Disusun Oleh :
Masruro Zahrotun N
1961273
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas Evaluasi Tengah Semester mata kuliah Manajemen
Koperasi & UMKM.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan Ibu Nur Ainisah, SE, MSA, AK, CA selaku
dosen Manajemen Koperasi & UMKM yang telah memberikan tugas serta membimbing
supaya makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan dalam hal
teknik penulisan maupun materi. Kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan.
Semoga pembaca dapat mendapatkan ilmu dan manfaat dari penulisan makalah ini.
Penulis
RESUME
PENDAHULUAN
Pola perilaku perdagangan saham di pasar modal dapat memberi kontribusi bagi pola
perilaku harga saham di pasar modal tersebut. Pola perilaku harga saham akan menentukan
pola return yang diterima dari saham tersebut (Jogiyanto, 2009:206) Return Saham
merupakan tingkat pengembalian atau keuntungan yang diharapkan oleh investor. “Return
saham suatu investasi bersumber dari yield atau dividen dan capital gain(loss). Yield
merupakan return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatanyang diperoleh secara
periodik.
Capital gain (loss) adalah return yang diperolehdari kenaikan (penurunan) nilai surat
berharga. Bila harga saham pada akhir periode melebihi harga saham ketika awal periode,
maka investor dinyatakanmemperoleh capital gain dan investor dikatakan memperoleh
capital loss jikaterjadi sebaliknya” (Tandelilin, 2010:48). Semakin tinggi tingkat
keuntungan, maka
semakin tinggi harga saham. Perusahaan yang mengalami kenaikan atau penurunan harga
saham yang diakibatkan oleh rasio keuangan. Rasio keuangan dapat menjadi salah satu
indikator dalam investor mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Apabila rasio
keuangan cenderung terus memburuk, maka para investor akan enggan berinvestasi di
perusahaaan tersebut dan akan menyebabkan turunnya harga saham yang akan berpengaruh
terhadap return saham. Jadi dalam penelitian 3 ini saya mengambil fenomena turunnya harga
saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Investasi Saham ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Investasi Saham.
PEMBAHASAN
Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal atau kelebihan dana yang dimiliki
dengan harapan akan mendapat keuntungan di masa yang akan datang (Wulandari et al.,
2016). Saham merupakan bentuk kepemilikan atas perusahaan (Budiantara, 2012). Investasi
kedalam aktiva dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi
langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik
melalui media perantara maupun dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung
dilakukan denga membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio
aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain.
Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat digunakan oleh investor untuk ikut serta
dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan tempat perusahaan yang
membutuhkan dana untuk menjual surat berharga jangka panjangnya dan tempat para
investor melakukan investasi.
Pasar modal ini memperjual belikan produk berupa dana yang bersifat abstrak,
sedangkan dalam bentuk konkritnya, produk yang diperjual belikan di pasar modal berupa
lembar surat-surat berharga di bursa efek.
Mengutip dari Investopedia, investasi adalah cara kamu menyisihkan sebagian harta
atau uang di salah satu pasar keuangan dengan waktu tertentu dan menuainya di kemudian
waktu. Tentunya investasi saham yang sehat akan membuat uang kamu menjadi memiliki
keuntungan. Investasi Saham adalah sebuah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda
penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas.
Dengan investasi saham ini juga kamu memiliki klaim atas aset, pendapatan perusahaan, dan
juga memiliki hak untuk hadir di Rapat Umum pemegang Saham (RUPS). Tujuan saham juga
biasanya digunakan untuk mencari penghasilan atau investasi jangka panjang. Kemudian,
investasi saham ini juga perusahaan yang akan mengelola aset atau modal yang kamu
setorkan, dan biasanya investasi saham digunakan untuk tujuan tertentu di masa yang akan
datang.
1. Sapto 2006
Saham adalah surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau
penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut
istilah umumnya, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu kepemilikan
saham perusahaan.
2. Husnan Suad (2008)
Saham adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang
memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang
memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya.
3. Fahmi (2012)
Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling banyak diminati oleh
investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham
adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan
diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya.
Jenis- Jenis Saham :
Common Stock
Saham biasa atau common stock adalah jenis saham berdasarkan kepemilikan, saham
biasa dapat melakukan klaim kepemilikan dengan menyesuaikan kerugian dan
keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh saham biasa atau common
stock adalah saham waran.
Dengan saham biasa, pemegang saham memiliki kewajiban terbatas. Contoh, apabila
sebuah perusahaan penyedia saham bankrut, maka pemilik saham hanya akan
mendapatkan prioritas paling terakhir dalam pembagian keuntungan perusahaan.
Saham Preferen
Investasi saham selanjutnya adalah investasi saham preferen atau preferred stock yang
merupakan gabungan dari obligasi dengan investasi saham biasa, karena itu bunga
yang dihasilkan dari investasi saham preferen akan bersifat tetap. Biasanya saham
preferen juga dapat kamu temui di bursa efek Indonesia dengan kode 4 huruf atau ada
tambahan huruf ‘P’ di belakangnya.
Investasi saham atas unjuk ini juga biasanya disebut sebagai bearer stocks, investasi
saham ini juga biasanya tidak memiliki nama kepemilikan secara tertulis. Alasannya
agar mudah dipindahtangankan tanpa melalui badan hukum.
Sesuai dengan namanya, investasi saham saham atas nama memiliki bukti tertulis
dalam kepemilikannya. Untuk memindahkan atau mengalihkan tentunya harus
melalui badan hukum.
Income Stock
Investasi income stock adalah saham yang biasanya membayar laba atau dividen lebih
besar daripada periode sebelumnya. Hal ini membuat income stock pendapatannya
selalu meningkat di setiap periode.
Growth Stock
Growth stock adalah investasi saham yang memiliki pertumbuhan saham yang tinggi.
Namun, biasanya tidak semua perusahaan tinggi yang memiliki growth stock.
Growth stock dibagi menjadi dua yaitu Well-Know, growth stock yang berasal dari
perusahaan cukup tinggi. Sedangkan, lesser-Known biasanya berasal dari growth
stock yang perusahaan kurang populer.
Investasi saham ini biasanya dikeluarkan oleh perusahaan tinggi atau memiliki
penghasilan yang stabil dan juga konsisten dalam membayar bagi hasil. Jenis investasi
saham ini juga sering diincar oleh investor.
Salah satu investasi saham yang tidak akan berpengaruh atas ekonomi yang naik turun
adalah counter cyclical stocks. Sehingga kondisinya akan selalu stabil, tetapi
keuntungan counter cyclical stock disesuaikan dengan perusahaan yang mengeluarkan
saham.
Saham Spekulatif
Jenis investasi saham yang terakhir adalah saham spekulatif yang memberikan laba
secara tidak konsisten, tetapi memiliki keuntungan yang tinggi.
Risiko investasi merupakan potensi kerugian yang dapat dialami investor dari
aktivitas investasi tersebut. Risiko ini umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu risiko
sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk).
Ada juga risiko investasi Saham yang wajib dipahami
Capital Loss. Investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
Delisting dari Bursa. Penghapusan pencatatan Saham dari Bursa oleh BEI.
Merupakan jenis risiko eksternal yang tak dapat dihindari atau dikendalikan. Risiko
investasi ini dapat mempengaruhi semua efek serta tak dapat dikurangi dengan
diversifikasi. Yang termasuk risiko sistematis adalah:
Risiko suku bunga; risiko investasi yang muncul karena adanya fluktuasi suku
bunga sehingga dapat mempengaruhi pendapatan investasi
Risiko inflasi; disebut juga risiko daya beli yang berarti peluang arus kas dari
investasi memiliki nilai yang lebih rendah di masa depan karena adanya
perubahan daya beli akibat inflasi
Risiko nilai tukar mata uang (valas); risiko investasi yang terjadi karena
adanya perubahan kurs valuta asing, contohnya ketika mata uang domestik
tengah melemah
Risiko komoditas; risiko investasi yang dipicu karena adanya perubahan harga
komoditas tertentu, biasanya dipengaruhi oleh fluktuasi harga juga permintaan
dan penawaran
Merupakan jenis risiko yang dapat dihindari atau dikendalikan. Risiko investasi ini
dapat diatasi dengan membentuk portofolio investasi atau melakukan diversifikasi.
Yang termasuk risiko tidak sistematis yaitu:
Investasi saham dilakukan di dalam pasar modal seperti Bursa Efek Indonesia. Pasar
modal menjadi sarana perdagangan berbagai instrumen keuangan jangka pajang, seperti
saham, obligasi dan instrumen lainnya. Pasar modal yang diatur dalam Undang-Undang No.8
tahun 1995, “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi
yang berkaian dengan efek, serta lembaga dan profesi yang berdasarkan efek.” (Irham,
2015:48).
Pasar modal merupakan salah satu sarana alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh para
pemilik modal atau investor untuk melakukan investasi. Investor dapat memilih perusahaan
mana yang nantinya mereka akan tanamkan uangnya atau modalnya agar memperoleh
keuntungan maksimal.
Disisi lain investor juga harus bersiap jika harga saham yang di beli sewaktu-waktu
turun karena kondisi perusahaan. Investor memerlukan informasi yang bisa diperoleh dalam
pasar modal. Khususnya informasi yang sifatnya umum ataupun sifatnya pribadi. Pasar
modal, ada banyak sekali informasi yang bisa di dapat oleh investor. Salah satu informasi
yang tersedia adalah pengumuman mengenai stock split atau pemecahan saham. Suatu
kebijakan yang dilakukan perusahaan yang telah go public untuk meningkatkan jumlah
saham yang beredar di masyarakat yaitu perusahaan memecah jumlah saham yang beredar
menjadi lebih banyak. Tujuannya untuk 2 menjangkau investor yang khususnya mempunyai
dana yang terbatas dan agar harga sahamnya dirasa cukup murah. Harapannya adalah saham
perusahaan dapat dimiliki oleh para investor dan juga meningkatkan penjualan saham
perusahaan.
Pemecahan saham akan mampu menjaga tingkat perdagangan saham dalam rentang
harga yang optimal yang menjadikan harga saham menjadi lebih murah dan menjadikan
saham lebih likuid. Investor akan membeli harga saham yang murah sehingga akan
menyebakan meningkatnya volume perdagangan saham. Volume perdagangan saham adalah
salah satu ukuran yang dapat digunakan perusahaan untuk menjawab apakah ada atau tidak
ada reaksi pasar terhadap suatu kejadian tertentu, untuk melihat pengaruh pemecahan saham
terhadap volume perdagangan saham dilihat dari aktivitas perdagangan saham yang diukur
dengan Trading Volume Activity (TVA).
Selain memperhitungkan return yang akan diperoleh dari investasi, investor juga
memperhatikan tingkat harga saham sebagai indikator dalam menentukan pilihan
investasinya. Apabila tingkat harga saham tersebut dinilai tinggi oleh pasar, maka permintaan
akan berkurang. Apabila tingkat harga saham rendah, jumlah permintaan akan meningkat.
Persepsi
investor terhadap tingkat harga saham akan 3 menentukan keseimbangan penawaran dan
permintaan saham.
Setiap kegiatan yang kita lakukan sehari-harinya pasti memiliki risiko, dan hal ini
juga berlaku pada kegiatan investasi. Selain potensi keuntungan yang besar dari
beberapa instrumen investasi seperti saham dan obligasi, tentunya juga ada risiko
kerugian yang bisa saja terjadi. Dengan adanya risiko, maka berinvestasi
menggunakan dana yang tidak ditujukan untuk penggunaan dalam jangka waktu dekat
amat sangat disarankan. Penggunaan dana yang tidak terpakai untuk berinvestasi juga
akan sangat membantu dalam hal menjaga kondisi psikologis Anda. Berinvestasi akan
menjadi makin nyaman karena Anda sudah siap dengan risiko yang bisa saja terjadi
pada dana Anda.
Penting bagi seorang investor untuk bisa mengetahui seberapa besar batasan risiko yang
bisa mereka terima. Kebanyakan investor mengalami kegagalan dalam investasi saham
mereka akibat tidak tahu kapan mereka harus keluar dari pasar pada posisi loss atau
dengan kata lain menetapkan titik stop loss. Tidak ditetapkannya titik stop loss biasanya
dilakukan investor yang berharap harga saham akan naik kembali setelah mengalami
penurunan dan tidak ingin keluar pasar karena harapan tersebut. Namun ini adalah jebakan
psikologis yang berisiko pada tersangkutnya saham yang dibeli.
Investor juga harus tahu seberapa besar return yang akan didapatkan apabila
dibandingkan dengan risiko yang ada. Apabila potensi keuntungan lebih kecil
dibandingkan risiko yang ada maka kewaspadaan haruslah dijaga sebelum masuk ke
pasar. Pada kondisi ini investor harus jeli dalam membeli saham ketika menyentuh atau
menembus support.
Rencana investasi berhubungan dengan kepribadian investor serta tujuan yang ingin
dicapainya. Misalnya saja, seorang investor melakukan investasi dengan tujuan untuk
memperoleh dana pensiun yang bisa dicairkan untuk 10 tahun ke depan dengan tujuan
dana tersebut ingin dipakai pada usia lanjut. Hal ini nantinya akan memengaruhi profil
risiko investor tersebut beserta produk investasi yang akan diambil.
Lain halnya dengan trader yang ingin mendapatkan return tinggi dalam waktu singkat.
Trader yang memiliki profil risiko seperti ini biasanya akan mengambil produk investasi
yang high risk high return. Rencana investasi akan bergantung pada kebutuhan masing-
masing investor dan harus disesuaikan dengan dana yang dimiliki, profil risiko, dan
tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya investasi tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saham merupakan alternatif investasi bagi investor dalam melakukan portofolio
investasi mereka. Banyak pertimbangan yang dipakai oleh investor untuk menentukan
seberapa menarik suatu saham. Sebagai investor yang rasional dalam melakukan
transaksi, faktor return dan risiko saham merupakan komponen pertimbangan yang
penting dalam melakukan investasi pada pasar modal. Para investor dihadapkan pada
keinginan untuk memperoleh return yang optimal dengan memperhatikan faktor
resiko yang mereka hadapi. Investor berusaha untuk dapat memperoleh return saham
yang maksimal dengan tingkat resiko tertentu atas investasi yang mereka lakukan atau
memperoleh return tertentu pada tingkat resiko yang minimal.
Pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang harga sahamnya merefleksikan
informasi yang ada di pasar dan dapat menyesuaikan dengan cepat terhadap informasi
baru. Bentuk efisiensi pasar terbagi menjadi efisiensi bentuk lemah, setengah kuat dan
bentuk kuat. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat dapat dikembangkan menjadi
efisiensi pasar setengah kuat secara informasi dan secara keputusan. Suatu pasar
dideskripsikan sebagai efisien bentuk lemah bila tidak mungkin membuat keuntungan
abnormal (kecuali secara kebetulan) dengan menggunakan harga-harga yang terjadi di
masa lalu untuk memformulasikan keputusan membeli dan menjual.
3.2 Saran
1. Bagi para investor yang memiliki portofolio saham, hendaknya dapat menilai
bagaimana kinerja dari portofolio saham yang dimiliki, agar dapat mengambil
keputusan yang tepat dalam berinvestasi di saham.
2. Bagi para calon investor yang tertarik untuk berinvestasi di saham, sebelum
mulai berinvestasi sebaiknya mencari pengetahuan terlebih dahulu “seluk-
beluk” tentang saham, cara berinvestasi di saham, dan cara menilai kinerja dari
portofolio saham serta disesuaikan dengan karakteristik investor. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi kepada pihak- pihak/lembaga
yang bergerak di bidang jual-beli saham.
3. Dari hasil penelitian yang diperoleh, investor yang menjadi objek penelitian
seluruhnya adalah pria. Saran penulis bagi penulis yang akan meneliti
topikyang sama dengan skripsi ini, sebaiknya penelitian ini dapat dijadikan
sebagai gambaran dan agar mencoba untuk meneliti wanita sebagai objek
penelitiannya.
4. Bagi yang tertarik kepada penilaian kinerja portofolio saham, dapat melakukan
kerjasama dengan pihak teknik, agar dapat membuat program khusus tentang
penilaian kinerja portofolio saham. Diharapkan program inidapat memberikan
kemudahan bagi para investor untuk dapat menilaikinerja portofolio
sahamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ppt Webinar Frisca Devi Choirina Author Buku #YukBelajarSaham Untuk Pemula
@investorsahampemula
Ppt Webinar Pintracho Sekuritas