Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Nama: Nur Rezky Anjani P.


Nim: 105741102920
Kelas: EI20A

REKSADANA - Bank BRI


Merujuk pada Indonesia Stock Exchange (IDX), Reksa Dana merupakan salah satu alternatif
investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan
pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran
pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)
didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat
pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut
dikelola oleh manajer investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para
pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana
tersebut.
Keuntungan dan Resiko
Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:
Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi
investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal
dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak
tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang
besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun
pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham,
obligasi.
Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal.
Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun
memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki
pengetahuan tersebut.
Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola
oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau
kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang
keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
 Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga
lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
 Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian
besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang
dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas
redemption tersebut.
 Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi
atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana,
pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat
menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
 Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)
Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh
tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan
pemeliharaan modal.
 Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam
bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari
Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
yang stabil.
 Reksa Dana Saham (Equity Funds)
Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam
bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya
lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat
pengembalian yang tinggi.
 Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)
Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat
Utang.
Istilah-istilah dalam reksa dana :
Manajer Investasi, adalah pihak yang berwenang dan bertugas untuk mengelola dana investor.
Dana tersebut yang akan mereka kelola untuk ditempatkan dalam surat berharga untuk
mengembangkan modal investor. Manajer Investasi mempunyai izin usaha dari Otoritas Jasa
Keuangan. Jadi mereka ini yang menerbitkan produk-produk reksa dana. Produk reksa dana
didasarkan pada alokasi modal yang ditempatkan oleh MI sehingga ada berbagai macam
produk reksa dana yang ditawarkan.
Bank Kustodian, yaitu Lembaga keuangan yang mendapat persetujuan dari OJK untuk
melakukan tugas sebagai administrator, pengawas, dan menjaga aset reksa dana. Dana
masyarakat disimpan di bank kustodian, sehingga terjamin keamanannya.
Agen Penjual Reksa Dana (APERD), yaitu Pihak yang mendapatizindari OJK untuk menjadi
saluran distribusi reksa dana. Anda bisa melihat daftar institusi yang merupakan APERD resmi di
website OJK.

Nilai Aktiva Bersih (NAB), yaitu jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM),
yang menunjukkan jumlah dana yang dikelola oleh suatu reksa dana yang mencakup kas,
deposito, saham dan obligasi. Nilai aktiva bersih ini tidak menggambarkan harga suatu reksa
dana. Makin besar nilai NAB semakin besar juga kepercayaan masyarakat terhadap suatu reksa
dana. Harga reksa dana biasa disebut NAB/UP. Untuk menghitungnya Anda tinggal membagi
jumlah dana kelolaan dengan jumlah unit penyertaan.

Unit Penyertaan, yaitu satuan transaksi yang menunjukkan jumlah penyertaan yang dimiliki
investor dalam reksa dana. Kepemilikan UP ini bisa diketahui dari surat konfirmasi yang
dikirimkan oleh bank kustodian.

Prospektus, yaitu informasi gabungan antara profil perusahaan dan laporan tahunan yang
berfungsi sebagai informasi untuk masyarakat. Informasi tersebut digunakan sebagai acuan
masyarakat/pemilik modal/calon investor untuk membeli produk reksa dana.

Subscription, istilah Pembelian reksa dana biasa disebut dengan subscription. Setiap pembelian
akan dikenakan fee yang kepada investor.

Redemption, istilah penjualan reksa dana biasa disebut dengan redemption. Setiap penjualan
akan dikenakan ada fee yang kepada investor.
Switching, istilah transaksi pengalihan dari reksa dana satu ke reksa dana yang lain. Investor
tidak perlu melakukan redemption untuk berpindah ke reksa dana yang lain.

Alur / Langkah Mengajukan Reksa Dana di Bank BRI


1. Nasabah/Calon Investor datang ke unit kerja BRI yang memiliki ijin APERD
2. Nasabah Membawa : Fotocopy KTP/SIM serta NPWP, Copy Buku Tabungan
3. Nasabah melakukan pengisian: Formulir Aplikasi Reksa Dana, Formulir Profil Risiko
Nasabah, Surat Pernyataan Pemahaman Risiko Produk Investasi,
4. Pengisian Formulir harus dihadapan langsung (tatap muka) dengan Tenaga Pemasar
yang sudah mengantongi izin WAPERD (Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana)
5. Nasabah membaca dan memahami dengan seksama Prospektus Reksa Dana yang
menjadi tujuan investasi, kemudian nasabah memilih produk yang akan dibeli / dijual
dengan mengisi: Formulir Transaksi Layanan Investasi, selanjutnya Bank BRI akan
memproses pembelian reksa dana.
6. Surat Konfirmasi Transaksi dan Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan diterbitkan oleh Bank
Kustodian yang menyimpan aset atau kekayaan reksa dana. Dokumen ini akan diterima
oleh investor setiap kali melakukan pembelian atau penjualan paling lambat 7 hari kerja
setelah transaksi selesai. Surat konfirmasi transaksi ini adalah dokumen yang
menunjukkan nilai bersih, Nilai Aktiva Bersih per unit (NAB/unit) atau harga pembelian
reksa dana, jumlah Unit Penyertaan yang ditransaksikan (dibeli atau dijual) dan saldo
akhir unit penyertaan.

Fasilitas Installment Reksa Dana


Fasilitas yang dapat dilakukan nasabah dengan menempatkan dananya pada Reksa Dana
secara rutin melalui Fasilitas Installment Reksadana. Fasilitas ini memberikan kemudahan
kepada nasabah untuk melakukan top up secara berkala tanpa perlu melakukan transaksi
pembelian (subscription) di Uker BRI. Rekening tabungan nasabah akan didebet (pada Hari
Bursa) sesuai dengan jumlah dan tanggal yang telah ditentukan sesuai dengan keinginan
nasabah.
Fasilitas ini memberikan manfaat dalam kerangka perencanaan keuangan nasabah dimana
nasabah telah memperhitungkan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang dan akan
dipenuhi dengan cara investasi secara berkala.
Manfaat Installment Plan Reksa Dana
Merupakan sarana untuk berinvestasi sejak dini dan melatih disiplin untuk melakukan
investasi, serta dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan berinvestasi bagi anak.
Memberikan kemudahan bertransaksi Reksa Dana karena nasabah hanya cukup sekali
datang ke Uker BRI di awal transaksi dan untuk bulan-bulan selanjutnya akan dilakukan secara
otomatis oleh sistem.
Installment Reksadana menawarkan fleksibilitas dimana Bapak/Ibu dapat menentukan
sendiri jumlah investasi rutin bulanan, tanggal pendebetan, dan pilihan Reksa Dana yang sangat
beragam sehingga Bapak/Ibu dapat membuat alokasi asset untuk mendiversifikasi risiko
investasi Bapak/Ibu
Installment Reksadana merupakan sarana dalam menerapkan konsep “dollar cost averaging”
dimana Bapak/Ibu dapat meminimalisir risiko akibat fluktuasi NAB/unit. Dengan installment
Reksadana ini, diharapkan rata-rata harga beli investasi Bapak/Ibu dapat lebih baik jika
dibandingkan dengan pembelian sekaligus karena kita tidak pernah tahu pasti apakah kondisi
pasar saat ini sedang di atas atau di bawah.

Anda mungkin juga menyukai