa efek yang tidak terjual. Izin usaha sebagai PEE berlaku juga sebagai izin usaha
Perantara Pedagang Efek. Dengan demikian perusahaan efek yang telah berizin usaha penjamin
emisi efek dapat juga melakukan kegiatan sebagai perntara pedagang efek. Tetapi perusahaan
efek yang berizin usaha perantara pedagang efek tidak otomatis dapat melakukan kegiatan
sebagai penjamin emisi efek. Peran dari penjamin emisi adalah peran perusahaan efek untuk
melakjukan penjaminan emisi (underwriting) bagi emiten, yaitu perusahaan ingin mendapatkan
dana dari calon-calon investor dari masyarakat luas. Penjamin emisi ini membuat kontrak
emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa efek yan g tidak terjual. Sedangkan wakil penjamin emisi efek
(WPEE) merupakan orang perorangan yang telah mendapat izin dari Bapepam melalui ujian
kecakapan dalam pasar modal untuk bertindak mewakili kepentingan perusahaan kepentingan
efek untuk kegiatan yang berkaitan dengan penjaminan emisi efek. Secara garis besar peran
dan fungsi penjamin emisi dalam proses go public adalah sebagai berikut. Memberikan jasa
konsulttasi kepada emiten dalam rangka go public penjamin emisi merupakan mitra dalam
memperisiapkan dokumen emisi sampai menjualkan efek di pasar perdana. Menjamin efek
yang diterbitkan emiten. Dalam hal ini penjamin emisi bertanggung jawab atas keberhasilan
penjualan seluruh saham emiten kepada masyarakat luas. Dalam duatu penjamin akkan
terkandung suatu risiko, untuk itu penjamin lain dalam bentuk sindikasi agar tingkat
keberhasilan penjualan saham lebih tinggi. Melakukan kegitan pemasaran efek yang
diterbitkan oleh emiten agar masyarakat investor dapat memperoleh informasi secara baik.
Sehingga dilakukan pendisainan dan pendistribusian efek secara akurat dan tepat waktu.
Undang-Undang Pasar Modal Pasal 39 bahwa penjamin emisi sebagai dimuat dalam
pernyataan pendaftaran. Secara teoritis, ada beberapa macam kontrak penjaminan emisi yang
dikenal seperti :
a. Full Commitment (kesanggupan penuh), PEE bertanggungjawab untuk mengambil sisa
b. Best Effort Commitment (kesanggupan terbaik) PEE tidak bertanggungjawab atas sisa
efek yang terjual, tetapi PEE akan berusaha sebaik-baiknya agar efek yang ditawarkan
c. Standly Commitment (kesanggupan siaga), PEE berkomitmen agar saham yang tidak
terjual di pasar perdana dapat dibeli oleh PEE pda harga tertentu.
d. All or None Commitment (kesanggupan semua atau tidak sama sekali), PEE akan
berusaha menjual semua efek agar laku semuanya, apabila efek tersebut tidak laku
semuanya, maka transaksi dengan pemodal yang ada akan dibatalkan. Jadi semua efek
dengan latar belakang pemikiran bahwa perusahaan membutuhkan modal dan jumlah
tertentu. Bila jumlah tidak tercapai maka investasi perusahaan kurang bermanfaat. Oleh
karena itu lebih baik tidak jadi sama sekali. Modifikasi dari komitmen ini adalah
untuk mencapai penjualan sebattas minimum yang ditentukan, apabila batas minimum
tercapai, maka emisi d apat diteruskan. Dengan demikian permohonan pembelian akan
menjadi kenytaan apabila batas minimum tercapai, maka emisi dapat diteruskan.
minimum tercapia. Saat ini lazim dalam proses penjaminan emisi efek dipersyaratkan
adanya green shoe option. Menurut R.J Shook dan Robert L. Shook, green shoe option
lebih banyak saham pada harga penawaran awal yang dapat melindungi harga saham
ketika dijual dalam waktu yang singkat (shortsale). Green shoe option sudah diterapkan
di Indonesia dalam Intial Public Offering (IPO) Bank Mandiri sebesar 2.990.000.000
lembar saham biasa atas nama Seri B milik negara republik indonesia (divestasi) masa
penawaran dari tanggal 2-4 juli 2003 dalam penjaminan emisi efek yang dapat
penawaran umum yaitu pada tanggal 4 Juli 2003 samappi pada tanggal penyerahan,
yaitu 9 Juli 2003, untuk meningkatkan jumlah saham yang ditawarkan sampai dengan
jumlah sebanyak-banyaknya 700 juta lembar saham biasa atas nama seri B milik
Seperti telah dijelaskan bahwa dalam melakukan emisi efek, selalu melibatkan
memiliki peran yang sangat menentukan keberhasilan emisi terutama dalam melakukan
pendukungnya.
b. Memberikan konsultasi di bidang Iceuangan seperti jumlah clan jenis efek yang akan
emisi efek jelas sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman penjamin emisi
dengan risiko yang dapat dihadapi oleh underwriter terutama apabila emisi dalam jumlah
yang cukup besar. Perhitungan clan perkiraan mengenai kemampuan atau kekuatan pasar
yang Icurang tepat akan menimbulkan risiko terhadap tidak berhasilnya suatu emisi efek
yang pada gilirannya akan mengakibatkan tanggung jawab penjamin emisi atas penjualan
efek yang diemisikan tersebut. Oleh karena itu, pelaksanaan penjamin emisi efek,
umumnya dilaluikan dalam suatu sindikasi yang terdiri atas kalangan penjamin
emisi.Dilihat dari masing-masing fungsi dan tanggung jawab dalam sindikasi penjamin
menjual efek clan pembayaran seluruh nilai efek.Apabila dalam suatu emisi terdapat
lebih dari satu penjamin emisi utama, maka penjamin dilakukan secara bersama.
a. Menjamin penjualan emisi efek clan pembayaran keseluruhan nilai efek yang
b. Mewakili para penjamin emisi efek dalam hubungannya dengan emiten clan pihak
ketiga.
emisi dan para agen penjual pada tanggal setelah masa penutupan penawaran umum.
e. Menyerahkan hasil penjualan efek kepada emiten serta membayar efek yang tidak habis
Seperti disebutkan bahwa dalam suatu emisi bisa saja terdapat lebih dari satu lead
undenv riter. Apabila hal tersebut terjadi, maka di antara mereka hanis dipilih satu atau
lebih yang akanbertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau managing underwriter.
Penjamin pelaksana emisi dalam suatu proses emisi memiliki tugas sebagai berikut:
serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kewajiban para penjamin emisi efek.
Fungsi co-underwriter ini adalah ikut menjamin penjualan dan pembayaran nilai
efek sesuai dengan porsi efek yang diberikan kepadanya yang diikat dengan suatu
perjanjian penjaminan emisi dan dalam pelaksanaan suatu emisi co-underwriter tidak
bertanggung jawab langsung kepada emiten, tetapi kepada leacd underwriter. Kerja sama
antara penjamin emisi efek yaitu sebagai lead, managing dan co-underwriter diwujudkan
dalam suatu perjanjian antar mereka yang disebut dengan Perjanjian Antarpenjamin Emisi.
Selanjutnya, penjamin emisi efek setelah memisahkan jumlah porsi yang akan langsung
perusahaan broker atau perusahaan efek sebagai agen penjual (selling agent) untuk
dilakukan atas dasar suatu perjanjian yang disebut Perjanjian Agen Penjual.
pembayaran dari emiten yang disebut jasa penjamin emisi atau underwritingfee.Besarnya
fee biasanya ditetapkan berdasar-kan kesepakatan antara emiten dengan underwriter yang
dinyatakan dalam suatu persentase.Jumlah fee tersebut dihitung dari nilai penawaran pada
a. Management fee. Pada dasarnya management fee ini dibayarkan kepada penjamin
b. Underwriting fee, yaitu pembayaran fee kepada semua penjamin emisi secara
c. Selling fee, yaitu pembayaran fee kepada agen penjual yang ditunjuk (broker atau
Perantara Pedagang Efek (PEE) Perantara Pedagang efek merupakan pihak yang
melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan
pihak lain. PEE berperan penting dan dominan agar pasar modal berfungsi. Oleh karena
itu PEE sebagai salah satu pihak yang terkait dengan pasar modal, dituntut untuk bersikap
jujur dan dapat dipercaya dalam melaksanakan tugasnya (my word is my bond-motto
kategori pengatur emisi dan transaksi, yaitu merupakan pihak yang melakukan
kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan
pihak lain. Kegiatan perantara pedagang efek dapat dilakukan oleh perusahaan efek
yang dilakukan oleh perusahaan efek yang telah mendapat izin untuk itu.96Apabila
semua penjual dan pembeli dari surat-surat berharga yang diperdagangkan harus
hadir di lantai bursa, maka akan diperlukan suatu arena yang sangat luas karena
jumlah penjual dan pembeli efek dari waktu ke waktu sangatlah besar. Untuk itulah
dengan namanya perusahaan ini dapat melakukan fungsi sebagai perantara (broker)
Efek dapat berfungsi sebagai perantara (broker, pialang) bagi investor dengan
sering disebut broker atau pialang, dapat membawa baik amanat jual maupun amanat
beli. Pialang melaksanakan amanat yang diterimanya pada harga yang ditetapkan
ataupun pada tingkat harga yang lain asal menguntungka n bagi investor.
bursa atas namanya sendiri. Dengan demikian, dealer dapat dilihat sebagai investor
di pasar modal. Karena pedagang (dealer) membeli efek atas namanya sendiri, maka
dealer memikul sendiri risiko naik turunnya nilai efek yang diperdagangkan atas nama
dirinya.4
4
Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), (Bandung : Citra Bakti, 1996), hlm.43 97 Jusuf Anwar,
Op.cit., hlm 163
nasabahnya, dimana tenaga pemasaran dapat lebih luas menjangkau investor hanya
trading dengan online trading adalah dalam hal proses memasukkan order. Disamping
pialang memberi saran-saran, keputusan tetap berada ditangan investor. Oleh karena
itu, risiko kenaikan atau penurunan harga surat berharga tetap dipikul oleh pemberi
amanat (investor). Pialang tidak menanggung risiko atas perubahan nilai surat-surat
mendapatkan izin dari BAPEPAM & LK untuk bertugas mewakili kepentingan perusahaan
efek untuk melaksankan perdagangan efek. Dalam memiliih perantara (pialang) yang baik
6. Berhati-hati atas kebenaran informasi yang diberikan dan tidak menganjurkan nasabah
agar membeli saham mereka sendiri yang tidak diketahui dan diyakini manfaat bagi
pemodal
7. Menaati hukum yang berlaku dan segala peraturan yang berhubungan dengan usaha
sekruitas serta tidak ikut serta bersama orang lain melakukan pelanggaran di bidang
pasar modal
9. Tidak akan melakukan tindakan yang mengakibatkan nama buruk bagi anggota lainnya
11. Memberikan advis atau penjelasan kepada investor beserta alasan-alasan dan analisis
3. Manajer Investasi
(kumpulan efek yang dimiliki oleh orang perorangan, usaha bersama, asosiasi, atau
kelompok yang terorganisasi ) untuk para investor atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok investor, kecuali perusahaan asuransi dana pensiun dan bank
yang berlaku.
Manajer Investasi adalah bagian dari kegiatan perusahaan efek yang dapat
penjamin emisi dan perantara efek. Imbalannya dihitung dari persentasi tertentu dari nilai
portofolio efek, izin untuk wakil manajer investasi dikeluarkan oleh Bapepam dengan
standarisasi yang ketat.Karena tidak semua orang mempunyai pengetahuan yang memadai
dalam melakukan analisis efek dan melakukan prediksi mengenai prosfek perusahaan. Atau
bisa juga karena kesibukan pekerjaan, tidak sempat melakukan analisis terhadap
perusahaan-perusahaan yang ada di bursa efek. Untuk menjawab kebuutuhan ini, manajer
investasi yang akan melakukaan semua hal di atas untuk kepentingan calon investor.
Keuntungan bagi institusi yang dananya dikelola oleh Manajer Investasi adalah bahwa
kesepakatan di dalam kontrak dan dapat dimonitor sewaktu-waktu apabila diinginkan untuk
mengetahui apakah dananya dikelola sesuai dengan kontrak yang disepakati bersama.
dititipkan kepada kustodian yang telah memperoleh izin dari Bapepam. Kustodian inilah
yang menerima perintah membeli dan menjual efek dari Manajer Investasi.Kustodian
a. Memiliki wakil manajer investasi yang memperoleh izin perorangan dari Bapepam.
b. Salah satu direksi harus memiliki izin perorangan wakil manajer investasi.
c. Modal disetor minimal Rp. 500 juta manajer investasi dan Rp. 1 miliar untuk manejer
d. Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) minimal Rp. 200 juta dan posisi MKBD ini
B. aa
C. TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK PERUSAHAAN DALAM PERUSAHAAN
EFEK
Fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebagaimana
pada Anggaran Dasar perusahaan sudah disesuaikan dengan UUPT tahun 2007, yaitu
sebagai berikut:
1. Direksi berhak mewakili perseoran di dalam dan di luar pengadilan tentang segala
hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dengan
3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
4. Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak dan atas nama Direksi serta
mewakili perseroan.
5. Dalam hal Presiden Direktu tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga,
yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka salah seorang anggota
DIreksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili perseroan.
6. Dalam hal hanya ada seorang anggota Direksi maka segala tugas dan wewenang
yang diberikan kepada Presiden Direktur atau anggota Direksi yang lain dalam
pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan dan
2. Dewan komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki
bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai
perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti
lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak
3. Direksi dan setiap anggota direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang
4. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab
apapun Perseroan tidak mempunyai seorang pun anggota Direksi maka untuk
kepada seseorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan
Dewan Komisaris.
5. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan
wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris
6. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan
anggota Direksi dari jabatannya (jabatan mereka) apabila anggota Direksi tersebut
c. Kode Etik
Terdapat beberapa PE yang tidak memiliki kode etik resmi yang didokumentasikan
secara tertulis bagi karyawan. Untuk karyawan yang memiliki izin wakil orang
perseorangan, perusahaan mengacu kepada kode etik WPE, sedangkan hal-hal terkait
budaya dan perilaku perusahaan lainnya mengacu kepada SOP perusahaan maupun
group (holdingnya) serta konvensi dan kebijakan perusahaan yang telah berlaku.
1. Bisnis Perusahaan Efek sebagai Perantara Pedagang Efek ditinjau dari Undang-
UUPM telah memberikan landasan hukum bagi perizinan PE di pasar modal, sehingga
BAPEPAM &LK dapat mencabut izin dari PE tersebut. Bahkan hanya BAPEPAM
&LK yang berhak mempailitkan suatu PE berdasarkan undang-undang Kepailitan.
Dalam Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyatakan bahwa dalam hal Debitor adalah
PE, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan
bagi PE sebagaimana termuat dalam Pasal 38 UUPM yang menjelaskan bahwa PE yang
bertindak sebagai PPE dilarang melakukan transaksi atas efek yang tercatat pada Bursa
Efek untuk pihak terafiliasi atau kepentingan sendiri apabila nasabah yang tidak
terafiliasi dari PE tersebut telah memberikan instruksi untuk membeli dan atau menjual
Contoh larangan lainnya yaitu terkait penggunaan informasi orang dalam sebagaimana
termuat dalam Pasal 98 UUPM yang dinyatakan bahwa PE yang memiliki informasi
orang dalam mengenai emiten atau perusahaan publik dilarang melakukan transaksi
efek emiten atau perusahaan publik tersebut, kecuali apabila transaksi tersebut
dilakukan bukan atas tanggungannya sendiri, tetapi atas perintah nasabahnya; dan PE
bersangkutan.
Terkait dengan bisnis PE, maka perilaku yang termuat dalam UUPM tersebut menjadi
ketentuan yang wajib dijalankan sehingga apabila ditemukan adanya pelanggaran maka
sanksi dapat diberikan oleh BAPEPAM &LK, dimana hal ini akan mengganggu
dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), hal ini
ditegaskan dalam angka 1 huruf a Peraturan BAPEPAM &LK Nomor V.A.1 tentang
Perizinan Perusahaan Efek yang menyatakan Pihak yang dapat melakukan kegiatan
usaha sebagai Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari
BAPEPAM &LK.
Perlu diketahui bahwa hampir semua negara memberikan pengaturan terkait bisnis
proses yang harus dilakukan oleh suatu PE, hal yang sama juga diatur bagi PE yang ada
di Indonesia. Beberapa pengaturan yang penting bagi bisnis proses di PE adalah terkait
dengan perlindungan nasabah, mulai dari pembukaan rekening sampai dengan proses
kepentingan, petunjuk layanan dari PE, penetapan fee atau komisi, proses penanganan
Peraturan BAPEPAM &LK sebenarnya sudah sesuai dengan best practice yang berlaku
secara international, mungkin perbedaan yang perlu dielaborasi lebih lanjut adalah
Berbagai upaya telah dilakukan oleh BAPEPAM &LK mulai dengan rencana revisi
peraturan terkait perizinan PE sampai dengan penerapan risk management PE. Tujuan
pengaturan PE adalah dalam rangka menciptakan pasar modal yang wajar, teratur dan
nasabah wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp500.000.000,00 (lima
Borderless atas kepemilikan asing di PE Indonesia sudah dibuka untuk pihak asing
dimana saham untuk PE patungan dapat dimiliki oleh badan hukum asing yang
bergerak di bidang keuangan selain sekuritas maksimal 85% (delapan puluh lima
perseratus) dari modal disetor. Sedangkan bagi saham PE patungan dapat dimiliki oleh
badan hukum asing yang bergerak di bidang sekuritas yang telah memperoleh izin atau
(sembilan puluh sembilan perseratus) dari modal disetor. Dalam hal PE nasional atau
Pengaturan di negara lain harus kita sesuaikan dengan kondisi PE yang ada di
Indonesia, tidak bisa semuanya diadopsi karena mungkin adanya perbedaan kultur
Dengan berbagai transparansi yang ada saat ini, termasuk pengawasan dari regulator
sumber daya manusia, ketaatan terhadap peraturan, dan kualitas sistem back office.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
1. Perusahaan Efek selaku Perantara Pedagang Efek merupakan pihak yang memiliki peran
penting dalam menentukan berkembang tidaknya transaksi efek di pasar modal. Terkait
dengan perannya, Perusahaan Efek dituntut untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan
terhadap Perusahaan Efek merupakan sesuatu yang harus terus dijaga dan ditingkatkan,
sejalan dengan tugas melakukan jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau nasabahnya
yang hingga saat ini tidak saja terdiri dari investor lokal tetapi juga investor asing yang
memiliki peran besar dalam perkembangan pasar. Dengan demikian maka tidak saja
aturan berperilaku yang harus dimiliki dan dijalankan, tetapi juga Perusahaan Efek harus
2. Peranan penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, serta manajer investasi dalam
kegiatan perusahaan efek sangat memegang peranan penting dalam pasar modal. Hal ini
disebabkan karena masing-masing memiliki peran yang tidak dapat dipisahkan atau
SARAN
Untuk menimalkan penyalahgunaan kewenangan oleh direksi dan dewan komisaris perlu
pengaturan secara khusus terkait perilaku direksi dan dewan komisaris dalam
internal yang sesuai dengan kegiatan usahanya sehingga dapat melindungi nasabah nya