Anda di halaman 1dari 18

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ATAS


DIBERLAKUKANNYA FORCED DELISTING OLEH BURSA
EFEK INDONESIA (STUDI KASUS PT DAVOMAS ABADI TBK)

Sri Agung Surya Saputra*, Budiharto, Paramitha Prananingtyas


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : agung938@gmail.com

ABSTRAK

Pasar modal merupakan salah satu instrument ekonomi yang penting bagi masyarakat dalam
hal investasi, sekaligus juga merupakan sumber pembiayaan bagi perusahan-perusahaan di
Indonesia. Perusahaan dalam mencari tambahan modal di pasar modal harus melalui mekanisme
listing di Bursa. Dalam hal proses listingtersebut, pintu pertama yang harus dilalui adalah Otoritas
Jasa Keuangan (OJK)sebagai lembaga yang diberikan tanggung jawab terhadap proses go public
hingga pasar perdana. Dalam keadaan tertentu Bursa selain melakukan mekanisme listing, dapat
melakuan proses delisting melihat dari kondisi perusahaan tersebut. Delisting saham merupakan
sebuah fenomena yang sering terjadi di dalam pasar modal Indonesia. Di Indonesia dikenal 2 macam
delisting yaitu voluntary delisting dan forced delisting. PT Davomas Abadi Tbk mengalami forced
delisting di Bursa karena mengalami serangkaian peristiwa yang menyebakan perusahaan tersebut
dikeluarkan dari Bursa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa pertimbangan hukum bagi
Bursa Efek Indonesia untuk melakukan forced delisting terhadap emiten PT Davomas Abadi Tbk
dan Bagaimana perlindungan hukum bagi para investor emiten PT Davomas Abadi Tbk yang
mengalami forced delisting oleh Bursa Efek Indonesia.Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif. Pendekatan ini dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan
cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertimbangan Bursa
Efek Indonesia dalam melakukan forced delisting terhadap PT Davomas Abadi Tbk telah memenuhi
unsur ketentuan peraturan bursa yaitu Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor KEP-
308/BEJ/07-2004 tentang Peraturan I-I Tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan
Kembali (Relisting) Saham di Bursa. Perlindungan hukum terhadap investor atas diberlakukannya
forced delisting kepada PT Davomas Abadi Tbk oleh Bursa Efek Indonesia telah diatur dalam
Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Undang-UndangNomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas mengenai kelalaian pengurus perusahaan yang menyebabkan
perusahaan di forced delisting oleh Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci : Tanggung Jawab Direksi, Transaksi Repurchase Agreement (Repo), Obligas

ABSTRACT

Capital Market are one of the most important economic instrument for society in the case of
investment, as well as the financial source for companies in Indonesia. For companies to find
increase in the capital from the Capital Market they have to go through Listing in The Stock
Exchange. In the Listing process, the first gate that companies have to go through is The Financial
Fervices Authority as the responsible institute for the process of go public until primary market. In
certain cases, beside Listing, The Stock Exchange could also Delisting a company considering the
companies conditons itself. Stock Delisting is a often occured phenomenon in Indonesian Capital
Market. In Indonesia is known of two types of Delisting, which are Voluntary Delisting and Forced
Delisting. PT Davomas Abadi Tbk undergo a Forced Delisting in Indonesia Stock Exchange because
series of incident that made the company be taken out from Indonesia Stock Exchange. This research
intended to analyze what is the legal consideration of The Indonesian Stock Exchange to do a Forced
delisting towards issuers of PT Davomas Abadi Tbk and what is the legal protection for the investor
issuers of PT Davomas Abadi Tbk which undergo a Forced delisting by the Stock Exchange. This
Reasearch use a normative juridical approach and was done based on the main legal source and by

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

analyzing theorys, concepts, law principle, and regulations that related to the case above. The result
of the research shows that the consideration of the Indonesian Stock Exchange in the case of doing
Forced delisting towards PT Davomas Abadi Tbk has meets the legal elements which is in
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor KEP-308/BEJ/07-2004 tentang Peraturan I-I
Tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa.
And the Legal protection towards the Investor of PT Davomas Abadi Tbk has been regulated in
Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Undang-UndangNomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas about company board negligence that cause the company to be
Forced Delisting by The Indonesian Stock Exchange.

Keywords: Indonesian Stock Exchange, Forced Delisting

Secara sederhana, pasar modal


I. PENDAHULUAN dapat didefinisikan sebagai pasar
Pembangunan suatu negara yang memperjualbelikan berbagai
memerlukan dana investasi dalam instrumen keuangan (sekuritas)
jumlah yang tidak sedikit. Dalam jangka panjang, baik dalam bentuk
pelaksanaannya diarahkan untuk utang maupun modal sendiri yang
berlandaskan kepada kemampuan diterbitkan oleh perusahaan swasta.
sendiri, di samping memanfaatkan Tujuan pengembangan pasar modal
dari sumber lainnya sebagai akan semakin luas dan menyebar
pendukung. Sumber dari luar tidak seiring dengan semakin
mungkin selamanya diandalkan untuk berkembangnya aktivitas pasar modal
pembangunan. Oleh sebab itu perlu Indonesia. Sudah menjadi keharusan
ada usaha yang sungguh-sungguh dalam rangka memenuhi tuntutan
untuk mengarahkan dana investasi kemajuan zaman serta menghadapi
yang bersumber dari dalam, yaitu perkembangan ekonomi secara global
tabungan masyarakat, tabungan di masa yang akan datang. Pasar
pemerintah dan penerimaan devisa. Modal adalah kegiatan yang
Pasar modal dipandang sebagai salah bersangkutan dengan penawaran
satu sarana efektif untuk umum dan perdagangan efek,
mempercepat pembangunan suatu perusahaan publik yang berkaitan
negara. Hal ini dimungkinkan karena dengan efek yang diterbitkannya,
pasar modal merupakan wahana yang serta lembaga dan profesi yang
dapat menggalang pengerahan dana berkaitan dengan efek.1
jangka panjang dari masyarakat untuk Pasar modal (seringkali disebut
disalurkan ke sektor-sektor produktif. dengan Bursa efek) merupakan salah
Apabila pengerahan dana masyarakat satu instrumen ekonomi yang sangat
melalui lembaga-lembaga keuangan penting bagi masyarakat dalam hal
maupun pasar modal sudah dapat investasi, sekaligus juga merupakan
berjalan dengan baik, maka dana sumber pembiayaan bagi perusahan-
pembangunan yang bersumber dari perusahaan di Indonesia. Pasar modal
luar negeri makin lama makin dapat pula menjadi alat ukur cerminan
dikurangi. tingkat kepercayaan investor

1
M.Irsan Nasarudin, et al., Aspek Hukum
Pasar Modal Indonesia, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2010), hlm. 13

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

domestik maupun internasional pada return yang akan diterima


terhadap perangkat hukum dan pemodal dalam hal ini adalah deviden
kinerja pemerintah dalam dunia yang diterima oleh pemodal akan
perekonomian. Pada dasarnya, Bursa turun atau bahkan nol.2
Efek Indonesia atau Indonesia Stock Pada gilirannya daya tarik
Exchange (IDX) merupakan pasar emiten tersebut tidak ada sehingga
untuk berbagai instrumen keuangan para pemodal enggan
jangka panjang yang bisa menginvestasikan dana mereka pada
diperjualbelikan, baik dalam bentuk saham tersebut, atau faktor
utang ataupun modal sendiri. keterbukaan informasi (information
Instrumen-instrumen keuangan yang disclosure) faktor keterbukaan ini
diperjualbelikan di BEI seperti penting, sebab meskipun fundamental
saham, obligasi, waran, right, obligasi perusahaan baik, tetapi emiten kurang
konvertibel, dan berbagai produk terbuka sehingga peminatnya tidak
turunan (derivatif) seperti opsi (put ada. Faktor lainnya yaitu apabila
atau call). emiten melanggar peraturan-
Dalam Bursa efek terdapat peraturan di bidang pasar modal.
beberapa produk yang dikeluarkan Apabila hal tersebut terjadi pada
untuk menjalankan fungsi sebagai perusahaan go public (emiten)
instrumen pasar modal yaitu saham. tersebut maka bisa dihapus
Saham dapat didefinisikan sebagai pencatatan-nya dari bursa yang
tanda penyertaan atau kepemilikan disebut delisting.
seseorang atau badan dalam suatu Di Indonesia istilah go private
perusahaan atau perseroan terbatas. sendiri lebih dikenal dengan delisting
Wujud saham adalah selembar kertas karena perusahaan yang mencatatkan
yang menerangkan bahwa pemilik sahamnya di Bursa Efek Indonesia
kertas tersebut adalah pemilik melakukan penghapusan pencatatan
perusahaan yang menerbitkan surat saham dari Bursa sehingga
berharga tersebut. perusahaannya tidak lagi menjadi
Pergerakan saham sangat perusahaan terbuka3. Sebagai otoritas
dipengaruhi oleh beberapa faktor penyelenggara bursa saham di
seperti kinerja perusahaan, kebijakan Indonesia, Bursa Efek Indonesia
yang dilakukan perusahaan, berhak mencoret perusahaan
kebijakan pemerintah dan fluktuasi perusahaan yang tidak mematuhi
nilai mata uang. Dalam beberapa ketetapan peraturan. Dalam delisting
kasus banyak faktor mengapa saham ada dua konsep untuk melakukan go
kurang diminati oleh pemodal, antara private yaitu konsep voluntary
lain buruknya kinerja fundamental delisting adalah perusahaan/emiten
emiten sehingga secara signifikan dengan kemauan sendiri melakukan
mempengaruhi kelangsungan usaha, permohonan ke Bursa Efek Indonesia
misalnya emiten mengalami kerugian untuk dihapuskan sahamnya dari
beberapa tahun secara berturut-turut, Bursa. Karena sifatnya merupakan
hal tersebut tentu akan berdampak kemauan sendiri dan mempunyai
3
2
Sunariyah, S.E., M.Si., Pengantar Hamud M. Balfas, Hukum Pasar Modal
Pengetahuan Pasar Modal, (Yogyakarta: Indonesia, (Jakarta: PT. Tatanusa, 2006),
UPP STIM YKPN, 2006), Hal.38 hal. 306.

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dampak langsung terhadap pemegang bersangkutan atau biasa disebut


saham dan perusahaan haruslah suspensi.
mendapat persetujuan dari pemegang
saham.4 Penghentian perdagangan
Suatu saham perusahaan di saham perusahaan ini disebabkan
delisting dari Bursa umumnya karena oleh beberapa faktor, yakni
kinerja yang buruk misalnya dalam perusahaan yang terdaftar
kurun waktu tertentu tidak pernah memperoleh opini audit berupa
diperdagangkan karena mengalami disclaimer selama dua tahun berturut-
kerugian beberapa tahun, tidak turut atau satu tahun opini yang
membagikan deviden secara berturut- merugikan, jika perusahaan terdaftar
turut selama beberapa tahun dan dinyatakan bangkrut oleh krediturnya
berbagai kondisi lainnya sesuai atau perusahaan tercatat sukarela
dengan peraturan pencatatan efek di memohon meminta penundaan
Bursa5. Secara umum perusahaan pembayaran utang perusahaan
yang dilakukan forced delisting terdaftar gagal untuk mengungkapkan
karena kegagalan untuk memenuhi informasi penting secara benar dan
kriteria kuantitatif yang telah relevan, yang mungkin memiliki
ditetapkan oleh bursa seperti ukuran dampak material yang signifikan
perusahaan, volume perdagangan, terhadap harga saham dan keputusan
jumlah pemegang saham serta investasi. Kinerja keuangan
memenuhi kriteria yang lebih perusahaan merupakan indikator
kualitatif seperti tata kelola utama yang menunjukkan sejauh
perusahaan dan perlindungan mana perusahaan mampu mengelola
terhadap ancaman kebangkrutan. biaya dan manfaat ketika
Dimana keseluruhan alasan ini mereka go public. Kinerja keuangan
memungkinkan untuk memiliki perusahaan akan berdampak langsung
dampak material terhadap harga terhadap nilai perusahaan di mata
saham maupun keputusan investasi. investor, sehingga perusahaan
Beberapa kalangan menyebutkan diwajibkan untuk meningkatkan
bahwa perusahaan dengan tingkat kinerja guna menjaga tingkat
pertumbuhan nilai rendah dan fluktuasi harga saham agar tidak
berakibat pada rendahnya momentum mengalami kenaikan maupun
pasar dan tingginya tingkat leverage penurunan secara signifikan.
atau sejumlah pinjaman uang untuk Delisting saham merupakan
berinvestasi, sehingga berpengaruh sebuah fenomena yang sering terjadi
terhadap keputusan forced delisting. dalam pasar modal Indonesia. Seperti
Proses forced delisting diawali pada tanggal 21 Januari 2015, Bursa
dengan penghentian sementara Efek Indonesia secara resmi
perdagangan saham perusahaan yang melakukan forced delisting terhadap
PT Davomas Abadi Tbk6. Perusahaan

4 6
Bursa Efek Indonesia, Peraturan Bapepam . Ade Hapsari Lestarini., Hanya Begerilya
tentang Benturan Kepentingan Transaksi 20 Hari, Saham DAVO Delisting 21 Januari
Tertentu, Keputusan Ketua Bapepam 2015http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2
No.Kep-12/PM/1997. 014/12/18/333509/hanya-begerilya-20-hari-
5
Sunariyah, S.E., M.Si., Op.cit., hlm 50.

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

tersebut di delisting oleh Bursa Efek (delisting) maka perseroan tidak lagi
Indonesia karena pada tahun 2009 memiliki kewajiban sebagai
perusahaan tersebut mengalami gagal perusahaan tercatat. Setelah status
bayar (default) atas obligasi baru yang telah diputuskan oleh Bursa
atau guaranteed senior secured Efek Indonesia tersebut timbul
notes senilai US$ 238 juta pada tahun permasalahan baru dimana apabila
2009. Dengan kejadian tersebut Bursa suatu perusahaan di delisting oleh
Efek Indonesia menghentikan Bursa maka otomatis investor tidak
perdagangan sementara (suspend) dan dapat bisa bertransaksi lagi, delisting
melakukan restrukturisasi utang yang artinya menjadi perusahaan privat
diawasi langsung oleh Pengadilan atau tertutup. Maka akan merugikan
Niaga pada nasib uang investor yang memegang
Pengadilan Negeri Jakarta saham PT Davomas Abadi Tbk.
Pusat. Perusahaan juga terlambat Apabila sahamnya tidak laku, maka
dalam menyerahkan laporan kinerja investor harus menjual saham ke
keuangan pada tahun 2011 yang pemegang saham perusahaan.
dimana setiap perusahaan yang Apabila dilepas ke investor sahamnya
tercatat di Bursa wajib untuk jatuh dan tidak bernilai. Terakhir kali
menyerahkan laporan kinerja di transaksikan pada 8 Maret 2012
keuangan sebagai kewajiban suatu dengan harga Rp.50 per lembar
emiten dalam penerapan prinsip Good saham, berapa potensi kerugian yang
Corporate Governance. Internal pada harus ditanggung oleh para pemegang
perusahaan juga tidak menunjukan saham. Menurut beberapa sumber di
adanya transparansi kinerja dalam pasar modal, tidak ada kewajiban bagi
pengelolaan aset dan hutang-hutang pemegang saham mayoritas untuk
PT Davomas Abadi Tbk yang dimana membeli saham yang sudah berada di
pada setiap langkah kebijakan dewan tangan masyarakat. Kecuali jika
direksi dan dewan komisaris tidak delisting itu dilakukan secara sukarela
terbuka terhadap publik yang dapat (voluntary delisting) atas permintaan
merugikan para pemilik saham. dari perusahaan itu sendiri, dengan
Akibatnya PT Davomas Abadi secara demikian dapat dipastikan bahwa
keseluruhan pada proses nya di forced nasib investor publik semakin tidak
delisting oleh Bursa karena telah di jelas kelanjutannya.
suspensi selama 3 kali yaitu pada Dengan demikian maka penulis
tahun 2009 dan pada tahun 2012 ingin melihat dan menganalisis
sebanyak 2 kali, lalu tidak adanya mengenai pertimbangan hukum
itikad yang baik untuk memperbaiki perusahaan yang sahamnya
kinerja perusahaan selama rentang dihapuskan pencatatannya di Bursa
waktu pada tahun 2009 sampai pada yang dilakukan oleh otoritas yang
akhirnya di forced delisting pada berwenang, dalam hal ini Otoritas
tahun 2015. Jasa Keuangan dan Bursa Efek
Dengan dicabutnya status Indonesia melakukan keputusan
perseroan sebagai perusahaan tercatat terhadap proses forced delisting yang

saham-davo-delisting-21-januari-2015 ..
Diakses 24 Desember 2015.

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dilakukan kepada PT Davomas Abadi normatif yaitu penelitian hukum


Tbk dan perlindungan hukum yang dilakukan dengan cara meneliti
terhadap investor saham PT Davomas bahan pustaka atau data sekunder
Abadi yang dilakukan forced sebagai bahan dasar untuk diteliti
delisting oleh Bursa Efek Indonesia. dengan cara mengadakan
Oleh sebab itu penulisan hukum ini penelusuran terhadap peraturan-
akan diberi judul peraturan dan literatur-literatur yang
“PERLINDUNGAN HUKUM berkaitan dengan permasalahan
TERHADAP INVESTOR ATAS yang diteliti.7
DIBERLAKUKANNYA FORCED Pendekatan yuridis normatif
DELISTING OLEH BURSA EFEK adalah pendekatan yang dilakukan
INDONESIA (STUDI KASUS PT berdasarkan bahan hukum utama
DAVOMAS ABADI TBK)”. dengan cara menelaah teori-teori,
konsep-konsep, asas-asas hukum
1. Rumusan Masalah serta peraturan perundang-
1. Apa pertimbangan hukum bagi undangan yang berhubungan
Bursa Efek Indonesia untuk dengan penelitian ini. Pendekatan
melakukan forced delisting ini dikenal pula dengan pendekatan
terhadap emiten PT Davomas kepustakaan, yakni dengan
Abadi Tbk di bursa? mempelajari buku-buku, peraturan
2. Bagaimana Perlindungan hukum perundang-undangan dan dokumen
bagi para investor emiten PT lain yang berhubungan dengan
Davomas Abadi Tbk yang penelitian ini.
mengalami forced delisting oleh Data yang digunakan adalah
Bursa Efek Indonesia? data sekunder yaitu data yang
2. Tujuan Penelitian diperoleh dari bahan-bahan pustaka.
Bahan hukum yang digunakan dalam
1. Untuk mengetahui bagaimana penelitian ini terdiri dari bahan
dampak force delisting terhadap hukum primer seperti Undang-
suatu emiten dan pengaruhnya Undang Perseroan Terbatas Peraturan
terhadap investor publik. Bursa Efek Indonesia, dan Peraturan
2. Untuk mengetahui pengaturan Otoritas Jasa Keuangan, lalu Bahan
mengenai delisting di Bursa Efek Hukum Sekunder yaitu buku-buku
Indonesia sebagai pihak yang yang berkaitan dengan pasar modal
melakukan force delisting dan perseroan terbatas, dan Bahan
terhadap suatu emiten. Hukum Tersier seperti Kamus
Hukum dan Kamus Besar Bahasa
II. METODE PENELITIAN Indonesia.
Metode pendekatan yang akan Spesifikasi penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini digunakan adalah deskriptif analitis.
adalah metode pendekatan yuridis Metode deskriptif analitis merupakan
normatif. Menurut Soerjono pengembangan dari metode
Soekanto pendekatan yuridis deskriptif, yaitu metode yang

7
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Singkat), Rajawali Pers, Jakarta, 2001, hlm.
Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan 13-14.

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

mendeskripsikan gagasan manusia Forced delisting yang


tanpa suatu analitis yang bersifat diberlakukan oleh Bursa Efek
kritis. Sedangkan penelitian deskriptif Indonesia terhadap PT Davomas
analitis menggambarkan peraturan Abadi Tbk didasarkan pada
perundang-undangan yang dikaitkan Kegagalan Pembayaran Bunga atas
dengan teori-teori hukum dan praktik 11% Guaranteed Senior Secureted
pelaksanaan hukum positif yang Notes seluruhnya sejumlah US$
menyangkut permasalahan yang 238.000.000. pada tahun 2009 yang
dihadapi.8 Dalam arti lain prosedur menyebabkan perusahaan di
atau cara memecahkan permasalahan suspensi oleh Bursa Efek Indonesia.
penelitian adalah dengan Atas kegagalan pembayaran
memaparkan keadaan obyek yang tersebut, perusahaan digugat pailit
diselediki sebagaimana adanya, oleh oleh Java Investment Advisory
berdasarkan faktor-faktor aktual pada Group Incorporated dan Precise
saat sekarang. Circle Limited. Pengadilan Niaga
Setelah data diperoleh, maka mengeluarkan PKPU bagi PT
langkah selanjutnya adalah Davomas Abadi Tbk. Dalam
menganalisis data. Tujuan dari putusan perkara No.
analisis data adalah untuk 02/PKPU/2009/ PN.NIAGA. JKT.
memperoleh atau menemukan PST. Dalam perdamaian yang
jawaban dari permasalahan yang disahkan, PT Davomas Abadi Tbk
diketengahkan. Data yang diperoleh mendapat diskon dan perpanjangan
akan dipilih dan disusun secara waktu untuk melunasi
sistematis, untuk kemudian dianalisis kewajibannya.
secara kualitatif untuk Pada Maret tahun 2012 PT
menggambarkan hasil penelitian, Davomas Abadi Tbk kembali gagal
selanjutnya disusun dalam karya bayar utang obligasi yang
ilmiah. Proses penelitian kualitatif merupakan hasil restrukturisasi pada
akan melibatkan data verbal yang tahun 2009. PT Davomas Abadi Tbk
banyak, yang mungkin kemudian kembali diajukan PKPU oleh
ditranskripkan, objek-objek, situasi, kreditur lain yaitu Agus Cik yang
ataupun peristiwa dengan aktor yang membawa nama PT Heradi Utama
sama atau bahkan sama sekali Tbk dan PT Aneka Surya Tbk yang
berbeda. Biasanya data atau informasi memberikan utang sebesar RP 2.93
yang diterima oleh peneliti belum siap triliun. Dengan kegagalan
untuk dianalisis, sebab masih dalam pembayaran utang tersebut,
bentuk kasar.9 perusahaan kembali di suspensi oleh
Bursa Efek Indonesia dengan
III. HASIL PENELITIAN DAN mengeluarkan pengumuman nomor
PEMBAHASAN Peng-SPT00002/BEI.PPR/03/2012.
Bursa melakukan suspensi merujuk
A. Hasil Penelitian pada berita di media massa terkait

8 9
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu-
Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia ilmu Sosial, ( Yogyakarta: UII Press
Indonesia, 1982, hal.98. Yogyakarta (anggota IKAPI), 2007, hlm
179.

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

kegagalan pembayaran kupon Tbk sebagai nama perseroan dari


obligasi PT Davomas Abadi Tbk. daftar perusahaan tercatat yang
Dalam kasus pailit yang kedua mencatatkan sahamnya di Bursa.
tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat mengeluarkan putusan B. Pembahasan
Nomor17/PKPU/2012/PN.Niaga.Jk 1. Pertimbangan hukum bagi
t.Pst tersebut tidak diumumkan Bursa Efek Indonesia untuk
kepada publik. Putusan tersebut melakukan forced delisting
menyebabkan terjadi sengketa baru terhadap emiten PT Davomas
diantara para pemegang saham PT Abadi Tbk di bursa.
Davomas Abadi Tbk karena dalam Perkembangan jumlah
putusan tersebut, konversi utang perusahaan yang melakukan Initial
menjadi saham yang dilakukan oleh Public Offering (IPO) di Bursa Efek
perusahaan menyebabkan Indonesia pada tahun demi tahun
pemegang saham yang lama selalu meningkat, tetapi faktanya
sahamnya terdilusi secara drastis. perusahaan yang ter-delisting oleh
Dengan konversi tersebut, lima Bursa Efek Indonesia pun setiap
perusahaan yang sebelumnya tahunnya semakin pesat. Perusahaan
memiliki 51.8% saham PT Davomas yang semula go public sudah tidak
Abadi Tbk kepemilikannya menjadi lagi ikut dalam kegiatan pasar modal
hanya diakui 6.58%. karena bangkrut atau ingin go private
Lalu perusahaan pada tahun dikarenakan berbagai alasan seperti
2012 terlambat dalam hal tidak lagi membutuhkan pendanaan
penyampaian laporan keuangan dari pihak lain atau memang ingin
tahunan tahun 2011 yang dimana membubarkan perusahaan tersebut,
laporan keuangan suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan
yang tercatat di Bursa Efek terkena delisting, yang artinya saham
merupakan suatu kewajiban yang perusahaan dikeluarkan dari
harus dipenuhi sebagai perusahaan pencatatan di Bursa Efek.10
tercatat. Karena perusahaan terlibat Pada dasarnya delisting atas
sengketa hukum berkepanjangan dan suatu saham dari daftar efek yang
telah di hentikan perdagangannya tercatat di Bursa dapat terjadi karena
sejak 9 Maret 2012. Selain suspensi permohonan delisting saham yang
yang berkepanjangan, diajukan oleh perusahaan tercatat
keberlangsungan usaha (going yang bersangkutan (voluntary
concern) perusahaan juga dinilai delisting) atau dihapus pencatatan
sangat mengkhawatirkan. Maka sahamnya oleh Bursa (forced
Bursa Efek Indonesia delisting). Delisting yang dilakukan
mempertimbangkan untuk melakukan oleh Bursa tidak dilakukan secara
forced delisting terhadap PT tiba-tiba, diawali dengan suspensi
Davomas Abadi Tbk. Pada 21 Januari atau penghentian sementara terhadap
2015 Bursa Efek Indonesia secara perdagangan saham perusahaan yang
resmi menghapus PT Davomas Abadi bersangkutan. Bursa Efek Indonesia

10
. Irsan Nasarudin, et. al .,“Aspek Universitas Indonesia, Jakarta, Agustus 2010
Hukum Pasar Modal Indonesia”, Kajian hlm 2.
Pasar Modal dan Keuangan Fakultas Hukum

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

mempunyai pertimbangan untuk faktor internal maupun faktor


melakukan forced delisting eksternal.Kepailitan menunjukkan
didasarkan pada Keputusan Direksi kegagalan perusahaan dalam
PT Bursa Efek Jakarta Nomor KEP- menjalankan kegiatan operasional
308/BEJ/07-2004 tentang Peraturan perusahaan untuk menghasilkan laba
I-I Tentang Penghapusan Pencatatan yang mengakibatkan perusahaan
(Delisting) dan Pencatatan Kembali tidak mampu untuk mempertahankan
(Relisting) Saham di Bursa. Pada dan menjalankan kelangsungan
pasal III.3 dijelaskan beberapa hal usahanya. Terjadinya forced delisting
yang menyebabkan forced delisting juga dapat dilihat dari going concern
yaitu:11 nya suatu emiten di Bursa yang
a. Mengalami kondisi, atau dimana going concern didefinisikan
peristiwa, yang secara signifikan sebagai kelangsungan hidup suatu
berpengaruh negatif terhadap usaha.
kelangsungan usaha Perusahaan Dibawah ini dijelaskan ada
Tercatat, baik secara finansial beberapa faktor yang menimbulkan
atau secara hukum, atau terhadap ketidakpastian mengenai
kelangsungan status Perusahaan kelangsungan hidup perusahaan
Tercatat sebagai Perusahaan antara lain:12
Terbuka, dan Perusahaan 1. Kerugian usaha yang besar
Tercatat tidak dapat secara berulang atau kekurangan
menunjukkan indikasi pemulihan modal kerja.
yang memadai. 2. Ketidakmampuan perusahaan
b. Saham Perusahaan Tercatat yang untuk membayar kewajibannya
akibat suspensi di Pasar Reguler pada saat jatuh tempo dalam
dan Pasar Tunai, hanya jangka pendek.
diperdagangkan di Pasar 3. Kehilangan pelanggan utama,
Negosiasi sekurang-kurangnya terjadinya bencana yang yang
selama 24 (dua puluh empat) tidak diasuransikan seperti
bulan terakhir. gempa bumi atau banjir atau
Pertimbangan Bursa Efek masalah perburuhan yang tidak
Indonesia dalam melakukan forced biasa.
delisting, salah satu pemicu PT 4. Perkara pengadilan, gugatan
Davomas Abadi Tbk ter-delisting hukum atau masalah serupa yang
oleh Bursa adalah kebangkrutan yang sudah terjadi yang dapat
tidak bisa dihindari lagi. Kepailitan membahayakan kemampuan
suatu perusahan dapat terjadi pada perusahaan untuk beroperasi.
perusahaan yang berskala kecil,
berskala menengah, maupun berskala Munculnya opini going concern dari
besar karena berbagai faktor, baik pihak auditor terhadap suatu

11 12
Lihat Pasal III angka 3 Keputusan Direksi Santosa, Arga Fajar.,Wedari, Linda
PT Bursa Efek Jakarta Nomor KEP- Kusumaning., “Analisis faktor-faktor yang
308/BEJ/07-2004 tentang Peraturan I-I mempengaruhi kecenderungan penerimaan
Tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) opini audit going concern” JAAI Volume 11
dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham No 2 Desember 2007., hlm 144.
di Bursa.

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

perusahaan tidak lepas dari umum, perusahaan telah 3 kali di


penulusuran auditor terhadap laporan suspensi oleh Bursa Efek Indonesia.
keuangan perusahaan yang Berikut ini adalah pengumuman
mencerminkan kondisi perusahaan sanksi suspensi saham yang diberikan
pada saat itu. Kondisi keuangan pada PT Davomas Abadi Tbk:
perusahaan merupakan suatu 1. Di tahun 2009, pada tanggal 11 Mei
tampilan atau keadaan secara utuh 2009, PT Bursa Efek Indonesia
atas keuangan perusahaan selama mengeluarkan Pengumuman
periode/kurun waktu tertentu. Penghentian Sementara
Kondisi keuangan perusahaan Perdagangan Efek PT Davomas
merupakan tingkat kesehatan Abadi Tbk dengan Nomor Peng-
perusahaan sesungguhnya. SPT-00005/BEI.PSR/05-2009.
Berkaitan dengan perusahaan Perihal Kegagalan Pembayaran
yang mengalami kondisi, atau Bunga atas 11% Guaranteed Senior
peristiwa, yang secara signifikan Secureted Notes Seluruhnya
berpengaruh negatif terhadap Sejumlah US$ 238.000.000.
kelangsungan usaha, Bursa efek 2. Kemudian di tahun 2012, pada
Indonesia akan memberikan sanksi tanggal 9 Maret 2012, Bursa Efek
penghentian sementara perdagangan Indonesia kembali mengeluarkan
saham (suspend) terhadap kondisi Pengumuman Penghentian
perusahaan tersebut. PT Davomas Sementara Perdagangan Efek PT
Abadi Tbk mendapatkan sanksi Davomas Abadi Tbk dengan Nomor
penghentian sementara perdagangan Peng-SPT-00002/BEI.PPR/03-2012
(suspensi) saham dari Bursa karena terkait kegagalan pembayaran
bermasalah terhadap kegagalan dalam kupon obligasi PT Davomas Abadi
membayar utang obligasi (default) Tbk.
yang dialami oleh perusahaan. 3. Pada tanggal 30 Juli 2013, PT Bursa
Suspensi yang diberikan oleh Efek Indonesia mengeluarkan
Bursa Efek Indonesia biasanya Pengumuman Penghentian
berkaitan dengan laporan keuangan Sementara Perdagangan Efek PT
perusahaan yang diaudit memperoleh Davomas Abadi Tbk dengan Nomor
disclaimer opinion selama 2 tahun Peng-SPT-00012/BEI.PPR/07-2013
berturut-turut atau memperoleh terkait perusahaan tercatat yang
adverse opinion, perusahaan belum melakukan pembayaran
dinyatakan pailit oleh kreditur, denda atas keterlambatan
perusahaan tidak mengungkapkan penyampaian laporan keuangan.
informasi yang penting dan relevan
yang dapat memberikan dampak yang Forced delisting pada awalnya
signifikan terhadap harga saham dan merupakan suatu perlindungan hukum
keputusan investasi, terjadi fluktuasi bagi investor pasar modal dari emiten
harga saham yang sangat besar, serta yang mengalami keadaan atau peristiwa
perusahaan tidak mampu untuk di bidang hukum maupun finansial yang
melunasi kewajibannya.13 Secara mengganggu kelangsungan

13
Teguh Hidayat., Sekilas Mengenai as-mengenai-suspensi-saham.html. Diakses
Suspensi Saham., 24 Maret 2016.
http://www.teguhhidayat.com/2010/09/sekil

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

perusahaannya, sehingga investor diselenggarakan tanpa


terlepas dari kegiatan serta perusahaan sepengetahuan dan persetujuan dari
yang melakukan kegiatan usaha dengan pemegang saham mayoritas.
baik tetapi memiliki peminat saham 3. Tindakan perseroan yang telah
yang sedikit. Tetapi pada kenyataannya mengkonversi utang perseroan
forced delisting merugikan investor menjadi saham/debt to equity
akibat kehilangan jumlah dana yang swap (DES) dilakukan secara tidak
besar dari emiten yang sengaja transparan dan mengabaikan kaidah
melakukan manipulasi di Bursa. Sanksi hukum.
penghentian sementara perdagangan Pelanggaran diatas yang dilakukan oleh
yang diberikan terhadap PT Davomas PT Davomas Abadi Tbk tersebut
Abadi Tbk merupakan tindakan Bursa melanggar beberapa peraturan yang
Efek Indonesia untuk melindungi terdapat di pasar modal. Peraturan-
investor agar lebih memperhatikan peraturan tersebut antara lain:
keterbukaan informasi yang dilakukan a. Undang-undang no 8 tahun 1995
oleh suatu emiten, dan sebagai acuan tentang pasar modal pasal 86
dalam melakukan suatu langkah mengenai pelaporan dan
investasi. keterbukaan informasi.
Pertimbangan selanjutnya yang b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
mendasari Bursa Efek Indonesia dalam Nomor 31 /POJK.04/2015 tentang
melakukan forced delisting pada PT keterbukaan atas Informasi atau
Davomas Abadi Tbk yaitu tidak Fakta Material oleh Emiten atau
menerapkan sepenuhnya salah satu Perusahaan Publik pada pasal 1 dan
kewajiban perusahaan sebagai emiten di 2.
bursa efek yaitu keterbukaan informasi. c. Peraturan Bursa Efek Indonesia
Keterbukaan informasi merupakan keputusan direksi PT Bursa Efek
jantung industri pasar modal. Jakarta Nomor : Kep-306/BEJ/07-
Keterbukaan informasi merupakan 2004 tentang Peraturan Nomor I-E
“oksigen” yang dibutuhkan para tentang Kewajiban Penyampaian
investor, analis, perusahaan riset, Informasi. Disebutkan pada poin
pengelola dana (fund management), III.1. mengenai laporan keuangan.
pengelola dana pensiun dan pihak-pihak
yang terkait lain.14 Dalam kasus PT
Davomas Abadi Tbk, prinsip Dengan hal yang demikian
keterbukaan informasi terhadap investor bahwa perseroan pada dasarnya harus
diabaikan menilik dari: memperhatikan mengenai
1. PT Davomas Abadi Tbk pada awal keterbukaan informasi. Keterbukaan
2012, perusahaan terlambat ini merupakan suatu bentuk
menyerahkan laporan kinerja perlindungan kepada masyarakat
keuangan tahun 2011. investor. Emiten dituntut untuk
2. Tertutupnya dalam pelaksanaan mengungkapkan informasi mengenai
RUPS dan kecurangan dalam keadaan bisnisnya, termasuk keadaan
laporan keuangan perseroan yang keuangan, aspek hukum dari harta

14
Hendy M. Fakhrrudin., ”Go Public : Perusahaan”., (Jakarta: Elex Media
Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Komputindo), 2008, hal.157.

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

kekayaan, persoalan hukum yang modal serta melindungi kepentingan


dihadapi perusahaan dan manajemen. investor dari praktik yang dapat
Dari segi substansial, transparansi merugikan.
/keterbukaan memampukan publik Kepemilikan saham suatu
untuk mendapatkan akses informasi perseroan oleh publik tentunya tidak
penting yang berkaitan dengan lepas dari konsekuensi perseroan
perusahaan. Suatu pasar modal publik untuk bertanggung jawab
dikatakan fair dan efisien apabila dalam setiap tindakan, transaksi serta
semua pemodal memperoleh aksi korporasi yang akan dijalankan
informasi dalam waktu yang tidak hanya terhadap pemegang saham
bersamaan disertai kualitas informasi mayoritas namun juga terhadap
yang sama (equal treatment dalam pemegang saham minoritas. Pada
akses informasi). Dari sisi yuridis, prakteknya pemegang saham
transparansi merupakan jaminan bagi minoritas seringkali berada pada posisi
hak publik untuk terus mendapatkan yang lemah, sebabnya adalah
akses penting dengan sanksi untuk pemegang saham dengan kepemilikan
hambatan atau kelalaian yang saham mayoritas memiliki
dilakukan perusahaan.15 kepentingan yang cukup besar
terhadap perusahaan sehingga
2. Perlindungan hukum bagi para monopoli terhadap jalannya
investor emiten PT Davomas Abadi perusahaan cenderung dilakukan oleh
Tbk yang mengalami forced pemegang saham mayoritas.
delisting oleh Bursa Efek Indonesia. Konsep dan pengaturan hukum
Perlindungan hukum merupakan tentang prinsip perlindungan
salah satu upaya untuk memberikan pemegang saham minoritas
jaminan kepada investor dalam rangka merupakan hal yang baru dan kurang
memberikan rasa aman dan nyaman mendapatkan porsi yang cukup dalam
dalam berinvestasi di dunia pasar peraturan perundang-undangan
modal. Dengan demikian, hukum korporasi di Indonesia selama
perlindungan hukum yang diberikan ini, hal ini dikarenakan:16
akan meningkatkan rasa percaya 1. Kuatnya berlaku prinsip bahwa
investor untuk menanamkan modal yang dapat mewakili perseroan
yang dimiliki dalam dunia pasar hanyalah direksi.
modal. Pasar modal mempunyai peran 2. Kuatnya berlaku pendapat bahwa
yang strategis dalam pembangunan yang dianggap demokratis adalah
nasional sebagai salah satu sumber yang berkuasa dalam hal ini adalah
pembiayaan bagi dunia usaha dan pihak mayoritas.
investasi bagi masyarakat dan agar 3. Kuatnya rasa keengganan dari
pasar modal dapat berkembang, pengadilan untuk mencampuri
dibutuhkan adanya landasan hukum urusan bisnis dari suatu perusahaan.
yang kokoh untuk lebih menjamin Perlindungan hukum bagi pemegang
kepastian hukum bagi pihak-pihak saham minoritas penting, karena
yang melakukan kegiatan di pasar kenyataannya dalam suatu perseroan

15
Ibid., hlm 227. Perusahaan, (PT Citra Aditya Bakti,
. Chatamarrasjid., “Penerobosan Cadar
16
Bandung, 2012)., hlm 220.
Perseroan Dan Soal-Soal Aktual Hukum

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

terbatas dapat terjadi pertentangan melakukan transaksi di Bursa mengenai


kepentingan antara pemegang saham saham yang dimilikinya. Akibat dari
mayoritas dengan pemegang saham forced delisting yang dilakukan oleh
minoritas. Hal ini untuk melindungi Bursa, menyebabkan emiten tidak lagi
pemegang saham sebagai pihak yang dapat memperdagangkan sahamnya di
andilnya paling kecil dalam kegiatan pasar tunai dan pasar reguler yang
usaha perseroan (tanpa terdapat di Bursa Efek. Lalu dalam hal
mengesampingkan peranan pemegang terjadi forced delisting, belum ada
saham dalam menentukan kebijakan- pengaturan yang mewajibkan
kebijakan major pengurusan perusahaan harus membeli saham
perseroan), namun di lain sisi pemegang investor yang tidak setuju atas forced
saham terekspos pada kemungkinan delisting yang dilakukan oleh bursa.
kerugian paling besar (berupa hilangnya Perlindungan hukum terhadap
modal yang ditanamkan dalam pemegang saham minoritas (publik)
kekayaan perseroan itu sendiri).17 tidak diatur secara spesifik dalam
Forced delisting yang terjadi pada Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
PT Davomas Abadi Tbk pastinya tentang Pasar Modal (UUPM). Lalu
memberikan kerugian pada investor, regulasi yang diterbitkan oleh Bursa
karena investor terancam akan Efek Indonesia melalui Keputusan
kehilangan dana yang diinvestasikan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Kep-
oleh investor tersebut. Perlindungan 308/BEJ/07-2004 Peraturan nomor I-I
hukum dalam hal ini merupakan hal tentang penghapusan pencatatan
yang harus dilakukan untuk (delisting) dan pencatatan kembali
memberikan rasa aman dan percaya (relisting) saham di Bursa juga tidak
kepada investor dalam berinvestasi di mengatur secara jelas mengenai
pasar modal. Terjadinya forced delisting bagaimana perlindungan hukum
yang dilakukan oleh Bursa Efek terhadap investor setelah
terhadap emiten yang bermasalah, diberlakukannya forced delisting oleh
menimbulkan kerugian terhadap para Bursa. Tetapi perlindungan hukum
pemegang saham yang khususnya terhadap pemegang saham minoritas
pemegang saham PT Davomas Abadi diatur secara jelas dalam Undang-
Tbk. Dampak terhadap emiten atas Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
diberlakukannya forced delisting Perseroan Terbatas (UUPT). Karena
mengakibatkan nilai investasi yang pada dasarnya bursa melakukan forced
ditanamkan oleh investor pada delisting didasarkan pada kondisi yang
perusahaan yang di forced delisting dialami perusahaan mengenai
akan kehilangan nilai investasi nya keberlangsungan usaha (going concern)
karena efek/saham perusahaan sudah yang terus memburuk akibat dari tidak
berkali-kali dilakukan suspensi oleh diterapkannya prinsip good corporate
bursa karena jarang di transaksikan governance.
yang mengakibatkan nilai sahamnya Dalam hal ini undang-undang
merosot tajam. Perseroan Terbatas memberikan
Dengan kondisi forced delisting bentuk-bentuk perlindungan hukum
tersebut, pemegang saham tidak bisa hak pemegang saham minoritas dalam

17
. Ibid., Hlm 228.

13
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

hal terjadinya forced delisting yang atau kelalaian direksi atau


timbul akibat dari tidak diterapkannya komisaris. Di dalam Undang-
prinsip good corporate governance: undang Nomor 40 Tahun 2007
1. Pemegang saham minoritas tentang Perseroan Terbatas
sebagai subjek hukum mempunyai (UUPT) dikenal dua hak derivatif
hak untuk menggugat Direksi atau atau derivative right bagi
Komisaris, apabila Direksi atau pemegang saham yaitu pada pasal
Komisaris melakukan kesalahan Pasal 97 ayat (6) dan pasal 114
atau kelalaian yang merugikan ayat (6).
pemegang saham minoritas 4. Bentuk perlindungan terakhir yang
melalui pengadilan negeri. Hak dapat diberikan kepada pemegang
pemegang saham minoritas saham minoritas adalah hak
tersebut dinamakan dengan pemeriksaan. Hak pemeriksaan
Personal Right. Hak tersebut (Enquete Recht) atau hak angket
diatur dalam Undang-Undang adalah hak yang diberikan kepada
Nomor 40 Tahun 2007 tentang pemegang saham minoritas untuk
Perseroan Terbatas (UUPT) Pasal mengajukan permohonan
61 Ayat (1). pemeriksaan terhadap perseroan
2. Bentuk-bentuk perlindungan melalui pengadilan, dalam hal
hukum bagi pemegang saham terdapat dugaan adanya
minoritas lainnya yaitu hak kecurangan-kecurangan atau hal-
penilaian. Hak penilaian hal yang disembunyikan oleh
(Appraisal Right) adalah hak dari direksi, komisaris maupun
pemegang saham dalam rangka pemegang saham mayoritas.19
menilai harga saham yang dipakai Enquete Recht pemegang saham
untuk membela kepentingannya. minoritas dalam Undang-Undang
Appraisal Right pemegang saham Nomor 40 Tahun 2007 tentang
minoritas dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) pada
Nomor 40 Tahun 2007 tentang pasal 138 Ayat (3).
Perseroan Terbatas (UUPT) pasal Kepentingan para pemegang saham
62 ayat 1. tidak hanya sebatas pada Undang-
3. Dalam konteks perlindungan bagi undang Perseroan Terbatas, Bursa
pemegang saham minoritas, hak melalui peraturannya merumuskan
derivatif atau (derivative right) perlindungan hukum bagi para
adalah kewenangan pemegang Investor melalui keputusan direksi
saham minoritas untuk menggugat Bursa Efek Jakarta atas hal-hal yang
direksi atau komisaris dengan menyebabkan perusahaan dilakukan
berdasarkan atau forced delisting. Peraturan tersebut
mengatasnamakan perusahaan.18 diantaranya Keputusan Direksi PT
Pemegang saham minoritas Bursa Efek Jakarta Nomor:Kep-
memiliki hak untuk membela 308/BEJ/07-2004 mengenai
kepentingan perseroan melalui Peraturan nomor I-I tentang
otoritas lembaga peradilan dengan penghapusan pencatatan (delisting)
membuktikan adanya kesalahan dan pencatatan kembali (relisting)

18 19
Ibid., hlm 312. . Ibid, hlm 324.

14
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

saham di Bursa. Pada pasal III.3.1 Delisting saham dimaksud


dijelaskan mengenai pertimbangan dengan tembusan kepada
bursa dalam melakukan forced Bapepam
delisting yaitu: 3. Bursa mengumumkan di
1. Mengalami kondisi, atau Bursa mengenai keputusan
peristiwa, yang secara Delisting saham Perusahaan
signifikan berpengaruh Tercatat tersebut termasuk
negatif terhadap jadwal pelaksanaan Delisting
kelangsungan usaha saham Perusahaan Tercatat
Perusahaan Tercatat, baik yang bersangkutan.
secara finansial atau secara Pengumuman dilakukan
hukum, atau terhadap selambat-lambatnya pada
kelangsungan status awal sesi I Hari Bursa
Perusahaan Tercatat sebagai berikutnya setelah
Perusahaan Terbuka, dan diputuskannya Delisting
Perusahaan Tercatat tidak saham dimaksud.
dapat menunjukkan indikasi 4. Apabila dipandang perlu
pemulihan yang memadai. Bursa dapat melakukan
2. Saham Perusahaan Tercatat Suspensi selama 5 (lima) Hari
yang akibat suspensi di Pasar Bursa dan selanjutnya
Reguler dan Pasar Tunai, diperdagangkan hanya di
hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi selama 20
Pasar Negosiasi sekurang- (dua puluh) Hari Bursa
kurangnya selama 24 (dua sebelum tanggal efektif
puluh empat) bulan terakhir. Delisting.
Lalu pada pasal III.3.2 dijelaskan 5. Delisting berlaku efektif pada
mengenai prosedur dalam tanggal yang ditetapkan oleh
melakukan forced delisting yaitu: Bursa dalam keputusan
1. Apabila terdapat indikasi Delisting, dan diumumkan di
bahwa Perusahaan Tercatat Bursa.
mengalami satu atau lebih Perusahaan Tercatat yang
kondisi sebagaimana melakukan pelanggaran terhadap
dimaksud dalam ketentuan Peraturan Bursa dikenakan sanksi
III.3.1. di atas, maka Bursa oleh Bursa sesuai peraturan yang
melakukan Dengar Pendapat telah ada merujuk pada peraturan
dengan Perusahaan Tercatat. Keputusan Direksi PT Bursa Efek
2. Dalam hal Bursa memutuskan Jakarta Nomor : Kep-307/Bej/07-
untuk melakukan Delisting, 2004. Emiten mempunyai kewajiban
maka Bursa memberitahukan untuk memberikan laporan keuangan
keputusan akan dilakukannya secara berkala kepada bursa yang
Delisting saham Perusahaan meliputi:
Tercatat termasuk jadwal a. Laporan Keuangan Tahunan.
pelaksanaannya kepada b. Laporan Keuangan Interim.
Perusahaan Tercatat yang c. Laporan Keuangan Interim
bersangkutan pada Hari Bursa yang tidak diaudit oleh
yang sama diputuskannya Akuntan Publik.

15
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Emiten yang tidak melakukan emiten yang di forced delisting oleh


kewajiban sebagaimana peraturan bursa, tidak dapat dipungkiri bahwa
Bursa Keputusan Direksi PT Bursa dalam melindungi investor pastinya
Efek Jakarta Nomor : Kep- ditemukan kendala-kendala dari
306/Bej/07-2004 tentang kewajiban berbagai pihak. Otoritas Jasa
penyampaian laporan keuangan Keuangan masih kewalahan untuk
kepada Bursa dikenakan sanksi mengawasi dan menginvestigasi
berupa: emiten-emiten yang yang berpotensi
1. Peringatan tertulis I; forced delisting hal tersebut
2. Peringatan tertulis II; dikarenakan masih kurang nya jumlah
3. Peringatan tertulis III; personil Otoritas Jasa Keuangan.
4. Denda, setinggi-tingginya Rp Dalam perspektif emiten, kendala
500.000.000,- (lima ratus juta yang biasanya dapat dijumpai yaitu
rupiah); pada penerapan prinsip good
5. Penghentian Sementara corporate governance (GCG). Salah
Perdagangan Efek Perusahaan satu prinsip ini merupakan prinsip
Tercatat (suspensi) di Bursa. yang wajib dipatuhi oleh emiten
Pada dasarnya pemberian sanksi dalam rangka memberikan informasi
yang diberikan oleh Bursa kepada yang tepat dan akurat bagi para
emiten masih dirasa rendah dengan investor yang akan menanamkan
memperhatikan tahapan denda yang modalnya.
diberikan oleh Bursa Efek Indonesia. Yang terakhir kendala-kendala dari
Dalam hal perlindungan hukum sisi investor merupakan kendala yang
mengenai sanksi terhadap emiten terjadi dalam pasar modal di
yang tidak menyerahkan laporan Indonesia. Kebanyakan investor
keuangan dirasa masih kurang. hanya berfokus pada keuntungan
Sehingga kurang memberikan yang akan diperoleh dari investasi
keamanan berinvestasi bagi investor yang sedang ditanamnya. Tanpa
di bursa. Denda yang diberikan oleh memperdulikan resiko yang akan
bursa mengacu pada aturan diatas pun datang di kemudian hari. Hal seperti
dirasa masih rendah mengingat inilah yang harus diwaspadai untuk
kerugian yang diterima oleh investor meminimalisir timbulnya kerugian
sangat besar, sehingga memberikan yang diterima oleh investor dalam
kesempatan kepada emiten untuk berinvestasi di pasar modal. Perlu
tidak memberikan laporan keuangan adanya edukasi yang dilakukan oleh
hanya dengan membayar denda saja. Bursa Efek Indonesia mengenai tata
Investigasi wajib dilakukan oleh cara menanamkan modal yang baik
otoritas bursa mengingat bursa dan benar dengan memperhatikan
memiliki tugas dan wewenang untuk resiko dari setiap langkah investasi
memberikan perlindungan hukum yang dilakukan.
terhadap investor.
IV. KESIMPULAN
Mengenai penegakkan 1. Pertimbangan Bursa Efek
peraturan yang dilakukan oleh Indonesia dalam melakukan
otoritas yang berwenang dalam forced delisting terhadap PT
melakukan pengawasan terhadap Davomas Abadi Tbk didasarkan

16
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pada perusahaan mengalami Jakarta: Kencana Prenada


kondisi, atau peristiwa, yang Media Group, 2010.
secara signifikan berpengaruh Sunariyah, S.E., M.Si., Pengantar
negatif terhadap kelangsungan Pengetahuan Pasar Modal,
usaha perusahaan tercatat di (Yogyakarta: UPP STIM
Bursa Efek Indonesia, baik YKPN, 2006.
secara finansial atau secara Hamud M. Balfas, Hukum Pasar
hukum, atau terhadap Modal Indonesia, Jakarta: PT.
kelangsungan status PT Davomas Tatanusa, 2006.
Abadi Tbk sebagai perusahaan Bursa Efek Indonesia, Peraturan
terbuka, dan perusahaan tidak Bapepam tentang Benturan
dapat menunjukkan indikasi Kepentingan Transaksi
pemulihan yang memadai. PT Tertentu, Keputusan Ketua
Davomas Abadi Tbk melakukan Bapepam No.Kep-12/PM/1997.
pelanggaran dalam hal Soerjono Soekanto & Sri Mamudji,
keterbukaan informasi yang Penelitian Hukum Normatif
diwajibkan untuk memberikan Suatu Tinjauan Singkat,
laporan keuangan. (Rajawali Pers, Jakarta), 2001.
2. Dari hasil pemaparan Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi
perlindungan hukum atas Penelitian Hukum, Jakarta:
investor PT Davomas Abadi Tbk Ghalia Indonesia, 1982.
dapat ditarik kesimpulan bahwa Muhammad Idrus, Metode Penelitian
perlindungan hukum atas Ilmu-ilmu Sosial, Yogyakarta:
investor telah tertuang dalam UII Press Yogyakarta (anggota
Undang-undang no 8 tahun 1995 IKAPI), 2007.
tentang pasar modal dan Undang- Santosa, Arga Fajar.,Wedari, Linda
undang no 40 tahun 2007 tentang Kusumaning., “Analisis faktor-
perseroan terbatas mengenai faktor yang mempengaruhi
pembelian kembali saham oleh kecenderungan penerimaan
emiten apabila pemegang saham opini audit going concern”
tidak setuju dengan rencana JAAI Volume 11 No 2
delisting perusahaan. Meskipun Desember 2007.
peraturan Bursa melalui Teguh Hidayat., Sekilas Mengenai
Keputusan Direksi PT Bursa Suspensi Saham.,
Efek Jakarta Kep-308/BEJ/07- http://www.teguhhidayat.com/
2004 telah dijelaskan mengenai 2010/09/sekilas-mengenai-
persyaratan dan prosedur dalam suspensi-saham.html. Diakses
melakukan forced delisting, 24 Maret 2016.
belum ada pengaturan yang jelas Hendy M. Fakhrrudin., ”Go Public :
dalam melindungi investor Strategi Pendanaan dan
terutama aturan mengenai Peningkatan Nilai
buyback saham. Perusahaan”., (Jakarta: Elex
Media Komputindo), 2008.
V. DAFTAR PUSTAKA Chatamarrasjid., “Penerobosan
. M.Irsan Nasarudin, et al., Aspek Cadar Perseroan Dan Soal-
Hukum Pasar Modal Indonesia, Soal Aktual Hukum

17
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Perusahaan, (PT Citra Aditya


Bakti, Bandung, 2012)., hlm
220.

18

Anda mungkin juga menyukai